Keikhlasan Hati Anita

***

Tibalah mereka di salah satu tempat usaha properti yang sempat Anita kunjungi beberapa hari lalu, kali ini ia sengaja mengajak Karin karena setelah ini ia akan tinggal bersama Karin.

"Kita ngapain kesini".Tanya Karin

"Beberapa hari lalu aku sempat kesini buat lihat lihat rumah dan hari ini rencana aku akan membeli rumah yang sempat aku pilih kemarin".Ujar Anita setengah berbisik.

Karin hanya mangguk mangguk pertanda mengerti.

Beberapa saat menunggu datanglah manager Heri dengan sebuah map ditangannya.

"Maaf membuat anda menunggu".Ucap Heri sedikit membungkuk.

"Oh nggak papa kok".Balas Anita sopan.

"Ini berkas berkas kepemilikan rumahnya dan ini kuncinya".Ucap Heri menyerahkan sebuah map ditangannya.

"Baik tadi saya juga sudah menyelesaikan pembayarannya".Ujar Anita.

"Terima kasih kalau begitu karena telah berkunjung ke tempat kami..Semoga betah dengan rumahnya".Ucap Heri mengulurkan tangan.

dengan senang hati Anita menyambut uluran tengan Heri."Sama sama..Kalau begitu saya permisi dulu".Pamit Anita.

Dengan perasaan senang membawa berkas serta kunci rumah yang kini telah menjadi miliknya.

Sepulang dari sana mereka langsung pulang tanpa mampir ke mana pun karena Anita juga merasa lelah belum sempat istirahat.

"Kita langsung pulang aja ya Rin..aku capek banget nih".Kata Anita.

"Iya sudah malam juga".Balas Karin.

Sesampainya di rumah

Sebelum masuk ke kamarnya Anita sempat menoleh hendak mengatakan sesuatu kepada Karin.

"Besok kita mulai pindah ke rumah baru ya...Jadi saat aku pergi kerja besok..kamu bisa mengemasi barang yang bisa kamu kemasin dulu..selebihnya nanti sepulang kerja aku bantu soalnya aku juga harus bertemu pemilik rumah ini dulu besok".Jelas Anita.

"Oh iya".Balas singkat Karin.

"Istirahatlah...Selamat malam".Ucap Anita.

"Selamat malam".

Mereka masing masing memasuki kamar untuk istirahat karena besok adalah hari melelahkan untuk mereka yang akan pindahan.

***

Malam menjemput pagi kini Anita hendak bersiap pergi kerja sedangkan Karin sedang menyiapkan sarapan untuk mereka.

"Sarapan dulu Nit".Ajak Karin menyerahkan piring berisi nasi goreng buatannya.

"Terima kasih".Balasnya menerima.

"Mungkin nanti agak malaman kita pindahannya karena aku juga gak bisa isin pulang cepat kan aku baru masuk".Ujar Anita di tengah sarapan mereka.

"Iya gak papa, nanti aku yang mengemasi barang barang".Balas Karin.

Setelah selesai sarapan baru lah Anita berangkat kerja.

Sedangkan Karin yang tinggal, memilih langsung memulai mengemasi barang tak ingin menunda waktu lagi agar saat Anita pulang ia tak perlu lagi mengemasi barang.

Hufffffffgh."Sungguh melelahkan".Keluh Karin selesai mengemasi barang untuk pindahan.

Sedangkan di tempat kerja Anita tengah sibuk menyelesaikan pekerjaannya bahkan ia melewatkan makan siangnya agar bisa pulang cepat.

"Kamu gak kekantin Nit".Tanya Rendi

"Nanti aja..Nanggung ni mau pulang cepat soalnya aku mau pindahan".Balas Anita tanpa mengalihkan tatapan dari layar komputer.

"Yaudah..Tapi nanti kamu jangan lupa makan ya".Ucap Rendi lagi sebelum berlalu.

"Iya".Jawab Anita singkat.

Beberapa jam berlalu Anita bergulat dengan komputer di depannya kini ia bisa menyelesaikannya dengan cepat dan hendak bersiap untuk pulang.

"Teman teman aku duluan ya".Pamit Anita.

"Iya Nit hati hati".Timpal Ayu.

Sebelum pulang Anita pergi ke tempat pemilik rumah yang sempat ia sewa.

