NovelToon NovelToon
Villain Wife & Tyrant Husband

Villain Wife & Tyrant Husband

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:170.9k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Antie Nicole adalah jomblo sedari lahir yang berusia 27 tahun. Kesehariannya adalah berlatih karena dia adalah seorang atlet wingchun.
Ketika dia sedang melakukan hobinya yakni panjat tebing, Antie terjatuh dan dia bangun sebagai Estrella De Agler. Seorang wanita berusia 20 tahun yang sudah menikah.
" Waah, aku sudah bersuami, tapi dimana ini?"

Bagaimana Antie menjalani hidupnya sebagai seorang Estrella De Agler yang merupakan istri dari seorang tyrant kejam?
Apakah di bisa tetap hidup dengan baik di dunia yang sama sekali tidak ia kenal?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

VWTH 14: Aksi Duchess

Kastel Count Clovis Osmund

Setelah menempuh perjalanan sekitar 45 menit, akhirnya Ella sampai juga di rumahnya. Setidaknya memang kastel yang berdiri kokoh di depannya itu menang benar adalah rumah Estrella (yang asli).

Ella tersenyum simpul saat Luz mengulurkan tangannya untuk membantunya turun dari kereta kuda. Ella mengacungi jempol keprofesionalan Luz. Ia tahu saat ini isi hati Luz sangat tidak suka terhadapnya, tapi Luz menjalankan tugasnya dengan sangat baik.

Drap! Drap! Drap!

Terdengar suara langkah kaki dari beberapa orang yang menghampiri Ella. Wajah-wajah terkejut dan panik sangat jelas tergambar.

" Salam Yang Mulia Duchess, sebuah kehormatan Yang Mulia mendatangi tempat kami," ucap salah satu pelayan yang Ella yakini dia adalah butler keluarga Count Osmund. Pria itu mengatakan salam sambil membungkuk hormat.

" Dimana ayahku, apakah dia tidak menyambut putri kesayangannya yang sudah jauh-jauh datang kemari?

Shaaaah

Kepala pelayan dan beberapa pelayan yang menyambut sangat terkejut mendengar penuturan Estrella. Gadis yang biasanya selalu menunduk takut itu kini bisa bicara tajam dan aura menekan jelas bisa dirasakan oleh mereka.

" I-itu."

Sraaak

Tap! Tap! Tap!

Estrella mengajukan kepala pelayan yang hendak menjawab. Ia bahkan melewati mereka semua dan langsung berjalan memasuki kastel meskipun belum dipersilakan.

Nori dan Luz mengikuti dari belakang pun dengan para pelayan kediaman Count Clovis Osmund. Tapi ekspresi mereka berbeda dari Nori dan Luz. Wajah mereka terlihat takut dan juga kebingungan.

Bluk

Estrella menghempaskan bokongnya di sebuah kursi. Ia lalu menyilangkan kaki juga melipat tangannya di depan dada. Kepalanya tegap dan dagunya terangkat. Ia melihat ke sekeliling rumah, di sana terdapat sebuah lukisan keluarga. Namun anehnya tidak ada gambar Estrella di sana. Hanya ada Count Clovis, seorang wanita dan seorang anak laki-laki.

" Ternyata itu yang dibisikkan oleh Tuan Duke tadi, seorang kakak laki-laki. Anak laki-laki yang jadi kebanggaan ayah tersayang. Aah aku sangat penasaran bagaimana wajahnya itu," gumam Ella lirih.

Ella kembali mengerutkan kedua alisnya saat tidak ada satu pelayan pun yang bergerak. Dalam artian, mereka hanya berdiri mematung tanpa menyajikan apapun untuk dirinya.

Gubraaak

Semua yang ada di situ terjingkat, tidak terkecuali Nori dan Luz. Semua mata tertuju kepada Estrella yang sedang tersenyum.

" Ups, sepertinya tanpa sadar kaki ku menyentuh sesuatu," ucap Ella sambil berlagak kaget.

