NovelToon NovelToon
AKSARA HARSA

AKSARA HARSA

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Percintaan Konglomerat / Angst / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Heninganmalam

⚠️WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA⚠️


Pernikahan yang tidak didasari oleh rasa cinta memang sangat sulit untuk dijalani. Apalagi dengan seorang yang sudah dianggap sebagai musuh sendiri. Seperti itulah kisah Cassie dan Gavino. Dua orang yang harus terjebak dalam status suami-istri karena perjanjian keluarga mereka. Mampukah mereka mewujudkan pernikahan yang bahagia?

Cassie hanya ingin mengukir kebahagiaan nya.Namun apakah ia bisa di tengah kehidupan yang begitu kejam? Bisakan ia bertahan dengan Gavino Zachary Bramasta?


Start: 8 Juli 2024
End:

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Heninganmalam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13 - Self Injury

Gavino sama sekali tak tenang setelah meninggalkan istrinya sendirian dalam kamar. Firasatnya terbukti benar ketika mendengar suara pecahan dari dalam kamar. Ia sangat terkejut ketika membuka pintu dan melihat pergelangan tangan Cassie yang sudah mengeluarkan banyak darah.

“CASSIE!” teriak Gavino.

Pria itu langsung berlari menuju istrinya yang masih tertawa melihat lukanya. Dengan sigap ia mengambil handuk dan membalut luka itu. Namun Cassie malah menahan tangannya kala ia akan menutupi luka wanita itu.

“Nggak usah. Biarin gitu aja. Nanti juga berhenti sendiri kalau darahnya udah habis,” larang Cassie.

Wanita itu tetap terlihat tenang seolah apa yang terjadi merupakan hal yang biasa. Namun Gavino yang baru pertama kali melihat hal gila itupun tak bisa bersikap biasa saja. Ia pun semakin panik.

“LO GILA YA?!” bentak Gavino sebelum menghempaskan tangan Cassie yang menahannya. Kemudian membalut luka itu untuk mengurangi darah yang keluar.

Tak ada balasan lagi dari Cassie. Wanita itu hanya diam membiarkan Gavino melakukan apapun yang pria itu mau. Ia hanya menatap gerak gerik Gavino yang pergi menuju walk in closetnya setelah membalut lukanya. Beberapa saat kemudian pria itu kembali lagi dengan satu set pakaian.

Tanpa berucap, Gavino segera menarik selimut yang menutupi tubuh Cassie. Membantu wanita itu memakai pakaiannya dengan cepat lalu menggendongnya menuju area parkir.

Banyak pasang mata yang memusatkan pandangannya pada mereka. Hal itu membuat Cassie malu. Ia pun hanya bisa memejamkan matanya.

Mereka segera menuju mobil Gavino dan pergi menuju rumah sakit terdekat. Masih dengan cara yang sama, Gavino kembali menggendong wanita itu untuk menuju ruangan dokter pribadinya. Ia mengabaikan istrinya yang terus meminta untuk diturunkan.

Tanpa mengetuk terlebih dahulu, Gavino langsung membuka pintu ruangan Ashley dan langsung membaringkan istrinya pada bangsal. Ia menyuruh orang yang sedang melakukan pemeriksaan untuk keluar dan membuat keributan.

“Lo apaan sih Gav!” geram Ashley melihat tingkah laku sepupunya.

“LO NGGAK LIHAT ISTRI GUE LUKA?!” sungut Gavino dengan suara lantang yang berhasil membuat takut semua orang.

Ashley hanya dapat menghembuskan napasnya kasar sebelum menyuruh perawat keluar. Pasien yang sedang ia periksa pun dengan berat hati harus menunggu di luar.

Dokter muda itu segera beralih pada Cassie dan memeriksa luka pada pergelangan tangan yang sangat dalam.

“Self injury?” tebak Ashley.

Cassie tersenyum, “Maaf ya dok udah bikin keributan,” ucapnya yang hanya diangguki oleh Ashley.

Dokter itu segera meminta perawat untuk mengantarkan peralatan jahitnya. Sesaat kemudian ia langsung membersihkan luka itu dan menjahitnya agar tertutup kembali. Hanya butuh beberapa menit untuknya selesai.

“Done,” seru Ashley setelah selesai menjahit luka Cassie.

Pria berjas putih itu pun meminta Cassie untuk duduk di hadapannya karena ia akan menjelaskan sesuatu. Gavino dengan sigap menggendong kembali Cassie dan mendudukkannya di hadapan Ashley.

