NovelToon NovelToon
Putra Sang Letnan Kolonel

Putra Sang Letnan Kolonel

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Cinta Lansia
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dini ratna

Malam tragis, telah merenggut masa depan Zoya. Menyisakan trauma mendalam, yang memisahkannya dari keluarga dan cinta.
Zoya, mengasingkan diri yang kembali dengan dua anak kembarnya, anak rahasia yang belum terungkap siapa ayahnya. Namun, siapa sangka mereka di pertemukan dengan sosok pria yang di yakini ayah mereka?
Siapakah ayah mereka?
Akankah pria itu mengakuinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dini ratna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Antara dua Ayah

“Ada yang melihat dr. Zoya?” tanya Arga, ke setiap perawat di sana. Mereka semua menggeleng, Zayden dan Zayda sangat gelisah hingga merasa cemas karena tidak melihat ibunya. 

“Ayah Dokter, sebenarnya Mama ke mana? Bukannya tadi ada di sini.” 

Zayden, dan Zayda, sempat lengah. Mereka berlari ke arah Arga, sampai melupakan Zoya. Begitupun Arga, yang asyik mengajak ngobrol si kembar sampai tidak menyadari kehilangan Zoya. Arga, kini harus membantu mencari Zoya demi anak-anaknya. 

“Ayah Dokter, bukankah itu paman dokter yang bersama Mama tadi?” Arga, menoleh ke arah Radit yang ditunjuk Zayda. 

Radit, terlihat panik yang keluar dari ujung lorong tempat gudang farmasi berada. Hendak menanyakan keberadaan Zoya, tiba-tiba Radit mengajaknya untuk bicara. Arga dan Radit memang ada keperluan, dan tujuan Radit datang ke Astracare adalah untuk menemuinya. 

Radit tidak pernah menyangka akan bertemu Zoya. Cinta yang belum usai membuatnya berbuat gila siang ini. Amarah yang dulu sempat terpendam ia lampiaskan saat ini, tetapi Radit melakukan hal yang bodoh, di luar logikanya. Radit, mengutuk dirinya yang baru saja khilaf, yang hendak mem*rkosa Zoya. 

“Dr. Radit apa kau melihat dr. Zoya?” tanya Arga. 

Radit terdiam, wajahnya terlihat gugup. “Dr. Zoya, yang mana, ya?”

Tentu, saja Radit berbohong karena dia tidak mau orang yang di rumah sakit ini tahu hubungannya dengan Zoya di masa lalu. Radit, hanya tidak ingin punya ikatan di masa lalu yang akan merusak karirnya. Lantas, bagaimana dengan sikapnya tadi, Radit tidak peduli lagi pula Zoya, bukan wanita yang baik menurutnya. 

“Bukankah tadi pak Dokter, bersama Mama,” ucap Zayda. Radit, barulah mengingat yang tiba-tiba tersenyum lalu berkata, “Jadi dr. Zoya itu Mama, kalian? Tadi memang berpapasan tapi saya tidak tahu ke mana perginya,” ujar Radit bohong. 

“O, ya dr. Arga, apa kita bisa membicarakannya sekarang?” tanya Radit perihal meeting. Arga, mengangguk lantas berbicara kepada Zayda dan Zayden untuk pergi ke ruang kerja Zoya dan menunggunya di sana. 

Zayda, terus menatap Radit penuh curiga. 

“Dia berbohong, dokter itu berbohong,” ungkapnya.

“Kau yakin dia melihat Mama?” tanya Zayden melirik Zayda. 

Zayda mengangguk lalu bicara, “Ya, matanya mengisyaratkan jika dia bertemu dengan Mama, dia pasti menyembunyikannya lalu di mana Mama?” 

“Zayden, Zayda!” 

Seketika dua bocah kembar itu menoleh, bibirnya melengkung tersenyum dengan lebar, wajahnya begitu berseri ketika melihat letnan idolanya datang.

“Pak Letnan!” teriak mereka yang langsung dipeluk Ardian. 

Ya, kali ini bukan mereka yang memeluk tetapi Ardianlah yang datang menghambur memeluk kedua bocah itu. Entah, apa yang terjadi tapi Ardian seolah takut kehilangan. Setelah puas memeluk, Ardian melanjutkan dengan mengecup kening Zayda dan Zayden. 

Sungguh aneh, bukan? 

“Pak Letnan? Ada apa pak Letnan kemari?” Zayden merasakan sikap Ardian yang beda.

“Pak Letnan, merindukan kalian,” balas Ardian, tersenyum penuh kebahagiaan. Tangan kanannya tidak berhenti mengusap lembut kepala Zayden dan Zayda. 

“Bagaimana keadaanmu? Kenapa ada di luar bukannya di kamar.” 

