Ayah Dari Anak Ku

"Ilham masih ingat gak perjanjian kita sebelum datang kemari? " tanya Yuda pada Ilham.

Ilham pun mengangguk, Yuda pun tersenyum lalu berkata lagi, "Tadi om bilang sama nenek maksud tujuan om datang, jadi nenek bilang seperti itu,.

" Jadi om bilang sama nenek kalau om mau jadi ayah aku? "tanya Ilham dan Yuda pun mengangguk Ilham pun langsung memeluk Yuda dan Yuda melirik Kalila dan tersenyum.

Kalila dia menatap Yuda dan sang ibu yang di samping Kalila tersenyum. Sang ibu pun masuk ke dapur dan Kalila dia mendekati Yuda dan Ilham.

" Sayang, "panggil Kalila pada Ilham dan Ilham langsung melirik pada sang ibu.

"Masuk kamar lagi yu! kamu pasti ngantuk kan? " ucap Kalila dan Ilham pun mengangguk.

"Bapak kalau mau istirahat di kamar Fajar aja, dia udah balik kerja lagi jadi kamarnya kosong, " beritahu Kalila dan Yuda hanya mengangguk.

Kalila dan Ilham kembali ke kamar dan Ilham langsung naik ke tempat tidur.

"Bunda, rumah om Yuda gede sama tempat tidurnya nya bagus lo, " Ilham menceritakan keadaan di rumah Yuda.

"Ilham betah di rumah om Yuda? " tanya Kalila.

"Enggak, di sana sepi gak ada teman main seperti di rumah bunda tiap hari Ilham cuman diam di kamar walau mainan banyak tetap saja kalau gak ada teman gak rame, " jawab Ilham yang memang terbiasa tinggal di kalangan orang biasa.

"Loh bukannya Ilham pengen ya punya rumah besar dan mainan banyak, kenapa sekarang jadi gak mau? "

"Ya karena ternyata apa yang Ilham lihat enak belum tentu enak, " ucap Ilham membuat Kalila tersenyum.

"Ya udah sekarang bobo, nanti bunda masakin makanan kesukaan Ilham, " ucap Kalila dan Ilham pun mengangguk dan Kalila dia keluar dari kamar dan Yuda dia masih berada di ruang tamu sambil melihat layar laptopnya.

Kalila pun pergi ke dapur dan mengambil air buat Yuda. Kalila pun menyimpan air yang dia ambil di samping Yuda membuat Yuda melirik Kalila.

"Makasih, " ucap nya sambil tersenyum.

Kalila pun duduk membuat Yuda meliriknya dan menghentikan kegiatannya.

"Aku sengaja tidak memberitahu Ilham kalau aku ayahnya karena aku gak mau Ilham mempunyai penilainya jelek terhadap ku, " penjelasan Ilham.

"Tapi memang kenyataannya seperti itu, " balas Kalila.

"Aku gak pernah lari dari tanggung jawab ku karena setelah kejadian itu aku berusaha mencari kamu, apa lagi saat aku tau kalau malam itu merupakan ya g pertama buat kamu, "

Kalila menatap Yuda saat Yuda berkata seperti itu.

"Namun saat itu aku mencari kamu mungkin hanya bisa memberikan kompensasi tidka bisa memberikan yang lebih karena aku punya istri, " lanjut Yuda membuat Kalila kaget.

"Sekarang keluarga ku ingin kamu jadi istri ku sebagai pertanggung jawaban atas apa yang telah aku lakukan dan berterimakasih karena telah membuka mata semua keluarga ku tentang mantan istriku ya g telah menipu kami, " beritahu Ilham membuat Kalila kaget karena Ilham langsung bicara pada Intinya.

"Mungkin jika aku menikahi kamu Ilham akan menganggap aku sebagai ayah tirinya setidaknya itu lebih baik, ".

Kalila berdiri lalu mengangkat ujung bibirnya karena dia ngerti dari maksud ucapan Yuda.

" Bapak tidak mau langsung mengakui Ilham langsung karena bapak gak mau ada rumor di luar sana kalau bapak punya anak di luar nikah dan itu akan membuat citra bapak sebagai pengusaha sukses hancur, "ucap Kalila membuat Yuda kaget.