"Permisi".Ucap Anita dari luar.

"Ohh mba Anita..mari masuk".Sang empunya rumah telah mengenali Anita.

"Begini pak hari ini saya akan pindahan ke rumah baru, jadi saya berniat melunasi sisa yang kemarin pak".Jelas Anita dengan menyerahkan beberapa lembar uang.

"Syukurlah kalau kamu sudah punya rumah sendiri jadi gak perlu repot repot lagi bayar bulanan".Timpal pemilik rumah.

"Iya alhamdulillah pak ada sedikit rezeki".Balas Anita sopan.

"Yaudah nanti kunci rumahnya kamu simpan saja di sana,nanti saya yang akan pergi mengambilnya".Ujar pemilik rumah.

"Kalau bergitu saya permisi pak..Terima kasih telah mempercayakan saya menyewa rumah bapak".Ucap Anita

"Iya sama sama".

Selepas dari sana Anita langsung pulang.

"Assalamualaikum".Salam Anita.

"Waalaikumussalam...Udah pulang Nit".Balas Karin muncul dari dapur.

Anita melihat ruang tamu sudah penuh dengan barang barang yang sudah dikemas.

"Banyak juga barangnya ya Rin".Timpal Anita.

"Hehehe iya tinggal angkut aja".Jawab Karin cengengesan.

"Udah semua ya".Tanyanya lagi.

"Iya".

Anita hanya mangguk mangguk.

"Yaudah sambil menunggu mobil yang akan membawa barang kita, lebih baik kita pesan makanan dulu".Ucap Anita hendak memesan makanan.

"Enggak usah, tadi aku sudah masak...Ayo kita makan".Ajak Karin.

Sebelum pindahan mereka lebih dulu menyantap makanan yang telah Karin masak tadi.

***

Di rumah baru.

Mobil yang membawa barang barang Anita telah tiba di depan rumah barunya, satu persatu barang diangkat masuk ke dalam dibantu oleh supir mobil dengan satu temannya.

"Terima kasih ya pak".Ucap Anita sembari menyodorkan beberapa uang.

"Sama sama mba".

Anita menatap nanar rumah yang kini telah menjadi miliknya.

Aku harap ini awal yang baik untuk hidupku ke depannya, rumah ini akan menjadi saksi bisu terhadap perjuanganku untuk bangkit menata hidup, aku tak pernah menyesali untuk hidup seperti ini dengan berbagai macam musibah justru aku bersyukur dengan adanya ujian ini membuatku menjadi manusia yang kuat menopang kaki sendiri tanpa campur tangan orang lain.Gumam Anita kemudian melanjutkan langkahnya untuk masuk.

Rumah minimalis berlantai dua dengan cat dinding perpaduan warna biru mudah dan putih tak dengan suasana taman yang sejuk dan pepohonan rindang menyusuri lingkungan kompleks.

"Kamar kamu di sana ya di samping kamar aku".Ucap Anita menunjukkan kamar yang akan di tempati Karin.

"Oh iyya"

"Kita istirahat dulu...Nanti baru kita mulai beres beres".Ucap Anita lagi dibalas anggukan oleh Karin.

Sejenak mereka mengistirahatkan tubuh sebelum mulai beres beres rumah.

Di tempat lain.

Sedangkan di Negara X, ada Arumi yang hari harinya disibukkan dengan mengurus toko yang dititipkan Anita kepadanya, semakin hari omsetnya semakin naik sehingga membuatnya benar benar sibuk.

"Mia..Afdal mana?".Tanya Arum tak melihat keberadaan Afdal".

Mia yang sedang mengemas pesanan orang menoleh melihat Arum."Oh tadi katanya dia mau pergi beli minuman dingin...Ada apa kak".Balas Mia.

"Ohh kalau gitu nanti kalau dia datang suruh antar pesanan yang ada di atas meja itu kejalan xx ya".Ucap Arum menunjuk barang pesanan orang.

"Oh iya kak nanti aku sampaikan".Balas Mia melanjutkan pekerjaannya.

Sedangkan Arumi kembali melayani para pengunjung yang datang.

.

.

.

.

.

"Tak ada hasil yang akan menghianati usaha".-St khadijah-

Maaf masih banyak typo.

Jangan lupa tinggalkan like dan vote.

Bersambung📍