Karena sebuah tragedi, mengharuskan mereka menikah dan tinggal seatap, tragedi itu membuat sang wanita menjadi trauma ditambah dia harus tinggal dengan laki-laki jahat itu, bagaimana dia harus menjalaninya, apakah cinta itu akan datang seiring berjalannya waktu karena selalu bersama, wanita itu bernama Nala. Nala adalah seorang anak yatim piatu, Nala juga seorang mahasiswi semester awal, disalah satu kampus di indonesia. Nala berwajah manis, sederhana dan agak pendiam. Sebelumnya Nala ada gadis yang ceria, setelah kejadian yang menimpa kedua orangtuanya Nala menjadi anak yang pendiam.
Mr. Kim Joon, Dosen tampan, seksi, maskulin, ditambah dia adalah seorang CEO muda, pujaan setiap wanita. Sayangnya dia bersifat dingin, dan cuek. Mr. Kim mempunyai tunangan bernama Lisa, seorang foto model di Korea, dan Mr. Kim juga mempunyai sahabat dari masa kecil hingga dewasa, sahabatnya bernama Jackson, Jackson juga dipercayai sebagai asistennya untuk mengelola bisnis nya di Korea.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Awahsara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa aku mencintaimu
Nala memakai waktu bersantainya dengan menonton televisi sambil memakan buah-buahan dan minum jus strawberry kesukaannya, ditemani dengan setia oleh Arnold yang berdiri tidak jauh dari sofa. Kim masih berkutat dengan pekerjaannya diruang kerjanya. Toni datang memasuki rumah dengan membawa tas dan seorang wanita,
" Selamat siang Nona, dimana saya letakan pakaiannya" ucap Toni kepada majikannya
" Selamat siang tuan Toni, kau bisa meletakkan nya di kamarku" jawab Nala ramah.
"Panggil saja Toni nona!" ucap Toni.
" ehh..Toni jam berapa nanti kita berangkat?" tanya Nala
" pukul 5 nona, karena acaranya pukul 7", jawab Toni lagi .
"Baiklah setelah menghabiskan ini aku akan bersiap" ucap Nala lagi.
Toni pun berlalu meninggalkan Nala menuju kamar Nala untuk meletakkan barang bawaannya dan juga penata rias.
Tak lama Kim keluar dari ruang kerjanya, lalu menghampiri Nala.
" Bagaimana kondisi mu?" Tanya Kim, sambil mengusap kepala Nala dengan lembut.
" Aku baik-baik saja " jawab Nala tersenyum.
" Apa Toni sudah datang?" Tanya Kim lagi.
"Sudah, Toni sedang ke atas, mengantarkan pakaian dan penata rias" jawab Nala tersenyum.
"Baiklah, kau sudah selesai dengan cemilan mu? Kalau kau sudah selesai bersiaplah, aku akan menggunakan kamar tamu untuk bersiap-siap" ucap Kim.
" Sudah, aku akan keatas sekarang " jawab Nala bangkit dari duduknya, lalu pergi ke menaiki tangga ke kamarnya.
Toni berjalan menuruni tangga, dan menghampiri Kim.
"Aku harus ke Korea Toni, ada yang harus aku kerjakan di Korea, Bagaimana menurut mu?" Tanya Kim
"Apa itu sangat penting? Apa Jackson tidak bekerja dengan baik? Ck sangat tidak profesional, Bagaimana dengan istri mu?" ucap Toni.
" Ini bukan salah Jackson, Pamanku mencoba bermain-main dengan ku, kau harus ikut Toni, aku juga akan membawa serta Nala, aku tidak mau meninggalkan nya sendiri dia harus selalu bersama ku, karena aku tidak akan tenang dia jauh dariku" jawab Kim.
"Kau tenang saja Joon, aku selalu siap untukmu" Jawab Toni.
Kim hanya tersenyum " baiklah aku bersiap-siap dulu, sebaiknya kau juga Toni" ucap Kim menunjuk Toni dan berlalu ke kamar.