“Are you okay, Cassie?” tanya Ashley sebelum menjelaskan.

Wanita itu menggeleng tetapi dalam sekejap mengangguki pertanyaan Ashley. Membuat dokter itu tersenyum penuh arti. Ia pun menuliskan sesuatu pada kertas resepnya.

"Luka lo cukup dalam tadi. Untung aja lo dikasih pertolongan pertama yang tepat jadi darah yang keluar nggak terlalu banyak."

"Ini resep obat yang bisa Cassie minum agar cepat pulih,” jelas Ashley lalu memberikan sebuah kertas yang berisikan resep obat pada Gavino.

“Makasih dok.”

“Loo jangan terlalu maksain diri lo, Cas. Kasih waktu buat diri lo istirahat. You know what I mean, right?”

Cassie mengangguk. Ia sangat paham tentang apa yang dokter itu katakan. Ia akan berusaha mengingat kata-kata Ashley walaupun ia tau sangat sulit untuk melakukannya.

Setelah keluar dari ruangan Ashley, Cassie hanya duduk di bangku tunggu seraya menunggu suaminya selesai menebus obatnya. Ia memandangi orang-orang yang sama sepertinya. Namun atensinya terpusat pada seorang gadis yang mendekatinya.

Gadis yang tengah diinfus itu duduk di samping Cassie dan memandangnya lekat, “Kakak sakit apa?” tanya gadis itu.

“Kamu tanya aku?”

“Iya, memang ada orang lain selain kakak di bangku ini?”

Cassie menggeleng. Ia pun memperlihatkan perban yang membalut pergelangan tangannya pada gadis itu, “Tanganku sakit,” jawabnya seraya memperlihatkan wajah lesunya.

Gadis itu tertawa, “Kakak lemah banget deh. Aku aja yang diinfus masih kuat,” ejeknya membuat bola mata Cassie membulat. Bisa-bisanya ada yang meragukan sakit yang ia rasakan.

Wanita itu mengecakkan tangannya di pinggang, “Siapa nama kamu? Sembarangan ngatain aku lemah. Tangan aku emang sakit tau habis kena kaca. Darahnya ampe netes-netes tau nggak!”

Gadis itu kembali tertawa melihat wajah kesal Cassie, “Kalau nggak lemah seharusnya bisa jalan sendiri. Tadi aku lihat kakak digendong sama kakak tampan padahal kan yang sakit tangan kakak bukan kaki kakak.”

Cassie benar-benar salah besar dalam menilai gadis kecil itu. Nyatanya seorang gadis kecil juga bisa menjadi sangat menyebalkan. Ia semakin kesal ketika gadis itu memuji suaminya.

“Nggak boleh emangnya? Kan dia suami aku jadi gapapa dong kalau gendong-gendong aku. Yang salah itu kalau suami aku gendong kamu wala-“

Ucapan Cassie terhenti saat ia melihat gadis itu melambaikan tangannya. Ia pun berbalik dan menatap pria yang juga sedang melambai pada gadis itu.

Seketika seluruh umpatan keluar dalam pikiran Cassie. Bagaimana bisa ia tak sadar akan kedatangan suaminya saat ia sedang membicarakan pria itu.

Lihatlah wajah Gavino yang semakin terlihat sombong setelah Cassie dengan lantang mengakuinya sebagai suami.

Pria itu berjongkok menatap gadis kecil itu dan berkata, “Hai little girl. Kakak tampan mau bawa kakak yang sakit ini dulu ya,” ucapnya yang ditanggapi anggukan oleh gadis itu.

Gavino kembali menggendong Cassie hingga menuju mobilnya. Mendudukkan Cassie dengan hati-hati dan memasangkan sabuk pengaman untuk wanita itu sebelum menjalankan mobilnya.

Mendapatkan perlakuan manis itu membuat Cassie semakin bingung, “Lo kenapa sih hari ini? Kenapa nggak ngurusin pacar lo itu yang katanya udah gue bully? Kenapa malah ngurusin gue?”

“Nggak usah mulai!”

Cassie hanya dapat menghembuskan napasnya. Ia kembali diam dan mengalihkan penglihatannya pada pemandangan yang ada di luar jendela. Ia tak ingin lagi mengajak pria itu untuk berbicara.

