NovelToon NovelToon
Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Persahabatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Xiao Chuhe

Seorang jenderal wanita pertama dari Kota Yunan bernama Liang Xinyu, terlibat aksi perampokan di dalam Kantor Jiandu, dia menyelamatkan perampoknya yang ternyata adalah pemuda dari dunia persilatan yang memiliki reputasi tinggi, Yi Xuan.

Karena merasa memiliki maksud yang sama, Yi Xuan memutuskan untuk membantu Liang Xinyu memecahkan masalahnya.

Padahal sebenarnya, Pendekar berjulukan Weihu Zhengyi ini memiliki niat tersembunyi dari kemunculannya. Dia adalah putra dari Wang Qingshu, seorang pengkhianat yang dipenggal karena membantai 57 orang Keluarga Liang dalam semalam.

Dia menjelajah dunia persilatan untuk menegakkan keadilan demi ayahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xiao Chuhe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yueya Baik-baik Saja

Yi Xuan mengeluarkan gulungan surat yang dia dapatkan di tengah perjalanan itu kepada Yusha, "Surat ini ditulis oleh Ketua Sekte sendiri. Dia mengatakan putrinya sudah baik-baik saja, berarti Yueya berhasil melarikan diri dari orang-orang jahat yang menculiknya."

Yusha mengerutkan kening, "Melarikan diri? Secepat itu?"

Yi Xuan mengangguk, "Jika kamu ingin menanyakan bagaimana dia bisa melarikan diri dengan mudah, kamu tanyakan saja pada orangnya. Dia mungkin belum kembali ke Sekte, kamu tunggu saja hingga ada orang yang melihatnya berada di sudut kota mana pun."

Yusha menghela napas, "Kamu sesuai dengan yang aku harapkan. Tidak peduli apapun tentang Sekte Yinliang."

"Sekarang sudah malam. Kuharap kita bisa terus bekerjasama seperti ini. Tunggu aku selesai mengurus masalah di Gunung Wanshang, baru akan bergabung denganmu mecari orang bernama Guo Geng itu." Yi Xuan meletakkan cangkirnya kemudian berdiri, "Selamat malam."

"Oh iya." Yusha bergumam.

Membuat Yi Xuan harus menghentikan langkahnya dan berdiri di posisinya yang membelakangi Yusha.

"Katakan pada Nona Liang. Aku tertarik berteman dengannya."

•••

Ketika Yi Xuan hendak menuruni tangga menuju lantai dua, dia melihat Xinyu tengah berdebat dengan salah satu pasukannya di depan kamarnya sendiri.

Xinyu terlihat sangat marah dan tidak ingin mendengarkan prajuritnya berbicara meski mereka sudah berlutut. Melihat pemandangan itu, Yi Xuan tertarik untuk mendekat dan bertanya apa yang terjadi.

"Lapor, Tuan Muda. Bandit-bandit yang akan kita tangkap nanti malam ternyata berjumlah lebih banyak dari pasukan kita. Aku menyarankan kepada Jenderal Agung untuk menambah pasukan dari Ibu Kota. Tapi Jenderal Agung menolak."

Prajurit itu tampaknya meminta bantuan Yi Xuan untuk membujuk Xinyu agar menambah jumlah pasukan lagi.

Yi Xuan menguap, ini masih sangat pagi, tapi sudah terjadi keributan di sini. Dia tahu kenapa Xinyu menolak menambah pasukan.

Ini cukup untuk menunda misi utama mereka yang sebenarnya. Karena itu, Yi Xuan mencoba membantu dengan menambah beberapa orang yang berada di pihaknya.

"Ini bukan sepenuhnya tugas pemerintah kekaisaran, juga termasuk tugas dunia persilatan yang merupakan tugasnya di Gunung Wanshang. Kita bisa tidak perlu menambah jumlah pasukan lagi. Aku menjamin bisa bertanggung jawab sepenuhnya bila kita benar-benar kekurangan orang."

"Tapi, Tuan Muda ...,"

"Meski kita tidak lebih banyak, tapi kita memiliki kekuatan yang lebih baik dari mereka. Tidak perlu takut, Jenderal kamu ini sangat hebat, bantuan dariku juga cukup berguna untuk menaklukkan pemimpin bandit."

