NovelToon NovelToon
Gadis Desa Milik CEO

Gadis Desa Milik CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Meitania

Agnes Nugraha gadis remaja yang ceria dari keluarga sederhana memiliki paras yang cantik pertemuannya yang tanpa di sengaja dengan seorang pemuda kota yang ternyata seorang CEO suatu perusahaan besar di kota membuat hidupnya berubah.
Seperti apa? ikuti ya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14

Radit dan Agnes pun pergi makan siang bersama. Mereka berdua menikmati makanan yang sudah tersaji. Terutama Agnes yang begitu menikmati waktunya sendiri. Entah mengapa Agnes begitu nyaman berada di dekat Radit. Padahal sebelumnya Agnes tak pernah dekat dengan laki-laki mana pun.

"Nanti malam mau kan makan malam di rumah?" Radit.

"Mau ga ya?"

"Sayang,,,"

"Iya iya."

"Sekarang kita ke kantor lagi ya. Atau mau pulang?" Radit.

"Mau ke kantor aja boleh?" Agnes.

"Boleh banget dong. Tiap hari juga boleh dengan senang hati." Radit.

"Ish... Ga gitu juga dong." Agnes.

Setelah menyelesaikan makan nya mereka pun kembali ke kantor lagi. Di lobi mereka berpapasan dengan Ikbal dan Arif. Ikbal dan Arif menganggukkan kepala mereka sebagai tanda hormat pada Radit.

Agnes tersenyum melihat sang Kakak yang merunduk memberi hormat pada Radit. Ikbal pun melirik tajam pada Agnes. Agnes membalas dengan menjulurkan lidahnya ke arah Ikbal. Radit yang melihat hal itu pun hanya bisa menggeleng melihat tingkah Kakak beradik itu.

Radit menyelesaikan pekerjaannya sementara Agnes terlihat meringkuk tertidur di sofa. Karena tak tega melihat wanitanya seperti tak nyaman Radit pun memindahkannya ke dalam ruang pribadinya. Ikbal masuk ke dalam ruang atasannya itu untuk memberikan laporan yang harus Radit tanda tangani.

"Agnes tidur di dalam." Lapor Radit melihat Ikbal yang seperti mencari sang Adik.

"Maaf Pak, merepotkan anda." Ucap Ikbal tak enak hati.

"Tidak. Agnes tidak merepotkan saya. Saya malah senang dia mau ikut saya. Justru saya yang merasa tak enak pada Agnes karena hanya saya bawa bekerja saja." Radit.

"Saya merasa adik saya sedang menutupi sesuatu dari saya. Saya pun merasa kasihan pada dia karena hampir satu hari dua puluh empat jam dia harus terus menuruti apa yang istri saya mau."

"Saya sebagai kakak kurang tegas padanya. Karena saya tak ingin menyakiti adik kesayangan saya Pak. Maaf saya malah menjadi curhat." Ucap Ikbal di akhir kalimat nya.

"Saya mengerti. Dan mungkin dalam waktu ke depan saya akan lebih sering membawa Agnes jika dia senggang apa kamu mengijinkan?" Radit.

"Jika itu membuat adik saya bahagia saya mengijinkannya Pak." Ikbal.

"O ya,, nanti malam saya ijin bawa Agnes makan malam di rumah. Karena tadi Mama saya meminta Agnes untuk makan malam di rumah. Jika kamu mengijinkan saya akan datang ke rumah meminta ijin pada Bunda." Radit.

"Tentu saya ijinkan Pak." Ikbal.

"Baiklah terima kasih. Kamu bisa kembali." Radit.

"O ya satu lagi. Sabtu besok kita pergi antar Bunda bersama-sama." Radit.

"Bapak yakin?" Ikbal.

"Tentu. Kamu persiapkan saja. Nanti kita gunakan mobil saya saja jadi kita berangkat satu mobil." Radit.

"Baik Pak terima kasih." Jawab Ikbal kemudian meninggalkan ruangan Radit.

Agnes mengerjapkan matanya kemudian terduduk merasa asing dengan ruangan dimana dirinya berada. Saat dirinya merasa kebingungan pintu kamar terbuka dan menampilkan Radit membuat Agnes langsung bangun dan berlari menghambur memeluk Radit.

"Kenapa hm? Apa kamu bermimpi?" Radit.

"Aku fikir aku di culik Kak. Aku ga tau ini di mana?" Jawab Agnes masih dalam pelukan Radit.

"Tidak akan sayang. Kamu tadi tertidur dan sepertinya kurang nyaman tidur di sofa jadi di pindahkan ke kemar agar kamu lebih nyaman sayang." Radit.

