NovelToon NovelToon
I Just Want To Live An Ordinary Life

I Just Want To Live An Ordinary Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Cinta Murni / Masuk ke dalam novel
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Eby Mey2

"Angeline" adalah nama yang bagus dan cantik. Namun, pemilik nama ini tidak hidup seperti namanya. Ia masih baru lulus SMA, hidup dengan keluarga harmonis dan cukup, mempunyai banyak teman (kurasa), tapi dia introvert. Cukup pendiam, suka baca novel dan komik, dan motto hidupnya adalah hidup dengan yang biasa-biasa saja, tidak berlebih dan mencolok.

Namun ada perubahan drastis dalam hidupnya yang santai-santai saja. Secara mendadak dia meninggal, gara-gara menyelamatkan anak kucing. Tapi cerita ini tidak sampai disitu, Angeline tiba-tiba membuka matanya dan melihat atap-atap yang asing menurutnya.

"Ha...?! "

"Dimana ini? "

"inikan bukan rumah sakit, dan baju ini kenapa kuno sekali, apa aku cosplay? "




PENASARAN CERITA SELANJUTNYA SEPERTI APA?
BURUAN BACA SELENGKAPNYA!!!
DAN JANGAN LUPA KLIK LIKE, SUBSCRIBE, BERI HADIAH, DAN JUGA VOTE YAAA...!!!
AGAR AUTHOR NYA MAKIN SEMANGAT DAN RAJIN UPLOAD CHAPTER BARU!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eby Mey2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13

"I-imutnya... sampai-sampai aku ingin meremasnya." Pikir Guru Qiang dengan gilanya.

Sima Annchi masih tersedu-sedu menangis dan memohon untuk tidak mengakhiri hidupnya. Guru Qiang yang melihatnya sudah tidak tahan lagi, ia tiba-tiba memeluk Sima Annchi dengan erat. "Cup, cup, cup, sudah-sudah jangan menangis! Guru hanya bercanda. Guru sebenarnya tidak peduli dengan kehidupan dan kematian orang lain, entah seseorang tersebut mati dan jiwanya mengambil tubuh orang lain untuk bertahan hidup atau pun sebaliknya, guru tetap tidak peduli. Asalkan seseorang itu tidak mengusik guru dan menjadi musuh, guru tetap tidak peduli. Jadi, berhentilah menangis! " Guru Qiang menepuk-nepuk punggung Sima Annchi dengan pelan seakan penuh perhatian.

Sima Annchi menjadi terdiam sejenak dan menatap gurunya kebingungan. Dalam hatinya ia berkata, "Lalu, kenapa kau melakukan semua ini? "

Guru Qiang kemudian melanjutkan penjelasannya karena Sima Annchi masih merasa bingung, ia juga masih tetap memeluk tubuh Sima Annchi. "Aku tadi hanya mengarang cerita, bahwa kau sebenarnya bukan pemilik asli tubuh ini, karena tema cerita ini sedang populer. Tapi, ternyata ceritaku, kau mengalaminya di kenyataan dan yang anehnya kau tidak tahu mengapa kau bisa berada di dalam tubuh ini. Yah, setidaknya kau membagikan kisah tentang dirimu dengan sejujurnya. Bagaimana, kau merasa beban yang kau pikul dengan berusaha untuk menyembunyikan segalanya terasa sedikit berkurangkan. " Dengan bangganya berkata seperti itu.

Bukannya membuat Sima Annchi merasa lega, ia malah merasa kesal dan marah, air matanya perlahan mengalir lagi, ia merasa dipermainkan. "Lalu, apa yang kau lakukan hingga sampai seperti itu tadi. Apa itu hanya untuk mengetes ku, apakah aku musuh yang harus dimusnahkan atau tidak. hiks... kau... BOHONG! KAU BOHONG BAHWA KAU CUMA MENGARANG CERITA TAPI NYATANYA TIDAK. KAU SUDAH TAHU SEMUANYA, AKU TAHU KAU KAU BERBOHONG PASTI KARENA SIMA ANNCHI YANG LAIN YANG MENGATAKANNYA LANGSUNG PADAMU. AKU YAKIN ITU KAU BERBOHONG. Dasar... hiks... PEMBOHONG!!! "

Amarahnya meledak-ledak, Sima Annchi juga memukul-mukul dada Guru Qiang untuk melampiaskan amarahnya meskipun dia masih di pelukan sang guru. Guru Qiang berusaha menenangkan Sima Annchi yang sedang mengamuk di pelukannya tersebut. Namun usahanya semakin sia-sia karena tangisan Sima Annchi semakin kencang dan menjadi-jadi.

Sima Annchi sudah tidak tahan untuk melihat gurunya, dengan sekuat tenaga yang tersisa ia melepaskan pelukan gurunya dan mendorong gurunya pergi keluar, kemudian ia membanting pintu dengan keras untuk menutupnya di hadapan gurunya sendiri. Dari balik pintu Guru Qiang masih mendengar isak tangis Sima Annchi yang kian menjadi-menjadi.

"Ah Sima Annchi, jangan lupa nanti masuk kelas dan jangan sampai terlambat yaa...! " Guru Qiang sedikit berteriak untuk mengingatkan Sima Annchi.

