NovelToon NovelToon
Bunda Jangan Pergi!

Bunda Jangan Pergi!

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Selingkuh / Ibu Pengganti / Penyesalan Suami
Popularitas:24.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Anisa menerima kabar pahit dari dokter bahwa dirinya mengidap kanker paru-paru stadium empat, menandakan betapa rapuhnya kehidupan yang selama ini ia jalani.

Malamnya, ketika Haris pulang dari dinas luar kota, suasana di rumah semakin terasa hampa. Alih-alih menghibur Anisa yang tengah terpuruk, Haris justru membawa berita yang lebih mengejutkan. Dengan tangan gemetar, Anisa membaca surat yang disodorkan Haris kepadanya. Surat yang menyatakan perceraian antara mereka berdua setelah 15 tahun membina rumah tangga.

Ternyata, memiliki kehidupan yang harmonis ekonomi yang bagus, serta anak-anak yang lucu tak bisa mempertahankan sebuah hubungan Anisa dan Haris.

Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Yuk, simak di Bunda Jangan Pergi!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bunda 14

Begitu sadar dirinya terbaring di atas ranjang pasien, Anisa langsung duduk tegak. Pikirannya langsung menerawang mencari tahu siapa yang membawanya ke rumah sakit. Namun, tak lama kemudian, Anisa mengingat pertemuannya dengan Haris, mantan suaminya, di kantor Haris. Saat itulah Anisa pingsan. Seketika itu juga, Anisa mulai panik. Ia teringat bahwa Haris mengetahui penyakit kanker yang diidapnya. Padahal, Anisa sudah lama merahasiakan hal tersebut dari Haris dan ketiga anak mereka.

 Air mata Anisa mulai mengalir deras, ia mencengkram lembaran selimut di atas ranjang dengan erat, dan perasaan takut melanda dirinya. Anisa terbayang wajah Haris yang terkejut saat mengetahui rahasia penyakitnya itu. Ia merasa bersalah karena telah menyembunyikan hal yang begitu penting dari orang-orang yang ia cintai.

Pintu ruangan terbuka, Anisa semakin cemas berharap bukan Haris yang datang. Tetapi, Tuhan berkehendak lain, orang yang datang ke ruangan Anisa memang Haris.

"Kamu sudah siuman?"Haris bertanya sembari meletakkan obat yang dia tebus di farmasi di atas nakas. Lalu, Anisa hanya mengangguk pelan.

"Sejak kapan kamu mengetahui bahwa diri mu mengidap kanker paru-paru?"Haris bertanya sembari duduk di samping ranjang Anisa.

"Sejak hari di mana Mas Haris memberikan surat cerai padaku. Siangnya, dokter memberikan hasil tes kesehatan kepadaku. Hari itu, aku dikejutkan dengan dua berita sekaligus,"ujar Anisa sembari tersenyum kecut, tangannya terkepal erat di selimut. Haris menghela napasnya, lalu menatap Anisa dengan dalam.

"Apa ini alasan kamu menyetujui perceraian itu?" Anisa tak menjawab, Haris berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah ranjang Anisa.

"Aku hanya minta satu hal, jangan menikah dulu sampai anak-anak mau menerima Tania dalam hidup mereka,"ucap Anisa yang tak bisa menahan air mata yang terus mengalir, Haris yang mendengar itu hanya mengangguk dan tak berucap apapun.

"Aku ingin pulang. Sebentar lagi, aku harus menjemput anak-anak,"lanjut Anisa.

"Aku temani. Lagian, kesehatan mu masih belum membaik. Apa kamu bisa pergi dalam keadaan begitu?"tanya Haris terpancar jelas raut wajahnya yang begitu khawatir sama keadaan Anisa.

"Bisa, aku sudah sering merasakan sakit seperti ini. Aku baik-baik saja,"Anisa berusaha turun dari ranjang pasien.

Tiba di tempat parkir rumah sakit. Anisa menatap mobilnya, lalu dia mengajak Haris untuk berbicara sebelum mereka memutuskan menjemput anak-anaknya.

"Jangan katakan apapun pada anak-anak,"ucap Anisa ketika hendak memasuki mobil.

"Kamu ingin menyembunyikan semua ini dari mereka? Sampai kapan?"tanya Haris, Anisa menghela napas dan tak menjawab.

Anisa duduk di depan bersama dengan Haris. Anisa nampak berpikir.

"Aku perlu memikirkan caranya,"lanjut Anisa.