“Aku sudah sembuh pak Letnan,” jawab Zayden. “Syukurlah,” balas Ardian yang lagi-lagi mengusap lembut kepala Zayden.

Zayden, pasti senang dengan perlakuan Ardian yang sekarang. Namun, semua sudah terlambat. 

“Pak Letnan, apa kau tahu kami sudah bertemu dengan papa kami.” 

Seketika wajah bahagia Ardian meredup. Ardian, diam tanpa ekspresi. Kedatangannya kembali ke rumah sakit bukan tanpa alasan, Candra yang ditugaskan mencari tahu siapa Zoya, yang ternyata anak dari pak menteri yang selama ini hilang atau pergi. 

Dan setelah di cari tahu, nama lengkapnya Keysha Qiana Zoya, seorang perawat muda yang dulu bekerja di Aurora medicasentra, nyaris menjadi nyonya Aurora medicasentra yang hampir menikah dengan dr. Radit Agatha Wijaya, tapi kebahagiaannya sirna hanya dalam satu malam. Pernikahannya batal, dan setelah itu Zoya menghilang. 

“Jadi dia anak pak menteri itu?” tanya Ardian setelah membaca beberapa berkas yang diberikan Candra.

“Ya, dan dia diasingkan dari keluarganya karena skandal denganmu. Pernikahannya batal, dan dicoret dari nama keluarga. Sepertinya itulah alasan pak Teddy, tidak mengakuinya sebagai putri lagi.” 

“Lalu?” 

“Zoya, menghilang setelah itu, tapi tidak berselang lama ada yang melihatnya di Qodroh, menjadi sukarelawan sambil bekerja dan belajar sampai ia lulus dan menjadi dokter.” 

“Bagaimana dengan kedua anak kembarnya?” 

“Soal itu, tidak ada riwayat pernikahan mengenai dr. Zoya, baik di Indonesia maupun di Qodroh. Mereka mengaku jika anak itu adalah anak asuhnya,” jelas Candra. 

Ardian, masih diam. Dia mengamati setiap inci foto Zoya, Ardian merasa bersalah dan sangat menyesal karena sudah menghancurkan hidup Zoya saat itu. Mengingat kembali cerita dari Sersan Miko, Ardian percaya jika saat itu Zoya tengah hamil dari benihnya, yang hampir menjadikannya seorang pembunuh karena Zoya, hendak mengakhiri hidup saat Zayden dan Zayda masih dalam kandungan. 

“Bagaimana dengan rekaman CCTV, apa masih belum menemukannya?” 

Kasus skandalnya dulu seakan-akan direncanakan sangat matang, sehingga Ardian sendiri tidak bisa menemukan rekaman CCTV di dalam hotel itu. Ardian tidak bisa mengetahui pasti siapa yang sudah menjebaknya. 

“Aku ingin, melakukan tes DNA.” 

“Tapi, Ardian … bagaimana jika Jenderal tahu?” 

“Rahasiakan ini darinya, jangan sampai dia tahu masalah ini. Apa aku bisa melakukannya sekarang Candra?” 

Candra diam. Dia tidak bisa menghalangi langkah Ardian untuk tetap melakukan tes DNA. Ardian, pergi detik itu juga menuju rumah sakit yang berharap masih bertemu Zayden dan Zayda. 

“Kita tidak bisa melakukan tes DNA tanpa seizin ibunya. Dr. Zoya, harus diberitahu, bagaimana jika dia tidak mengizinkan.” 

“Aku tetap akan melakukannya, dan aku akan menemuinya hari ini,” kata Ardian yang berlenggang memasuki mobilnya.

Namun, kini harapannya sirna, ketika seseorang sudah mengambil status ayah darinya. 

“Siapa, siapa ayah kalian?” 

“Pak Letnan pasti terkejut, begitupun dengan kami,” jawab Zayda dan Zayden. 

“Di mana dia?” Ardian menatap dingin, rahangnya mulai mengeras yang siap menghajar laki-laki itu.

“Aku tidak menyukainya,” ungkap Zayden yang cemberut. “Aku lebih menyukaimu Pak Letnan,” sambungnya mengembalikan senyum Ardian. 

“Tentu, Aku juga tidak suka ada orang lain yang mengaku ayah kalian, bagaimanapun juga kita bertemu lebih dulu.” Zayden, tersenyum seakan setuju dengan perkataan Ardian.

“Tapi Pak Letnan, kami tidak menemukan Mama. Kami sedang mencarinya, juga ayah dokter.”

“Ck, siapa sih dokter itu, beraninya dia menjadi ayah dari anak-anakku,” ungkap Ardian dalam hatinya. Ardian, berjanji akan menghajar lelaki itu jika bertemu 

“Pak Letnan, apa kau mau membantuku mencari Mama?” Mohon Zayda dan Zayden. 

