Menikahi Adik Majikan Ku

" bi inah" panggil naya

Bi inah pun menoleh ke arah suara yang memanggilnya.

" eeh naya "

"Bi....... " seraya naya memeluk tubuh renta itu dengan erat.

" kapan kesini "

" udah dari tadi tapi naya main dulu sama el "

" bibi lagi apa "

" bibi lagi ngobrol saja sama tukang kebun tuh sama pak alan"

" non.... " sapa pak alan pekerjaan di rumah kaka iparnya sisca ia bekerja menjadi tukang kebun sudah 4 tahun ini.

" iya Pak" naya pun membalas sapaan pak alan dengan ramah

" duluan ya pak alan" ucap bi inah seraya pamit untuk 0ergi terlebih dahulu.

" ayo nay ke dalam"

"Iya bi"

Bi inah dan naya pun masuk ke dalam.

" kamu udah makan nak"

"Udah bi.. ...." naya ingin sekali bicara epat mata dengan bi inah tapi ia masih ragu-ragu dengan arah pembicaraan nya.

" ada apa nay" melihat naya yang ragu bi inah pun bertanya.

" bi aku mau bicara "

" bicara apa "

" ayo ke kamar bi inah aku mau bicara dengan bibi berdua saja "

Bi inah dan naya pun berjalan menuju kamar bi inah sesampainya di kamar bi inah naya langsung mengajak bi inah duduk di samping nya.

" bi..... "

" ada apa nay mau bicara apa sama bibi"

" bi apa hubungan yang naya jalanin ini sudah benar bi"

" naya merasa sudah tidak bisa melanjutkan pernikahan yang naya jalanin bi"

" menurut kamu gimana nay pilih jalan yang terbaik buat kamu bibi tidak bisa berbuat apa-apa kalo memang pilihan mu untuk melepas mas kenzi benar maka lakukanlah sesuai dengan kata hati nay" ujar bi inah yang menasehati naya ia tahu betul seperti apa kehidupan pernikahan yang naya jalanin, naya selalu menceritakan keluh kesah nya kepada sang bibi.

Bi inah sudah di anggap ibu nya sendiri oleh naya bi inah lah yang selalu mendengarkan keluh kesah nya bahkan bi inah selalu menasehati dirinya dengan setia bi inah mendengar cerita naya mau itu senang ataupun sedih dirinya selalu ada untuk naya.

Begitu pun dengan bi inah ia sudah tidak punya suami dan anak semata wayangnya meninggal dunia karena sakit Kangker yang di idap nya, bi inah sudah menganggap naya sebagai anak nya sendiri.

" iya bi.. " naya menjawab dengan wajah tertunduk dan meremas baju nya.

" sebaiknya kamu bicara juga dengan mas kenzi "

" iya bi setelah mas kenzi pulang ke jakarta naya akan bicara dengan mas kenzi"

" bibi gk bisa bantu apa-apa nay maaf kan bibi"

"Iya bi gak papa"

"Nay " panggil sisca

" iya ka "

Naya pun keluar dari kamar bi inah dan menuju suara yang manggil nya.

" ada apa el udah bobo siang"

"Udah kamu gak nginep saja di sini nay"

" gak ka aku ada kuliah pulang malam maaf ya ka mungkin lain kali naya menginap nya"

" iya gak papa, mau langsung berangkat ke kampus nay"

"Iya ka kalo el nyariin VC aku aja ya ka "

" oke "

" naya pamit pergi dulu ya ka, bi

Naya pun berpamitan dengan sisca dan bi inah ia keluar menuju mobilnya yang terparkir di garasi milik sisca.

****

Sesampainya di kampus naya langsung menuju ruangan nya ia sudah mau belajar. Dosen pun sudah tiba dan memulai pelajaran nya menjelaskan dengan detail.

Setelah mata kuliah selesai naya keluar dari ruangan itu dan mau menuju ke kantin kampus untuk makan siang.

" hay nay "sapa vior yang baru saja selesai dengan mata kuliah nya.

" vir makan siang yu aku belum makan nih" ajak naya pada vior

"Ayo aku juga belum"

Mereka berdua pun pergi menuju kantin kampus untuk makan siang.

Setibanya di kantin mereka langsung saja memilih menu makan nya.

Setelah mendapatkan makan siang nya naya dan vior mencari tempat duduk yang masih kosong mereka pun duduk di sana.