Sebuah meja baru saja dijatuhkan oleh Ella degan menggunakan kakinya. Tentu saja itu tidak bisa dipercaya bagi para pelayan. Yang mereka tahu Ella adalah gadis lemah dan penakut. Jangankan membalikkan meja, menjatuhkan sendok atau garpu saja dia tidak akan berani.

" No-nona, apa yang Nona lakukan!"

Gubraaak

Aaaahhh

" Siap yang kau panggil Nona hah? Apa kau lupa bahwa aku adalah istri seorang Duke. Aku adalah Duchess De Agler. Lancang sekali kalian memanggilku dengan sebutan nona. Uuuh, aku rasa kau harus mengadukan kelancangan kalian ini kepada suamiku. Kira-kira, apa ya yang akan dilakukan suamiku untuk menghukum kalian. Memotong tangan atau lidah, sepertinya tidak buruk juga."

Blrukkk

"'A-ampun Yang Mulia Duchess, maafkan kecerobohan kami."

Semua pelayan sontak langsung bersujud di depan Estrella. Tubuh mereka bergetar, terlebih mengingat siapa Duke Dexter. Dexter yang merupakan seorang tyrant tentu tidak akan kesulitan untuk menebas leher mereka seketika itu juga.

" Nah kalau begitu, kalian sudah tahu kan apa yang harus dilakukan untuk menyabut ku. Jangan membuatku bicara dua kali. Lalu, panggilan ayah dan kakakku tersayang itu. Bukankah mereka sangat keterlaluan tidak menyambut ku."

Kepala pelayan dan pelayan yang lain langsung berlari menuju tempat mereka masing-masing. Nori sangat takjub melihat apa yang dilakukan oleh sang nyonya. Sedangkan Luz, dia kembali menemukan sesuatu yang lain dari diri Estrella.

" Apa Anda sengaja melakukan ini Yang Mulia Duchess?" tanya Luz penuh dengan kecurigaan.

Estrella hanya tersenyum, dia tidak ada kewajiban untuk menjelaskan apapun kepada Luz. Ini adalah urusannya dengan Duke Dexter. Jadi orang lain tidak perlu mengetahui rencananya. Meskipun ia tahu bahwa Dexter mungkin saja bercerita kepada Luz, karen setidaknya mungkin tiba-tiba menempatkan Luz di sisinya.

Luz akhirnya memilih diam karena Estrella hanya melemparkan senyum padanya. Ia juga merasa canggung jika harus bertanya kembali karena nyonya nya itu sepertinya tidak akan menjawab pertanyaan apapun yang ia lontarkan.

" Estrellaaaa, apa yang sudah kau lakukan hah!"

Count Clovis langsung mengeram marah ketika melihat meja yang terbalik itu. Bagaimanapun meja itu adalah furniture mahal yang ia dapatkan dari sebuah pelelangan.

" Harap Anda bicara dengan sopan Tuan Count. Yang Anda teriaki adalah seorang Duchess. Anda tahu kan apa hukumannya bagi orang yang dengan sengaja menghina istri dari penguasa Duchy Agler?"

Sriing

Luz sudah berdiri di depan Estrella dan menarik pedangnya. Ella tersenyum cerah, dan mengetahui bahwa seperti ini lah tugasnya Luz.

" Grrrttt, siapa kamu berani-beraninya mengancam seorang bangsawan. Dasar rakyat jelata kurang ajar!"

Luz hendak mengangkat pedangnya dan mengacungkannya tepat ke leher Count Clovis. Tapi oleh Ella dihadang dan menggunakan kode matanya, Ella ,meminta Luz untuk memasukkan lagi pedang itu ke sarungnya.

" Salam Ayah, putrimu datang. Apakah Ayah tidak merasa senang hmmm? Bukankah saya adalah putri kesayangan Ayah?"

Count Clovis semakin murka saat mendengar ucapan Ella yang baginya bernada mencibir. Ia ingin sekali melayangkan tamparan seperti biasanya yang ia lakukan terhadap Ella, tapi dia menahannya dengan baik karena ada seorang ksatria disisi Ella.

" Haah, saya agak lelah. Saya akan ke kamar saya dulu. Aah tolong siapkan makan siang ya, saya akan makan siang di sini."

" Ba-baik Yang Mulia Duchess."