Ardian langsung mengangguk, yang langsung berdiri. Segera Ardian menghubungi Candra untuk mengerahkan semua pengawal yang berada di Astracare. Padahal, belum tentu Zoya menghilang tetapi Ardian sudah memerintahkan semua pengawalnya. 

“Ayo, kita cari mama kalian,” ajak Ardian yang menuntun Zayden dan Zayda. Namun, langkahnya tiba-tiba terhenti ketika berpapasan dengan Arga. 

“Ayah dokter!” panggil Zayda, membelalakkan mata Ardian. 

“Ayah! Apa dia ayah yang kalian maksud?” tanyanya pada si kembar. Zayda, pun mengangguk.

Ardian menatap tajam ke arah Arga. Dia tidak terima jika Arga mengaku sebagai ayah dari Zayden dan Zayda. Sambil menahan amarah Ardian melangkah mendekati saudaranya itu.

“Dr. Arga!” 

“Ardian,” ucap Arga heran.

“Sejak kapan kau menjadi ayah mereka? Kau lupa jika kau sudah bertunangan?” 

Arga terdiam. 

“Apa maksudmu Ardian.” 

“Jangan mendekati Zayda dan Zayden apalagi mengaku sebagai ayahnya, karena mereka adalah milikku sekarang,” katanya penuh penekanan. 

"Tunggu, dulu," tahan Arga ketika Ardian hendek pergi. "Apa hubunganmu dengan Zoya? Dan apa maksud dari perkataanmu bahwa mereka adalah milikmu?"

"Itu bukan urusanmu."

"Tentu, itu menjadi urusanku. Kau membawa mereka ke rumah sakit ini, lalu mengakui mereka adalah milikmu, dan kau sangat mengenal dr. Zoya. Aku tahu, kalian bertemu di Qodroh jadi lebih baik kamu jelaskan padaku Ardian, apa hubungan kalian?"

Dari awal Arga sudah curiga, dia mencurigai Ardian dan Zoya yang memiliki keterikatan. Sehingga, dia mengakui sebagai ayah Zayden dan Zayda demi keinginannya untuk menggali informasi antara Zoya dan Ardian. Namun, sepertinya rencananya gagal, dia tidak bisa lagi mendekati si kembar karena Ardian.

"Dan, perlu kau ingat Ardian, kau juga sudah bertunangan."

Ardian, tersenyum sinis. Dia sama sekali tidak takut dengan ancaman Arga. Biarlah jika Arga mengadu pada ayahnya, Ardian tidak peduli, bahkan tadi saja dia sudah membuat Teddy, marah. Ardian, lebih baik menemui Zoya dibandingkan menemui Lusi.

Arga, terdiam. Menatap kepergian Ardian, lantas dia menunduk menatap si kembar yang ternyata Zayden, menjulurkan lidah untuk mengolok-oloknya. Sementara Zayda, dia melambaikan tangan kepada Arga sebagai perpisahan. 

Arga, berpikir jika Ardian memang punya hubungan khusus dengan Zoya. Sedangkan Zoya, dia masih di dalam gudang farmasi. Zoya, tidak bisa keluar dalam keadaan bajunya robek, jilbabnya juga, dan rambut kusut berantakan. Namun, Zoya tidak bisa tinggal diam di dalam gudang, seseorang pasti akan masuk untuk mengambil obat dan Zoya, tidak mungkin memperlihatkan keadaannya pada orang itu. 

Lantas Zoya, harus bagaimana? 

Klik ... (Suara pintu terbuka)

Zoya, terbelalak. Seseorang akan masuk ke dalam, segera Zoya memakai jilbabnya, menutupi bagian kemeja robeknya dengan jas putihnya. Sambil berdiri dia menatap pintu, berharap siapapun yang masuk tidak akan melihatnya. 

Cklek ... (pintu terbuka lebar) 

1
zh4insu
Kasian, Zoya di buat sibuk di RS, Ardian di tugaskan ke luar negeri, dan mereka punya niat terselubung untuk si kembar,,,,
Ya Allah, semoga kembar gak akan kenapa-napa...
Endang 💖
ini laki2 tegas...GX banyak omong langsung bertindak
zh4insu
Semoga yang masuk Adrian dan kembar
Endang 💖
kok radit jht bgt SM Zoya
up LG nnti thor
Reenyy Yuny Setianie
jahat banget radit 😠
zh4insu
Ya Allah, Radit kamu sungguh tega...
Pak Letnan, yang pintar kenapa sih gak liat itu anak-anak ada kemiripan gak sama dia, dan tas DNA. Apalagi punya rumah sakit sendiri... Gereget aku...
Endang 💖
ya ampun Radit tega bgt sama zoya
zh4insu
Si pak kolonel kah?
Endang 💖
hebat anak2 Zoya
Rozh
semngat kak, ceritanya seru😻🌹
Endang 💖
masih penasaran sama kelanjutNnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!