NovelToon NovelToon
Hidden Love

Hidden Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / cintamanis / CEO / Cinta setelah menikah / Dijodohkan Orang Tua / suami ideal
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Skheizy

Ellena Aldara, wanita cantik yang memiliki keluarga sederhana yang harmonis. Sayangnya keharmonisan itu sirna karena Ellena sudah ditinggal pergi keluarganya untuk selama lamanya.

Entah perjanjian apa yang sudah disiapkan dari keluarganya, dihari terakhir duka Ellena entah itu kesialan atau keberuntungan yang ia rasa, terpaksa Ellena harus menerima nasib barunya bersama keluarga Mahendra.

"Mungkin takdir cintaku sudah diatur akan sebahagia ini hahaha" gumam Ellena percaya diri.

"Ingat!! Ini hanya perjanjian, jika semua selesai kita juga harus selesai" Ucap Ziko dingin.

Memang, takdir tidak ada yang tau jika kita tidak menggalinya, kita tidak akan menemukan atau bahkan merasakan mulainya takdir indah ataupun takdir buruk kita.

"Bahkan dikehidupan selanjutnya, aku akan tetap menikahimu, Ellena" Ucap Ziko mesra, sembari menatap lembut mata istri tercintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Skheizy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13

Suasana kantor milik Ziko hari ini terasa penuh dengan gosip negatif dan juga positif, walaupun saat ini seluruh karyawan merasa lega karena berhentinya sementara Ziko tapi tak semua merasa senang, ada beberapa yang sedih bos mereka tidak akan mengurus perusahaan yang sedang naik daunnya itu.

Terlihat juga Vania yang begitu gelisah di ruangannya, sejak Ziko mengabarinya tentang keluarganya yang menghentikan sementara Ziko dari perusahaan itu suasana Vania sedikit tidak baik.

"Bagaimana nasib kita selanjutnya nyonya?" Tanya seorang wanita yang terlihat dekat dengan Vania sebagai bawahannya itu.

"Aku juga tidak tau Karin, aku lagi pusing sejak kemarin" Ucap Vania yang hanya mondar mandir sedari tadi.

"Sepertinya nyonya Yuki akan sedikit keras daripada tuan Ziko" Ucap Karin yang membuat Vania tambah pusing lagi.

"Bisa tidak kamu beri saran saja. Dari tadi kamu cuma bergumam hal hal yang buat aku tambah pusing tau!" Ucap Vania dengan kesal.

"Maaf nyonya. Tapi aku juga panik" Ucap Karin yang terlihat agak panik.

"Untuk sekarang kamu cuma harus tutup mulut rapat rapat. Jangan sampai Yuki tau tentang hubunganku dengan Ziko, ingat itu!!!" Ancam Vania yang sedikit membuat Karin takut.

Tok..Tok..Tok..

Suara ketukan pintu itu cukup membuat Vania dan Karin ketakutan, secara serempak mereka menoleh ke arah pintu lalu saling menatap wajah satu sama lain seolah olah memberi kode jika mereka sama sama takut.

"Permisi nyonya Vania" Ucap karyawan yang tadi mengetuk pintu.

"I-iya. Ada perlu apa?" Tanya Vania sedikit gugup.

"Nyonya Yuki menunggu nyonya di ruangannya" Ucap karyawan tersebut yang langsung dibalas anggukan oleh Vania, setelah mendapat konfirmasi dari Vania karyawan itu langsung berpamitan untuk keluar ruangan.

"Kamu lanjut kerja sana, aku mau cepat cepat keruangan Yuki!" Ucap Vania kepada Karin lalu langsung beranjak pergi meninggalkan ruangannya dan menuju ruangan Yuki.

Tok..Tok...Tok...

"Masuk!" Ucap Yuki setelah mendengar ketukan pintu.

"Ada masalah apa nyonya?" Tanya Vania setelah memasuki ruangan tersebut.

"Ohh...Jadi kamu yang namanya Vania ya?" Tanya Yuki dengan gaya sombongnya sembari memutar kursi kerjanya.

"Iya saya nyonya. Apa nyonya perlu bantuan?" Tanya Vania lagi yang saat ini ia merasa lututnya mulai lemas.

"Setelah aku mengamati berkas berkas ini, aku rasa pekerjaanmu tidak terlalu bagus. Tapi aneh, kenapa Ziko masih mempertahankan mu" Ucap Yuki lantang membuat jantung Vania berdetak tak karuan bercampur tidak terima karena ucapan Yuki yang sangat merendahkannya.

"M-maksud nyonya apa ya? Saya sudah bekerja lama di perusahaan ini dan telah menjadi manager tuan Ziko selama 3 tahun. Dan selama itu saya tidak pernah mendapat masalah sama sekali" Ucap Vania sedikit menyombongkan dirinya.

"Iya itu maksudku, aneh sekali. Aku sebagai adiknya jelas lebih tau watak kakakku. Aneh sekali dia mau mempertahankan orang yang bahkan kerjanya saja tidak sebagus itu" Ucap Yuki menambah hawa tubuh Vania semakin memanas.

"Apa maksud ucapan dia itu, dia pikir aku ini apa? Dasar tidak tau sopan santun" Gumam Vania dalam hatinya.

"Hmmm. Yasudah kamu bisa kembali kerja lagi, hari ini aku hanya mau melihat wajahmu saja " Ucap Yuki sembari memutar kursi kerjanya membelakangi Vania yang membuat Vania segera berpamitan pergi dari ruangan itu dan kembali ke ruangannya.

Brraaakkkk....

Dari suara pintu yang Vania banting barusan sangat terlihat bahwa ia begitu kesal dengan kejadian yang baru saja ia alami.

