NovelToon NovelToon
Zombie Town (Tara)

Zombie Town (Tara)

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: YooLid

Zombie Silent

Deskripsi

Tara tinggal disebuah Mansion mewah. Ibu dan ayah bercerai sejak Tara berusia 4 tahun. Sekarang Tara berusia 22 Tahun. Tara sangat menyayangi kedua orangtuanya. Walaupun sekarang ia tinggal bersama sang Ayah. Sejak perceraian itu Tara tidak pernah bertemu dengan ibunya lagi. 2 tahun lalu Ayahnya menikah kembali. Tara sangat membenci istri ayahnya itu, yang sekarang merupakan ibu tirinya. Ibu tirinya berusia 36 tahun. Dan sekarang tara sudah memiliki adik berusia 7 tahun. Tara membenci ibu tirinya dan tidak menyukai adik tirinya tersebut. Singkat cerita di kota H, tempat tara tinggal tiba-tiba terinfeksi virus aneh yang membuat siapa pun yang terinfeksi akan berubah jadi zombie. Kota H pun diisolasi. Tidak ada yang bisa masuk ke dalam kota itu, maupun yang keluar. Tanpa disadari seluruh kota lainnya pun ikut terinfeksi. Bagaimana nasib tara dan keluarga bertahan? Apakah akan baik-baik saja? Dengan keadaan kota yang sangat berantakan dan penuh zombie.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YooLid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

Jack yang sudah menunggu ibu dan kakaknya selama hampir 4 hari  pun merasa sudah tidak tahan lagi. Ia sangat bimbang, antara keluar dari ruangan itu atau tetap diam disana sampai ibu atau kakaknya datang menjemputnya. Berada didalam lemari dengan waktu yang lama juga membuat badan jack terasa sakit.

Beberapa bungkus roti dan air mineralnya pun sudah mulai habis. Ia juga merasa pengap dan panas. Beberapa hari ini juga ia menahan saat ingin buang air. Namun setelah sekian lama ia memutuskan untuk keluar dari tempat persembunyiannya itu.

"Ibu... kenapa begitu lama?" ucapnya.

Dihari yang sudah malam, ia merasa sangat gerah dan kepanasan. Jack membuka pintu lemari, dilangkahkannya kakinya dengan berani untuk mengintip dan melihat keluar. Dengan berani ia membuka pintu ruangan guru, dikeluarkannya kepalanya. Dilihatnya ke kiri dan kanan, tak melihat pergerakan apapun. Ia memutuskan melangkah keluar. Ruangan guru berada dilantai 2, jadi jack melihat ke arah jendela. Dilihatnya pemandangan kota dimalam hari, ia sangat terkejut yang biasanya pemandangan kota sangat indah dimalam hari.

Sekarang kota sangat hancur, ia melihat ada beberapa bangunan yang terbakar dan ada juga yang masih mengeluarkan asap hitam. Jack menjadi sangat takut, tak ia sadari air matanya menetes.

"Ibu... Ayah... Tara... Aku sangat takut. Aku harap kita dapat berkumpul lagi diruang tv sambil membahas rencana untuk liburan. Hm... sungguh adegan yang sangat menyenangkan. Tara pasti akan diam saja dan setuju dengan perkataan ayah. Ayah dan ibu pasti saling adu pendapat dan aku hanya sibuk mengganggu kalian yang sedang berbicara" Ucapnya sambil menangis.

Namun tiba-tiba ia mendengar suara dari arah tangga. Ia mencoba mendekati sumber suara itu, dimana tangga berada tak jauh dari ruangan guru. Langkah demi langkah kaki jack terasa berat, namun ia sangat ingin tahu dengan sumber suara itu. Tiba didekat tangga, jack bersembunyi lebih dahulu di dekat dingding lalu perlahan diintipnya ke arah tangga. Dan ia pun terkejut ternyata sumber suara itu berasal dari seorang zombie yang tersangkut diantara gagang pegangan tangga.

Zombie itu mengayunkan kakinya sehingga menimbulkan suara. Jack pun menahan nafasnya agar tak dilihat oleh zombie, lalu perlahan ia mundur. Saat berjalan mundur pun, ia tak sengaja menginjak genangan darah didekat pintu lalu ia terpeleset. Brraaakkk badan jack terhempas ke lantai namun sebisa mungkin ia menahan agar tak berteriak atau mengeluarkan suara. Ia segera bangun dan menutup pintu kembali. Dikuncinya segera, ia pun melihat seluruh bajunya penuh dengan darah. Jack merasa jijik melihat pakaiannya yang dipenuhi oleh noda darah. Ia mengambil sisa air mineralnya dan disiramkannya ke bajunya. Namun dengan jumlah air yang ia siramkan tak akan bisa menghilangkan noda darah itu.

