NovelToon NovelToon
Sayembara Duda +1

Sayembara Duda +1

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Beda Usia / Menikah Karena Anak
Popularitas:28.1k
Nilai: 5
Nama Author: Auraliv

"Aku akan menikahi wanita mana pun yang bisa meluluhkan hati anakku!" Itulah pengumuman yang dibuat oleh Eza. Putra dari lelaki yang dikenal sebagai duda +1.

Karena salah satu orang terkaya di negaranya, sayembara Arkan menjadi viral. Padahal sayembara itu bukan atas kemauannya, melainkan karena ulah sang anak. Ratusan wanita mengantri untuk ikut sayembara. Sampai seorang perempuan yang sangat mirip mendiang ibunya ditemukan oleh Eza. Nama gadis itu adalah Beby. Gadis tomboy yang mendaftar sayembara karena taruhan. Alhasil Eza meminta Arkan untuk menikahi Beby. Masalahnya adalah, Beby ternyata sangat muda, dia masih menginjak kelas dua SMA.

Bagaimana kisah selanjutnya? Apakah Arkan akan tetap menikahi Beby demi anak semata wayangnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auraliv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 - Keringat Panas Dingin

...༻✿༺...

Sekarang Arkan dalam perjalanan menuju rumah Beby. Dia menyetir sambil bicara dengan Pram melalui telepon. Arkan menggunakan mode speaker agar telepon tidak terlalu mengganggunya selama berkendara.

"Jadi hari ini kau akan memperkenalkannya pada kami?" tanya Pram dari seberang telepon.

"Iya, Pa. Aku sekarang dalam perjalanan menjemputnya," jawab Arkan.

"Baiklah. Aku dan mama akan menunggu. Jangan sampai terlambat!" tegas Pram.

"Oke." Arkan mematikan panggilan telepon. Dia juga sudah tiba di rumah Beby. Pupil matanya membesar karena melihat ada mobil Eza di sana.

"Papa!" terdengar seruan dari rumah Beby. Jelas seruan itu berasal dari Eza.

Arkan mendengus kasar. Dia kesal karena Beby tidak memberitahukan apapun mengenai kehadiran Eza. Gadis itu bahkan tak merespon panggilan dan juga pesannya.

Arkan terpaksa keluar dari mobil. Merekahkan senyumannya. Eza lantas berlari menghampirinya.

"Papa mau ngapain ke sini? Mau cari aku atau Cama?" tanya Eza.

"Cama?" Arkan mengerutkan dahinya.

"Cama. Calon mamaku. Kak Beby!" jelas Eza singkat.

Arkan tertawa geli. Eza memang seringkali membuat kosakata tak terduga. Anak itu sangat pintar dan kreatif. Baik itu di bidang sains atau bahasa. Eza bahkan telah memenangkan banyak perlombaan antar sekolah.

"Kau ini. Ngapain kau di sini? Jangan bilang kau setiap hari berlama-lama di sini? Jangan dong, Za. Ngerepotin!" ujar Arkan.

"Biar aja, Arkan. Lagian aku dan Beby sangat senang kalau Eza berkunjung ke sini. Rumah ini tidak terasa sepi." Lastri yang baru saja berdiri di depan pintu, langsung menyahut.

"Eh, Ibu... Beby ada kan?" tukas Arkan.

"Tuh kan Papa cari Cama aku. Papa tenang aja. Dia ada di rumah kok. Lagi nyuci," ucap Eza sembari menyeret Arkan ikut bersamanya. Dia membawa sang papa masuk ke rumah Beby.

Lastri tersenyum menyaksikannya. Dia keluar sebentar untuk membeli sesuatu.

Sementara itu, Eza terus membawa Arkan masuk lebih dalam ke rumah Beby. Tak disangka dia membawa papanya ke tempat cuci dimana Beby berada. Letaknya sendiri berada di belakang dapur.

Mata Arkan membulat sempurna. Karena saat itu Beby dalam keadaan berpakaian minim. Gadis itu hanya mengenakan tank top dan celana pendek sepangkal paha. Membuat Arkan merasa tak nyaman melihatnya.

"Cama! Ini Papaku cari kamu!" seru Eza.

"Eza! Apa yang kau--"

"Sudahlah, Pa! Saatnya kau yang melakukan pendekatan. Aku sudah cukup melakukannya hari ini. Bye!" potong Eza. Dia lalu berlari begitu saja meninggalkan Arkan dan Beby.

Arkan ingin cepat-cepat pergi. Namun Beby memanggilnya.

"Kak Arkan?" panggil gadis itu.

Arkan yang sudah berbalik badan, lantas menoleh ke arah Beby lagi. Dia berusaha keras menutupi perasaan gelisahnya. Arkan melakukannya dengan cara mengalihkan pandangan ke samping.

"Kau kemana saja? Kau bahkan tidak membalas telepon dan pesanku?! Kan kemarin aku sudah memberitahu, kalau hari ini aku akan membawamu ke rumah orang tuaku!" ujar Arkan sambil memegangi leher.

"Ah benar!" Beby menepuk jidatnya. "Sorry ya, Kak. Aku hampir aja lupa. Kebetulan juga ponselku lagi di charger. Jadi aku matiin," lanjutnya memberi alasan.

"Ya sudah! Cepat siap-siap!" perintah Arkan. Dia masih terus menoleh ke samping.

"Kak Arkan kenapa begitu? Sakit leher?" cecar Beby.

"Terserah kau mau menganggapnya apa!" sahut Arkan yang langsung beranjak pergi. Dia buru-buru menghapus keringatnya yang nyaris menetes ke pelipis. Melihat penampilan Beby begitu saja dirinya sudah merasa panas dingin.

1
🍒⃞⃟🦅 Nengnong3 ²²¹º
koreksi dikit ya thor 🙏 pesawat mulai berjalan, harusnya mengudara thor 😉

arkan sa ae.. otak nya langsung berharap beby pake bikini🤭🤣🤣
Nonien Novi Leni Hayati
Lanjut bikin adek buat Eza ya.... di tunggu nih unboxingnya 🙈😂
Dewi kunti
haiiiish mau ngapain di kamar,ak ikut yaaa
Dewi kunti
uhuuuuuuyyy ternoda matamu beeeeb
Gabutz
lanjutttt
Dewi kunti
yg jls buang2 mayones karena gak terealisasi 🤭🤭🤭🤭
Gabutz
lanjutttttt
Dewi kunti
tendang wae ,ndog ke Ben pecah sisan
Dewi kunti
pake dicium dulu gak tuch 🤭🤭🤭🤭
Gabutz
next thor
4U2C
pasti panas dingin tuh Arkan kerana sudah lama puasa🤣🤣🤣🤣🤣
Dewi kunti
tlg kondisikan mata dan cobra mu Arkan 🤭🤭🤭
Gabutz
lanjutttt thor bahkan kalau bisa double update
Nurul Safitri
nah lu gmna itu /Joyful/
Opi Sofiyanti
dasar bocah... labil bnr... 😁😁😁
Dewi kunti
naaaaahhh ketahuan kaaaan
Gabutz
next
Gabutz
lanjuttt
Dewi kunti
heeeh om duda enak benar nyuruh org bolos
Dewi kunti
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!