"Biarkan waktu berjalan begitu saja. Aku sudah berobat sama dokter yang menangani penyakit ku ini. Tetapi, dokter mengatakan hidup ku tak lama lagi,"ucap Anisa dengan air mata yang kembali mengalir di pipinya. Haris, menggenggam tangan Anisa yang mulai dingin merasakan sesak di dada. Entah kenapa Haris ingin sekali memeluk Anisa dan benar saja itu terjadi. Haris memeluk Anisa dan menguatkan Anisa dalam menghadapi penyakitnya.

"Aku akan kembali ke rumah. Aku akan merawat anak-anak,"ucap Haris yang mengejutkan Anisa.

"Bagaimana bisa?"Anisa menatap pria yang duduk di sampingnya dengan raut wajah bingung.

"Tentu saja bisa. Aku akan bicara sama anak-anak. Kita jemput mereka dulu ya," Anisa hanya mengangguk dan mengikuti semua apa yang Haris katakan. Anisa tak paham apa maksud dari ucapan Haris tetapi Anisa berharap jika saran Haris bisa membuat keluarganya kembali harmonis meskipun keduanya bukan suami istri lagi.

Anisa dan Haris tiba di sekolah Salsa tepat pada waktunya. Salsa, yang sedang bermain di taman bersama teman-temannya, begitu senang melihat kedua orang yang paling ia cintai datang menjemputnya. Sesaat setelah melihat Anisa dan Haris, Salsa langsung berlari ke arah mobil orang tuanya dengan langkah gembira.

"Bunda ... Papa! Aku sudah selesai sekolah!" teriak Salsa sambil mengayun-ayunkan tas sekolahnya. Anisa tersenyum melihat keceriaan putrinya. Sedangkan, Haris membuka pintu mobil dan membantu Salsa untuk masuk. Setelah menjemput Salsa, mereka melanjutkan perjalanan untuk menjemput Alvin di sekolahnya. Ketika tiba di sekolah Alvin, ternyata murid-murid belum pada pulang.

Mereka masih asyik bermain dan belajar di kelas masing-masing. Haris, yang tidak ingin Salsa merasa bosan menunggu, mengajak Salsa untuk jajan es krim di warung seberang jalan.

"Ayo, Salsa. Kita beli es krim dulu sambil nunggu Kak Alvin," ajak Haris sambil menggandeng tangan Salsa. Salsa pun langsung mengangguk antusias dan mengikuti Haris menuju warung tersebut.

Pemandangan itu membuat Anisa bahagia. Senyuman manis terukir di wajahnya, melihat keluarganya bisa bersama dan bahagia di tengah masalah yang mereka hadapi. Hatinya berbunga, menyadari betapa berharganya momen-momen seperti ini.

Haris, menoleh dan melihat Anisa yang menunggu di mobil tak jauh dari tempat orang jualan es krim. Haris mengangkat es krim di tangan dan menawarkannya untuk Anisa, tetapi wanita itu menggelengkan kepalanya sembari tersenyum.

Setelah beberapa saat menunggu, Haris dan Salsa, sedang asyik menikmati es krim di tangan mereka. Tiba-tiba, pintu ruang kelas terbuka, dan Alvin, kakak Salsa, keluar dengan langkah gontai. Raut wajahnya tampak cemberut, dan matanya menyiratkan kesal yang mendalam. Begitu melihat Haris yang tengah berdiri di depan mobilnya, ekspresi Alvin semakin terlihat marah. Dahinya berkerut, dan napasnya terengah-engah seolah menahan amarah yang hampir meledak.

Haris pun mencoba menahan tawa melihat tingkah Alvin yang aneh. Namun, begitu Anisa, istrinya, turun dari mobil bersama Salsa yang masih menikmati es krimnya, wajah Alvin seketika berubah. Seperti mendapat suntikan semangat, senyum merekah di bibirnya, dan mata yang sebelumnya berkobar kini terlihat bersinar.

"Kakak, kenapa marah-marah?" tanya Salsa polos sambil menunjuk wajah Alvin yang tadi cemberut.

"Ah, tidak. Kakak sedikit kesal saja," jawab Alvin sambil mengelus kepala adiknya.

"Lagipula, siapa yang bisa marah melihat wajah cantik adikku ini?" Salsa tersenyum lebar, lalu kembali melahap es krimnya dengan lahap.

Sementara itu, Anisa dan Haris saling bertukar pandang, tersenyum simpul menyaksikan keakraban Alvin dan Salsa. Mereka tahu, betapapun kesal atau marah Alvin, cinta dan sayangnya pada keluarga selalu bisa meredakan amarah yang ada.

Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang. Terlihat tawa dan canda adik kakak itu membuat Anisa tersentuh, dan tak terasa air matanya menetes. Melihat hal itu, Haris menggenggam tangan Anisa mencoba menguatkan mantan istrinya itu.