______

Tara masih dipersembunyiannya didalam sebuah toko yang sangat kacau bersama dengan shone. Ia memilih tetap diam disana karena melihat jumlah zombie yang berkeliaran, tak akan sanggup untuk ia lawan sendiri. Berhubung ia dan shone tak makan dari tadi siang. Ia juga merasa kasihan terhadap anak itu, yang tidak makan-makan.

Namun karena tara terlalu fokus untuk mencari celah untuk terus melangkah, ia lupa bahwa mereka belum makan dan hari pun sudah mulai malam.

"Kau lapar shone?" Tanya tara. Shone mengangguk, ia juga mengantuk.

"Maaf, aku terlalu fokus dan melupakanmu. Ayo kita cari makanan dulu." ajak tara. Shone hanya terdiam dan mencoba memejamkan matanya. Tara memutuskan untuk pergi sendiri dan membiarkan shone untuk tidur. Tara menempatkan shone di balik meja, ditutupinya badan shone dengan selimut. Diletakkannya juga sebuah pisau disamping shone. Ia menyuruh shone agar tetap waspada. Banyak barang yang tara gunakan untuk menutupi posisi shone, menurutnya sudah aman lalu ia pergi ke toko sebelahnya untuk mencari sesuatu yang bisa untuk mereka makan. Ia tak ingin meninggalkan shone jauh.

Perlahan tara memasuki bangunan disebelahnya, bangunan itu memang terlihat tertinggal namun tara tak menemukan darah atau pun zombie disanan. Tara segera menuju dapur, diacak-acaknya lemari disana untuk mencari makanan. Nasib baik, tara menemukan makanan beku dikulkas. Dilihatnya tanggal kadaluarsanya dan makanan itu masih layak untuk dimakan. Segera ia memanaskan makanan itu. Tara tak membuang waktu sedetik pun, ia ingin segera kembali ke samping shone. Ia juga sangat khawatir meninggalkan shone sendirian.

Disaat menunggu makanan dipanaskan selama 10 menit, seorang zombie berjalan menuju dapur gedung. Tara yang mendengar suara langkah kaki pun segera bersembunyi. Ia meletakkan kedua pisaunya diatas meja, ia mencoba untuk meraih pisau itu. Namun zombie itu berjalan ke arah meja. Tara terus bersembunyi dan disaat zombie itu lengah, tara segera mengambil pisaunya dan menyayat lehen zombie itu. Pergerakan tara sangat cepat dan tak menimbulkan suara. Ting! Makanan yang tara panaskan pun sudah selesai, serentak dengan badan zombie yang jatuh ke lantai. Tara membersihkan darah yang berada dipisaunya ke dada zombie itu.

Diambilnya makanan itu dan segera keluar. Namun saat keluar, ia melihat bangunan tempat shone bersembuyi didatangani oleh beberapa zombie. Zombie itu terlihat mondar-mandir. Tara melihat shone masih terlelap. Tara berpikir jika ia memancing zombie ke tempatnya, bukan hanya zombie yang disekitar shone yang datang melainkan semua zombie yang ada disekitar bangunan. Dengan nekat tara bersiap untuk membunuh zombie-zombie itu. Perlahan tara berjalan dibelakang salah satu zombie, lalu dipenggalnya kepala zombie itu. Saat zombie itu terjatuh, dua zombie yang juga berada disana melihat ke arah tara. Tara segera menikam salah satu lehen zombie itu.

Namun saat tara menikam leher salah zombie itu, zombie satu lagi mencoba menangkap tara. Tara pun terdorong dan terjatuh, pisaunya juga terjatuh. Shone pun terkejut mendengar suara badan tara yang menghantam lantai dan terbangun. Ia langsung berdiri melihat situasi. Dilihatnyalah tara sedang berjuang melawan zombie yang sedang menimpanyanya dan berusaha menggigit tara. Shone dengan sigap mencari pisaunya lalu mangambilnya. Ia mencoba menggeser beberapa kursi yang menghalanginya. Karena ia masih kecil dan badannya yang sangat mungil, sulit baginya untuk menggeser ataupun mendorong kursi-kursi itu.

