NovelToon NovelToon
Aku Dan Takdirku

Aku Dan Takdirku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Yanti sihite

Miraya, nama yang begitu sangat indah pertama kali Miraya mendengar nama tersebut sejak ia kecil. Sebab nama tersebut, diberikan oleh nyonya Shabrina, seorang ibu yang begitu sangat mulia yang sering disebut si ibu panti asuhan tempat para anak-anak dibesarkan.

Namun seiring berjalannya waktu, nama itu tidak seindah yang selama ini Miraya bayangkan lagi, ia malah jatuh diambang maut hingga akhir dari perjalanan hidupnya.

"Tuhan, jika kamu izinkan aku hidup. Maka panjangkan umur ku. Tapi jika hidup ku sampai disini, tolong biarkan aku bahagia meskipun itu hanya sementara".

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti sihite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

"Oh iya Lestari, aku sangat menyukai gadis manis itu".

"Pelayan itu maksud ibu?".

"Iya, aku sangat menyukainya hahahaha.. Tolong berikan ini kepadanya. Kalau begitu kami pulang dulu".

"Iya ibu, nanti aku akan memberikan kepadanya. Titip juga sama Mutiara".

Setelah sepasang suami istri itu pergi meninggalkan rumah mereka. Ramos melihat istrinya itu memegang sebuah benda yang begitu sangat berharga membuat ia penasaran milik siapa benda tersebut.

"Mama juga tidak tau pa kenapa ibu Mirdad menyukai pelayan baru itu, padahal mereka baru saja bertemu".

"Apakah itu milik ibu Mirdad?".

"Iya pah, arloji ini milik ibu Mirdad. Beliau mau aku memberikan ini kepadanya. Padahal barang ini begitu sangat langkah dan juga, barang ini begitu sangat berharga".

Kemudian Lestari menatap suaminya itu, ia merasa sangat heran ada apa dengan nyonya Mirdad, padahal dia memiliki cucu dan juga menantu, kenapa dia tidak memberikan kepada mereka saja.

Hingga Lestari pergi mencari keberadaan Miraya, ia lalu bertanya kepada yang lainnya, kemana perginya gadis tersebut. Tidak menunggu lama, salah satu dari pelayan itu langsung membawa Miraya di hadapan Lestari dengan wajah sedikit khawatir.

"Miraya, nama mu Miraya bukan".

"I-iya Bu" jawabnya sangat gugup.

Lalu Lestari melihat pelayannya yang lain sambil menyuruh mereka pergi meninggalkan mereka berdua disana. Dan sekarang, tinggallah hanya mereka saja, dan lagi-lagi Miraya semakin dibuat khawatir, ia takut kalau ia sudah melakukan kesalahan fatal yang membuat Lestari marah besar sehingga meminta ia bertemu dengannya.

"Miraya!".

"Iya Bu?".

"Kamu mengenal nyonya Mirdad?".

"Hhhmm?" Miraya bingung maksud dari pertanyaan Lestari. "Maaf Bu, siapa nyonya Mirdad? Saya tidak mengenalnya".

"Wanita tua yang duduk bersama dengan kami tadi" jawab Lestari menatap Miraya dengan serius. "Kamu tidak sedang berbohong Miraya? Kamu benar-benar tidak mengenal beliau?".

"Saya bersumpah Bu kalau saya benar-benar tidak mengenal beliau".

Lestari kemudian terdiam lalu memberikan Arloji tersebut dihadapan Miraya.

"Kamu tau benda ini Mira? Ini adalah Arloji, barang yang begitu sangat mewah dan tidak semua orang bisa memilikinya, bahkan saya sendiri tidak mudah mendapatkan benda ini. Tapi kamu, kamu yang tidak mengenal nyonya Mirdad bersuka rela memberikan barang mewah ini kepada mu".

"Haah??" kedua mata Miraya langsung melotot tidak percaya kalau barang mewah tersebut diberikan kepadanya. "Tidak mungkin Bu, tidak mungkin Oma itu memberikan itu kepada saya Bu. Saya tidak mengenalnya dan saya benar-benar tidak pernah bertemu dengan beliau".

"Saya juga tidak tau, tapi saya harus memberikan benda ini kepada mu seperti pesan nyonya Mirdad. Ini, tolong kamu simpan benda ini dengan sangat aman seperti kamu menjaga nyawa mu sendiri".

"Tapi Bu, saya tidak berani menerima benda itu, saya...

"Ini adalah permintaan beliau, jadi saya harus memberikan ini kepada mu. Ayo terima, saya harus istirahat".

Tidak lama setelah Miraya menerima benda tersebut, Lestari langsung pergi meninggalkan Miraya yang masih dibuat bingung dan juga merasa sangat ketakutan melihat benda yang berada diatas tangannya itu.

"Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan dengan benda ini? Aku sangat takut kalau sampai aku menghilangkannya, mereka pasti akan sangat marah besar dan akan membunuh ku. Akh, bagaimana ini?".

DDDDRRRTTTTT.... DDDDRRRTTTTT...

DDDDRRRTTTTT... DDDDRRRTTTTT...

"Mira, kenapa kamu tidak mengangkat ponsel mu?".

