NovelToon NovelToon
Dinding Di Antara Kita

Dinding Di Antara Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / ketos
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: rapapa

"Alexa mulai sekarang kita putus"

Mendengar ucapan itu, seketika hati Alexa terguncang. Ia tak percaya kalau kata-kata itu keluar dari mulut pacarnya, Marsel. Karena tak percaya akan kenyataan itu, ia pun memegang erat tangan Marsel dengan tatapan yang matanya berkaca-kaca.

"Marsel kamu, kamu bercanda kan?" Ujar Alexa mengerutkan dahinya.

"Alexa... aku.."

"Iya, aku tahu kamu bercanda sama aku! Aku tahu karena hari ini hari jadian kita, jadi kamu mau buat aku terkejut begini. Dan setelah aku terkejut kamu ngasih aku kejutan yang sebenarnya, setelah itu..."

Tak tahan mendengar omongan dari Alexa, Marsel pun berteriak di depan Alexa berusaha untuk menyadarkannya. "ALEXA, GUE MEMANG BENAR-BENAR MINTA PUTUS SAMA LO!

Teriakan itu kembali mengguncang hati Alexa, Alexa pun merasa sangat terpuruk dan terduduk seketika. Karena tak ingin memperpanjang masalah lagi, Marsel langsung saja pergi meninggalkan Alexa.

Sejak saat itu, Alexa memutuskan untuk tidak membuka hatinya pada siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rapapa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rapat Siswa Terbaik

Hari Natan akan pulang pun tiba. Sebelum kembali pulang ke Bandung, Natan membawa keluarganya pergi ke bioskop. Karena film yang mereka tonton mulai sore nanti, Natan memutuskan untuk membawa keluarganya jalan-jalan terlebih dahulu.

Pertama mereka pergi ke tempat makan untuk makan siang, dan setelah itu berbelanja. Awalnya ibu Nayla menolak untuk berbelanja karena takut menghabiskan banyak uang. Namun, Natan terus saja membujuk ibu Nayla sehingga setuju untuk ikut berbelanja.

Selesai berbelanja, mereka pun pergi menuju bioskop yang telah Natan beli tiketnya. Karena tiket film yang Natan beli adalah film komedi, orangtua Natan dan adiknya, Alexa termasuk dirinya, selalu tertawa di setiap scene yang ada.

Keluarnya mereka dari bioskop, mereka saling bercanda tawa dan saling mengingatkan kembali film yang mereka tonton tadi. Saat sedang bercanda tawa, handphone Natan berdering.

Natan melihat notifikasi di handphonenya dan ternyata, setengah jam lagi pesawat yang akan dia naiki akan berangkat. "Bu, yah, xa, Natan..."

Alexa menatap Natan, abangnya itu dengan tatapan mengikhlaskan. Dia tahu, bahwa abangnya itu ingin berkata apa, begitupun dengan ibu Nayla dan ayah Dewangga.

"Iya, saya tahu kok. Abang mau pergi sekarang kan? Ke bandara?" Ujar Alexa dengan wajah sedih.

"I, iya. Bu, yah..?"

"Iya nak, pergilah. Ibu tidak mungkin bisa menghalangi mu pergi" Ujar ibu Nayla dengan rela melepas anak laki-laki satu-satunya itu.

"Tapi, apa tidak boleh kami sekalian mengantarmu ke bandara?" Senyum ayah Dewangga.

"I, iya yah!"

Natan beserta dengan keluarganya pergi menuju bandara. Sesampainya di bandara, Natan dan keluarganya saling berpelukan dengan sangat erat. Alexa mencubit pipi Natan, mengingatkan momen sewaktu kecil yang dimana saat kecil Alexa suka menjahili Natan dengan mencubit pipinya.

Ibu Nayla mengetukkan kepalanya dengan kepala Natan. Karena saat kecil, saat Natan sedang sakit ibu Nayla mengetukkan kepalanya dengan Natan. Dan mengatakan semoga sakit Natan berpindah ke ibu Nayla.

Ayah Dewangga mengusap kepala Natan, karena saat kecil saat Natan berlomba, biarpun Natan berhasil atau gagal ayah Dewangga mengusap kepalanya. Dan mengatakan "Menang atau kalah itu adalah hal yang biasa".

