NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Kontrak Dengan Pewaris Tunggal

Terpaksa Menikah Kontrak Dengan Pewaris Tunggal

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: eilha rahmah

Sebuah cerita tentang perjuangan hidup Erina, yang terpaksa menandatangani kontrak pernikahan 1 tahun dengan seorang Presdir kaya raya. Demi membebaskan sang ayah dari penjara. Bagaikan mimpi paling buruk dalam hidup Erina. Dia memasuki dunia pernikahan tanpa membawa cinta ataupun berharap akan dicintai.

Akankah dia bisa menguasai hatinya untuk tidak terjatuh dalam jurang cinta? ataukah dia akan terperosok lebih dalam setelah mengetahui bahwa suaminya ternyata ada orang paling baik yang pernah ada di hidupnya?

Jika batas waktu pernikahan telah datang, mampukan Erina melepaskan suaminya dan kembali pada kehidupan lamanya? Atau malah cinta yang lama dia pendam malah berbuah manis dengan terbukanya hati sang suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eilha rahmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Peraturan

Suara gemericik air membangunkan Erina dari tidur nyenyaknya, dia membuka matanya perlahan kemudian mengerjap-ngerjapkan sebentar. Berusaha mengumpulkan kesadaran sedikit demi sedikit yang setengahnya masih berada di alam mimpi.

Erina duduk di tepian ranjang, kedua tangannya ia bentangkan keatas meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Semalam tidurnya terasa nyenyak sekali, padahal biasanya dia selalu merasa pegal-pegal setiap bangun tidur. Mungkin karena dia tidur di sofa yang cukup sempit.

Tunggu! Erina seketika melotot saat mengingat tentang sofa. Dia tidak duduk di atas sofa saat ini. Dia di atas ranjang! Kepalanya perlahan menoleh kebelakang tidak ada siapapun di sana. Sepertinya laki-laki itu sedang mandi saat ini. Suara gemericik air masih terdengar dari arah kamar mandi.

Kenapa aku bisa terbangun di atas ranjang? Apa semalam...

Mata Erina seketika membulat, perhatiannya langsung tertuju pada piyama yang ia kenakan. Masih sama seperti yang terakhir dia pakai, dia menggerak-gerakkan kakinya berusaha merasai bagian bawah sensitifnya, tidak sakit. Sepertinya memang tidak terjadi sesuatu tadi malam. Dia menghela nafas lega, apa yang dia khawatirkan ternyata tidak terjadi.

Tapi kenapa laki-laki sialan itu memindahkanku ke ranjang, dasar hidung belang!

Erina hanya bisa menggerutu dalam hati. Bisa-bisanya dia melanggar aturan nikah kontrak yang sudah dia buat sendiri. Dia pikir dia siapa? Yang mulia raja? Seenaknya saja dia melanggar peraturan. Lihat saja nanti saat kakek sudah pulang dari rumah sakit, aku akan membalaskan dendam.

Plak! Handuk kecil mendarat mulus di kepala Erina membuyarkan semua lamunan dan rencananya untuk membalas dendam. Dia mendongakkan kepalanya, masih menatap penuh rasa sebal pada laiki-laki yang kini sudah berdiri dihadapannya.

“Keringkan rambutku!” Arga duduk diranjang di samping Erina, tidak memperdulikan tatapan tajam Erina yang seperti ingin menjambak rambutnya saat itu juga. Namun bukan Erina namanya jika dia tidak pasrah dengan semua perintah suami kontraknya.

Erina berdiri sambil menarik handuk yang masih menempel di atas kepalanya, kemudian mulai mengeringkan rambut Arga.

“Apa anda semalam memindahkan saya ke sini?” Erina bertanya hati-hati.

“Hheemm”

Hheemm... Hheemm... apa dia tidak punya malu? Dia yang buat peraturan dia juga yang melanggar

“Kenapa? Tidak suka?” Arga memutar kepalanya, menatap Erina tajam. Wajahnya terlihat masam.

“Bukannya di peraturan jelas tertulis kalau anda tidak boleh menyentuh saya?”

“Peraturan yang mana?”

Erina terdiam berusaha mengingat-ngingat rentetan peraturan yang ada di lembar kertas yang sudah dia tandatangani.