"Asal bapak tau aku bukan cewek bodoh yang bisa di bohongi begitu saja, mungkin kemarin aku mengambil uang dari pak Dimas, itu karena terpaksa, " lanjut Kalila lalu pergi meninggalkan Yuda yang bengong karena kaget mendengar ucapan Kalila.

Kalila dia menangis di dapur karena dia gak habis pikir jika Yuda tidak mau mengakui Ilham sebagai anak kandungnya dan dia lebih memilih menjadi ayah tiri Ilham.

"Teh, " ucap sang ibu sambil mengusap punggung Kalila.

"Ibu tau kami pasti sedih mendengar ucapan Yuda, sekarang terserah kamu apa kamu mau mengikuti permainan Yuda atau kekeh ingin Ilham di akui Yuda sebagai anak kandung nya, " ucap sang ibu.

"Tapi saran ibu lebih baik ikuti keputusan Yuda ada baiknya setidaknya buat metal Ilham yang masih kecil apa lagi Yuda bukan orang sembarangan pasti jika dia mengakui Ilham anak kandungnya dan akan berita yang membuat Ilham sedih, " nasehat sang ibu membuat Kalila tersadar.

"Tapi Kalila gak mau menikah dengan Yuda bu, Kalila gak kenal dia dan Kalila sadar kalau aku gak pantas buat dia, " ucap Kalila membuat sang ibu mengerti.

"Ibu tidka akan memaksa dan coba kamu pikirkan setelah kamu memikirkan baru kamu ambil keputusan, " saran sang ibu lalu bangkit untuk pergi masak.

Kalila dia hanya terdiam termenung memikirkan ucapan sang ibu. Hari pun sudah sore dan makan malam sudah siap dan Ilham dia sudah bangun dan mandi.

"Ayo makan bunda bikin ayam kesukaan Ilham, " ucap Kalila pada Ilham setelah Ilham rapi.

Mereka pun pergi ke dapur namun Yuda dia belum datang.

"Coba panggil nak Yuda kita makan bareng, " titah sang ibu pada Kalila.

Kalila pun pergi dengan wajah cemberut karena kesalahan sang ibu malah menyuruh dirinya. Saat Kalila hendak mengetuk pintu tiba-tiba pintu terbuka membuat Kalila bertatapan dengan Yuda.

"Makan malam udah siap, " ucap Kalila dengan ketus dan Yuda dia hanya tersenyum kecil.

Mereka pun makan malam dan Kalila dia masih pasang wajah kesal dan Yuda dia malah asik dengan Ilham.

"Teh, nanti kamu antar makan buat bapak, dia ingin bicara sama kamu, " beritahu sang ibu dan Kalila pun mengangguk.

Setelah selesai makan Kalila pun mengantar akan makan buat sang ayah dan dia pun menyuapinya.

"Yuda pria baik dan sepertinya dia bertanggung jawab, " ucap sang ayah membuat Kalila kaget.

"Tadi Yuda menemui bapak, dia juga menceritakan maksud kedatangannya kesini bukan hanya semata-mata untuk mengantarkan Ilham tapi dia juga bermaksud untuk melamar mu menjadi istrinya, " lanjut sang ayah.

"Kalila gak mau pak, " ucap Kalila langsung menolak.

"Bapak tau kamu marah karena Yuda tidak mau memberitahu semua orang jika Ilham anaknya dia cuman ingin orang lain tau jika Ilham anak tirinya. Tapi setidaknya dia bertanggung jawab, " ujar sang ayah.

"Ke inginkan bapak yang terakhir, ingin menikahkan kamu, bapak ingin menjadi ayah yang sempurna dengan bisa menjadi wali dari anak perempuan satu-satunya, " lanjut sang ayah membuat Kalila sedih dan meneteskan air mata.

"Bapak jangan bilang seperti itu, bapak pasti sehat lagi dan hari itu pasti akan terjadi, " ucap Kalila dengan perau.

"Yuda pria baik dan menurut bapak dia pasti akan bisa bingbing kamu dan menjadi suami yang baik, " ujar sang ayah.

Kalila hanya bisa diam karena entah kenapa dia tidak bisa menerima Yuda bahkan selama ini Kalila berusaha menahan rasa takutnya saat berdekatan dengan Yuda.