Diantara, Jackson, Charles ataupun David, memang Toni yang sangat setia dengan Kim. Bukan hanya hutang budi kepada keluarga Kim yang telah menyelamatkan hidupnya, tapi juga karena Toni sudah berjanji kepada tuan besar Kim Jong Sul untuk selalu berada di samping Kim Joon, kalau bukan karena tuan besar Kim Jong Sul mungkin saat ini hidupnya sudah sangat berantakan, begitupun ibu dan adik nya. Sebelum berganti nama Toni, namanya adalah see xian, dia dan keluarganya adalah imigran gelap di Korea. Tapi tuan besar kim membantunya dan mengganti seluruh statusnya begitupun ibu dan adiknya, lalu mengangkatnya sebagai anaknya. Dulu Kim Joon sangat tidak menyukai Toni, karena ayahnya sangat percaya kepada Toni. Seiring berjalannya waktu, karena kesetiaan Toni, dan Toni selalu ada di setiap moment yang Kim Joon lalui, terutama saat perebutan hak perusahaan setelah ayahnya meninggal dunia. Oleh karena itu Kim pun menerima Toni, dan menganggap Toni sebagai saudaranya hingga saat ini. Padahal Kim sudah mau menyerahkan beberapa perusahaan nya untuk dipercayakan kepada Toni, tapi Toni menolak dan bersikukuh ingin melayani Kim.
Kim keluar dari kamar dan dia sudah bersiap, Kim menunggu Nala diruang tv bersama Toni yang setia berdiri tak jauh dari tempat Kim duduk.
" Apa wanita selalu lama berdandan?" Ucap Kim mengeluh.
" Arnold...buatkan aku minuman dingin, aku bisa kering menunggunya" ucap Kim kesal.
Arnold segera membuatkan lalu membawakan minuman dingin kesukaan Kim.
" Apa anda juga ingin minum sesuatu tuan Toni" tanya Arnold kepada Toni.
" Bawakan saja aku air putih" jawab Toni.
" Baik, tuan Toni" ucap Arnold segera memerintahkan pelayan yang lain membawakan air putih untuk Toni.
Tak berapa lama Nala turun dengan cantiknya menggunakan dress berwarna biru langit dengan memakai higheels berwarna senada. Kim yang melihat Nala begitu cantik dengan makeup dan dress nya, terpesona dan terpaku melihatnya. Tidak hanya Kim, Toni dan yang lain pun terpesona melihatnya. Melihat Arnold dan juga Toni melihat kearah Nala, Kim menjadi cemburu.
" Apa yang kalian lihat hah!? Tundukan kepala kalian" ucap Kim dengan marah.
Arnold, Toni dan juga para pelayan mendengar ucapan Kim, langsung menuruti nya. Tidak ada yang boleh memandang istrinya, batin Kim. Kim sangat terganggu dengan higheels Nala yang terlalu tinggi, dia juga melihat Nala kurang nyaman menggunakannya. Nala tidak terbiasa menggunakan heels, Saat menikah saja Nala menggunakan flatshoes.
" Ganti sepatu mu, sepatu itu terlalu bahaya untuk mu" ucap Kim.
" Iya, kaki ku juga sakit" jawab Nala sambil mengelus bagian bawah kakinya.
Setelah mengganti sepatunya mereka berdua meninggalkan meninggalkan rumah, menuju mobil yang sudah dipersiapkan untuk mereka. Toni yang takut tuannya cemburu, membukakan pintu mobilnya dengan tertunduk. Kim memegang kepala Nala saat masuk kedalam mobil agar tidak terbentur. Setelah tuan dan nyonya nya masuk, Toni akhirnya masuk kebagian pintu supir. Selama diperjalanan Kim mencuri pandang melihat Nala, Nala hanya diam dan sesekali melihat kearah jendela, Nala sangat malu Kim meliriknya.
Kim membisikkan sesuatu ke telinga Nala,
" Kau sangat cantik " ucap Kim pelan.
Mendengar bisikan Kim, Nala tersipu malu. Hati Nala berdebar kencang, dia jadi salah tingkah. Kim mengambil tangan Nala lalu menggenggam nya, Nala semakin salah tingkah jadinya. Kim memberanikan diri mengecup pipi Nala, membuat Nala menjadi gugup. Toni dibuat geli oleh tingkah laku tuan dan nyonya nya, membuat toni berdehem pelan. Kim yang sadar maksud deheman Toni,
" Kenapa? Kau iri? Cepatlah cari istri! Mengganggu saja" sarkas Kim.
Toni yang mendengar ucapan Kim hanya memutarkan bola matanya sinis. Sangat menggelikan, batin Toni.
" Aku akan ke Korea minggu depan, kau dan Toni juga akan ikut" ucap Kim melihat ke arah Nala.
