NovelToon NovelToon
Dusk Till Dawn

Dusk Till Dawn

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami
Popularitas:926
Nilai: 5
Nama Author: Oktavianna

Hati Bella merasa terus tersiksa, pernikahannya tidak mendatangkan kebahagiaan dalam hidupnya, ia mencoba kabur tapi...

BRUK...

Tubuh Bella terbanting ke lantai hingga membuatnya jatuh pingsan.

Beberapa bulan kemudian ia kembali bertemu cinta pertamanya dan akhirnya menikah dan hidup bahagia namun, semua tidak berlangsung lama ketika Bella sepenuhnya telah kembali ke dunia gelap, ia dihadapkan ego besar setelah penghianatan suami keduanya.

Akankah pernikahan mereka akan baik baik saja? lalu bagaimana kisah selanjutnya Bella?
Dan rahasia mengerikan apa di balik sosok Bella?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oktavianna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta Wanita Lain

Mengingat usia kehamilan Bella memasuki trimester kedua, Bella dan Mas Shaka memutuskan untuk pulang ke Indonesia.

Wajah sedih terpancar dari Nenek Hima dan Kakek Midori di bandara, sedangkan Tuan Hijita tampak tenang.

Bella dan Mas Shaka akhirnya melaksanakan penerbangan, Mas Shaka tampak cemas ia terus memandangi istrinya.

"Kenapa kamu liatin aku terus?, mual?." Tanya Bella.

Mas Shaka hanya tertawa, ia mengelus perut istrinya.

"Kamu cantik." Puji Mas Shaka. Yang dibalas senyum manis sang istri.

Setibanya di bandara, Mertua Bella sudah menunggu, untuk mengantarkan mereka pulang, di sana juga ada Fhreya yang memaksa ikut, dia masih menggunakan tongkat jalan.

"Mba Bella, kangennn." Fhreya dengan manja memeluk Bella.

Dari pihak keluarga suami hanya mengetahui jika Bella dan Mas Shaka baru pulang dari acara menjenguk Kakek dan Nenek Bella sekaligus bulan madu, tanpa mengetahui permasalahan sebelum mereka pergi.

Di dalam mobil kedua mertuanya sudah menyiapkan beberapa hadiah, termasuk Fhreya. Kabar kehamilan Bella membuat rasa haru, terlebih Bella menujukan hasil USG calon bayi kembarnya.

Fhreya juga antusias dia mengancam Mas Shaka untuk punya banyak waktu pada istrinya.

Mas Shaka hanya tersenyum ke arah Adiknya, sambil mengejek kata crewet.

Mereka ber lima akhirnya sampai, dan langsung membawa koper dan barang barang ke rumah.

Bella hendak membantu tapi Ibu mertuanya sangat baik, ia menyuruh agar Bella istirahat di kamar.

Bella duduk di ranjang, meski kamar tidak disapu selama beberapa minggu tapi keadaannya tidak terlalu berantakan. Bella membaringkan tubuhnya ke kasur, sambil berbalas pesan dengan Nenek Hima dan Ibunya.

Fhreya mengetuk pintu ia masuk bersama sang ibu, membawakan napan berisi makanan dan segelas susu.

"Jangan repot repot, Bu, saya bisa sendiri." Ucap Bella merasa tidak enak.

"Gak apa apa, Nak. Sekali kali."

Mereka mengobrol di kamar, sambil menemani Bella menyantap makan malamnya. Fhreya juga begitu antusias ketika Bella membawakannya oleh oleh dari Jepang.

Ibu mertuanya juga yang lainnya mendapat buah tangan yang istimewa.

Setelah selesai makan malam, kedua mertuanya izin pamit, mereka akan datang kembali hari selasa.

Fhreya juga berjanji lain waktu akan menginap, agar bisa makan masakan Bella yang lezat.

Mobil melaju, Bella dan Mas Shaka melambai dari teras rumah mengucapkan sampai jumpa.

Mas Shaka merangkul pundak istrinya kembali masuk ke rumah menuju ruang tengah.

"Makasih banyak Mas." Ucap Bella ia memeluk suaminya.

"Sama sama sayangg... ."

Keduanya bercumbu, setelahnya Mas Shaka juga menjelaskan jika besok ia akan mulai mengajar.

Bella hanya mengangguk, ia tidak keberatan, selama ini ia telah mengambil cuti.

Bella tertidur di ruang tengah, dengan Televisi yang masih menyala, sedangkan Mas Shaka sibuk dengan laptopnya.

Keesokan harinya, mereka melaksanakan solat subuh bersama, tepat pukul tujuh seorang perempuan muda datang, ia dipersilahkan masuk dan menjelaskan ingin bertemu dengan Mas Shaka.

"Silahkan duduk, saya panggilan." Ucap Bella.

Ia pergi dalam memanggil suaminya, Bella berpikir jika prempuan muda tersebut adalah mahasiswa yang memerlukan bimbingan Mas Shaka, mengingat Mas Shaka telah cuti lumayan lama.

"Siapa?." Tanya Shaka.

