Kau Lah Hidupku

   Dian sampai rumah pukul sembilan malam karena di kantor ada kerjaan tambahan dikarenakan akhir bulan.

     Sesampainya di rumah Dian melihat Abi tertidur sangat nyenyak Dian mendekat dan mencium dahi Abi dengan lembut.

   Di jakarta Bu Novita menelfon Andra beliau menceritakan keseruan tadi saat bersama Abi mendengar cerita Bu Novita tanpa terasa Andra menyunggingkan senyumnya tidak tahu kenapa dia sangat tertarik dengan anak itu padahal dia belum pernah bertemu.

    Dian hari ini harus berangkat bekerja walau hari libur sedangkan Abi ikut bersama Dian karena Abi tidak mau di tinggal dirumah bersama pemilik kontrakan.

     Seperti biasa Abi duduk tenang saat Dian sedang bekerja ditempat yang lain Andra sedang bertemu rekan bisnisnya orang itu dari Indonesia dan membawa anak perempuannya.

      Kelihatannya perempuan itu menyukai Andra dari matanya jelas terlihat setiap Andra berbicara perempuan itu selalu memperhatikannya.

    Perempuan itu bernama Jesika selama pertemuan itu Andra tanpa sedikitpun melihat Jesika dia fokus dalam poin-poin yang bisa menguntungkan perusahaannya.

     Dirasa cocok Andra menandatangani kerja sama itu setelah itu Andra dan Bara undur diri dari sana.

     "Pa apa pak Andra udah menikah?"Tanya Jesika saat Andra sudah tidak ada.

    "Belum,kenapa kamu menyukainya?"Tebak papanya Jesika.

   "Iya pa"Jawab Jesika dengan pipi yang merona.

    "Dari cerita beredar dia tidak mudah didekati dia tidak pernah terlihat jalan sama seorang wanita manapun".

      "kalau begitu biar kerjaan kali ini aku yang pegang"Pinta Jesika.

      "Baiklah semoga kamu berhasil karena mempunyai menantu seperti Andra idaman semua orang".

    Sedangkan yang dibicarakan sedang di dalam mobil menuju rumah Andra mereka memutuskan pulang karena di kantor kerjaan tidak terlalu banyak Andra bisa mengerjakan kerjaannya di rumah.

   Sesampainya di rumah Andra langsung mandi setelah itu dia baru duduk di balkon kamarnya.

     Andra membuka dompetnya dan mengambil sebuah foto usang ternyata itu fotonya bersama Dian saat kelulusan SMA-nya.

    Andra memandanginya cukup lama tanpa terasa malam pun tiba.

    "Bagaimana kabarmu di apa kamu bahagia disana kalau iya kenapa rasaku ini tak pernah hilang didalam sini"Kata Andra pada foto itu.

   Kesendirian andra dilanjut sampai malam hpnya berbunyi pun dia tidak hiraukan karena tertinggal di kamarnya.

     Di Indonesia tak jauh beda dengan Andra Dian juga nggak bisa tidur entah kenapa matanya enggan untuk di tidurkan padahal dia sudah sangat lelah.

     seminggu sudah Bu Novita dan pak Hermawan bertemu dengan Abi dari kemarin Bu Novita selalu saja merengek untuk bertemu dengan Abi.

     "Gimana kalau mamanya Abi papa pindahin ke jakarta biar mama bisa bertemu dengan Abi kapanpun pa"Usul Bu Novita.

     "Nggak segampang itu ma belum tentu mamanya Abi mau".

     "Papa coba dulu kalau perlu papa ancam kalau nggak mau di pindah pecat aja".

     "Kan kasihan ma nanti siapa yang mencari nafkah buat Abi mamanya Abi kan single parent".

     "Cuma mengancam pa kalau mamanya Abi mau kan syukur kalau nggak mau ya nggak usah di pecat"Jelas Bu Novita.

     "Entar papa coba deh ma"Kata pak Hermawan"Gimana dengan anakmu yang satu itu masih nggak mau pulang".

     "Papa kok gitu sih Andra juga kan anak papa".

     "Habisnya di suruh pulang sekali saja nggak mau malah kitanya yang harus kesana".

     "Biarkan saja pa, bukannya lusa papa mau kesana mama ikut ya pa"Tawar Bu Novita.

     "Iya ma".

    Sedangkan Andra sekarang habis selesai meeting dengan Jesika selama ini Jesika sering datang ke kantor Andra dengan alasan kerjaan tapi dia juga ingin mendekati Andra.

    Tapi sayang Andranya tidak meresponnya Andra bicara cuma tentang kerjaan dan setelah itu Andra akan menyudahi pertemuan itu.

   Tiba di rumahnya Jesika lansung duduk di sebelah papanya dia menghela nafas panjang setelah itu menceritakan perkembangan dia mendekati Andra.

     "Kalau gitu kamu mundur saja Jes orangnya susah di dekati seperti itu"Suruh mamanya.

     "Nggak bisa begitu ma aku sudah terlanjur jatuh cinta sama Andra"Tolak Jesika.

     "Terserah kamu saja tapi ingat jangan terlalu obsesi kalau memang dia nggak mau jangan di paksa nanti kamu yang terluka"Pesan mamanya.

      "Iya ma".

    Di tempat Dian berada sekarang Dian sedang keluar dari ruangan atasannya dia berjalan lemas Karena dia mendapat rekomendasi dari kantor pusat.

    Didalam surat tersebut Dian di pindah tugaskan ke kantor pusat kalau nggak mau terpaksa Dian akan di pecat secara tidak hormat.

    Mau tak mau Dian menyetujui kepindahan tersebut Dian kemudian pergi ke sekolah Abi untuk meminta surat pindahan dari sekolahnya waktu kepindahan Dian Minggu depan.

     Malam hari setelah Dian dan Abi makan malam.

    "Nanti di sana Abi nggak punya teman dong ma".

    "Awalnya emang nggak punya tapi kalau Abi baik pasti teman Abi akan banyak".

    "Kenapa sih ma kita harus pindah?".

    "Kantor mama yang menyuruh mama harus pindah".

     "Di jakarta kan ada kakek Hermawan dan nenek aku bisa sering ketemu sama mereka".

    "Kenapa Abi panggilnya kakek lagi kan mama sudah bilang".

"Kakek sendiri yang menyuruh Abi ma".

"Tapi abi kalau ada orang banyak jangan panggil kakek ya nak"Pinta Dian"Ayo kita tidur".