Prajurit itu menunduk dan tidak tahu harus mengatakan apa.

"Dengar Hong Yue, menambah pasukan bukan termasuk hal baik bagi kita. Kaisar bahkan tidak memberikan makanan yang cukup untuk kita. Meski bukan tugas berat, tapi seratus pasukan yang kubawa juga membutuhkan persediaan pangan yang cukup. Beruntung ada Tuan Muda Yi yang membantu. Bagaimana jika tidak? Kalian akan menambah pasukan dan membagi jatah makanan kalian untuk yang lain? Bahkan untuk beberapa hari ke depan? Jika seperti itu, selain merepotkan diri sendiri, juga akan semakin merepotkan orang lain." Xinyu berusaha menasihati prajurit itu lagi.

"Aku mengerti, Jenderal Agung. Aku terlalu panik dan tidak berpikir untuk masa depan, mohon maafkan aku, aku pantas dihukum." Hong Yue membungkuk dan memberi hormat pada Jenderal Agung.

"Suruh mata-mata kita untuk bersembunyi di suatu tempat. Lalu kirim pesan udara pukul sebelas malam. Ingat, kita datang untuk menangkap, bukan menyerang. Kita hanya perlu menyelinap, tidak perlu memancing banyak orang dan menyebabkan pertarungan." Xinyu berjalan dengan tegas menuruni anak tangga. Yi Xuan mengikutinya di belakang.

Hong Yue mengangguk, "Baik, Jenderal Agung."

Yi Xuan dan Xinyu duduk di lantai satu untuk menunggu sarapan. Mereka tak membuka obrolan apapun.

Hingga Yi Xuan tertarik untuk membahas perdebatan Xinyu dengan Hong Yue pagi ini, "Kamu sudah tahu kita tidak akan menyerang, kenapa membawa begitu banyak orang?"

Xinyu menghela napas, "Kaisar sangat mudah mencurigai orang. Hari itu aku tiba-tiba menyetujui perjalanan menangkap bandit ke Gunung Wanshang, jika tidak ada Menteri yang melapor masalah bandit ini, aku tidak mungkin membawa begitu banyak pasukan. Tapi jika menjadikan bandit sebagai alasan untuk keluar dari Ibu Kota, tanpa pasukan yang banyak, dia akan mengirim orang dan mengikuti setiap pergerakanku."

"Bukankah kamu adalah orang yang paling dipercayainya? Kenapa begitu diperlakukan ketat?" Yi Xuan menaikkan sebelah alis.

"Dia mencurigai siapapun. Tidak berkuasa akan dicurigai, begitu berkuasa juga akan dicurigai. Mungkin kelak saat delapan ratus ribu pasukan kekaisaran mengucapkan janji setianya padaku, Kaisar akan menuduhku memberontak."

Yi Xuan terdiam. Dia tidak tahu, hidup di lingkungan istana ternyata tidak lebih baik dari hidup di dunia persilatan.

Melakukan apapun jika tidak dipikirkan dengan benar bisa menjadi kecelakaan parah dalam hidup seseorang.

Dia tiba-tiba teringat ayahnya yang mati dengan tuduhan pemberontakan. Dan merasa akan layak jika Xinyu mati dengan cara yang sama.

Bukankah ini terlalu kejam?

Yi Xuan tersenyum, "Kita tidak membutuhkan bantuan apapun lagi, Xinyu. Seratus pasukan sangat cukup, kekuatan kita lebih besar meski kalah jumlah. Ratusan bandit akan mengabdi padamu jika kamu membunuh pemimpin mereka. Tidak perlu menghubungi Kaisar lagi. Ini tugas antara kamu dan aku."

Xinyu menatap lawan bicaranya itu dengan penuh tanya.

Perkataan ini ambigu, bisa tiba di berbagai macam kesimpulan. Jika dirinya menambah pasukan dan Sekte Wanshang mengetahuinya, pertentangan antara pemerintah kekaisaran dan dunia persilatan akan semakin rumit.