"Mahasiswi kamu, Maybe." Kata Bella ia menyiapkan secangkir teh untuk menjamu tamu.

Mereka berdua berbincang cukup serius, bahkan prempuan tersebut tidak menyentuh teh buatan Bella.

Hampir lima belas menit mereka berbincang sampai akhirnya sang prempuan pergi dengan raut wajah kecewa.

Mas Shaka kembali ke dapur menemui istrinya yang sedang menyantap ubi kukus.

lalu menanyakan urusan prempuan tersebut datang.

"Udah pergi?." Tanya Bella.

"Udah-." Jawab Mas Shaka singkat.

"Ngapain dia?." Tanya Bella kembali, ia sambil menyuapi ubi kukus pada sang suami.

"Mmmm... konsul aja." Sambung Mas Shaka.

Setelah mereka selesai sarapan, Mas Shaka berangkat dengan motornya, di perjalanan ia menghela napas panjang.

Sesampainya di kampus, prempuan tadi kembali mendekati Mas Shaka, kali ini ia di temani seorang teman dari kampusnya.

Mas Shaka bertindak tidak perduli, ia beralasan tidak bisa di ajak bicara dengan karena sibuk.

Malam harinya Mas Shaka terlihat berbeda, ia lebih banyak diam saat bersama Bella.

"Mass, kamu kenapa?." Tanya Bella, tapi Mas Shaka hanya menggelengkan kepala dan berkata ka baik baik saja.

"Mau dimasakin apa?." Tanya Bella, ia melirik ke arah Mas Shaka yang berdiri mematung.

"Pasta atau nasi sayur?." kata Bella kembali, tubuhnya mendekat ke arah Mas Shaka.

"Pasta." Jawab Mas Shaka.

Mereka berdua menikmati makan malam berdua, sambil membicarakan niat Bella membuka toko kue.

"Kamu yakin baik baik aja, kamu dengerin aku ngomong kan?."

Mas Shaka mengangguk sambil menyantap pasta. Setelah selesai keduanya pergi beristirahat. Ditengah tengah mereka akan tidur, Bella menjelaskan bahwa ia sudah berdamai dengan masa lalu, dan ini adalah bagian dari caranya berdamai, hanya ingin menghabiskan waktu bersama Mas Shaka sampai akhir hayatnya.

Mas Shaka mengerti, ia mendukung Istrinya sekaligus meminta maaf atas apa yang terjadi namun, jari Bella menyentuh bibir Mas Shaka, tidak membiarkan satupun permintaan maaf terucap.

Dua hari kemudian, Bu Nana datang berkunjung, Bella pura pura tertidur di kamar, menyuruh Mas Shaka berakting jika Bella telah pulih dan sedang istirahat.

Bu Nana dan masyarakat hanya mengetahui jika Bella di rawat di luar negri, akibat insiden sebelumnya, padahal itu hanyalah kebohongan semata, melainkan ini semua adalah bagian rencana yang Bella lakukan.

Rencana Bella sepenuhnya berhasil, ia bisa mengembalikan semua tuduhan dan tindakan buruk oleh keluarga mantan suaminya. Ia sadar bahwa berdamai dengan masa lalu adalah cara terbaik, kini bagi Bella tidak ada hukuman paling berat kecuali hukuman dari mata lingkungan dan masyarakat yang memandang buruk.

Awal Oktober adalah esok hari, dengan persiapan yang hampir selesai, Bella melihat lihat kembali pakaian di lemarinya, tiba tiba suara motor yang terdengar familiar di telinganya, ia menutup lemari pakaiannya bergegas menyambut suaminya pulang.

HAP

Pelukan hangat langsung menyambar tubuh Bella, rona senyumannya lebih ceria dari hari hari sebelumnya, mirip ketika pertama kali Mas Shaka melihatnya.

"Hari ini Mas bawa Martabak, pesanan kamu" Kata Mas Shaka, ia menyodorkan plastik putih pada istrinya.

Sambil berbincang bincang mengenai hari mereka masing masing, Mas Shaka tiba tiba mendapatkan nomor yang tidak memiliki nama.

Bella melirik, ia menyuruh Mas Shaka mengangkat telfon didepannya. Seketika Bella bangkit, suara itu asing, bukan Fhreya maupun keluarga Mas Shaka yang lain, nada bicaranya mendayu dayu.

"Saya sedang sibuk, terimakasih." Mas Shaka menutup telfon tersebut.

Samar samar Bella mendengar kata poligami, raut wajah Bella berubah. Ia langsung menebak jika ada prempuan yang mencoba menjadi yang kedua dalam hidup Mas Shaka.

Mas Shaka juga berusaha menenangkannya istrinya, yang seketika menatap dirinya dengan tajam.

"Tadi fans Mas, tapi abaikan aja, toh istri Mas ini sudah cantik dan solehah." Mas Shaka mencoba menenangkan.

Memang Bella seketika bersikap masa bodo sampai keesokan harinya mobil terparkir, ada rombongan orang yang tidak di kenal, tampak mengenakan pakaian rapi, dadi jendela lantai atas ia mendapati sosok perempuan yang kemarin menemui Mas Shaka.

