NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Tuan Impoten

Istri Kontrak Tuan Impoten

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Nikah Kontrak / Menikah Karena Anak / Disfungsi Ereksi
Popularitas:41.5k
Nilai: 5
Nama Author: YoungLady

Perhatian : Membaca Novel ini bisa membuat anda baper sampai sakit kepala.🤭


Diselingkuhi oleh tunangannya, membuat Dika patah hati dan mengalami trauma mendalam pada wanita hingga menderita impoten.

Takdir mempertemukan Dika dengan Diva, anak dari teman baiknya yang belum lama meninggal dunia. Impoten Dika mendadak sembuh dan mereka melakukan one night stand karena pengaruh obat terlarang.

Satu bulan kemudian Diva hamil, mereka pun melakukan pernikahan kontrak. Diva terpaksa mau menikah kontrak dengan Dika agar anaknya memiliki sosok Ayah untuk diakui, juga agar dia bisa membalas dendam pada sang Tante yang telah menindasnya dan keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoungLady, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Debaran Aneh

Wanita hamil itu baru saja selesai sarapan, dia meminum beberapa kapsul vitamin penunjang kesehatan kemudian kembali merebahkan tubuhnya diatas kasur. Dika telah selesai dengan pekerjaan onlinenya, dia menghampiri Diva dan mengajaknya melakukan perjalanan ke tempat wisata yang ada disekitar Hotel mereka.

"Apa kamu sudah tidak berminat pergi ke air terjun?" Tanya Dika.

"Kapan kita pergi? Sekarang?" Sahut Diva penuh semangat.

"Iya sekarang lah, masa besok?"

"Oke, aku siap siap dulu."

Diva telah siap dengan pakaian terbaiknya, dia juga menggunakan make up sedikit tebal agar terlihat cantik dan lebih dewasa dari biasanya. Hal itu untuk berjaga-jaga kalau dia bertemu dengan mantan kekasih Dika lagi, jika dia tampil cantik dan dewasa dia akan punya alasan bagus untuk melawan cemoohan wanita tua itu seperti semalam.

Tidak seperti semalam, Diva dan Dika jalan jalan tanpa bergandengan tangan. Keduanya saling menghindari satu sama lain, seperti air dan api saja. Orang yang melihat mungkin akan mengira mereka pasangan kekasih yang sedang bertengkar.

Sudah lama Diva tidak mendaki bukit, melihat air terjun dan menikmati keindahan alam disekitarnya. Terakhir dia melakukanya adalah lima tahun lalu, bersama mendiang Ayah dan Ibunya. Tiba-tiba saja Diva rindu pada mereka dan sedikit meneteskan air mata. Kenapa mereka harus pergi saat Diva belum bisa hidup mandiri? Dan sekarang dia harus bergantung hidup pada teman baik Ayahnya.

"Ada apa dengan matamu?" Dika melihat Diva mengucek kedua matanya beberapa kali.

"Kelilipan," sahut Diva ketus.

"Mana aku lihat," Dika memajukan tangannya dan ditepis oleh Diva seketika.

"Tidak, jangan," tolak Diva. Dia tidak mau terlihat cengeng didepan Dika.

"Apa kamu menangis?" Tebak Dika.

"Tidak,"

"Jangan menangis didepan umum, nanti orang mengira aku sedang menindas keponakan sendiri,"

"Keponakan?" Diva sedikit kesal.

"Kamu terlalu muda untuk terlihat sebagai istriku." Ceplos Dika tanpa mimik wajah berdosa.

Pria seperti Dika mana bisa mengkhawatirkan dan mencemaskan keadaan orang lain, apa lagi pada Diva. Jadi jangan pernah berharap dua hal itu pada sosok Dika ya Diva, nanti kamu kecewa.😔

Tiba dipinggir air terjun, Diva mengambil ponselnya. Dia berfoto selfie, memasang gaya alay ala-ala anak muda masa kini. Sayang sekali Tasya tidak ada bersamanya, jika ada Tasya liburan Diva pasti akan lebih seru.

Merasa lelah, Diva mencari batu besar untuk duduk, dia meminum satu botol air mineral sambil ngemil beberapa biji kue kering yang telah dia persiapkan dari Hotel sebelumnya. Alam itu indah, Diva merasa bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk melihat pemandangan dan menikmatinya. Semoga suatu saat nanti dia bisa kembali ketempat itu bersama orang yang dia cintai.