Nala yang terkejut mendengarnya, lalu bertanya " apa aku boleh tau untuk apa kita ke Korea?" Tanya Nala penasaran.
" Ada sesuatu yang harus aku kerjakan di perusahaan" jawab Kim
" Apa setelah itu aku boleh jalan-jalan disana, ke Korea adalah impianku" ucap Nala semangat. Melihat Nala yang senang, Kim hanya mengangguk lalu tersenyum.
" Aku akan mengajakmu berkeliling negara Korea, mungkin kita akan menghabiskan waktu sekitar dua minggu disana, apa kau senang?" Ucap Kim tersenyum.
Nala hanya mengangguk, dan tersenyum kembali.
" Kau harus menjaga kesehatan mu, dan jangan lupa dengan kandungan mu, kapan kita periksa lagi ke dokter kandungan? " Tanya kim memegang perut Nala.
" Lusa jadwal periksa " ucap Nala malu-malu karena perutnya dipegang.
" Baiklah, aku akan menemanimu " ucap Kim lagi.
Akhirnya mereka sampai didepan sebuah restoran mewah, mereka disambut para pelayan restoran.
" Toni, berikan kunci mobilnya pada mereka, kau ikut masuk ke dalam!" Ucap kim memberikan perintah
" Baik tuan" jawab Toni.
" Ayolah Toni, mereka sahabat kita, kau masih memanggilku tuan, santai lah sedikit!" Ucap Kim
Toni hanya tersenyum, lalu mengangguk.
Kim menggandeng tangan Nala, Nala sangat terlihat gugup.
" Tidak usah takut, mereka semua tidak akan berani macam-macam "ucap Kim kepada Nala lalu tersenyum.
Kim dan Nala berjalan bergandengan, disusul Toni yang berada dibelakang mereka.
Terlihat mereka semua sudah berkumpul, David dengan istrinya Windy dan juga anaknya yang masih bayi, Charles dan kekasihnya Tina Lin, Lee dengan kekasih barunya yang orang jepang. Tak luput dari pandangan Kim, Jackson dan juga Lisa sudah ada disana. Kim, Nala dan juga Toni datang menghampiri mereka.
" Hi Joon, bagaimana kabarmu" ucap Charles, Kim hanya tersenyum.
Jackson dan Lisa yang bergandengan mendekati Kim dan Nala. Nala yang melihat para wanita cantik itu hanya diam, dia merasa tak sebanding dengan mereka. Terutama dengan kekasih Jackson yang dinilai seperti seorang selebritis, atau model.
Nala tidak tau, kalau Lisa mantan kekasih Kim. Kim tidak pernah menceritakan Lisa, karena buat Kim, Lisa adalah bagian dari masa lalunya yang kelam.
" Hi Joon, bagaimana kabarmu? Apa dia istrimu?" Tanya Lisa sambil melihat Nala.
" Ya dia istriku!" Jawab Kim cuek. Semua yang melihat Kim dan Lisa, merasa khawatir dengan sikap Kim. Lisa mencoba berjabat tangan dengan Nala, Nala menerima jabatan tangan Lisa dan tersenyum.
" Hi, aku Lisa" ucap Lisa
" Nala..." Ucap Nala tersenyum.
Melihat Nala tersenyum, Lisa sadar kenapa Kim menjadikan Nala istrinya, Nala terlihat gadis yang sederhana dengan senyum yang amat manis, membuat orang yang melihatnya merasa terpesona.
" Kau cantik sekali Nala" ucap Lisa.
" Tentu saja" ucap Kim sinis.
Lisa hanya tertawa kecil mendengar ucapan Kim, diiringi teman-teman nya yang lain.
" Aku ingin bicara dengan kalian semua" ucap Kim mode serius.
" Nala...kau duduklah" ucap Kim lembut sambil menarik kursi untuk Nala duduk, Nala hanya mengangguk dan menuruti Kim.
Lisa yang melihat perhatian Kim kepada Nala sangat terkejut, Kim jarang sekali bersikap lembut kepada wanita lain selain dirinya. Apa Kim benar-benar mencintai gadis ini, batin Lisa.
" Kalian ikut aku" ucap Kim mode memimpin.
Mereka para lelaki pun mengikuti dibelakang Kim.
Mereka semua melihat, Toni sudah didepan ruangan VVIP, mereka sudah tau akan yang dibicarakan oleh Kim pasti mengenai paman nya yang ingin merebut perusahaan.
