NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Cinta Nadia

Reinkarnasi Cinta Nadia

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kehidupan di Kantor / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Si Mujur / Rebirth For Love
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: El Nurcahyani

Nadia Pramesti, seorang arsitek muda berbakat, mendapatkan kesempatan kedua dalam hidup setelah sebuah kecelakaan tragis membawanya kembali ke masa lalu, tepat sebelum hidupnya hancur karena kepercayaan yang salah dan pengkhianatan —akibat kelicikan dan manipulasi Dinda Arumi, sahabat masa kecil yang berubah menjadi musuh terbesarnya, dan Aldo, mantan kekasih yang mengkhianati kepercayaannya.

Di kehidupannya yang baru, Nadia bertekad untuk memperbaiki kesalahan masa lalu dan menghindari perangkap yang sebelumnya menghancurkannya. Namun, Dinda, yang selalu merasa tersaingi oleh Nadia, kembali hadir dengan intrik-intrik yang lebih kejam, berusaha tidak hanya menghancurkan karier Nadia tetapi juga merenggut satu-satunya pria yang pernah benar-benar dicintainya, Raka Wijaya.

Nadia tidak hanya berhadapan dengan musuh eksternal, tetapi juga harus melawan rasa tidak percaya diri, trauma masa lalu, dan tantangan yang terus meningkat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Nurcahyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bahaya yang Tak Terduga

Bab14

”Ini bisa menjadi kunci bagi kita,” kata Nadia, suaranya penuh harapan. “Jika kita bisa menemukan cermin ini, mungkin kita bisa memahami lebih baik apa yang sedang terjadi dan bagaimana menghentikannya.”

Namun, Raka tampak ragu. “Tapi jika kita benar-benar menemukannya, apakah kita siap untuk melihat apa yang akan cermin itu perlihatkan?” tanyanya, menyadari bahwa kebenaran bisa jadi lebih mengerikan daripada yang mereka bayangkan.

Sebelum mereka bisa membahas lebih jauh, Pak Budi menelepon, memberitahu bahwa dia telah menemukan petunjuk tentang pria mencurigakan itu. ”Saya menemukan sesuatu yang menarik,” katanya. “Pria itu mungkin terkait dengan jaringan kriminal yang sering menggunakan taktik seperti ini untuk menakut-nakuti target mereka. Saya menyarankan kalian untuk lebih berhati-hati.”

Berita itu semakin membuat Nadia dan Raka waspada. Mereka memutuskan untuk tinggal di sebuah hotel kecil yang jauh dari pusat kota untuk sementara waktu. Mereka juga sepakat untuk tetap berkomunikasi dengan Pak Budi, sambil menunggu perkembangan dari penyelidikannya.

Malam itu, setelah mereka berhasil menenangkan diri, Raka mulai berbicara tentang masa depan mereka. Dia menggenggam tangan Nadia dengan lembut. “Apa pun yang terjadi, aku ingin kau tahu bahwa aku tidak akan meninggalkanmu,” katanya dengan tulus. “Kita akan melalui ini bersama.”

Nadia tersenyum, merasa lega mendengar kata-kata Raka. “Aku juga merasakan hal yang sama. Kita sudah terlalu jauh untuk menyerah sekarang.”

Nadia dan Raka semakin dekat secara emosional, meskipun ancaman terus membayangi mereka. Mereka tahu bahwa perjuangan mereka belum selesai dan langkah berikutnya bisa membawa mereka lebih dekat pada kebenaran atau semakin jauh ke dalam jebakan takdir.

###

Keesokan harinya, setelah malam yang panjang dan penuh ketegangan, Nadia dan Raka memutuskan untuk menemui Pak Budi di sebuah lokasi yang lebih aman dan rahasia. Mereka tahu bahwa musuh mereka bukanlah orang yang bisa diremehkan dan setiap langkah yang mereka ambil harus diperhitungkan dengan cermat.