Arga mendengus kesal, dia berdiri kemudian beranjak menuju nakas di samping tempat tidur. Membuka laci nakas dengan kasar kemudian mengambil amplop coklat besar dari dalamnya lalu melemparkannya di hadapan Erina yang gelagapan menangkapnya.

“Sepertinya kamu tidak teliti membacanya” Arga menatap Erina tajam sambil menyeringai.

Erina membuka amplop coklat besar itu, mengambil kertas yang ada di dalamnya, kemudian mulai membaca isinya satu persatu.

“Peraturan pertama, kau harus selalu mematuhi semua perintahku. Jadi apapun yang aku mau darimu, kau harus siap menyerahkannya padaku. Bahkan nyawamu sekalipun”

Seluruh bulu kudu Erina merinding. Karena menyadari jika laki-laki yang ada dihadapannya bukanlah orang yang bisa dianggap remeh begitu saja.

“Peraturan kedua, jangan pernah mencampuri urusan pribadiku! Termasuk hubunganku dengan wanita lain”

Erina masih diam menyimak, tangannya sudah mulai berkeringat. Entah kenapa sejak Arga menyebutkan peraturan yang pertama rasanya seperti Arga tengah mengalungkan rantai besi di leher Erina.

“Peraturan ketiga, kau Erina Zora tidak diperbolehkan menyentuh tubuhku bahkan seujung kuku pun, tanpa ijin dariku”

Seketika Erina tersadar. Peraturan itu dibuat untuknya, semua larangan-larangan yang tidak boleh dia langgar dan juga perintah yang tidak mungkin dia bantah. Tidak ada sama sekali aturan yang menyebutkan Arga tidak boleh melakukan sesuatu padanya.

Erina merasa lemas, bagaimana mungkin dia bisa sebodoh ini. Menandatangani surat perjanjian tanpa membaca dengan detail. Tanpa mempertimbangkan sebab dan akibat.

“Kau sudah mengerti sekarang?” Arga meraih dagu Erina dengan cukup kasar, kemudian mendekatkan wajahnya “Aku bisa melakukan apapun padamu, bahkan aku bisa menghabisi nyawamu tanpa orang lain tahu”

Erina mengangguk perlahan, bibirnya bergetar hebat. Menahan ketakutan yang menyeruak dari dalam dirinya. Memang untuk beberapa waktu dia sempat lupa siapa dirinya, kebaikan yang dia terima dari Arga tentunya tidak ada yang gratis. Dia benar-benar salah sudah menganggap laki-laki di hadapannya ini sebagai seorang malaikat. Dia lebih mirip seorang iblis yang siap menghancurkan jiwa dan raga Erina kapanpun dia mau. Di sini dia hanyalah seorang pelayan, bukan seorang istri.

Namun tetap saja, Erina tidak mungkin menyesali semuanya. Bagaimanapun juga pengorbanan ini dirasa pantas untuk menebus kebebasan sang ayah yang sangat dia sayangi.

Jangan menangis Erina hanya satu tahun setelah itu kamu akan kembali ke duniamu yang lama, bebas, tanpa aturan-aturan yang mencekik hidupmu.

Erina menarik nafas panjang, air mata disudut matanya mengalir begitu saja. Meski dia sudah berusaha menahan sekuat mungkin. Arga yang melihat hal itu sedikit terkejut, tak disangkanya ucapannya akan membuat wanita di hadapannya itu menangis.

Apa ucapanku barusan keterlaluan? Kenapa dia sampai menangis?

Arga melepaskan cengkraman tangannya di dagu Erina, kemudian memalingkan mukanya. Tak ingin melihat air mata yang jatuh di wajah cantik itu.

“Ambilkan sepatuku, aku mau berangkat”

“Ba-baik” Erina segera berlari mengambilkan sepatu Arga, kemudian berjongkok dihadapannya. Meletakkan sepatu itu dengan hati-hati.

“Saya akan membantu anda memakaikannya” Erina hendak meraih kaki Arga, namun dengan cepat Arga menolak.

“Tidak perlu, biar kupakai sendiri” Arga mulai memakai sepatunya “Pergilah kekamar mandi, bersihkan dirimu”

“Baik” Tanpa membantah sedikitpun, Erina berlalu. Pergi ke kamar mandi sesuai instruksi yang diberikan oleh Arga.