Jika dirinya meminta bantuan Sekte Wanshang untuk menangkap bandit, Kaisar akan menganggapnya tidak bersyukur atas pasukan yang telah diberikan Kaisar.

Ucapan Yi Xuan adalah jalan di antara keduanya. Mereka menyelinap untuk membunuh pemimpin para bandit dengan kemampuan yang ada, dan menjadikan bandit-bandit itu bagian dari pihaknya.

Tapi jalan tengah ini, selain tiba di kesimpulan tentang menyelamatkan nyawa banyak orang, juga menuntunnya untuk tiba di tuduhan pemberontakan.

"Yi Xuan, kau tidak sedang berusaha membuatku terjatuh, kan?" Xinyu bergumam salam hati, menatap ekspresi wajah Yi Xuan yang tampak datar itu.

•••

Malam hari akhirnya tiba. Mereka mengumpulkan kuda untuk tiba di jalur bandit dengan cepat.

Saat ini Xinyu dan Yi Xuan hanya membawa tiga orang prajurit. Dua puluh orang sudah menunggu di puncak sebagai mata-mata.

Sisa pasukan berjalan perlahan mengitari desa bandit. Mata-mata yang dia kirim untuk mengamati sejak pagi mengabarkan kalau markas pada bandit ini bernama Desa Bandit.

Jika ingin membunuh pemimpin mereka, tentu harus menyelinap masuk ke Desa Bandit ini.

Setelah berjalan diam-diam di antara pohon-pohon tinggi, mereka akhirnya tiba di desa kecil yang begitu terpencil.

Xinyu memerintahkan rombongan kecilnya untuk turun dari kuda seratus meter dari gerbang desa. Kuda-kuda itu diikat erat di pohon-pohon besar dan di lokasi yang jauh dari jalur yang biasa dilewati.

"Pantas saja mereka berjumlah banyak. Mungkin orang-orang itu membawa keluarganya dan menetap di desa kecil ini untuk menghindari kekacauan di dunia persilatan." Yi Xuan berbisik pelan saat melihat gerbang desa yang begitu kokoh.

"Jika mereka tidak mengganggu, harusnya baik-baik saja. Tapi mereka mengganggu."

Yi Xuan dan Xinyu tiba di sebuah aula kecil yang berisi beberapa orang dengan pedang panjang di masing-masing meja mereka.

Jika menebak, orang-orang ini mungkin para pimpinan bandit yang sedang berkumpul.

"Hari ini Tong Tong menculik banyak sekali wanita. Saat aku menghitungnya ada tiga belas gadis di penjara kita pagi ini."

"Tong Tong sangat hebat, Tong Tong sangat hebat!" beberapa orang menyerukan nama itu dengan suara tawa renyah.

"Berikan araknya padaku!" seseorang dengan tubuh besar berdiri dan menghampiri meja paling depan.

"Hei, kau bagian terakhir! Aku dulu yang benar!" si pemilik meja menyembunyikan kendi arak itu sambil melotot tajam.

"Kau berkemampuan rendah, berani sekali merebut arak dari Tong Tong?" Orang berjubah hitam yang duduk di kuris paling depan memukul meja sambil berseru kejam.

Orang itu pasti pimpinan mereka.

"Aku lebih berkemampuan tinggi, bahkan mampu menculik wanita yang sangat hebat!" orang bertubuh besar itu berseru tak mau kalah.

"Hebat dari mananya? Kau menahannya kurang dari seminggu. Lagi pula orang itu juga sudah kabur. Apa lagi yang mau kamu banggakan?" Tong Tong berdiri dan mencabut pedangnya.

Suasana di dalam markas itu seketika berubah mencekam. Bandit-bandit itu mulai mengeluarkan pedang mereka dan dalam posisi siap bertarung.

Yi Xuan dan Xinyu mulai mengerti apa yang terjadi di dalam markas itu. Sepertinya mereka menculik wanita di beberapa wilayah terdekat.

Atau menculik wanita yang melintas di jalur kekuasaan mereka. Orang yang menculik paling banyak akan duduk di dekat pemimpin mereka. Dan yang menculik paling sedikit akan duduk di kursi paling belakang.