"Apa apaan ini. Hahhh...Ziko bahkan tidak sekejam itu selama denganku, bisa bisanya aku di rendahkan oleh anak kecil yang baru saja datang itu. Sialan!!!" Dengan penuh amarah Vania menyibakkan rambutnya yang terasa terbakar karena tubuhnya sangat terasa panas oleh amarah yang ia rasakan.

...****************...

"Apa kamu akan pergi hari ini?" Tanya Ziko semanis mungkin saat melihat Ellena bersiap untuk keluar.

"Iya, kemarin aku berkenalan dengan tetangga sebelah. Aku rasa aku akan mengunjunginya hari ini dan membawakan beberapa masakan ini" Jawab Ellena sembari sibuk memasukkan beberapa masakannya kedalam wadah yang sudah ia siapkan.

"Apa aku boleh ikut menemanimu?" Tanya Ziko membuat hati Ellena seakan tumbuh bunga indah yang membuat ia bahagia walaupun masih sedikit aneh dengan sikap lembut suaminya itu. Ellena pun mengiyakan ucapan Ziko.

Setelah selesai menyiapkan beberapa makanan yang akan mereka bawa, Ellena dan Ziko langsung beranjak pergi menuju rumah tetangga sebelah rumahnya bersamaan dengan suasana yang begitu bahagianya.

"Permisi" Ucap Ellena yang sedikit menaikkan nada bicaranya.

"Hai, Ellena" Sapa Jesi yang ternyata sedang duduk jongkok di samping rumahnya sembari mengurus beberapa tanamannya.

"Hey Jesi, aku datang berkunjung" Ucap Ellena sembari mengangkat rantang yang ia bawa bermaksud menunjukkan apa yang ia bawakan untuk bertamu.

"Aduh repot repot saja, ayo masuk masuk" Ucap Jesi sembari beranjak ke arah pintu rumahnya dan membukakan pintu untuk tamunya. Ellena dan Ziko pun segera masuk ke dalam dan duduk di sofa ruang tamu Jesi.

"Ah ini suamimu ya, kalian masih muda semua ternyata ya hehe" Ucap Jesi kekeh.

"Iya Jesi, ini suamiku namanya Ziko. Rumahmu terlihat sepi, apa kamu sendiri?" Tanya Ellena setelah mengintip sedikit rumah Jesi yang terlihat sepi.

"Iya, anakku masih sekolah dan suamiku bekerja di ladang. Sebenarnya aku mau menyusul tapi sebentar lagi aku harus menjemput anakku" Jawab Jesi sembari membawakan minuman untuk tamunya.

"Jadi kamu punya anak, berapa umurnya?" Tanya Ellena senang karena dasarnya Ellena memang suka dengan anak kecil.

"Aku memiliki satu anak berumur 7 tahun. Namanya Aska" Jawab Jesi.

"Wah ternyata lebih tua kamu dari pada kita. Wajahmu terlihat lebih muda, harusnya aku lebih sopan denganmu" Ucap Ellena malu.

"Ah jangan terlalu sopan begitu. Anggap saja kita seumuran" Kekeh Jesi.

"Apa kebun kalian jauh?" Tanya Ellena lagi.

"Tidak, berjalan sebentar juga bisa. Kita lagi panen buah buahan dan sayuran, jadi kita sulit sekali membagi waktu jika anak kita sedang sekolah" Jelas Jesi.

"Apa boleh kita membantumu panen?" Tanya Ellena yang membuat Ziko terkejut mendengarnya.

"Kita baru saja pindah kemarin Ellen!" Bisik Ziko yang masih sedikit terdengar oleh Jesi.

"Tidak perlu, kalian baru pindah kemarin. Pasti kalian capek sekali hehe" Jelas Jesi sedikit canggung.

"Tidak juga kok. Aku juga merasa bosan di rumah terus, aku akan membantumu besok" Ucap Ellena sekali lagi dengan raut wajah tulusnya membuat Jesi mengiyakan ucapannya.

Tentu saja Ziko ingin berkata kasar jika ia bisa. Ziko hanya bisa mengumpat di dalam hatinya tanpa henti.

"Jika kamu tidak bisa, mungkin kamu bisa mengantar Aska ke sekolah besok" Ucap Ellena dengan senyuman tulusnya kepada Ziko.

"Aku bahkan tidak tau jalan di sini" Gumam Ziko yang berharap Ellena tidak memaksa keadaannya.

"Tenang saja, jalan ke sekolahnya hanya lurus saja. Biar anakku yang memimpin jalannya, walau dia masih kecil tapi Aska cukup pintar kok" Ucap Jesi yang sangat berharap bantuan Ellena serta Ziko agar pekerjaannya terasa ringan.

"Tentu saja Jesi, besok kita akan ke sini lebih pagi" Ucap Ellena menyetujui ucapan Jesi.

1
LISA
Kasihan bgt sama Ellena..sabar y Ellena, Tuhan punya rencana yg lebih baik..utk Vania yg udh berbuat jahat beri hukuman yg setimpal
LISA
Moga aj bayinya selamat
LISA
Semangat Yuki..bereskan si Vania itu..☺️
LISA
Ziko ini ga jelas bgt..maunya milih Ellena atau Vania sih
LISA
Kata2 nya Clara bener jg lo..Ellena harus hati2 sama Vania itu
LISA
Moga aj Ziko sudah benar² berubah dan mencintai Ellena
LISA
Wah si Vania ngapain jg ke rmhnya Ellena..
LISA
Berharap Ziko segera bisa mencintai Ellena
LISA
Menarik jg ceritanya
Skheizy: trimakasih🥰
total 1 replies
LISA
Aq mampir Kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!