Menjadi seorang asisten rumah tangga bukanlah tujuan hidup bagi seorang wanita bernama ZENVIA ARTHUR.
Tapi pada akhirnya dia terpaksa menjadi ART seorang billionaire bernama KAL-EL ROBERT karena suatu alasan.
Bagaimana keseruan ceritanya?
follow instagram @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
KZ 1
"Apa lagi yang bisa kulakukan di kota asing ini?" gumam seorang wanita yang hanya memakai jaket bututnya yang berwarna hitam.
Air matanya tak berhenti mengalir dan kakinya tetap terus melangkah tanpa tujuan.
"Mengapa kalian meninggalkanku? Seharusnya kalian membawaku juga," gumamnya terisak dan menutup kepalanya dengan capuchon dari jaket parasutnya.
Lalu wanita itu tampak berjalan ke arah jalan raya.
Lama dia berdiri di pinggir jalan dengan pikiran yang galau dan kacau.
"Aku lemah tanpa kalian. Aku tak berdaya dan aku ingin mati saja menyusul kalian," gumamnya putus asa sambil terisak.
Lalu akhirnya wanita itu berlari ke arah jalan raya tanpa melihat ke kanan kiri padahal lalu lintas sangat ramai di mana banyak mobil berlalu lalang di sana.
CIIITTTT .... BRAKK!!!
Sebuah mobil akhirnya menabrak wanita itu dan membuat kecelakaaan beruntun di jalan ramai itu.
Semua yang terlibat kecelakaan akhirnya keluar dari mobil dan melilhat wanita yang tergeletak tak berdaya di atas jalan raya.
"Dia masih hidup!!" teriak seorang pengendara mobil ketika memeriksa denyut nadi wanita yang tertabrak itu.
"Panggil ambulance dan kita tak boleh lengah menolongnya sendiri," sahut orang itu lagi.
Beberapa menit kemudian, ambulance datang dan wanita itu pun dibawa ke rumah sakit terdekat.
Tampak dua dokter dan beberapa perawat sudah mengerubunginya ketika tubuhnya diletakkan di atas ranjang beralaskan kulit sintetis itu.
"Denyut jantungnya lemah, Dokter," ucap satu dokter muda pada dokter yang lebih senior.
"Pasang patient monitor dan sambungkan," kata dokter senior.
"Tulang pahanya retak dan kakinya patah," ucap dokter.
"Ada luka terbuka di kakinya jadi kita harus segera mengoperasinya sekarang juga karena darah terus mengalir sejak tadi."
"Siapkan semuanya dan panggil Dokter Lesca," perintah salah satu dokter jaga.
"Dia tak punya identitas apa pun, Dokter," kata salah seorang perawat.
"Itu tak masalah karena keselamatannya yang terpenting," jawab Dokter.
Dan akhirnya wanita itu dibawa ke ruang operasi untuk segera ditangani.
*
*
Operasi berjalan lancar dan kaki kanan wanita korban kecelakaan itu pun di gips karena mengalami patah tulang.
Dan juga terdapat beberapa luka di sebagian tubuhnya yang tak terlalu parah.
"Panggil aku jika dia sudah sadar," kata Dokter bernama Lesca yang merupakan kepala rumah sakit itu.
"Baik, Dokter," jawab perawat.
Lalu Lesca keluar dari ruang perawatan dan menuju ke ruangannya kembali.
*
*
"Siapa namamu?" Tanya perawat pada wanita korban kecelakaan itu yang sudah sadar 5 menit yang lalu.
"Zenvia. Zenvia Arthur," jawab wanita itu lirih.
"Kami membutuhkan identitasmu agar bisa menghubungi keluargamu," kata perawat itu lagi.
"A-aku tak punya keluarga," jawab Zenvia lirih.
"Panggil Dokter Lesca," ucap perawat itu pada perawat lainnya.
"Baiklah," jawabnya.
Dua perawat masih mendampingi Zenvia untuk mengecek keadaannya secera menyeluruh.
"Sejak kapan aku di sini? Dan siapa yang menolongku?" tanya Zenvia.
"Kau tak sadar selama dua hari dan sekarang keadaanmu sudah membaik. Beberapa pengendara mobil yang menolongmu," jawab perawat.
"Mengapa mereka menolongku? Seharusnya aku sudah mati sekarang," sahut Zenvia lirih dan membuat kedua perawat itu saling berpandangan dengan tatapan heran.
"Jadi kau sengaja bunuh diri? Kau bisa terkena pidana karena kau menyebabkan kecelakaan beruntun karena tindakanmu itu," jawab perawat sambil memeriksa aliran infus.
Tak lama kemudian, Lesca masuk ke dalam kamar perawatan.
"Halo, aku akan memeriksa keadaanmu dulu," ucap sang dokter yang tetap cantik meskipun umurnya sudah tak lagi muda.