NovelToon NovelToon
TRANSMIGRASI MENJADI ANTAGONIS PALSU

TRANSMIGRASI MENJADI ANTAGONIS PALSU

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Antagonis / Masuk ke dalam novel / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: R.A Wibowo

Bagaimana jadinya jika seorang penulis malah masuk ke dalam novel buatannya sendiri?

Kenalin, aku Lunar. Penulis apes yang terbangun di dunia fiksi ciptaanku.

Masalahnya... aku bukan jadi protagonis, melainkan Sharon Lux-tokoh antagonis yang dijadwalkan untuk dieksekusi BESOK!

Ogah mati konyol di tangan karakternya
sendiri, aku nekat mengubah takdir: Menghindari Pangeran yang ingin memenggalku, menyelamatkan kakak malaikat yang seharusnya kubunuh, dan entah bagaimana... membuat Sang Eksekutor kejam menjadi pelayan pribadiku.

Namun, ada satu bencana fatal yang kulupakan

Novel ini belum pernah kutamatkan!

Kini aku buta akan masa depan. Di tengah misteri Keluarga Midnight dan kebangkitan Ras Mata Merah yang bergerak di luar kendali penulisnya, aku harus bertahan hidup.

Pokoknya Sharon Lux harus selamat.
Alasannya sederhana: AKU GAK MAU MATI DALAM KEADAAN LAJANG!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R.A Wibowo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Seorang pria terlihat berdiri di atas menara, berpakain kerajaan, rambut putihnya berkibar mengikuti arus angin, sementara mata biru tajam itu menatap intens kejadian baru baru ini melalui jendela gereja.

Jarak antar menara dan gereja itu cukup dekat sehingga segala kejadian barusan terlihat jelas.

“Sharon,” ucap pria berambut putih tersebut. “kenapa kamu menghentikan rencana kita, apa rencanamu sebenarnya?”

“aku tidak menyangka rencana ini digagalkan semudah itu,” gadis yang berdiri di samping pria itu berkata. Rambut pink sebahunya berkibaran, sementara matanya memandang rendah ke arah gereja tersebut. “Terlebih yang menggagalkan adalah sharon itu sendiri, otak dari rencana ini.”

“Hm,” pria itu berdeham. “Dengan begini rencana untuk membuat keluarga Lux bertarung dengan Midnight kacau balau. jika sesuai rencana seharusnya gadis itu sudah mati sekarang, lalu aku akan berada di sana, berlagak aku adalah yang membunuh gadis muda tersebut, Leon yang melihat hal ini marah besar, dan aku akan mendiskriminasikan perang … seharusnya seperti itu. Tapi apa-apaan yang barusan terjadi!”

“Mungkin saja dia sedang bersandiwara?”

“Apa maksudmu, Lilith?”tanya pria berambut putih itu.

“Sesuai namanya, ‘bersandiwara,’ mungkin karena tahu dia akan dibawa ke pengadilan, dia berlagak jadi anak baik, berpura-pura menolong, lalu merencanakan sesuatu lagi. Dia itu orang licik.”

Di benak Lilith, sebegitu liciknya sharon, hal itu dikarenakan dia sudah mengenal lama sosok sharon. Bagaimanapun mereka adalah kubu sesama penjahat.

“Sandiwara, ya?” Gumam pria tersebut. 

Ia memang memiliki spekulasi demikian, teman masa kecilnya satu itu memang sangat licik dan bisa saja merencanakan sesuatu. Tapi melihat tindakan heroik dari Sharon, dia menjadi sedikit ragu. Itu terlihat seperti keinginan murni alih alih sandiwara.

“Aku harap itu benar. Aku harap dia tidak melupakan rencana kita.”

“Jadi sekarang apa yang harus kita lakukan, Tuan?”

“Masih sesuai target, bunuh Althea Lux.”

Gadis itu terkikik. “Apa aku perlu turun tangan.”

“Tidak!” Ia menggelengkan. “Aku sendiri yang akan turun tangan.” 

Udara malam di kediaman Lux terasa dingin dan berat. Di kamar besar berkanopi putih itu, Sharon terbaring lemah di ranjang Althea — kulitnya pucat, nafasnya naik-turun tidak beraturan. Bau logam darah samar masih menggantung di udara.