Orang yang menculik lebih banyak wanita akan mendapatkan lebih banyak kendi arak pula. Sepertinya orang yang memprovokasi Tong Tong tidak berhasil menculik wanita hari ini, dia hanya mendapatkan satu kendi arak lalu mencoba merebut arak milik Tong Tong.

Yi Xuan dan Xinyu saling bertukar pandang, lalu menjauhkan langkah mereka dari markas itu. Mereka berhenti setelah berjalan cukup jauh dari markas bandit.

"Sepertinya kita harus menyelamatkan wanita-wanita yang diculik mereka terlebih dahulu." Xinyu mengedarkan pandangannya ke segala penjuru.

"Ini di liar rencana sebelumnya."

"Belum terlambat jika mengubah rencana sekarang, Yi Xuan."

"Tapi kita tidak tahu di mana bandit-bandit itu mengurung mereka." Yi Xuan mengusap wajahnya yang terasa kebas.

Tadi itu cukup menegangkan.

"Kita serang markas itu terlebih dahulu, Xinyu. Kita tangkap pemimpin mereka agar mereka tidak bisa berbuat apa-apa selain menunjukkan jalan menuju penjara yang mereka maksud itu." Yi Xuan mengangkat pedangnya.

Xinyu menatap pedang berwarna perak itu sambil bergumam sendiri, "Dia mengeluarkan Pedang Qianli-nya."

"Bagaimana menurutmu?" Yi Xuan memastikan pendapat Xinyu terlebih dahulu.

"Kita sudah sepakat tidak akan menyerang lebih dulu, jika hanya berdua, akan kesulitan, pasukanku masih dalam pengepungan.

"Tidak apa-apa, kau bilang merubah sedikir rencana tidak akan ada masalah."

Xinyu terdiam sejenak, lalu mengangguk, lalu mengangkat tangannya juga, "Pedang Linghuo-ku juga sudah tidak sabar ingin memenggal kepala mereka," Dia menyunggingkan senyum.

Mereka berjalan bersisian sambil memutar arah agar bisa menangkap bandit dari pintu utama markas.

"Jangan berjalan ke arah sana. Ada puluhan bandit yang berjaga. Aku saja sudah susah payah melarikan diri, masih saja tidak bisa keluar dari tempat bobrok ini," seorang gadis berseru dari balik tumpukan karung jerami di balik dinding rumah.

Yi Xuan menoleh.

1
NurAzizah504
Aduh, patah hati lagi /Facepalm/
NurAzizah504
Lanjut, Kak /Grin/
NurAzizah504
Pastilah keturunan terakhir itu Xinyu
NurAzizah504
Pepet terus, jgn lepas /Facepalm/
NurAzizah504
Cemburu, ya, Bang, ya /Joyful/
Floricia Li
eeh lucu bangett
Floricia Li
seleranya yi xuan saaangat tinggi
Floricia Li
banyaknya selirnya 😅
NurAzizah504
Oh, wow sekali, Yi Xuan /Chuckle/
Floricia Li
hmmm dua duanya sama sama licik 😌
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Buat Yi Xuan makin merasa bersalah /Joyful/
NurAzizah504: /Joyful//Joyful/
Xiao Lianhua: nanti aku yang merasa bersalah beneran/Sob/
total 2 replies
mama Al
nah bisa jadi
mama Al
nona jika dia pendekar tampan apa kamu akan jatuh cinta
mama Al
betul betul betul
NurAzizah504
Aku berharap Yu Shan bisa sembuh
Xiao Lianhua: doain ya kak:)
total 1 replies
NurAzizah504
Makin bikin penasaran sama alurnya /Sob/
NurAzizah504: Eh, jgn, dong /Sob/
Xiao Lianhua: bersabarlah menantikan bab berikutnya😭😭 sepertinya besok bolos up lagi🤣
total 2 replies
Floricia Li
ngakak, kasihan banget 😂
NurAzizah504
Aih, kok, malah jadi gini? /Sob/
NurAzizah504
Ampun, deh, Ziqian /Sob/
Ryo Manawa
rajin bener upload nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!