Tara pun melihat shone sedang berjuang melewati kursi-kursi itu. Ia ingin membantu namun zombie yang mendorongnya itu sangat besar. Sangat sulit baginya untuk bertahan, ia juga sedang terbaring dilantai dan zombie itu berada diatasnya. Perlahan-lahan shone dapat melewati tumpukan kursi itu, sangat sulit juga baginya. Tara sudah mulai kehabisan kekuatan untuk bertahan. Ia sudah merasa pasrah jika ini adalah akhir hidupnya.

"Shone... Aku sudah tidak kuat lagi, zombie jelek ini sangat kuat dan besar. Aku sudah tak kuat." Ucap tara. Zombie itu mulai dekat dengan wajahnya.

"Shone kuharap kau selamat dan...." perkataan tara belum selesai. Shuuuuk shuuuk shuukkk shone dengan berani menikam belakang leher zombie itu, juga leher zombie itu dari samping. Darah bercucuran mengenai tara. Zombie itu seketika tak bergerak dan menimpa tara.

"Aaaaaa kauuu sangatt berattt." Ucap tara sambil mendorong zombie itu dari atasnya. Berhasil selamat, tara membersihkan darah yang ada diwajahnya. Diklihatnya shone, shone pun melihatnya.

"Terima kasih." Ucap tara lalu memeluk shone.

"Sepertinya kau sudah mahir, terus berlatih agar kau dapat melindungi dirimu sendiri." Lanjut tara. Shone mengangguk dipelukan tara. Ia tersenyum senang karena menyelamatkan tara.

Tara tak habis pikir, ternyata anak ini sudah mulai berani.

"Aku menemukan makanan, Nasi dengan daging BBQ." Ucap tara senang sambil melepas pelukannya. Ia pergi mengambil makanan ia letakkan didekat pintu luar, ditutupinya dengan jaketnya agar tetap bersih. Shone terlihat senang dan bahagia, akhirnya mereka makan makanan enak. Tara membawa shone masuk ke dalam bangunan itu, mereka duduk dilantai lalu makan. Mereka juga terlihat sangat lahap, menurut tara makanan ini dapat mengisi perut mereka sampai besok.

"Besok kita cari makanan lagi." Ucap tara. shone mengangguk.

"Aku rasa kita bergerak besok saja, badan ku sakit semua." Ucap tara. Shone mengangguk dan lanjut makan.

Selesai makan, tara membiarkan shone untuk tertidur. Namun ia masih terjaga karena kondisi bangunan yang tidak aman dan tidak terkunci. Dilihatnya terus ke layar hpnya. Ia melihat foto dirinya dan ayahnya sedang tertawa lepas dan terlihat sangat bahagia. Tara merindukan ayahnya, ia juga mengkhawatirkan kondisi ayahnya.

"Ayah, Kau masih bai-baik saja kan? Tunggu tara yaaa. Kita pergi sama-sama dari kota ini." Ucap tara sambil melihat ke foto ayahnya. Tak ia sadari air mata membasahi pipinya, segera ditepisnya.

"Ayah. kau tau kan, aku ini anak ayah yang sangat tegar dan kuat. Aku akan terus mencari ayah. Hanya saja aku terus memikirkanmu dan perasaanku tak enak. Kau baik-baik saja kan.  Aku sayang ayah." Ucapnya lagi. Tara merasa sangat khawatir terhadap ayahnya, karena ia tak mendapat kabar mengenai keadaan ayahnya itu.

Ibunya masih belum memberitahukan keadaan ayahnya kepadanya. Tiba-tiba terdengar erangan dari luar, tara terkejut dan menyimpan hpnya. Ia mencoba mencari tahu keadaan diluar gedung. Tara tak meninggalkan pisaunya, ia menggenggam pisau ditangan kiri dan kanannya. Diintipnya keluar dan dilihatnya ada beberapa zombie yang mondar-mandir berjalan tak tentu arah.

Perlahan-lahan tara menutup jalan menuju tempat persembunyiannya dengan shone. Ditimpanya beberapa kardus diatas lemari kecil yang menutupi ruangan tempat mereka sembunyi. Ia juga tak tertidur dan hanya terjaga semalaman, hingga saat ia sudah merasa ngantuk dan akhirnya tertidur juga.

1
Maulidya Desty
ceritanya seru, 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻🔥🔥🔥🔥🔥
PAULUSS
semangat kakak
jangan lupa kunjungi ceritaku juga
barang kali minat
Maulidya Desty: siip👍🏻
total 1 replies
Rock
Sudut pandang baru
Maulidya Desty: Hai... Bagaimana menurutmu dengan cerita Tara?
total 1 replies
Elain
Mengurungkan nafsu kritis ku untuk hanya minta update~
Maulidya Desty: Hai... terima kasih atas masukannya 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!