Pertemuan kali ini berlangsung di sebuah gudang tua yang sudah lama tidak digunakan, jauh dari keramaian kota. Pak Budi menyambut mereka dengan ekspresi serius. “Saya menemukan sesuatu yang menarik,” katanya sambil mengeluarkan beberapa dokumen dari dalam tasnya.

Nadia dan Raka saling bertukar pandang, hati mereka penuh dengan kecemasan. “Apa yang Anda temukan, Pak?” tanya Raka dengan nada penuh harap.

Pak Budi membuka dokumen-dokumen itu, memperlihatkan beberapa foto dan catatan yang tampak seperti hasil investigasi mendalam. ”Pria yang kalian lihat di perusahaan itu adalah seorang eksekutor bayaran,” jelasnya. “Dia sering dipekerjakan oleh orang-orang yang ingin menyelesaikan masalah dengan cara cepat dan efisien, tanpa meninggalkan jejak.”

Nadia merasakan dingin menjalar di tulang punggungnya. “Jadi, ada yang mempekerjakannya untuk memburu kita?”

Pak Budi mengangguk. “Tepat sekali. Namun, identitas orang yang mempekerjakannya masih belum jelas. Tapi saya menemukan petunjuk lain yang mungkin bisa membantu kita mengungkap siapa dalangnya.”

Raka menatap foto-foto itu dengan penuh konsentrasi. “Apa petunjuknya, Pak?”

Pak Budi menyerahkan sebuah foto yang diambil dari kamera pengintai di sebuah hotel mewah di pusat kota. Di foto itu terlihat pria mencurigakan tersebut sedang berbicara dengan seorang wanita berpakaian elegan, wajahnya sebagian tertutup oleh topi lebar. “Wanita ini sepertinya adalah orang yang mengendalikan pria itu,” jelas Pak Budi. “Tapi kita belum tahu siapa dia.”

Nadia memperhatikan foto itu dengan seksama, mencoba mengingat apakah dia pernah melihat wanita itu sebelumnya. Namun, tidak ada yang familiar. “Apa kita bisa melacak wanita ini?” tanya Nadia.

Pak Budi menghela napas. “Saya sudah mencoba, tapi dia sangat berhati-hati. Namun, ada sesuatu yang menarik—beberapa saksi melihat wanita ini sering berada di sekitar tempat-tempat yang kalian kunjungi baru-baru ini.”

Mendengar itu, Nadia dan Raka merasa semakin terancam. Mereka menyadari bahwa wanita ini sudah mengawasi mereka lebih lama dari yang mereka bayangkan. ”Kita harus menemukan wanita ini,” kata Raka dengan nada tegas. “Dia mungkin kunci untuk membuka semua misteri ini.”

Pak Budi setuju dan mereka mulai menyusun rencana untuk melacak wanita tersebut. Mereka memutuskan untuk membagi tugas—Nadia dan Raka akan terus menyelidiki jejak wanita itu di lapangan, sementara Pak Budi akan menggali informasi lebih dalam melalui kontak-kontaknya di dunia bawah tanah.

###

Sementara itu, di tempat lain, Dinda yang masih berada di penjara menerima kunjungan dari seseorang yang tidak terduga—seorang wanita misterius yang memakai topi lebar, wajahnya sebagian tertutup bayangan. ”Aku datang untuk menawarkan kesepakatan,” kata wanita itu dengan suara rendah dan dingin.

Dinda menatap wanita itu dengan curiga. “Siapa kau? Dan apa yang kau inginkan?”

Wanita itu tersenyum samar. “Aku bisa membantumu keluar dari sini, dengan syarat kau membantuku menghancurkan Nadia dan Raka.”

Dinda, yang awalnya ragu, merasakan kebencian lamanya terhadap Nadia dan Raka membara kembali. Dengan senyum licik di wajahnya, dia akhirnya setuju. ”Aku akan membantumu, tapi pastikan mereka menderita,” jawab Dinda.