Setelah mendengar perkataan dari sang guru, Sima Annchi melempar benda kearah pintu dan membuat benda tersebut pecah. Ia berteriak kembali untuk menyuruh gurunya untuk pergi dari asramanya. Guru Qiang semakin terkekeh melihatnya dan ia pun pergi.

"Aaah... ketika dia semakin marah dia semakin imut. " Guru Qiang tersenyum licik kembali.

Beberapa jam kemudian, Guru Qiang dengan hati riangnya memasuki kelasnya dan ingin segera melihat tampang muka Sima Annchi kembali. Namun saat ia memeriksanya ternyata meja Sima Annchi kosong tidak ada yang menempatinya, ia kemudian menanyakan keberadaan Sima Annchi yang biasanya setiap hari mengikuti kelas, sekarang malah ia tidak ada, ia bertanya pada Tang Yuxuan dan Tang Yuxuan juga tidak mengetahuinya. Mungkin dia telat, begitulah pikir Guru Qiang.

Tak terasa jam pelajaran sudah selesai, namun Sima Annchi masih tidak menampakkan batang hidungnya. Mungkin guru Qiang terlalu keras padanya sehingga Sima Annchi masih marah karena dipermainkan seperti itu. Guru Qiang ambil pusing lagi, toh Sima Annchi akan datang sendiri mencarinya saat malam hari. Tentu saja yang dia maksud adalah Sima Annchi yang asli. Guru Qiang akhirnya mengakhiri mengajarnya.

"Baiklah anak-anak, kita akan lanjutkan besok, dan jaga diri kalian agar tidak sakit karena musim dingin sebentar lagi akan tiba!"

Malam harinya di tempat ruang Guru Qiang, Guru Qiang sedang menyeruput teh dengan santai sambil menunggu Sima Annchi datang menghampirinya. Hingga hari pun semakin malam Sima Annchi masih tidak muncul-muncul juga, sampai-sampai perut Guru Qiang terasa kembung akibat minum terlalu banyak teh. Ia terus menunggu sampai ia ketiduran karena saking bosannya menunggu murid pengganggu ini.

Paginya pun sampai tiba dan burung-burung telah berkicau riang. Guru Qiang akhirnya terbangun dan melihat sekelilingnya yang tampak sama tidak ada perubahan sama sekali. Guru Qiang sadar, Sima Annchi tidak menemuinya semalaman. Tapi Guru Qiang masih positif thinking, dia percaya bahwa pada akhirnya Sima Annchi akan segera menghampirinya.

Hingga tiga hari kemudian pun berlalu, Sima Annchi masih tidak menampakkan batang hidungnya sekalipun. Selama tiga hari ini Guru Qiang menanyakan tentang Sima Annchi kepada Tang Yuxuan, tapi Tang Yuxuan juga tidak memiliki kabar tentang Sima Annchi. Tang Yuxuan juga merasa khawatir disetiap ada waktu luang, ia akan menengok Sima Annchi di asramanya namun, saat dia kesana tidak ada jawaban sama sekali dari Sima Annchi. Selama Tiga hari ini Guru Qiang juga ingin mengunjungi asrama Sima Annchi namun tapi ia urungkan karena ada urusan mendadak yang sangat penting.

Dan hari ini adalah hari libur, jadi Guru Qiang memutuskan untuk mengunjungi asrama Sima Annchi. Saat ia sudah di depan asrama muridnya, ia melihat Tang Yuxuan sedang mengetok-ketok pintu asrama Sima Annchi yang terkunci dan memanggil terus namanya. Namun tidak ada jawaban meskipun Sima Annchi masih berada di dalam sana. Guru Qiang akhirnya mencoba memanggilnya juga.

"Tok, tok, tok. Sima Annchi, tolong buka pintunya! Ini guru tercintamu. " Sunggu nada suara yang menjijikkan bagi Sima Annchi.

Sima Annchi yang ada di dalam melemparkan benda lagi ke arah pintu yang membuat kedua orang yang berada diluar tersentak kaget. Tang Yuxuan merasa kebingungan, melihat tingkah laku Sima Annchi yang baru ia sadari, biasanya Sima Annchi tidak pernah seperti itu. Tang Yuxuan menatap gurunya dengan penuh kecurigaan, yang sudah pasti Guru Qiang yang menyebabkan Sima Annchi menjadi seperti ini.

Seolah tidak memedulikan tatapan tajam dari Tang Yuxuan, Guru Qiang akhirnya angkat bicara lagi dengan Sima Annchi. "Sima Annchi! Jika kau bolos terus seperti ini maka aku akan mengirim surat ke kediaman mu dan bahwa kau tidak mau masuk kelas. " Kata guru Qiang.

Tidak membutuhkan waktu lama Sima Annchi pun membuka pintunya. Tampak kantong mata yang hitam dan wajah yang suram dari Sima Annchi. Tang Yuxuan sempat terkejut melihat teman masa kecilnya yang seperti itu. Tang Yuxuan menjadi sangat khwatir melihat keadaan Sima Annchi yang tidak baik-baik saja.

"Sima Annchi, apa kau baik-baik saja, Kenapa kau jadi seperti? "

... ~BERSAMBUNG~...

1
Alfatih Cell
lanjut Thor crazy Up....semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!