QUEEN BLACK MAFIA

“Giliran lo” ucap datar Mola setelah Baskara sudah selesai membersihkan wajahnya

Baskara tak menjawab, dia hanya melengkukan bibirnya membentuk senyuman seringai dan tentunya diikuti oleh Mola yang langsung menunjukkan wajah seringainya

“Crazy couple” lirih Marven yang sedari tadi hanya diam kini ikut berkomentar dan para sahabatnya Hanya mengangukkan kepalanya tanda menyetujui

“To-tolong ampuni saya tuan” mohon Roster namun tek dihiraukan oleh Baskara

Jreeett…jretttt

Syuuuttt….syuttt

Baskara menyentrum Roster dengan menggunakan alat kejut listrik uang langsung membuat tubuh Roster menegang seketika dan ditambah dengan Baskara yang langsung melemparkan pisaunya tepat mengenai kedua matanya

Tak ada teriakan dari Roster akibat tubuhnya yang menegang hanya saja darah langsung menyembur keluar dari kedua matanya

“Gimana kalo kita main lempar pisau?” usul Mola dengan ide gilanya sembari memainkan pisau kecilnya

“Dengan senang hati baby” balas santai Baskara melangkah ke arah Mola dan mensejajarkan tubuhnya dengan Mola

Syuuuttt

Syuuuutt

“Aaarkhhhss”

Dua lemparan Mola mengenai lengan kanan kiri Roster yang sudah bisa berteriak kesakitan karena tubuhnya yang sudah melemah

Syuuttt

Syutttt

“Aarkkh, bu-bunuh sa-jha sha-yaaa”

Lanjut Baskara yang melempar kedua pangkal paha Roster

Syuutttt….pluuukk

“Aaarkkhhhh” teriak Roster dan semua orang yang berada disana pun juga tak sengaja ikut berteriak tak sadar akan hal yang mereka lihat sangat menyilukan bagi mereka semua bahkan mereka seperti kesulitan untuk bernafas

“Sa-yang kenapa diarahkan kesitu?” tanya pelan Baskara yang juga merasa ikut nyilu melihatnya

“Gak sengaja” balas ringan Mola yang mampu membuat mereka tak percaya mendengarnya sesantai itukah? Tolong itu masa depan kami huhu

Syuuutty….jleeb

Baskara melemparkan kembali pisau kecilnya langsung mengenai jantung Roster hingga membuatnya tak bernyawa lagi

Lebih baik Baskara mengakhirinya saja dari pada nanti tambah berbahaya lagi jika Mola dibiarkan terus bermain-main

“Sudah luasan? Ayo” ajak Baskara menarik tangan Mola berjalan keluar penjara bawah tanah

“Ngapain masih lo pegang tu burung”

Lontaran Erlangga barusan mampu menyadarkan Jeffran dan Athala yang masih setia menutupi burungnya

“Haa-eeh” gelagap mereka berdua tersadar dan menormalkan kembali ekspresi mereka

“Bereskan!” titah Marven lalu berjalan keluar diikuti oleh para sahabatnya

Baskara membawa Mola ke apartemennya tanpa ada penolakan dari Mola. Sesampainya disana, Mola langsung membersihkan tubuhnya dan setelahnya ia langsung dikasur King size milik Baskara untuk menghilangkan rasa penatnya sementara waktu hingga tak berselang lama tanpa ia sadar ia sudah berada didalam bawah sadarnya

Ting

Baskara yang sudah selesai membersihkan badannya, langsung mendapatkan notifikasi dari Jeffran, ia mengkerutkan keningnya setelah membaca data yang telah Jeffran kirim kepadanya

‘Tuan dan Nyonya Atmaja hanya mempunyai satu putri? Lalu kenapa Cylaa memanggil Mola kakak? Apa hubungannya keluarga Atmaja dengan keluarga Sagara? Apa yang sebenarnya sudah terjadi antara mereka?’ batin Baskara bertanya-tanya ingin memecahkan teka-teki yang terjadi antara Mola dan Cylaa

Baskara memang menyuruh Jeffran untuk meretas informasi tentang keluarga Atmaja namun dari data yang telah ia terima dari Jeffran, keluarga Atmaja tak pernah ada hubungan dengan keluarga Sagara, lalu apa yang membuat Mola sangat trauma jika bertemu dengan Cylaa?