1
Tyas Sayid
ini blm update lagi ya....kapan Thor?
LISA: O msh sibuk y Kak..kita tunggu update nya yaa
Aisyah Alfatih: belum lagi kak, masih sibuk di sebelah 🙏🏿
total 2 replies
Eva Karmita
otor kapan Aisyah up lagi
Ma Em
Semoga Anisa baik baik saja.
Ma Em
Anisa semoga disembuhkan dari penyakitnya aku sedih membaca ini sambil menangis kasihan sama anak anaknya Anisa msh kecil semoga Anisa dipanjangkan umurnya dan diberikan kebahagiaan dlm hidupnya.
Aisyah Alfatih: terima kasih kak sudah mampir ❤️
total 1 replies
Ma Em
semoga ada keajaiban Tuhan yg membuat Anisa sehat kembali kasihan anak anaknya kalau terjadi sesuatu hal yg tak diinginkan.
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Anisa yg sabar Haris pasti menyesal karena telah menyia nyiakan anak dan istrinya hanya untuk kesenangan sesaat semoga kamu dan anak anak selalu diberi kesehatan dan berbahagialah.
Bundanya Pandu Pharamadina
Anisa berharap sembuh, krn takdir Anisa ada di tangan mbak Author
Deriana Satali
Nyesekkan km Anisa ketika Anakmu berterima kasih pada orang lain yg sengaja km hadirkan bukan sm km sbg ibu kandungnya
akhirnya km akan meninggal dgn perasaan sakit hatimu ketika anak2mu yg tidak membutuhkan kamu
Deriana Satali
Anisa aku kurang sreg dgn sosok km Anisa gimana ya Thor harusnya dia berjuang buat sembuh bukannya menyerah dgn membiarkan anak2nya dekat dgn sosok Tania yg seharusnya kalo dia nggak mau berjuang dgn penyakitnya di hari2 terakhirnya dia dekat dgn anak2nya buat kenagan indah mereka berempat tanpa orang ketiga, kalo bisa di kata Anisa itu Egois dan Munafik ketika anak2nya dekat dgn Tania hatinya sakit
kurang suka dgn sosok Anisa yg menyerah sebelum berjuang
Deriana Satali
Haris.... Haris km nggak dengar omongan Anisa malah pamer sama Salsa dan Alvin bawa Tania jmpt mereka dasar bpk lucnut
Deriana Satali
Jangan2 Haris lg yg buka Cafe di dpn Cafe Anisa soalnya menunya sm cm harganya lbh murah
dasar bapak lucnut dpt daun muda uang sekolah anak2 di abaikan
Anita yoongia
bingung mau komentar apa semangat thor
Rabiatul Addawiyah
Laniut tjor
Anita yoongia
asli pasti menyesal apalgi klo anisa bisa sembuh panik gak tuh
Anita yoongia
itu pilihan mu nisa jadi jagan menyesal
Anita yoongia
jadi serba salah kaasian
Liana CyNx Lutfi
kasian anisa gara2 memikirkan kebahagiaan orang yg disyang dia yg harus mengorbankan kebahagiaanya sendri...diakhir hayatnya bkny bahagia mlah tertekan huffff hidup2 memang gk ada yg tau
sholeha
seharusnya haris ini jadi laki2 tegas jagn menye2 klo mau balik ke anisa balik klo mau ke tania ke tania aza gak usah setuju dengan usul anisa jadi laki model begini edeh.gak cinta ke anisa tapi sampek punya buntut 3.n juga si lakor kok bisa2nya dia setuju tinggal dirumah nisa seharusnya klo dia punya harga diri tolak dong.berarti si lakor ni gak punya harga diri jadi perempuan sebel aku sama lakor n si haris begooo...maunya dia terus yg bahagia gak memikirkan kebahgiaan anis sama sekali sedang anisa memikirkan kebahagian dia sma anak2nya anak anaknya malah gak tau diri pula .si alvin juga kesel aq sma tu anak...malah baik sama si lakor..mamanya di abaykan di tinggal mamau kapok kau nyesel😏😏😏
Tyas Sayid: semoga yang terbaik bagi Annisa....kalau doa ingin pergi karena sudah tidak kuat dengan rasa sakit nya silahkan ....anak² jg sudah bisa menerima Tania dengan baik....daripada tersiksa bathin melihat semua nya dan merasa sakit secara fisik yang memperburuk keadaan nya dan surga menanti nya....Mira sang sahabat lah nanti yang memberikan pencerahan ke Haris & anak² bagaimana sosok istri&ibu nya berkorban selama ini....ada penyesalan tapi Anisa udah pergi dengan tenang tanpa rasa sakit & beban berat yang ia tanggung selama ini
total 1 replies
kaylla salsabella
lanjut thor semangat berkarya thor
semoga Anisa sembuh thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!