Tidak lama kemudian dari arah pintu belakang, Ibu mertuanya datang dengan sepeda motornya, dengan segera ia menyambut Ibu mertuanya, ia juga menjelaskan sesuatu terhadap Bella.

Mas Shaka yang baru selesai dari ruang kerjanya langsung menghampiri keduanya.

"Kamu ini bagaimana!." Dengan nada tegas, sang ibu mencubit anak laki lakinya.

"Ada apa?."

Bersamaan dengan suara bel yang berbunyi, Sang Ibu menjelaskan bahwa, di depan rombongan Asri, rombongan keluarga Asri yang datang untuk meminta kejelasan Mas Shaka.

"Maksud Ibu, gimana?."

Akhirnya Mas Shaka dan Ibu menjelaskan jika Asri adalah prempuan yang pernah di jodohkan oleh Ayah Mas Shaka, namun prempuan itu awalnya tidak mau sehingga Mas Shaka menikahi Bella, setelah berbulan bulan lamanya prempuan itu datang meminta penjelasan dari perjodohan yang telah batal.

Dengan berat hati mereka bertiga menerima rombongan tamu tersebut masuk ke dalam guna berdiskusi.

"Maaf sebelumnya, Mas Shaka, saya sebagai wali dari anak saya Asri, ingin menyampaikan maksud baik."

Di tengah tengah mereka berbincang Bella datang memberi jamuan, meskipun hatinya dibuat jengkel tamu tetaplah tamu harus ia hargai.

Bella juga mengambil posisi duduk dekat sang ibu mertua.

Berulang kali Bella menjelaskan jika dirinya sudah beristri, dan akan menjadi seorang Ayah.

Keluarga Asri kemudian membantah hal tersebut tidak masalah, dengan alasan sunah Nabi mereka menjelaskan jika Asri tidak keberatan di poligami.

"Bukankah perjodohan kita sudah batal, Anak saya, Shaka juga menolak dengan tegas, mohon hargai keputusan kami."

Ibu mertuanya juga ikut angkat bicara, Asri juga tiba tiba menangis, ia mengatakan jika selama ini Mas Shaka dan dirinya masih berhubungan, keduanya saling mencintai.

"Saya cinta, kami saling mencintai, saya dan keluarga datang dengan niat baik, saya juga sarjana juga menutup aurat." Jelas Asri.

Perdebatan jadi dramatis, ketika Asri menujukan foto dirinya makan di sebuah kafe berdua dengan Mas Shaka.

"Ini buktinya, kami sering jalan bersama dan juga Mas Shaka berjanji akan menikahi saya."

Bella hanya diam, dia menghela napas sejenak, lalu melihat sekitar.

"Begini mbak, menikah itu ucapan yang mudah tapi keputusan yang sulit." Ucap Bella. Ia menjelaskan panjang lebar langsung menatap empat mata dengan wanita tersebut.

"Kalo masih maksa ganggu rumah tangga orang, berati ini pelakor jalur halus." Sambung Bella.

"Jangan kurang ajar kamu, kami sekeluarga datang dengan niat baik, tapi kamu tuduh sembarang." Salah satu anggota geram.

"Kalo bukan pelakor jalur haluss, anda sekalian apa?." Bella berdiri, ia menujuk lawan bicaranya.

Mas Shaka dan Ibu yang melihatnya hanya tercengang, mereka memang keras kepala sehingga membuat Bella maju bicara.

"Lihat Mbak, kami ini saling mencintai, tapi Mbak ini menghalangi jalan kami." Kata Asri ia juga berdiri, membuatnya berhadapan dengan Bella.

"Kamu pikir saya perduli, silahkan keluar pintu masih terbuka, nggak baik untuk kesehatan saya." Balas Bella.

Setelah mereka tidak lagi bisa menjawab, Ibu mertuanya mempersilahkan mereka pergi dengan sopan, Bella juga langsung merapat ke tubuh suaminya dengan manja, sengaja untuk membuat Asri kepanasan.

Setelahnya mereka pergi, Bella langsung tidak selera untuk makan, ia jengkel kali ini terlihat dari raut wajahnya yang masam, ia langsung berpaling dari suaminya berjalan menuju kamar, Ibu mertuanya juga memaklumi prempuan mana yang tidak akan marah jika tiba tiba ada prempuan lain yang ingin mengganggu rumah tangganya.

"Bell... ." Mas Shaka coba menyusul, tapi tangan ibunya langsung menangkap lengannya.

Ibunya hanya menggelengkan kepala, melarang Mas Shaka menyusul, membiarkan ruang untuk Bella rehat sejenak.

Mas Shaka juga menyadari, Bella telah banyak berubah ia berani mengucapkan kalimatnya dengan tegas dan berani.

Meski kali ini ia dalam masalah besar menghadapi kemarahan istrinya.

1
Bowo
Bagus
Bowo
wau sangat unik dan seru cerita nya
Subaru Sumeragi
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!