" Hi Toni, Bagaimana kabarmu?" David menegur Toni sambil menepuk-nepuk lengannya.
Toni hanya menjawab dengan mengangkat alisnya,
" Kau masih saja tidak berubah Toni" ucap Charles, menggelengkan kepalanya.
Satu persatu mereka memasuki ruangan itu, dengan di akhiri Toni menutup pintu ruangan. Diruang lain Nala sedikit kikuk, karena tidak tau harus apa. Dia merasa sangat minder dengan wanita-wanita itu, Nala merasa kelas mereka tidak sama.
" Nala dimana kau mengenal Joon " tanya Windy membuka pembicaraan.
" Yoebo, adalah dosen ku di kelas bahasa Korea" jawab Nala lembut.
" Jadi Joon menikahi muridnya " ucap Windy sedikit mengejek.
" Maafkan Windy Nala dia tidak bermaksud mengejek mu" ucap Lisa menggenggam tangan Nala.
" Jaga sikapmu Windy, bagaimana kalau Joon tau" ucap Lisa lagi melihat kearah Windy.
Windy, yang mendengar Lisa hanya memutarkan bola matanya sinis. Windy sangat tidak menyukai Lisa dan sebenarnya Windy ingin menjodohkan Joon dengan adiknya. Tapi Joon malah terpikat dengan Lisa, dan Lisa malah mengkhianati Joon dengan sahabatnya yaitu Jackson. Windy menilai Lisa adalah seorang wanita yang tidak tau diri, dan tidak tau diuntung.
" Apa kau tau Nala, Lisa adalah mantan kekasih Joon" ucap Windy lagi sinis
" Cukup Windy, kau keterlaluan" ucap Lisa bangkit dari tempat duduk dan pergi.
Tina yang melihat semua itu,
" Sudahlah Windy, jangan merusak suasana " ucap Tina.
Nala yang mendengar dan melihat itu semua hanya bingung dan mencoba mencerna perkataan wanita itu. Sebenarnya ada apa?, batin Nala.
"Jangan bingung Nala, Lisa adalah mantan kekasih Joon, sebelum joon bertemu dengan mu, wanita itu berselingkuh dengan Jackson sahabat Joon, mangkanya aku sedikit tidak percaya bagaimana kau bisa hamil, padahal saat itu Joon sedang terluka karena ulah wanita itu" ucap Windy lagi.
" Kau sangat keterlaluan Windy, tidak seharusnya kau berkata seperti itu kepada Nala dan Lisa, Bagaimana kalau Joon tau, sebaiknya kau kembali ke hotel, kau tau kan bagaimana kalau Joon marah" ucap Tina lagi.
Nala yang akhirnya mengerti semuanya, dalam diamnya. Jadi hari itu saat dia mabuk dia sedang patah hati pada kekasihnya, dan dia tidak mencintaimu Nala kau tidak sebanding dengan Lisa, dia menikahimu karena anak ini Nala, kamu harus sadar Nala, batin Nala. Lalu apa maksud Kim mengajak ku kesini, batin Nala lagi. Hati Nala menjadi sakit, selama ini dia mengira Kim mencintai nya. Tak sadar air matanya menetes, Nala merasa malu karena mengharapkan yang tidak mungkin pernah terjadi, Kim tidak akan mungkin mencintainya, Nala sadar pernikahan yang mereka jalani hanyalah bentuk tanggung jawab Kim terhadap dirinya, pupus sudah harapan Nala akan pernikahan nya.
Windy bangkit dari duduknya dan berlalu pergi membawa serta bayinya meninggalkan restoran kembali ke hotel. Begitupun Lisa pergi meninggalkan restoran, tinggal Nala dan Tina, dan gadis jepang kekasih baru Lee.
" Nala, ku mohon jangan menangis maafkanlah Windy, aku takut dengan sikap Joon nanti" ucap Tina seperti ketakutan.
Nala menghapus air matanya, Tina memberikan Nala minum untuk menenangkannya.
" Jangan dengarkan Windy Nala, melihat sikap Kim terhadapmu, aku yakin sekali Kim mulai mencintai mu Nala, aku sudah lama berpacaran dengan Charles, jadi aku sedikit tau bagaimana Kim" ucap Tina tersenyum.
Nala menatap Tina, apa mungkin yang dikatakan Tina, batin Nala.