Tak lama kemudian Gavino menghentikan kendaraan besi itu di depan sebuah minimarket. Ia pun kembali menatap Cassie, “Mau nitip sesuatu nggak?” tanyanya sebelum turun dari mobil.

“Beer.”

Hanya jawaban itu yang Cassie berikan. Ia hanya ingin meminum beer yang dapat membuatnya lupa dengan semua masalahnya. Ia tak memerlukan hal lain lagi selain minuman itu.

Gavino hanya mengangguki permintaan Cassie dan pergi menuju minimarket itu.

Setelah kepergian Gavino, Cassie segera membuka ponselnya. Begitu banyak notifikasi yang muncul dari para sahabatnya. Ia pun segera menelpon Celline untuk memberikan kabar.

"CASSIE LO GAPAPA KAN???” suara Lily langsung memenuhi gendang telinga Cassie setelah panggilan itu tersambung.

"Telinga gue!!! Celline mana sih kok lo yang ngangkat? Lagian gue gapapa,” ucap Cassie. “Nggak usah khawatir, gue cuma mau bolos aja hari ini.”

“Cas,” panggil Gavino membuat wanita itu menoleh.

“Udah dulu ya,” ucap Cassie pada orang yang ia telpon.

“Take care ya Cassie. Kalau ada apa-apa panggil gue at-”

Tut!

Panggilan itupun terputus. Cassie kembali menoleh kepada Gavino yang memberikan satu kaleng beer pesanannya. Ia langsung menerima beer itu tetapi keningnya mengkerut ketika membaca merk beer yang ia inginkan.

“Kok alkoholnya nol persen?”

“Hmm. Gue nggak mau lo mabuk sekarang meskipun lo lucu kalau mabuk.”

“Apa lo bilang?”

Gavino berdecak melihat wajah meledek Cassie, “Lo JELEK banget kalau lagi mabuk jadi jangan mabuk pas sama gue.”

“Cihh nggak mau ngaku. Li jilik bingit kili ligi mibik. Gengsi kok dipelihara, dasar cowok.”

...-+++-...

“Cellineeee, Cassie marah ya sama gue? Kok dia langsung nutup teleponnya.”

Seketika gadis polos itu cemberut setelah Cassie menutup teleponnya sepihak. Yang dapat Lily lakukan sekarang hanyalah mengadu pada Celline yang tengah sibuk mengajari Olive menggunakan alat-alat gym.

Lily semakin menekuk wajahnya kala Celline mengacuhkannya, “Celline!! Kok lo nggak nyahutin gue sih? Lily juga salah sama Celline ya?”

“Apa Lily? Emang Cassie bilang apa sama lo?”

“Tuh kan lo nggak dengerin gue!”

1
Ratna Kthv
ceritanya bagus
🥝𝙼𝙸𝚃𝚃²🦕ᵐᵃʳˢᵘᵖᶦˡᵃ🍒⃞⃟🦅
Sedikit masukan, sebaiknya lakukan interaksi dengan pembaca untuk Menarik minat pembaca lain juga mempertahankan pembaca yg sebelum nya.

Dekripsi suasana hati, tempat baik nya lebih di perjelas. Jangan hanya menekankan emosi perkarakternya saja.

Ceritanya sebetulnya Menarik, bisa dinikmati. Cuma sayang aja penggambarannya kurang jelas, Dari bab sekian yg udah kubaca, tiap muncul problem selalunya udah segitu aja, gak di perpanjang. Jadi kesannya kaya kurang pas gitu, lebih di olah lagi biar Kita yg baca beneran geregetan. /Pray//Smile/
Heningan Malam: terimakasih masukkan nya^^
total 1 replies
👁Zigur👁
ak dah mampir. nice story
👁Zigur👁
membara🔥🔥🔥
👁Zigur👁
vape user detected..👍👍👍
🥝𝙼𝙸𝚃𝚃²🦕ᵐᵃʳˢᵘᵖᶦˡᵃ🍒⃞⃟🦅
Pas buat bacaan anak muda, seriuss ini salah satu karya author baru yang rekomenn /Good/
🥝𝙼𝙸𝚃𝚃²🦕ᵐᵃʳˢᵘᵖᶦˡᵃ🍒⃞⃟🦅
Penulisan, tanda baca.
dekripsi, alur, gaya menulis, sama peran perkarakternya itu bagus lohh.

Kulihat, ini tipikal novel yg alurnya cepat yaa.

Lanjutin Terus semangat /Good//Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!