Mau tak mau Baskara harus menunggu Mola sendiri yang bercerita, sungguh keamanan Xavientro yang melindungi data-data Mola sangat ketat sekali hingga tak ada sedikitpun celah untuk membobolnya

Baskara berjalan mendekati Mola dan menatapnya dengan pandangan yang sangat sulit diartikan “gue akan berusaha untuk selalu ada buat lo dan gue janji akan bantu lo hilangin trauma lo” ujar lirih Baskara sembari mengelus rambut surai Mola lalu ia ikut memejamkan matanya, memeluk tubuh Mola, menenggelamkan wajah Mola di dada bidangnya membuat Mola menggeliat kecil

“Bas” panggil Mola dengan suara seraknya mengadahkan kepalanya melihat wajah tampan Baskara

Cup

Baskara mengecup lembut kening Mola “tidur lagi” suruhnya sembari menggelamkann kembali wajah Mola didada bidangnya

Mola merasakan perasaan berdesir dihatinya, merasa sangat nyaman dengan perlakuan lembu Baskara hingga tak berselang lama dengkuran halus terdengar menandakan Mola yang telah lelap dengan tidurnya lalu diikuti Baskara yang mulai tenggelam dengan mimpinya

*****

Di pagi hari media sudah dihebohkan dengan perusahaan Adipranas QT yang tiba-tiba gulung tikar hanya dalam waktu semalam

Kasus penyuapan, kecurangan hingga kasus Putri tungganlnya yang dengan tega dibuang oleh ibunya sendiri menyebar luas di media sosial, mencabut sahamnya dan tak ada lagi yang mau bekerjasama lagi dengan Adipranas QT

Para sahabat Mola yang kini sedang berada diruang makan tersenyum miring mendengar berita itu

“Kalau sudah sang ahli IT kita bergerak, hanya jentikan jarinya aja sudah buat perusahaan besar seperti Adipranas QT lenyap dalam semalam” ucap bangga Kanara pada Putri

“Kemampuan lo emang ga pernah bisa diragukan” tambah Zea semakin membuat telinga Putri mengembang

“Siapa dulu dong sang Putri ahli IT Xavientro yang tak tertandingi” ucap pede Putri dengan sombongnya dan para sahabatnya hanya terkekeh menanggapi kesombongan Putri, yah memang faktanya seperti itu jadi mereka terima-terima saja karena memang belum pernah ada yang bisa menandingi keahlian IT Putri

“Eh Mola mana?” tanya Kanara yang tak melihat keberadaan Mola

Putri yang baru tersadar jika Mola tak ada ia pu ikut bertanya juga “ ha iya Mola kok gapernah nampak, bahkan dari tadi malem belum pulang juga?”

“Xav?” Panggil Zea karena dari antara mereka bertiga tidak ada yang tau keberadaan Mola

“Baskara, maybe” jawab singkat Xaviera

“OMG!!” Mereka nginep berdua?” teriak shock Kanara dengan lebahnya membuat para sahabatnya memutar bola matanya malas

“Gaussh lebayy!” sinis Putri membuat Kanara cengengesan dengan tampang watadosnya” sorry sorry, reflek aja gue”

“udah ayo berangkat” ajak Zea yang sudah melihat Xaviera lebih dulu meninggalkan mereka dan mereka berempat langsung berangkat ke sekolah dengan motor sportnya

...\~SMA ELIT HARMONI\~ ...