Wanita misterius itu mengangguk puas, lalu pergi meninggalkan Dinda yang kini dipenuhi dengan rencana balas dendam yang baru.

##

Di tempat lain, Nadia dan Raka terus menyelidiki, semakin dekat dengan identitas wanita misterius itu. Namun, mereka tidak menyadari bahwa musuh mereka kini memiliki sekutu yang sangat berbahaya.

Nadia dan Raka semakin terjebak dalam jaring-jaring misteri, sementara bahaya terus mengintai di setiap sudut.

Beberapa hari setelah pertemuan dengan Pak Budi,.Nadia dan Raka semakin intensif dalam mencari jejak wanita misterius yang diduga terlibat dalam pengawasan mereka. Mereka menjelajahi berbagai tempat yang disebutkan oleh Pak Budi, berharap menemukan petunjuk yang bisa membawa mereka lebih dekat pada kebenaran.

Di sebuah kafe kecil di pinggiran kota, Nadia dan Raka duduk bersama, memperdebatkan langkah mereka selanjutnya. Mereka memilih tempat ini karena keamanannya, jauh dari keramaian dan kemungkinan diawasi.

”Kita harus fokus,”.ujar Raka sambil menyeduh kopi hitamnya. “Wanita itu adalah kunci dari semuanya. Kita harus tahu siapa dia sebelum dia menemukan kita.”

Nadia mengangguk, matanya menatap daftar tempat yang masih harus mereka periksa. “Aku setuju. Tapi aku merasa kita perlu strategi yang lebih cerdik. Selama ini, kita hanya merespons apa yang terjadi. Mungkin kita harus lebih proaktif, mencoba memancing dia keluar.”

Raka tersenyum samar, mengakui kebenaran dalam kata-kata Nadia. “Kau benar. Mungkin kita bisa gunakan informasi yang kita miliki untuk menjebaknya.”

###

Di tempat lain, wanita misterius yang terus memburu Nadia dan Raka mulai meningkatkan pengawasan. Dia selalu selangkah di depan, memastikan bahwa Nadia dan Raka tidak bisa lolos dari pengawasannya. Namun, kali ini, ada yang berbeda—dia tahu Nadia dan Raka semakin mendekat, dan dia harus segera mengambil tindakan sebelum rahasianya terbongkar.

Sementara itu, Dinda mulai menggerakkan rencana jahatnya dari balik jeruji. Dengan bantuan wanita misterius, dia mulai mempengaruhi narapidana lain, memanfaatkan koneksi gelap yang dia miliki dari luar penjara. Rencana mereka adalah membahayakan Nadia dan Raka, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara psikologis.

Bersambung...

1
Murni Dewita
👣
Sodikin Jin
Raka....mengapa saya sebal jika mendengar nama itu, .../Facepalm/
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Kenapa? Punya kenangan buruk dengan Raka?
total 1 replies
Sodikin Jin
hmmmm.... menarik. lanjutkan penyelidikannya...😎
XeeLien: Mu baca novel kultivasi, yuk mampir di novelku.
Sodikin Jin: ooooo....mengejutkan. ok kak, lanjutkan.
total 3 replies
Sodikin Jin
haish....perlu usaha yang sangat keras untuk mengungkap semua. dan jangan lupa, mencari dukungan untuk mengupas semua itu.
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Terima kasih selalu mampir
total 1 replies
Sodikin Jin
keren....
Anugrah Annas
Apakah sudah bisa membuat audio novel lagi seperti dulu
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Maaf, Audio novel ditentukan pihak Mangatoon. Saya hanya mengisi suara saja.

Jika kamu ingin audio novel lanjut, beri saran saja pada Mangatoon, di media sosial atau email.
total 1 replies
Anugrah Annas
Apakah udah bisa membuat audio lagi kak
El Nurcahyani -> IG/FB ✔️: Tanyakan ke pihak Mangatoon.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!