Pelan-pelan Sharon membuka mata. Pandangannya kabur — samar melihat Althea, lalu Leon, lalu siluet Gilbert.

“Di... mana aku...?”

“Akhirnya kamu bangun. Ini kamarku,” jawab Althea lembut. “Kau... menyelamatkanku. Tapi kau terluka parah, jadi aku meminta mereka membawamu ke sini.”

Gilbert, di kursi yang berlawanan, tampak lebih manusiawi daripada biasanya. Ia telah melepaskan sebagian besar sikapnya yang kaku—setidaknya enough untuk menyisipkan seember air hangat, dan merapikan perban Sharon beberapa kali dengan gerakan tangan yang tenang. 

"Aduh, duh!" gerutu Sharon kesakitan.

"jangan terlalu banyak gerak Nona, kalau begini aku susah membalut perbannya."

Tangannya kasar, tapi caranya menyentuh bahu Sharon saat membalut itu lembut, seperti orang yang tak biasa menunjukkan kelembutan dan takut jika kelembutan itu dianggap kelemahan.

Sharon menatap bekas ember yang terlihat digunakan untuk membersihkan darah di bahunya, lalu melihat cara dia membalut perban yang agak amatir. 

"Kamu yang menyembuhkanku?"

"Hm," sahut Gilbert. "Bagaimanapun menjaga nona itu adalah tugasku."

Sharon terbelalak, jaraknya dengan Gil begitu dekat sehingga dia merona dan memalingkan wajah. "Oh, gitu, makasih."

Sharon mengangkat satu tangan dengan susah payah, menahan rasa pusing. “omong- omong Althea apa kamu baik baik saja—” suaranya terputus.

“Diam dan istirahat,” perintah Leon, tetapi suaranya lebih rendah dari biasanya. Sedikit lebih lembut

"Leon, jangan begitu!" Tegur Althea. Lalu si gadis menatap Sharon. "Aku baik Baik saja, justru kamu yang bahaya Sharon."

Leon berdecak sebal. "kau sudah melakukan hal yang bodoh, Sharon. Tapi—” Ia menarik napas panjang, dan untuk sekejap matanya melunak. “—kau menyelamatkan Althea. Itu fakta."

Gilbert mengangguk singkat tanpa tersenyum. “Kau habis banyak darah. Seharusnya kau diistirahatkan. Jangan coba-coba bangkit.”

"Itu benar, Sharon!" Althea berkata dengan wajah seperti ibu yang marah marah. "Kamu harus  istirahat, jangan lakukan tindakan gegabah seperti tadi!"

"Hehe, baik kak Althea," Sharon cuma bisa terkekeh dan menganggukkan kepala.

"Kalau begitu aku pamit dulu, dengan situasi seperti tadi, kurasa aku harus mengawasi lingkungan sekitar." Leon berjalan, membalikkan badan dan keluar.

"kalau begitu aku akan kembali ke kamar-- eh karena kamarku kamu pakai, aku akan meminjam kamarmu, Sharon." 

Dan begitu Althea meninggalkan Sharon untuk istirahat.

Sekarang di kamar itu hanya ada Sharon dan Gilbert .

"Kamu gak ikut pergi, Gilbert?" tanya Sharon menatap Gilbert yang masih membenarkan perban di bahunya.

"Anda mengusir saya?"

"Tidak bukan begitu, aduh---"

Gil mengeraskan perban tersebut dan menariknya agar kuat, tapi agaknya itu agak sakit.

"Tugas ku adalah mengawasi nona, jadi kurasa gak perlu ... Dan Nona juga jangan lupa, atas tindakan tadi sore." Gilbert tampak sedikit marah. "Berani sekali anda kabur dari pengawasanku, kalau Duke tahu entah apa yang akan dilakukan beliau."

"Gik ... Kumohon, jangan sampai Ayah tahu!"

"Yah. Baiklah. Anda pergi bukan karena ingin iseng atau berbuat onar. Faktanya anda menyelamatkan Althea. Ini saja sudah cukup untuk membuatku mengabaikan kejadian tadi sore."

Sharon menghela napas setidaknya Duke tidak tahu bahwa dia tadi kabur, kalau tahu bisa bahaya.

"Baiklah nona." Gilbert berdiri, mengambil ember  tersebut. "aku akan pergi sebentar untuk mengambil air, tolong jangan bertindak aneh aneh lagi!"