Agnes melerai pelukannya kemudian menatap Radit penuh tanya.

"Ini ruang istirahat jika lembur." Radit.

Agnes pun memindai sekeliling memastikan jika memang dirinya masih berada di kantor Radit. Dan apa yang Agnes lakukan membuat Radit merasa gemas. Radit pun memeluk Agnes erat kemudian mendaratkan ciuman hangatnya di puncak kepala Agnes.

"Maaf sayang, kamu terkejut ya."

Agnes mengangguk dalam pelukan Radit.

"Kita pulang ya. Ke rumah Ikbal terlebih dahulu Pamit sama Bunda sebelum ke rumah." Radit.

"Ini jam berapa?" Tanya Agnes.

"Jam 5 sayang."

"Hah! Aduh, jadi aku tidur lama banget dong?" Agnes.

"Tidak masalah sayang, kamu pasti kelelahan ya. Asalkan kamu berada dalam jangkauan mata tidak masalah jika kamu hanya tidur." Radit.

"Ish... gombal." Agnes.

"Tidak masalah kan gombal sama calon istri." Radit.

Dalam perjalanan menuju rumah Ikbal, Agnes terlihat seperti sedang cemas. Entah apa yang agnes cemaskan. Radit menggenggam tangan kanan Agnes memastikan jika semuanya baik-baik saja. Sampai di rumah Ikbal terlihat mobil Ikbal sudah terparkir di tempatnya. Agnes dan Radit memasuki rumah dengan santai.

"Hai sayang, sudah pulang." Sapa Bunda yang sedang duduk di ruang tamu.

"Bunda,kenapa sendiri di sini?" Agnes.

"Tidak apa-apa Bunda sedang berbalas pesan dengan Mbak Tari. Gimana hari kamu sayang?" Bunda Nining.

"Capek Bun." Keluh Agnes membuat Radit menggelengkan kepalanya.

"Tapi seneng dong bisa berduaan sama yaang." Goda Manda yang baru saja ikut bergabung.

"Ish... Ga juga. Soalnya tadi aku di tinggal meeting." Ucap Agnes mengerucutkan bibirnya.

"Iya iya maaf ya." Ucap Radit.

"Padahal tadi dia sendiri yang ninggalin aku tidur." Batin Radit.

"Maaf Bunda, semuanya tadi kebetulan kami bertemu Mama. Terus Mama minta kami untuk makan malam di rumah. Apa Bunda mengijinkan Agnes saya bawa?" Ijin Radit.

"Oh, iya boleh nak. Asalkan nanti nak Radit kembalikan Agnes jangan terlalu malam ya." Bunda Nining.

"Terima kasih Bunda." Radit.

"Eh, tunggu apa lagi. Sana mandi, masa mau ketemu calon mertua bau acem begini." Goda Manda.

"Ish... Iya ih. Kakak tuh yang bau Kak Ikbal." Goda Agnes.

"Ye. Biarin orang suaminya kok." Manda.

"Iya iya yang punya suami." Agnes.

"Iya iya yang mau nyusul punya suami." Manda.

"Hus,,, sudah sana mandi malah ledek-ledekan lagi." Ikbal.

"Baik Kakak." Ucap Agnes seraya membungkukkan kepalanya seperti yang di lakukan Ikbal tadi di kantor. Setelahnya Agnes langsung berlari masuk ke dalam kamarnya.

"Maaf ya Pak Istri sama Adik saya memang seperti anak-anak." Ikbal.

"Ya emang mereka masih anak-anak dasar aja kalian nikahnya sama bocah ya begitu." Bunda Nining.

"Radit baru mau Bun." Radit.

"Ish.. Sama saja." Bunda Nining.

"Eh, nanti bawa kue untuk Mama nak Radit ya. Tadi Bunda bantu kakak ipar bikin kue." Ujar Bunda.

"Wah, jadi enak nih Bun. Ga tau bikin tiba-tiba di bawain." Radit.

"Ga apa-apa nanti kalo mau order boleh tinggal hubungi Agnes saja. Hahahaha..." Manda.

"Ish.. Kamu itu." Ikbal.

"Sambil menyelam minum susu Yang." Manda.

"Boleh-boleh. Kenapa ga buka toko saja?" Radit.

"Online saja dulu. Ini aja udah keteteran pesenannya." Manda.

"Wah, pasti banyak banget ya peminatnya." Radit.

"Alhamdulillah ada aja. Biar katanya juga ga gabut." Manda.

🌼🌼🌼

1
disney
radit jatuh cinta pandangan pertama dgn agnes, butuh gerakan satset sebelum di dahului yg lain
disney
karya baru semoga sukses thor..pak bagas naksir agnes ya hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!