"Astaga! Ada apa Diana?".

"Ponsel mu dari tadi berdering" jawab Diana melihatnya heran. "Ada apa? Kenapa kamu termenung seperti itu? Kamu baik-baik saja?".

Tersenyum, "Aku baik-baik saja Diana" ia lalu mengeluarkan ponselnya dari dalam saku melihat panggilan tersebut berasal dari ibu Shabrina. "Diana, kamu lihat ini".

"Ibu Shabrina" ucap Diana seperti sudah mengetahuinya. "Angkat saja, aku sudah bicara dengan ibu kalau malam ini kita tidak akan pulang".

"Bagaimana ini Diana, aku takut kalau ibu Shabrina marah kepada kita".

"Sudah angkat saja Mira, katakan apa yang terjadi".

"Benarkah?".

"Mmmmm".

Merasa sedikit takut, Miraya menggeser tombol hijau dan langsung menjawab, "Iya bu?".

"Mira, kamu dimana?".

Deng!

Suara tersebut terdengar begitu sangat marah ditelinga Miraya. "Kenapa kamu tidak menjawab ibu Mira? Dimana kamu sekarang? Kenapa kamu belum pulang".

"Ma-maafkan aku, aku...

"Pulang sekarang Mira!!".

"Tapi Bu...

"Pulang Mira...

Tut.. Tut.. Tut...

Diana menarik ponsel Miraya dan langsung mematikannya melihat Miraya merasa begitu sangat takut dan juga tubuhnya yang bergetar.

"Sudah Mira, kamu tidak usah takut seperti itu. Aku tau ibu Shabrina marah, tapi itu karna ibu Shabrina sayang sama kita".

"Aku sangat takut Diana, aku sangat takut membuat ibu Shabrina marah besar kepada kita".

"Mmmm, aku tau apa yang kamu pikirkan. Tapi mau bagaimana pun, kita harus mulai hidup mandiri dan itu kita lakukan untuk masa depan kita juga Miraya. Besok kita akan kesana, kita akan menemui ibu Shabrina dan bicara dengan baik-baik. Sekarang ayo kita ke kamar, kita harus istirahat".

"Ayo".

.

DDDDRRRTTTTT... DDDDRRRTTTTT...

"Aku mohon, tolong jawab panggilan ku Alex, aku harus menjelaskan ini semua kepada mu, aku tidak mau berselisih dengan mu".

DDDDRRRTTTTT... DDDDRRRTTTTT...

"Ya Tuhan, aku mohon Alex. Tolong jawab panggilan ku".

Namun hasilnya tetap saja, panggilan Mita sama sekali tidak digubris oleh Alex, bahkan Alex mematikan ponselnya.

"Aarrrkkhhh... Bodoh! Bodoh! Kamu sangat bodoh sekali Mita aarrrkkhhh.. Bagaimana bisa kamu melakukan hal itu? Lihatlah sekarang, Alex semakin menjauhi mu dan kamu bisa saja dipecat olehnya aarrrkkhhh hiks.. hiks..".

DDDDRRRTTTTT... DDDDRRRTTTTT...

"Alex" Mita segera menyambar ponselnya, tetapi panggilan tersebut bukannya dari Alex melainkan dari Revan, dan itu langsung membuat Mita membuang ponselnya dengan sangat kesal diatas tempat tidur.

"Aarrrkkhhh, kenapa malah dia sih? Aku hanya butuh Alex, bukan kamu Revan aarrrkkhhh".

DDDDRRRTTTTT... DDDDRRRTTTTT...

Tidak sampai di sana, ponselnya kembali berdering dan lagi-lagi panggilan itu berasal dari Revan.

"Ck, kenapa Mita tidak mengangkat ponselnya? Sedang apa dia?" Revan memanggil nomor itu kembali.

"Aarrrkkhhh.. Yah.. Kenapa kamu memanggil ku sialan??".

"Astaga" Revan langsung menjauhkan ponselnya. Lalu menempelkan kembali, "Ada apa dengan mu Mita? Kenapa suara mu... Kamu baik-baik saja".

"Aarrrkkhhh hiks.. hiks.. Kenapa harus kamu sih Revan? Kenapa harus kamu yang datang menghubungi ku? Aku tidak butuh kamu Revan, aku hanya butuh Alex, Alex, aku hanya butuh Alex Revan. Kamu dengar aku enggak sih?".

"Mmmm, aku mendengar mu" jawab Revan sedikit kecewa. "Lalu bagaimana dengan ku? Kamu benar-benar tidak membutuhkan ku?".

"Aku tidak membutuhkan mu, sampai kapan pun aku tidak akan membutuhkan mu. Kamu mengerti? Mulai sekarang jangan pernah hubungi aku lag...

"Kamu mau minum?".

"Apa?".

"Kamu butuh teman? Aku akan menemani mu malam ini minum bersama dengan ku".

"Tidak, aku tidak membutuhkannya".

1
Loi
lanjutannya dmn thor?
Leony Avee
lanjut thor
Rafalia Azen
kuliah yg bener sampe lulus terus cari kerja yg halal dn nanti bantuin ibu sabrina,,,
Rafalia Azen
Alexander Graham bell
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!