NovelToon NovelToon
Gadis Yang Terlupakan

Gadis Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:11.5k
Nilai: 5
Nama Author: Cumi kecil

Ayla tumbuh sebagai gadis yang terasingkan di rumahnya sendiri. Sejak kecil, kasih sayang kedua orang tuanya lebih banyak tercurah pada sang kakak, Aluna gadis cantik yang selalu dipuja dan dimanjakan. Ayla hanya menjadi bayangan, tak pernah dianggap penting. Luka itu semakin dalam ketika ia harus merelakan cinta pertamanya, Arga, demi kebahagiaan sang kakak.

Tidak tahan dengan rasa sakit yang menjerat, Ayla memilih pergi dari rumah dan meninggalkan segalanya. Lima tahun kemudian, ia kembali ke ibu kota bukan sebagai gadis lemah yang dulu, melainkan sebagai wanita matang dan cerdas. Atas kepercayaan atasannya, Ayla dipercaya mengelola sebuah perusahaan besar.

Pertemuannya kembali dengan masa lalu keluarga yang pernah menyingkirkannya, kakak yang selalu menjadi pusat segalanya, dan lelaki yang dulu ia tinggalkan membuka kembali luka lama. Namun kali ini, Ayla datang bukan untuk menyerah. Ia datang untuk berdiri tegak, membuktikan bahwa dirinya pantas mendapatkan cinta dan kebahagiaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14 SISA HIDUP ALUNA

Jarum jam menunjuk tepat pukul satu siang. Arga menyalakan mesin mobilnya, melirik sekilas ke arah Alya yang duduk manis di kursi penumpang. Gadis itu tampak sibuk membuka file di laptopnya, wajahnya serius, seakan tidak ingin kehilangan waktu untuk mempersiapkan rapat bersama klien penting siang ini.

“Sudah siap?” tanya Arga sambil menyunggingkan senyum tipis.

Alya menutup laptop, menghela napas sebentar. “Ya. Terima kasih sudah mengantarkanku. Aku mungkin pulang agak malam setelah rapat.”

Arga mengangguk. “Aku bisa jemput kamu nanti.”

Alya menoleh, sempat terdiam menatap ketulusan di mata Arga. Senyum kecil akhirnya terbit di bibirnya. “Tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri. Jangan terlalu sering repot-repot karenaku, Arga.”

Arga tidak membalas. Ia hanya menatap gadis itu dalam-dalam, seolah ingin mengatakan sesuatu yang lebih, namun akhirnya memilih diam. Mobil berhenti di depan gedung megah, dan Alya pun turun.

“Aku pergi dulu.” Suara Alya terdengar singkat sebelum ia melangkah masuk.

Arga menatap punggungnya hingga menghilang di balik pintu kaca, lalu menghela napas panjang. Ada sesuatu di hati Arga yang belum bisa ia pahami.

...----------------...

Bukannya langsung pulang, Arga berbelok menuju gedung perusahaannya. Ia ingin menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tertunda. Namun, langkahnya terhenti begitu memasuki lobby kantor.

Di sana, seseorang sudah menunggunya.

Aluna.

Wanita itu duduk di kursi tunggu dengan wajah pucat. Riasannya tipis, tubuhnya tampak lebih kurus dibanding terakhir kali Arga melihatnya. Di tangannya, ada sebuah map putih dengan cap rumah sakit.

Arga mendekat, nada suaranya datar. “Apa yang kamu lakukan di sini, Aluna?”

Aluna berdiri perlahan. Tatapannya kosong, namun bibirnya berusaha tersenyum. “Aku butuh bicara denganmu, Arga. Tolong… hanya sebentar.”

Arga menahan napas, menimbang sebentar sebelum akhirnya mengangguk. “Baik. Ayo ke ruanganku.”

Di balik pintu ruang kerja Arga, suasana hening. Aluna duduk di kursi tamu, sementara Arga berdiri, menyilangkan tangan di depan dada.

“Apa yang ingin kamu katakan?” tanyanya datar.

Aluna menunduk, kemudian meletakkan map itu di atas meja. “Aku baru saja dari rumah sakit. Hasil pemeriksaan… dokter bilang hidupku tidak akan lama lagi.” Suaranya bergetar, nyaris pecah.

Arga menatap map itu tanpa menyentuhnya. Hatinya berdebar, tapi wajahnya tetap tegas. “Jangan bercanda, Aluna.”

“Aku tidak bercanda!” Aluna mendongak, matanya berkaca-kaca. “Aku… aku mengidap penyakit serius. Mereka bilang, mungkin hanya beberapa bulan. Aku tidak tahu harus bagaimana, Arga…”

Keheningan kembali menyelimuti ruangan. Arga akhirnya menarik kursi, duduk berhadapan dengan wanita itu. “Lalu apa yang kamu harapkan dariku?”

Air mata mulai jatuh dari mata Aluna. “Aku tahu selama ini aku salah. Aku sudah menyakitimu… aku sudah menyakiti Alya. Bahkan akulah yang memasukkan obat itu ke dalam minumannya waktu pesta.”