Di balik pintu kamar mandi Erina terdiam cukup lama. Butiran-butiran kristal yang dia tahan sudah tidak mampu dia bendung lagi. Dia menangis sesengukan tangannya membekap erat mulutnya berusaha agar tidak mengeluarkan suara yang bisa di dengar oleh Arga.

Selesai mandi Erina duduk di depan meja riasnya. Arga sudah tidak ada disana, mungkin dia sedang sarapan di bawah bersama Bibi Sofia, atau bahkan mungkin sudah berangkat kerja. Entahlah.

Dia mulai menyisir rambutnya yang basah, menatap wajahnya yang pucat pasi di depan cermin. Dia sudah memakai pakaian yang memang sudah di sediakan di lemari bajunya. Pakaian dengan brand terkenal yang harganya cukup untuk membeli 20 stel pakaian yang ada di toko Billa.

Tok... tok... tok...

Suara ketukan di pintu membuatnya menoleh. Seorang pelayan masuk bersama Bibi Sofia membawa sebuah nampan dengan makanan dan minuman di atasnya.

“Erin, wajahmu pucat sekali” Bibi Erina sedikit panik melihat wajah Erina yang terlihat kurang Fit.

“Arga bilang kamu sedang tidak enak badan, makanya Bibi antarkan makananmu ke atas”

“Aku baik-baik saja Bi, hanya sedikit pusing”

“Sini biar Bibi bantu mengeringkan rambutmu, kalau di biarkan begini nanti kamu malah masuk angin” Bibi Sofia meraih hairdryer di laci meja rias, kemudian mulai mengeringkan rambut Erina.

"Mau Bibi panggilkan dokter untuk memeriksamu?"

"Tidak perlu Bibi, aku hanya butuh istirahat sebentar"

Erina hanya bisa pasrah menerima perlakuan baik dari Bibi Sofia. Perempuan dihadapannya ini terlalu baik padanya. Begitu juga dengan kakek. Namun Erina segera menyadarkan dirinya kembali. Bahwa di sini dia bukan siapa-siapa.

.

.

(BERSAMBUNG)

1
Aini~
di BAB ini Arga keterlaluan banget loh, kasihan banget Erina... nyeseknya sampai sini loh thor... 😢😢
Aini~
heh, kasian loh... dia udah effort banget.
egoisnya kebangetan si arga nih...
Aini~
wadduh, kok jadi posesif kebangetan gini???
Aini~
ngomong aja kalau cemburu, jangan malah bilang jelek. semua orang jadi salah paham kan!!!
Aini~
biarin aja sih Bi, biar kepala Arga di geplak sama tongkat si kakek
Reni Anjarwani
lama2 males sama arga
Aini~
makanya, jangan cuma bisa bilang jelek. istri kalau lebih di perhatikan lagi bakalan lebih cantik dari perempuan2 di luar sana...
Reni Anjarwani
kalau suatu saat ditinggal erins bakal menyesal arga , pas ditinggal paa arga udah cinta , tenang erina cuma 1 th kontrak pernikahanmu
Aini~
Jadi Erina cuma dipakai buat alat balas dendam, benar2 keterlaluan si Arga😡
Aini~
Kenapa dia masih mengingat mantan yang jelas2 sudah ninggalin dia,
Aini~
tenang Erina, si Arga udah kelihatan bucin tuh, gak usah takut kecintaan sendiri 🤭🤭
Ablay Chablak
cm 1bab aja thor...
Aini~
wkwkwkw... kalau tahu bakalan diapain ya Erina 🤭🤭🤭
Aini~
wkwkwkwk... saking posisifnya, kalau seperti itu kenapa dia tidak memanggil dokter wanita tadi??
Aini~
Arga kan bukan manusia normal 😅😅
Aini~
wkwkwkwkw... hayo di tagih cucu, awas ada drama2 masik RS lagi 🤣🤣
Aini~
matanya sudah keracunan cinta kali 🤭🤭
Aini~
molai kang modus beraksi 🤭🤭
Aini~
wkwkwk.. kelakuan presdir bisa di luar nurul begitu yak 🤣
Aini~
🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!