Haris seorang pemuda tampan dan pembisnis sukses, Haris sangat bosan dengan wanita-wanita yang mendekati dirinya karena harta membuat Haris memutuskan untuk menyamar demi mendapatkan pasangan yang tidak mendekati dirinya karena harta, berhasilkah Haris mendapatkan cinta sejati yang tulus mencinta Haris apa adanya tanpa mempermasalahkan hidup sederhana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
Dirly menolak Karla pergi sama Haris untuk ketemu konsumen yang akan ajak kerjasama, membuat Karla menatap Dirly dengan tatapan aneh dan malas bicara sama orang yang sudah ditolak tapi masih memaksa untuk melanjutkan perjodohan.
"Ini pekerjaan bukan jalan-jalan, lagian Pak Haris bendahara jadi sudah seharusnya pergi sama saya jadi jangan larang dan ikut campur kamu!" tolak Karla kesal, karena Dirly tidak bisa profesional dalam pekerjaan.
"Maaf Pak, anda jangan cemburu seperti itu Pak, saya pergi sama Bu Karla karena pekerjaan bukan karena kencan Pak." ucap Haris berusaha santai dan cuek, terima kenyataan perempuan incarannya ternyata sudah punya pacar.
"Dia bukan pacar saya, kamu jangan dengarkan ucapan dia dan hayo kita pergi karena kita sudah ditunggu sama client." lanjut Karla tidak enak, Karla tidak mau dianggap pacarnya Dirly karena sampai kapan pun Karla tidak akan mau jadi pacarnya Dirly.
Karla naik duluan ke atas motor nya Haris, membuat Haris langsung naik motor dan melajukan motornya karena Karla sudah duduk duluan diatas motor.
Dirly mengepalkan tangannya melihat Karla jalan bareng Haris, membuat Dirly merasa cemburu dan kesal karena larangannya tidak dianggap sama sekali sama Karla bahkan dengan santainya bilang dirinya bukan pacarnya didepan Haris.
**
Oki telefon Dayat kasih kabar kalo Karla ada yang deketin, Oki minta ijin untuk selediki laki-laki yang anggap dirinya orang deketnya Karla.
"Apa boleh saya selediki laki-laki itu Pak, sepertinya dia bukan laki-laki baik Pak." ucap Oki pelan, Oki tidak ingin suaranya membuat Haris curiga akan kehadirannya.
"Selidiki saja Oki, hati-hati iya kamu suruh anak buah kamu buat selidiki laki-laki yang mau rusak rencana Haris." ucap Dayat diseberang sana, Dayat berharap Haris tidak deket sama pacar orang dan tidak dianggap perebut pacar orang.
"Siap Pak, akan saya lakukan sesuai perintah." lanjut Oki semangat mendapatkan tugas baru.
Oki langsung mematikan teleponnya dan melanjutkan telefon Fiki untuk mencari tahu siapa laki-laki yang larang Haris temani Karla ketemu client tadi.
**
Karla merasa tidak enak hati sama Haris akhirnya kasih tahu kalo laki-laki tadi di jodohkan sama dirinya, karena permintaan orang tuanya yang ingin Karla nikah sama juragan sawit tapi Karla tidak mau laki-laki itu bukan lah laki-laki baik.
"Pak Haris tidak tersinggung kan sama ucapan laki-laki tadi, jika saya punya pacar pun saya akan tegur pacar saya supaya bisa bersikap profesional Pak." ucap Karla merasa tidak enak hati.
"Oh begitu iya Bu, santai saja Bu Karla dan terimakasih sudah jujur sama saya jadi kan saya tenang setiap jalan sama Bu Karla setiap ketemu client jadi tidak ada yang merasa cemburu atau pun larang Bu Karla jalan sama saya di jam kerja." ucap Haris berusaha tenang, tidak menunjukan rasa bahagianya bagaimana tidak Karla masih jomblo dan laki-laki tadi bukan pacarnya Karla tentunya Haris dengan mudah bisa deketin Karla tanpa ada penghalang sama sekali.
"Terimakasih Pak pengertiannya dan mari kita kembali ke perkebunan Pak karena masih jam kerja." lanjut Karla langsung nunduk malu, karena Haris memperhatikan dirinya tanpa berkedip sama sekali.
Karla langsung pakai helm dan menunggu Haris siap-siap naik motor, ada perasaan lega Karla rasakan setelah jujur statusnya didepan Haris supaya tidak ada salah faham sama sekali dan supaya Haris tidak merasa tersinggung jika dilarang lagi sama Dirly jika jalan bareng Karla di jam kerja dengan urusan pekerjaan.
Haris bawa motor nya dengan perasaan bahagia karena Karla berani jujur, setidaknya Haris sedikit tahu urusan pribadinya Karla dan pujaan hatinya berani jujur siapa laki-laki tadi.
