Seorang wanita cantik bernama Shen Yue berumur dua puluh lima tahun. Ia adalah seorang kultivator tingkat menengah, hidupnya sangat sempurna.
Tiga tahun lalu ia menikah dengan seorang pangeran, yang sangat tampan dan sangat menyayanginya, apapun yang di inginkan Shen Yue, pasti akan di berikan oleh suaminya.
Betapa sempurnanya hidup Shen Yue. Tapi suatu saat ia bertemu dengan seorang anak laki-laki yang berumur sekitar tiga tahun, hatinya mulai resah, apa lagi bayangan anak kecil itu selalu menganggu pikirannya.
Lebih mengejutkannya lagi, setelah ia membantu seorang tabib, tabib itu mengatakan jika ingatan Shen Yue di segel.
Shen Yue semakin resah, apa yang terjadi sebenarnya? Apakah cinta pangeran untuk dirinya tulus atau sebuah kebohongan.
Halo para reader's, Ayok mampir! pasti seru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Pagi Hari di kediaman Pangeran Han.
Pangeran Han sudah pergi, sedangkan Shen Yue duduk dengan santai di taman, di belakangnya ada Zie Su yang setia menemani.
Shen Yue sedang menikmati matahari pagi, otaknya sedang berpikir tentang kejadian yang menurutnya janggal ini. Tapi Shen Yue tak mau jika sang suami mengetahuinya, Shen Yue takut jika Pangeran Han berpikir jika Shen Yue tak percaya padanya.
Shen Yue hanya ingin menjalani takdir hidupnya, jika memang hidupnya penuh dengan kepalsuan, Shen Yue juga yakin akan ada waktunya untuk semua ini terbongkar.
Tiba-tiba Nyonya Tian dan Tian Si datang ke kediaman Pangeran Han. Mereka berjalan ke arah taman di mana Shen Yue sedang bersantai.
"Nyonya, sepertinya ada tamu tak di undang..." bisik Zie Su.
Shen Yue diam saja, seolah ia tak mendengarkan, Shen Yue hanya sedang malas, karena bibinya pasti tak akan membiarkan hidupnya tentang.
"Sedang bersantai kah? " ujar Nyonya Tian tiba-tiba.
Shen Yue menoleh dan tersenyum, "Bibi, pagi-pagi sekali Bibi sudah datang? "
Nyonya Tian dengan tak tahu malunya berkata, "Zhao Han sudah ku anggap anak sendiri, jadi apa aku tak boleh berkunjung ke kediamannya? "
"Tentu saja boleh, hanya saja suami ku sudah berangkat kerja," ujar Shen Yue dengan ramah.
"Aku tahu," jawabnya santai, "Aku hanya ingin berkunjung saja, sudah lama aku tak berkunjung."
Zie Su terlihat kesal. Tapi Nyonya mudanya terlihat biasanya saja, Zie Su tahu betul jika Nyonya Tian memiliki tujuan yang akan merugikan Nyonya mudanya.
"Bibi datang kemari untuk meminta tolong padamu, bisakah temani Si'er berbelanja? kamu sudah dewasa dan Bibi lihat kamu sangat pandai memilih barang-barang yang cocok di pakai oleh mu," ujar Nyonya Tian.
"Si'er baru kembali dari academy, ia belum memiliki teman di ibukota, jadi Bibi rasa kamu pasti bisa menemani Si'er," ujar Nyonya Tian lagi.
Zie Su di samping merasa tak senang, ia hanya bisa membatin,"Kepa harus Nyonya muda? kenapa tidak pelayan saja? tidak mungkin Tian Si tak memiliki teman di ibukota."
Zie Su merasa curiga, karena ia sering melihat Tian Si berjalan-jalan di ibukota, jadi tak mungkin wanita manja itu tak memiliki teman.
Shen Yue mengangguk, "Baiklah, kapan kita akan berbelanja?"
"Bagai mana jika hari ini saja? " ujar Tian Si.
"Baiklah, pergilah bersenang-senang," ujar Nyonya Tian tak memberikan Shen Yue kesempatan untuk menolak.
Shen Yue mengangguk dengan tenang, seakan ia tak keberatan untuk menemani adik sepupu dari suaminya itu.
"Bersiap-siap lah, Ibu akan pulang sekarang," ujar Nyonya Tian pada Tian Si.
Lalu menatap Shen Yue, "Bibi titip Si'er pada mu, tolong jaga Si'er, ia masih terlalu muda dan masih ceroboh," ujar Nyonya Tian tersenyum senang, wanita paruh baya itu pun berpamitan, sebelum keluar ia melirik ke kediaman Pangeran Han, yang terkesan mewah itu.
Kediaman Pangeran Han memang begitu besar dan megah, ia begitu keras kepala ingin memiliki kediaman di luar istana, Pangeran Han ingin berdiri di kaki sendiri, ia tak mau di atur oleh siapapun, bahkan sang Kaisar mengijinkannya begitu saja, karena tak mau putranya membuat onar lagi.
"Kakak sepupu, kapan kita akan pergi? " tanya Tian Si. Tapi tak melihat kearah Shen Yue, Tian Si begitu menyukai taman yang indah ini.
"Sekarang saja, lagi pula ini sudah mulai siang," ujar Shen Yue, lalu melangkah pergi dari taman.
.
Kereta mewah milik Pangeran Han pun berhenti di sebuah toko perhiasan yang terlihat begitu besar, Shen Yue turun dari kereta, begitu juga Tian Si, keduanya berjalan dengan anggun memasuki toko, Zie Su mengikuti Nyonya mudanya .
Pelayan toko menyambut pengunjung dengan begitu ramah, karena tahu bahwa wanita yang datang adalah istri dari Pangeran Han, bersama dengan adik sepupu dari Pangeran Han.
Tian Si melihat-lihat perhiasan yang di pajang, matanya begitu berbinar, tentu saja setiap wanita pasti akan terpesona saat melihat perhiasan yang begitu cantik berjejer rapi.
Tian Si begitu antusias memilih perhiasan, ia menunjuk banyak perhiasan yang ia ingin lihat, bahkan perhiasan yang Tian Si pilih harganya mahal-mahal, pelayan toko tak berani mengatakan apapun, ia takut menyinggung Pangeran Han, apa lagi Tian Si datang bersama istri dari Pangeran Han.
Sedangkan Shen Yue terlihat biasa saja, ia hanya memperhatikan kalung yang sepasang dengan anting dan gelang, kalung perak berwarna putih dengan hiasan berlian yang begitu menggoda, Shen Yue meminta pelayan untuk menunjukkan kalung itu, Shen Yue menyukai perhiasan berwarna perak, perhiasan emas jarang ia pakai.
"Nyonya Han, ini akan sangat terlihat indah jika Nyonya yang menggunakan," ujar pelayan dengan sopan.
Tian Si langsung menoleh, ia ingin melihat seperti apa yang di pilih, kakak ipar sepupunya itu. Tapi saat Tian Si melihatnya, ia begitu terpesona, "Wah cantik sekali, bolehkah ini untuk ku?" ujar Tian Si, tatapannya hanya pada kalung pilihan Shen Yue.
Pelayan bingung mau berkata apa, ia tak mau menyinggung keduanya, menyinggung keduanya sama saja menyinggung Pangeran Han, semua orang tahu itu, karena Pangeran Han begitu dekat dengan keluarga Nyonya Tian, belum lagi rumor yang ia dengar belum lama ini, pelayan semakin tak berani.
lanjut thor seru cerita nua 👍👍
ah masih teka teki... lanjut thor...😊