Arga menutup mata sejenak, rahangnya mengeras. “Aku sudah tahu.”

Kata-kata itu membuat Aluna terisak. “Aku menyesal, Arga. Sangat menyesal. Aku tidak ingin sisa hidupku dihabiskan dengan kebencian. Tolong… izinkan aku meminta maaf padamu, dan juga pada Alya. Aku tidak ingin pergi dari dunia ini dengan dosa sebesar itu.”

Arga menatapnya lama. Ada campuran amarah, kekecewaan, dan rasa iba dalam pandangannya. Ia masih ingat jelas bagaimana Alya hampir dirusak oleh rencana kotor Aluna. Luka itu tidak mudah sembuh.

Namun di hadapannya kini bukan lagi Aluna yang arogan dan penuh iri. Yang duduk di kursi itu hanyalah seorang wanita rapuh, ketakutan menghadapi ajalnya sendiri.

“Kalau itu benar yang kamu inginkan…” Arga akhirnya berkata pelan, “Aku tidak bisa menjanjikan apa-apa. Tapi aku akan coba bicara dengan Alya. Sisanya, tergantung dia.”

Aluna mengangguk cepat, air matanya semakin deras. “Terima kasih… Arga. Terima kasih.”

Arga tidak menjawab. Pandangannya kembali jatuh pada map putih di atas meja. Dunia seakan berputar lebih cepat. Apa yang akan terjadi setelah ini, ia pun tidak tahu.

Air mata masih membasahi pipi Aluna ketika ia berdiri dari kursinya. “Aku pamit, Arga. Terima kasih sudah mau mendengarkanku,” ucapnya dengan suara lirih.

Arga hanya mengangguk tipis, matanya tetap mengawasi langkah Aluna yang perlahan menuju pintu. Sesaat sebelum keluar, Aluna menoleh sekali lagi. Pandangan matanya terlihat sendu, namun bibirnya melengkung dalam senyum getir. “Katakan pada Alya… aku sungguh menyesal.”

Pintu tertutup.

Keheningan kembali menguasai ruang kerja Arga. Laki-laki itu menghela napas panjang, meremas pelipisnya. Hatinya diliputi kebimbangan antara percaya pada penyesalan Aluna atau tetap berpegang pada luka yang ditorehkan wanita itu.

Sementara itu, di koridor luar, langkah Aluna perlahan berubah. Wajahnya yang penuh tangis berganti senyum tipis penuh arti. Senyum licik.

Ia menegakkan tubuh, menatap pantulan dirinya di kaca dinding kantor dengan tatapan penuh kepuasan.

Berhasil.

Sandiwara kesedihannya tadi hanyalah bagian dari rencana. Surat rumah sakit yang ia bawa memang asli, tapi bukan berarti nyawanya benar-benar terancam dalam hitungan bulan. Ia hanya memanfaatkan hasil pemeriksaan yang bisa disalahartikan.

“Dengan begini, Arga akan semakin dekat denganku,” gumam Aluna pelan, senyumnya semakin lebar. “Dan Alya… aku tidak akan membiarkanmu mengambilnya dariku. Tidak sekarang, tidak selamanya.”

Aluna lalu melangkah pergi dengan penuh keyakinan, meninggalkan jejak tipu daya baru yang siap mengguncang kehidupan Alya dan Arga.

1
Adi Sudiro
cerita jadi wanita yang cerdas dan lebih kuat mana ini Thor 🤭🤭🤭
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
so sweet🥰🥰
Aceless
nah gitu Alya. kamu harus berani
Aceless
gereget sama Aluna yang selalu menghasut semua orang 😡
Adinda
mungkinkah pak surya atasan alya adalah sahabat dari Ayah kandung alya
Adinda
lebih baik kamu sama Sam alya
Adinda
pergi la sana Kau arga pria pengecut tak pantas sama alya
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
siap² saja mommy nya si Arga akan menyesal😡😡
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
si Arga cowok plin plan gak punya pendirian..
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Alya mulai belok ke Sam...
Riry Kasyry Lily
🥰🥰😍😍😍
Adinda
gak usah Sama arga aluna lebih baik kamu sama Sam mungkin sam lebih berkuasa dari arga
Adinda
alya sama samuel saja gak usah sama arga yang tidak punya pendirian
Adinda
Arga gak cocok sama alya gak punya pendirian
Adinda
semoga arga menyesal lebih baik kamu angkat arga setinggi tingginya Alya setelah itu hempaskan arga
tiara
semangat Alya kalahkan Aluna dengan cara yang tak diduganya
Heny
Up
Adinda
semoga alya anak kandung Orang yang lebih kaya dari darma
Adinda
alya mungkin bukan anak kandung mereka makanya mereka jahat sama alya
Marchel: Makasih kak, sudah mampir
total 1 replies
Heny
Apa kah Alya bkn anak kandung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!