Usai melepas rindu, Natan pergi meninggalkan keluarganya. Dan sesaat setelah itu, pesawat yang dinaiki Natan telah pergi meninggalkan bandara. Alexa dan keluarganya yang kini sudah tidak ada Natan, kembali pulang ke rumah.

...----------------...

Keesokan harinya, Alexa kembali ke sekolahnya karena hari libur yang sudah habis. "Halo, xa" Kejut Gita menepuk pundak Alexa dari belakang.

"Eh, Gita? Kamu dari tadi ya di belakangku?" Tanya Alexa kaget dengan keberadaan Gita.

"Hehe, enggak kok. Tadi barusan juga aku sampainya" Jawab Gita.

"Oh"

"Alexa, kok kamu dari tadi ngelamun sih? Kamu gak makan ya tadi?" Heran Gita melihat temannya yang terlihat lesu itu.

"Enggak kok. Aku ngelamun bukan karena gak makan" Ujar Alexa cengengesan.

"Jadi kamu kenapa ngelamun?" Tanya Gita lagi.

"Sebenarnya dari tadi aku lagi mikirin tentang Abang. Semalam dia pergi lagi balik kerja ke Bandung. Padahal kan aku masih mau dia disini, lagian dia udah tiga tahun disana. Tapi berlibur kesini cuma satu Minggu aja" Keluh Alexa.

"Mungkin sebenarnya dia juga punya perasaan yang sama kayak kamu. Tapi... dia gak bisa melalaikan pekerjaan kan?" Ujar Gita berusaha membujuk Alexa.

"Iya, juga. Mungkin sebenarnya dia masih mau tinggal sama kita. Kalaupun aku ada di posisi Abang, mungkin aku juga akan lakuin hal yang sama kayak dia. Makasih ya git, kata-katanya" Senyum Alexa.

"Iya, apa sih yang enggak buat kamu" Goda Gita.

"Ih, lebay!"

Mereka pun masuk ke kelas, lalu pelajaran pun dimulai. Usai menyelesaikan kelas, bel istirahat pun berbunyi. Alexa dan Gita dipanggil ke ruang guru karena sebentar lagi akan diadakan OSN. Gita juga dipanggil karena termasuk ke dalam 10 besar siswa terbaik. Sesampainya di ruang guru, terlihat 10 besar siswa terbaik sudah berkumpul di ruang guru, termasuk Zayyan dan Giselle.

"Ok karena kalian sudah berkumpul, ibu akan menjelaskan sedikit mengenai OSN yang akan diadakan di sekolah kita. Kalian boleh bebas memilih mata pelajaran apa yang ingin kalian ikuti. Tersedia 5 mata pelajaran. Mata pelajarannya terdiri dari, matematika, kebumian, fisika, kimia, dan bahasa Inggris. Dan kuota dalam 1 mata pelajaran hanya 2 orang. Jadi besok kalian boleh memilih mata pelajaran yang diinginkan. Tapi ingat, hanya 2 orang dalam satu mata pelajaran" Ujar ibu DB selaku guru pengawas.

"Baik, Bu" Jawab ke sepuluh siswa.

"Baik, kalau begitu kalian sudah boleh bubar" Ujar ibu DB.

"Tapi Bu, saya ingin bertanya"

"Ok, Alvin. Apa yang ingin kau tanyakan?" Tanya ibu DB.

"Jika ada 3 orang yang memilih dalam satu mapel, bagaimana Bu?" Tanya Alvin yang mendapat nomor 7 siswa terbaik.

"Kalau tentang itu, kalian harus membicarakannya di grup. Beritahu yang mata pelajaran yang ingin kalian ambil. Siapa dua orang yang terlebih dahulu mendapatkan satu mapel, maka orang ketiga harus memilih mata pelajaran lain" Ujar ibu DB dengan santai.

"Jadi, apa masih ada yang ingin bertanya?" Tanya ibu DB lagi.

"Tidak ada, Bu" Jawab ke sepuluh murid.

"Ok, kalau begitu semua bisa bubar" Ujar ibu DB.

Ke sepuluh siswa terbaik itu, keluar dari ruang guru dan pergi menuju tempat yang ingin mereka tuju. Alexa dan Gita memutuskan untuk pergi ke kantin.