“Selamat pagi cantik” sapa Jeffran pada Kanara yang baru saja sampai di parkiran sekolahnya

“Selamat pagi juga ganteng” balas Kanara tersenyum menatap Jeffran

Para sahabatnya hanya menatap berdua malas

“Pagi-pagi gausah bikin orang mual liat kelakuan lo berdua” ucap sinis Zea yang merasa jengah melihat keromantisan para sahabatnya

“Iri lo ya” ucap Erlangga tersenyum mengejek pada Zea

“Dih, ngapain juga gue iri sama pasangan buaya” balas Zea dengan sinisnya

“Hahaha, pasangan buaya gak tuh” tawa renyah Putri dan Athala bersamaan, Xaviera dan Marven hanya terkekeh mendengarnya, biasalah pasangan kulkas mana bisa ketawa hihi\~\~

Kanara dan Jeffran yang dibilang pasangan buaya langsung memperlihatkan muka masam ya dan mencoba tak menghiraukannya

BRUMM

BRUMM

BRUMM

Satu motor sport Ducati berwarna hitam baru saja memasuki halaman parkir sekolah dan membuat semua atensi mengarah kepadanya

“Widih, King dan Queen kita berangkat bareng dong” ucap heboh Jeffran yang melihat Baskara yang baru saja sampai di parkiran sekolah dan mampu membuat heboh satu sekolah apalagi dengan jeritan histeris penggemar Baskara

“Udah mulai go public nih” goda Putri yang melihat Mola dibonceng Baskara sambil memeluk Baskara

“Makan-makan gratis kita niih” sorak senang Athala yang paling suka dengan gratisan

“Yuhuuu party kita malam ini” tambah Kanara dengan hebohnya

Baskara dan Mola tek menghiraukan ucapan dari sahabatnya, Baskara tetap tenang sembari membantu melepaskan helm Mola lalu mereka berdua berjalan pergi meninggalkan para sahabatnya dan tentunya para sahabatnya ikut berjalan mengikuti mereka dari belakang

Bagaikan Raja dan Ratu yang dikawal oleh para pengawalnya membuat seisi sekolah menatap iri dengan kedekatan mereka apalagi dengan Zea yang menatap penuh kebencian pada Mola yang terlihat sangat diratukan oleh Baskara

‘Gue akan rebut Baskara dari lo Mola’ Cylaa membatin lalu berjalan mendekati mereka

“Kak Molaa, ternyata kakak sekolah disini juga?” tanya Cylaa yang tiba-tiba menghadang Mola dan mampu membuat mata para sahabat Mola membola melihat kehadirannya yang tiba-tiba

‘Shiitt, gadis sialan’ batin Xaviera mengumpat dan tanpa sengaja menggenggam erat tangan Marven yang langsung menoleh kearahnya mengangkat sebelah alisnya bingung

Mola langsung memejamkan matanya sembari mengatur detak jantungnya yang kembali berpacu dengan cepat dan Baskara yang paham dengan situasi seperti ini langsung memeluk pinggang ramping Mola dan membisikkan sesuatu pada Mola “Lo bisa lawan trauma lo, Lo itu kuat!”

Mola membuka matanya dan menatap manik tajam Baskara yang menenangkan baginya, Mola tersenyum tipis lalu Baskara menarik pinggang zmola untuk melanjutkan kembali jalannya tanpa memperdulikan keberadaan Cylaa

Cylaa mengepalkan tangannya kuat dan menatap penuh kebencian Mola yang meninggalkannya tanpa memperdulikan keberadaannya dan itu disadari dengan Zea yang berjalan mendekat pada Cylaa “ jangan pernah muncul lagi dihadapan Mola kalo lo masi pengen bernafas dengan tenang!” bisik Zea dengan menekankan setiap perkataannya, berlalu pergi mengejar para sahabatnya yang lebih dulu pergi

Para inti Rubycon kecuali Baskara hanya menatap penuh bingung dengan apa yang sedang terjadi namun mereka tak ingin bertanya Karen belum waktunya untuk mereka kepo