Diana Larasati, harus rela mengorbankan masa mudanya karena menikah dengan cucu dari keluarga konglomerat, Dion Abraham. Diana pikir setelah menikah ia akan mendapatkan nasib hidup yang lebih baik. Namun ternyata sehari setelah mereka menikah, Diana baru menyadari jika dirinya hanyalah istri kedua.
Lantas bagaimana nasib Diana setelah menikah dengan Dion ? Simak ceritanya dalam novel "ISTRI KE DUA" karya Dewi KD, jangan lupa berikan dukungan kalian berupa like dan komentar 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
"Aku mau Mas." jawab Diana penuh keyakinan, ia sudah jatuh hati pada Dion. Apa yang harus ia tunggu lagi, tidak ada penghalang baginya untuk menjadi istri Dion satu-satunya sebab Maya bukan lagi istri pertama suaminya.
Dion tersenyum ia begitu senang dan bahagia akhirnya Diana mau menerimanya. Dion tentu saja tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini, ia berjanji dan bertekad untuk menjadi suami dan cinta terbaik bagi Diana.
Cup
Dion mencium. bibir Diana sekilas dan kemudian menciumnya lagi, pada akhirnya Diana menerima ciuman tersebut dengan membuka mulutnya dan mencoba membalas ciuman suaminya.
"Aku mencintaimu." kata Dion menyatukan hidung mereka.
"Aku jatuh cinta pada mu, Diana." Dion kemudian meneruskan ciumannya kembali di bibir Diana. Ciuman yang penuh kelembutan tersebut menjadi liar dan panas bahkan Dion menggendong tubuh Diana menuju tempat tidur mereka.
Dion merebahkan tubuh Diana diatas tempat tidur dengan lembut dengan tak melepaskan ciuman mereka.
"Sejak kapan, Mas ?" Diana melepaskan ciuman mereka dengan deru jantung yang berdegup kencang dan nafas yang tersengal.
"Sejak Aku menyentuh mu, merenggut kesucian mu." Dion mencium tangan Diana dengan lembut.
"Serius ?" tanya Diana lagi memastikan.
"Sejak saat itu juga Aku bahkan tak pernah lagi menyentuh Maya, karena wajah mu selalu ada dalam pikiran Ku." Dion kembali mencium bibir Diana dengan lembut.
Hati Diana tentu seakan bersorak gembira, meskipun awal hubungan mereka tidaklah baik. Namun siapa sangka Tuhan membolak-balik kan hari mereka yang kini saling mencintai satu sama lain.
"Apa Kamu mencintai Ku ?" tanya Dion menatap mata Diana dengan intens.
Diana menganggukkan kepalanya sebagai bentuk jawabannya.
"Kapan ?" tanya Dion lagi
"Tidak tahu kapan tepatnya, yang jelas setiap kali Aku berusaha membenci Tuhan malah menciptakan rasa cinta di hati Ku." kata Diana dengan jujur.
"Benarkah ?"
Diana menganggukkan kepalanya dan mengalungkan kedua tangannya di leher Dion dan Dion kembali mencium Diana.
"Boleh kah ?" kata Dion meminta persetujuan untuk menyentuh Diana.
"Aku halal bagi mu, Mas." jawab Diana yang membuat Dion bahagia mendengarnya.
Dion kemudian melanjutkannya hingga pada akhirnya terjadilah percintaan panas diantara keduanya. Mereka melakukannya dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang. Berbagi keringat satu sama lain, dan juga kehangatan yang membuat mereka meneguk nikmatnya surga dunia.
Pagi harinya,
Diana terbangun dari tidurnya karena mencium aroma masakan, ia kemudian mengucek kedua matanya dan melihat pukul berapa hari ini. Mata Diana kemudian membulat sempurna kala melihat jam didinding yang menunjukkan pukul tujuh pagi.
"Astaga !!" pekik Diana, tubuhnya bahkan masih berbalut selimut tebal dan tanpa busana, ia kemudian teringat akan percintaan panas yang ia lakukan bersama suaminya semalam, wajar saja jika ia bangun kesiangan karena terlalu menikmati surga dunia.
"Sejak kapan Kakak jadi pintar memasak ?" kata Fiona yang merasa aneh dengan sikap Kakaknya ia melihat Dion yang tengah memasak nasi goreng dari depan pintu kamarnya.
"Jangan ganggu Kakak mu, dia pasti mau menyenangkan hati istrinya !" bisik Shella yang ingin Fiona tidak perlu kepo dengan urusan rumah tangga Kakaknya.
"Aku jadi pengen, Bu. Wanginya enak sekali !" ucap Fiona lagi.
"Nanti Ibu masak kan, lebih baik kita kembali ke ke kamar saja jangan sampai terlihat dengan Kakak mu." kata Shella menarik tangan Fiona masuk ke dalam kamarnya.
Diana yang hendak turun dari tempat tidurnya bagian intinya terasa sedikit ngilu.
"Aduh...kok ngilu ? Bukannya aku sudah tidak perawan lagi ?" Diana memegangi bagian intinya.
"Apa karena sudah lama tidak disentuh, ya ?" gumam Diana, kemudian tiba-tiba Dion masuk ke dalam kamar dengan membawa nampan berisi segelas susu dan nasi goreng kesukaan Diana.
"Selamat pagi, istri cantik Ku !" sapa Dion
...****************...