Diva sedikit iri melihat beberapa pengunjung bergaya mesra bersama pasangannya. Sementara dia dan Dika? Sudah tau lah ya, tidak perlu dijelaskan. Dika malah sibuk mencuci kaki, tangan dan mukanya dengan air terjun yang mengalir dipinggiran kali. Kata orang air terjun itu mengandung daya mistis, bisa untuk membuat kulit awet muda, membuka aura positif dan lain sebagainya.

"Sudah belum cari kodoknya Om?" Seloroh Diva.

"Aku tidak sedang mencari kodok lah,"

"Pulang yuk Om, udah mulai panas nih,"

"Capek mu sudah hilang belum? Aku tidak mau tiba-tiba kamu menyerah ditengah jalan dan minta gendong padaku,"

"Minta gendong? Ogah ya. Aku bukan anak kecil yang manja."

Difa dan Dika memutuskan untuk kembali ke Hotel setelah puas berjalan jalan. Tiba tiba saja perut Diva terasa sedikit nyeri dan kram. Dia menepi, berpegangan pada sebatang pohon sambil meringis kesakitan. Menyadari ada yang tidak beres dengan Diva, Dika langsung menghampiri gadis muda itu.

"Kenapa berhenti?"

"Perutku sakit Om,"

"Astaga, jangan-jangan anakku kecapean didalam sana,"

"Sekarang bagaimana?"

"Naik ke punggungku, aku akan menggendong mu sampai bawah lalu kita cari puskesmas terdekat. Kita harus mengecek kalau anak itu dalam keadaan baik-baik saja,"

"Naik ke punggung Om?"

"Cepat naik, jangan banyak berpikir!"

Diva merasa gugup, untuk pertama kalinya dia menaiki punggung seorang pria. Jantungnya berdegup kencang tat kala barang kembar miliknya menyentuh punggung datar suaminya. Diva mengigit bibir bawahnya, perasaan Diva saat ini benar benar kacau. Apa lagi beberapa orang disekitar mereka memandang mereka berdua dengan tatapan aneh.

"Ini bukan hal romantis, Om Dika rela menggendongku untuk anaknya yang sedang berkembang didalam perutku" ucap Diva dalam hati.

"Kenapa badanmu enteng sekali seperti kapas, makanlah yang banyak agar berat badanmu naik," ucap Dika. Dia sedang mencari cara untuk menghilangkan debaran aneh yang muncul didalam dadanya.

"Berat badanku sudah empat puluh tujuh kilo loh Om, masa masih enteng? Aku tidak mau makan banyak banyak, nanti jadi gendut,"

"Wajar kalau Ibu hamil jadi gendut, yang penting nutrisi anak terpenuhi. Setelah melahirkan kamu kan bisa diet lagi,"

"Aku takut berat badanku tidak bisa turun, nanti aku jadi jelek. Memangnya Om tidak malu punya istri jelek?"

"Sekarang juga kamu sudah jelek," Dika mencoba menahan tawa.

"Apa Om bilang? Aku jelek? Masa mirip Syahrini begini dibilang jelek, aku rasa mata Om bermasalah."

Entah sejak kapan Dika merasa menggoda Diva dan membuatnya marah sangat menyenangkan. Apa lagi kalau marahnya sampai teriak-teriak, mencubit dan menekuk wajah dengan mata berkaca kaca. Terasa Dika adalah pria paling sukses di dunia.

Bersambung...

1
Mas Tista
Luar biasa
Kamiem sag
kalau cerdas Diva bisa temui dokter, bidan utk konsult agar tak hamil
tau setidanya ke apitek atau toko obat beli pil KB utk mencegah kehamilan
tapi kalo othor membuat Diva bodoh ya mau gimana lagi
Kamiem sag
tapi impoten kenapa menggagahi perawan??
Ran Tea
Luar biasa
🌺🏵️YoungLady🏵️🌺
Hallo, pantengin terus ceritanya ya. Jangan lupa untuk memberikan like sebanyak banyaknya agar Author tetap semangat menulis...😘
Teti Nurhayati
seruuu
Galih Adrian
lanjutkan
bintang hidayat
wau bagus sekali ceritanya
🌺🏵️YoungLady🏵️🌺: Terimakasih sudah mampir, nantikan terus kelanjutan ceritanya ya.☺️
total 1 replies
Irin Ka
❤️❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!