NovelToon NovelToon
Kumpulan Cerpen Remaja

Kumpulan Cerpen Remaja

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Aliansi Pernikahan / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi harefa

Seosen 1
Ini cerita kisah kasih Remaja saat masa - masa sekolah.
Setiap Bab yang memiliki judul, itu berarti sudah kisah yang berbeda dengan yang sebelumnya.

Seosen 2
Yang berceritakan kehidupan setelah jenjang sekolah, bisa perkantoran dan pernikahan.

Bisa di lihat dari judul- judulnya di dalam daftar bab.
Dalam seosen ke 2 mungkin bukan cerpen, bisa jadi novel pendek.

Selamat menikmati kisa cinta romantis saat duduk di bangku sekolah dan juga kisah lainnya.

Jangan lupa like, comment dan subribe ya reader.. 🥰🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi harefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 14

"Bukan, saya bukan Caca, saya Monica"

"Eh, Maksud gua ya.. Itu!"

"Mungkin anda salah orang." jawabku ketus dan langsung mematikan sambungan telepon.

Aku kenal suara ini. Itu Satria, kenapa dia menelponku dan salah lagi nyebuti namaku.

"haa.. sepertinya memang harus menjauh lagi, dia sama sekali tidak mengenalku. Untuk apa aku berhalu."

Di luar hujan semakin deras, aku rebahkan tubuhku, lelah. Aku memejamkan mataku, tapi tiba - tiba bayangan Satria dan Putri menari - nari di pelupuk mataku, kututupi wajahku dengan bantal, tapi bayangan tadi siang semakin jelas.

Sial! Aku bangkit dan duduk di depan cermin, kuperhatikan wajahku, tampak pucat. Aku sedikit heran, apakah aku benar - benar sakit?

Kudekatkan kembali wajahku ke cermin, terlihat jelek, deh siapa yang suka dengan wajah ini?

Aku lihat di laci meja ruasku ada lipstik, aku mencoba mengolesnya le bibirku, sudah mendingan tidak terlalu pucat, pikirku.

Tok tok tok, tiba - tiba pintu kamarku ada yang mengetok, aku lap kembali lipstik dari bibirku.

"Ya, siapa?"

"Ini mama"

"Oh, ada apa ma?"

"Mama mau bicara, keluar sebentar dong"

Aku menarik nafas dan membuka pintu kamarku dengan pelan. Mama mengajakku ke ruang tamu. Disana sudah ada papa, adiku Cici dan Mbok Rini.

"Malam ini papa dan mama mau bicara" papa membuka suara.

"Ada masalah apa pa?" aku penasaran, tumben sekali kami di kumpulkan seperti ini.

"Begini, pamanmu sedang sakit dan sekarang ada di singapore untuk berobat."

"Iya, trus" cici pengen tahu.

"Pamanmu itu lagi butuh uang, jadi rencana mama sama papa mau kesana jenguk pamanmu sekalian kasih uang ke pamanmu." jelas papa, aku hanya manggut manggut.

"Berapa lama?" tanyaku

"Kira - kira 2 minggu, karena sekalian di sana juga papa ada kerjaan, jadi mamamu bisa jaga pamanmu dan papa juga bisa kerja di sana." jawab papa. Aku cuma diam.

"Kapan berangkat?" tanya cici

"Malam ini" jawab mama

"mama sudah memasukkan ke rekeningmu untuk belanja kalian selama 2 minggu ini, kasih mbok Rini belanja kebutuhan dapur kalau kamu tidak bisa berbelanja." sambung mama lagi. Aku hanya mengangguk.

Jam 10 malam papa dan mama berangkat menggunkan taxi online karena papa tidak ada supir pribadi, dia biasa bawa mobil sendiri. Jadi tidak bisa di antar. Setelah kepergian orang tuaku, kami kembali tidur.

****

"Mbak.. Mbak.. Bangun mbak.. Sudah pagi!" suara cici mengejutkanku, aku bangkit dari tempat tidur, kulihat jam ponselku, sudah jam 6 lewat. Aku sedikit heran mengapa malam ini cepat sekali berlalu, aku narik nafas, ku ambil handuk lalu mandi.

Di ruang makan, aku temui Cici sedang asyik serapan dengan lahapnya, aku jadi lapar. Akhirnya aku ikutan makan juga, padahal biasanya aku jarang sekali serapan pagi, tapi entah mengapa pagi ini aku merasa lapar. Oh.. Aku baru ingat, tadi malam aku tidak makan malam.

****

Pulang sekolah, aku sendirian lagi, karena Dodi dan Dina pergi kencan entah kemana. Aku berjalan dengan santai dan sesekali menendang kerikil kecil yang ada di depan kakiku.

Tiba - tiba suara klakson mobil dari samping mengagetkanku. Ku lihat mobil itu dengan wajah datarku, kaca jendelanya di turunkan, terlihat wajah pria tampan keluar dari dalam.

"Pulang bareng yuk." sapa si empunya mobil. Aku menggeleng.

"Kali ini saja" ajaknya lagi. Aku melihatnya tanpa ekspresi, apa mau anak ini? Pikirku.

"Tidak, lagi pula arah rumah kita beda. Jangan repot - repot jadi kurir antar jemput" ucapku dengan dingin.

1
Dewi Harefa
semangat buatku
S. M yanie
semangat kaka...
Mhila izuna
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!