" Hei, di sini aku adalah tuan kalian. Mengapa kalian malah mengikuti ucapan anak sialan ini!"

Lagi-lagi Count Clovis dibuat kesal. Semua pelayan menurut dengan apa yang diucapkan oleh Ella. Dan bahkan tidak ada yang memandangnya. Pada Akhirnya dia memilih untuk kembali ke kamarnya. Jika terus berada di luar, maka ia hanya akan semakin marah.

Ella sudah sampai di kamarnya dengan diarahkan oleh salah seorang pelayan. Dengan dalih dia tidak membawa kunci kamar, Ella berhasil mengetahui kamar Estrella yang asli tanpa dicurigai.

" Saya akan berjaga di depan pintu Nyonya Duchess."

Ella mengangguk, ia lalu masuk ke kamar milik Estrella. Betapa terkejutnya Ella saat melihat kamar itu. Kamar yang ia lihat sungguh sangat jauh dari bayangannya, untuk ukuran gadis bangsawan yang pernah ia tahu dari komik ataupun gambaran dari webnovel, ini sungguh jauh berbeda. Bisa dibilang kamar Estrella ini sangat sangat sangat sederhana.

Memang lokasinya terbilang bagus karena berada di lantai yang sama dengan kamar ayah dan kakaknya, tapi di dalamnya sama sekali tidak ada perabotan yang berarti. Hanya sebuah tempat tidur kecil, satu lemari dan satu meja rias.

" N-nyonya, ini sungguh sangat keterlaluan. Bagaimana seorang putri bangsawan memiliki kamar mirip dengan kamar pelayan? Aah maaf Nyonya, bukan maksud saya~"

" Tidak apa-apa Nori. Kau tunggulah di luar bersama dengan Luz. Aku ingin sendiri dulu."

Nori membungkukkan tubuh untuk memberi hormat lalu ia berjalan keluar kamar dan menutupnya secara perlahan. Di dalam kamar, Estella masih sangat terkejut dengan apa yang ia lihat. Ia pun mencoba mencari sesuatu yang mungkin saja bisa ia jadikan petunjuk. Dalam pengalamannya membaca web novel, biasanya para gadis suka menulis buku harian. Ella berusaha mencari itu, siapa tahu Estrella asli juga suka melakukan hal tersebut.

" Aah ketemu, mari kita lihat. Apa saja yang kau tulis di buku mu yang berwana merah muda ini Estrella Osmund?"

TBC

1
HNF G
hahahaha.... maklumin aja dex, bawaan bayi tuh🤭🤭🤭🤭🤭🤭
Oi Min
happy ending..... tang kiyu tor nopel nya bagos.....
Oi Min
gawan bayi Dex..... koyone anakmu bakal dadi saingan mu mngko...... wkwkwk
Oi Min
Ella hamil Dex
Oi Min
bagus lah klo Mayer dah tobat
Oi Min
nah.... klo skrg ada kabar Ella hamil itu bnar..... orang mereka dah ngadon trs
Oi Min
berarti mbahmu pekok Luc....
HNF G
apakah mau dicekokin darah Ella? 😅
Oi Min
gud job Roan
Oi Min
gud job Lucas..... bojomu sing cuLas kui ncen uluk di lumpuh ke
Oi Min
pekok...... ngadon ae drg., anak seko ndi??
Oi Min
apa mereka dah mo unboxing???? mupeng ini
HNF G
hahahaha.... istilah jawanya "kutuk marani sunduk" alias cari mati malah dateng ke situ, gak tau ada Dexter n Ella 😄😄😄😄😄😄
HNF G
Dexter kah?
HNF G
tetap disini sj jgn kembali. km sdh punya Dexter yg mencintaimu.
HNF G
good job hadly👍
HNF G
jangan2 antie ktm Ella yg asli
HNF G
berikan ke lucas suratnya
HNF G
sebenarnya mungkin yg kaya itu ibunya Ella, dan yg berhak dpt warisan itu ya ella
HNF G
hahahahaha.... benerkan sdh jd bestie mereka, cukup dg saling pandang udah tau maksud dr masing-masing 😄😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!