Gilbert berjalan keluar.

Sementara Sharon cuma menganggukkan kepala.

Sekarang gadis itu sendirian. Ia menghela napas. Lalu tersenyum.

"Yosh! Aku berhasil mengubah takdirku. Hahaha. Aku gak jadi mati di hari pertama!"

Namun rasa senang itu sekejap saja berubah jadi rasa takut, jantungnya langsung berdetak kencang, ia baru mengingat hal paling penting. Kematian althea memang sudah dihentikan, tapi besok bukannya dia masih harus menghadiri pengadilan!

Ia baru menyadari bahwa roda takdir belum sepenuhnya berpihak kepadanya.

“Sialan aku sama sekali belum aman!! Meski aku menghentikan pembunuhan Althea, tapi jadwal pengadilanku bukan berarti ditiadakan.” Dia mengacak rambut frustasi.

Sesaat, pikirannya melayang—ada bagian kecil dari dirinya yang  ingin kabur. Walau sedikit, keinginan itu ada. Tapi kabur ke mana? Dunia ini bukan sekedar tempat, melainkan naskah yang pernah ia tulis sendiri.

 Semua jalannya sudah tercatat, dan ia tahu: pengadilan adalah bagian penting dari cerita ini.

Kalau aku kabur sekarang, itu sama saja seperti menulis ulang tragedi yang sama dengan cara yang berbeda. Aku malah akan lebih dicurigai, hukuman malah akan ditambah dan pada akhirnya kembali ke plot dimana aku akan dieksekusi.

Sharon menatap cermin, sorot matanya berubah tajam. “Pengadilan ini… tidak bisa aku hindari,” gumamnya pelan. “Kalau aku benar-benar ingin mengubah takdir, aku harus melewatinya sama seperti yang kulakukan barusan.”

Ia terdiam sejenak. Bayangan Althea melintas di kepalanya—senyum lembut itu. Sharon mati karena membunuh Althea.

Tapi sekarang Althea hidup. Kalau dia hidup, cerita seharusnya berubah.

Ia mengepalkan tangannya, menatap dirinya sendiri dengan tekad yang baru.

“Jangan takut,” bisiknya pelan. “Kau sudah mengubah babak pertama. Babak ini pun pasti bisa kuubah. Dengan kedua tangan ini, akan kutulis ulang takdirku!”

1
Nanang Kukun
menarik dong .....
Manusia Biasa: Terima kasih kak
total 1 replies
Yusni
menarikk
Manusia Biasa: Terima kasih kak🤭😍
total 1 replies
Murni Dewita
👣
Manusia Biasa: Terima kasih sudah memberikan jejak kak😍👍
total 1 replies
Fahreziy
nexk
Manusia Biasa: Terima kasih kak sudah membaca, untuk update nanti jam 11 ya kak😍🙏
total 1 replies
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
Manusia Biasa: Terim kasih kak
total 1 replies
Author kang Halu
semuanya diam
malah meme gw😭
Manusia Biasa: wkwkw
total 1 replies
Author kang Halu
no😭
Author kang Halu
Aku awalnya cuma coba baca sedikit, tapi endingnya malah maraton sampai bab terbaru. Ceritanya surprisingly rapi dan bikin penasaran.

Sharon sebagai antagonis palsu tuh bukan jahat—dia korban. Dan kita bisa lihat perubahan dia dari bab awal sampai sekarang.

pokonya mantap banget
Manusia Biasa: waduh terimakasih banyak kak atas reviewnya🤭💪
total 1 replies
Author kang Halu
waduh bahaya tah🤣
Author kang Halu
Mantap gw suka novelnya thor semangat
Fahreziy
👣👣👣
Manusia Biasa: Terima kasih jejaknya kakak😁🤭
total 1 replies
Yuliani Jogja
mantapp💪😍
Yuliani Jogja
Overall bagus

rekomendasi banget bagi yang suka cerita reinkarnasi
dan villain

semangat thor
Manusia Biasa: makasih kak
total 1 replies
Yuliani Jogja
ahh suka banget perkembangan Sharon x gil😍
Manusia Biasa: mereka lucu kak🤭
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut
Manusia Biasa: baik kak. update bab nanti siang ya kak, terimakasih sudah membaca 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!