"Xa, nanti kamu milih apa?" Tanya Gita.

"Tentang mata pelajaran itu ya?" Tanya Alexa dengan menaikkan sebelah alisnya.

"Hem"

"Em... memangnya kamu nanti mau pilih apa?" Tanya Alexa penasaran.

"Pasti milih matematika, nih" Batin Alexa.

"Aku milih bahasa Inggris" Beritahu Gita.

"Eh, bukannya kamu sukanya matematika ya?" Kaget Alexa.

"Ya, dulu sih gitu. Tapi dia dah tergantikan di hatiku" Canda Gita.

"Ih, apaan sih, hahahaha" Tawa Alexa.

"Haha. Jadi... kamu nanti milih apa?" Tanya Gita penasaran.

"Em... aku yang mana aja bisa kok" Santai Alexa.

"Iya, aku tahu Alexa si paling pintar. Tapi kalaupun kamu bisa semua, kan bukan berarti kamu bisa milih semua" Ucap Gita.

"Haha, iya, iya. Gak usah gitu juga kan, git, haha. Aku gak tahu mau milih apa, jadi kita lihat aja di grup nanti. Mata pelajaran mana yang gak diambil, itu aja yang aku ambil. Karena aku malas berdebat cuman untuk ngambil mapel yang mau diambil doang" Ucap Alexa menahan tawa melihat tingkah temannya itu.

...----------------...

Sepulang sekolah, Alexa masih saja memikirkan mapel apa yang ingin dia ikuti nanti. Karena dari semua mapel yang diberitahu oleh ibu DB tadi, Alexa menyukai kelima mapel itu.

Karena bingung ingin memilih apa, Alexa pun melihat grup obrolan yang hanya ada 10 siswa terbaik. Alexa melihat sudah 3 mata pelajaran yang diambil, yaitu kebumian, bahasa Inggris, dan kimia. Hanya tinggal matematika dan fisika saja yang belum diambil.

Tapi saat tinggal dua mapel lagi, Alexa masih saja bingung ingin memilih apa. Alexa pun mematikan handphonenya karena kesal tidak tahu harus memilih apa. Tiba-tiba handphonenya berdering dan Alexa melihat ada pesan yang muncul dari grup obrolannya tadi.

Alexa pun merasa senang karena kini, hanya tinggal satu mapel saja yang tertinggal, yaitu fisika. Beban di hati Alexa kini sudah terpecahkan dan Alexa sudah bisa tenang melanjutkan acara belajarnya yang dia lakukan setiap malam sebelum melanjutkan mimpi.

Tapi Alexa tidak tahu, bahwa pasangannya nanti untuk OSN adalah musuh bebuyutannya sejak kecil.

1
Sefira Arrum
Hai thor, salken

aku udh mampir nih
Rahelsda
??
Rahelsda
tepuk tangan dramatis terkhusus untuk Giselle.. mari berikan yang meriah!!🙌🙌🙌🙌🙌🙌
Rahelsda
dah mulai nih
Rahelsda
hati-hati loh gita, takutnya nanti jatuh cinta
Rahelsda
haha terpaksa gak tuh
Rahelsda
kamu pasti bisa xa!
Rahelsda
ehem ehem
Rahelsda
drama apaan tuh?
Rahelsda
sakit banget atuh
Rahelsda
dunia berasa milik berdua ya gitu
Rahelsda
iya sangat parah
Rahelsda
jantung nya lagi gak baik-baik aja zay
Rahelsda
hayo mikirin apa kamu Alexa?
Rahelsda
🤣🤣
Rahelsda
haha kutub es bentar lagi mencair gak tuh? 🤣🤣
Zizi
iklan untukmu kak😍
rapapa
Yuk, dukung author dengan berikan like, dan kritiknya ☺️
🍒⃞⃟🦅🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ
salah lagi ini author kurang fokus 😂☝️
🍒⃞⃟🦅🍾⃝ ͩ ᷞHͧSᷡ ͣ
author kurang fokus ini, udah minum Aqua blum koreksi lagi ya 😂😂☝️
rapapa: haha terimakasih ya kritiknya. kalau gak dikasih tahu mungkin sampai sekarang gak akan pernah tahu 😂😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!