NovelToon NovelToon
Introvert Efek

Introvert Efek

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Selingkuh / Dokter Genius / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Deri saepul

Akmal seorang dokter gigi yang introvert seketika hidupnya berubah saat mengetahui kalau dirinya dimanfaatkan
Dia berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan kehormatan yang sudah diinjak-injak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deri saepul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akmal Bahagia

Malam hari, Akmal yang hidupnya sedang ditimpa kebahagiaan, dia pun menceritakan semuanya kepada bibinya. seperti biasa Akmal akan ditelepon oleh Bi Ati untuk menanyakan kabar.

"Aku baru saja bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik , wajahnya begitu mulus. ketika tersenyum duniaku teralihkan." cerita Akmal di tengah-tengah Obrolan.

"Ah yang benar, mana mungkin ada wanita cantik yang mau dengan pria culun sepertimu."

"Serius Bi, Kalau Bibi tidak percaya Lihatlah fotonya." jawab Akmal dengan segera dia pun mengirimkan foto Shakila yang tadi dia ambil di cafe Senayan.

Melihat foto yang dikirimkan Bi Ati pun terdiam, seolah memperhatikan dan menebak-nebak foto wanita yang dikirimkan. memang begitulah kenyataannya Shakila bukan wanita yang memiliki kekurangan bahkan terlalu sempurna untuk Akmal.

"Ini foto dari mana, kamu ambil dari internet ya?"

"Bukanlah Bi, itu foto yang tadi aku ambil ketika kita makan siang. Sebentar aku kirimkan foto kita berdua." jawab Akmal sambil kembali mengirimkan fotonya yang sedang makan berduaan dengan Shakila.

"Memang benar-benar sangat cantik, tapi kalau kamu mau menjalin hubungan yang serius, tolong cek kejiwaannya terlebih dahulu!"

"Memangnya kenapa Bi?"

"Ya mungkin saja Dia sedang ngelindur, karena tidak mungkin wanita yang normal mau berhubungan dengan pria yang abnormal seperti kamu."

"Ah Bibi suka gitu. Akmal tidak memiliki pacar bibi selalu mendorong Akmal untuk segera memiliki kekasih, namun setelah mendapatkan kekasih bibit seolah tidak percaya."

"Yah, yah, percaya. tapi kamu tidak boleh kepedean terlebih dahulu sebelum wanita itu mau dinikahi. Dan pastikan bahwa wanita itu benar-benar mencintaimu."

"Secepatnya, secepatnya Akmal akan memperkenalkan Shakila kepada Bibi supaya bisa menilai secara langsung."

"Buktikan jangan banyak berbicara kalau benar-benar wanita itu mencintaimu, pasti dia tidak akan menolak diajak ke jenjang yang lebih serius."

Mereka berdua pun terus mengobrol membahas kehidupan sehari-hari, namun Akmal yang sedang tergila-gila oleh Shakila, pembahasan itu tidak terlepas dari kecantikannya, kebaikannya, Senyum Dan Tawa, selalu terselip dalam obrolan obrolan mereka.

Selesai menelepon bibinya Akmal pun merapihkan mainan pesawat dan memasukkan Robi ke kandang, lalu dia pun berbaring Sambil memandangi foto-foto Shakila yang tadi diambil ketika makan siang bersama.

"Kamu memang benar-benar sangat manis, suaramu begitu lembut bagaikan alunan musik yang menenangkan. sungguh-sungguh aku akan mati penasaran kalau aku tidak bisa membahagiakanmu. Tunggu aku Shakila, aku akan datang memberikanmu kebahagiaan!" gumamnya sebelum tertidur.

Pria yang introvert itu terus memindai foto Shakila seolah tidak ada kebosanan dalam dirinya, sampai akhirnya mata itu merasa lelah dan perlahan mulai terpejam. khayalan impian dan keinginan yang begitu kuat, terbawa ke alam mimpi. Di mana Di mimpinya Akmal sudah berumah tangga dan memiliki anak membuat kehidupannya semakin terasa bahagia.

~

Siang hari ketika di klinik waktu beristirahat, Akmal menikmati makan siangnya di dalam ruangan sambil menelepon Shakila. mereka berbicara banyak Tentang kesukaan masing-masing dan kehidupan sehari hari. Mereka terlihat sangat akrab tidak ada batasan sedikitpun melupakan bahwa mereka ada satu aturan yang menghalangi, namun mereka menembus batas demi mencapai kebahagiaan.

Begitulah kegiatan Akmal untuk beberapa hari terakhir. malam hari dia akan bercerita kepada bibinya tentang perkembangan hubungan dengan Shakila, sedangkan siang hari ketika beristirahat Akmal selalu menyempatkan diri untuk mengajak Shakila mengobrol, sehingga hubungan mereka pun semakin terjalin dan mulai erat. bahkan suatu hari Akmal memperkenalkan sahabatnya yang bernama Robi, ketika mereka sedang melakukan aktivitasnya bertelepon siang hari.

"Jadi kamu memiliki sahabat seekor kura-kura yang bernama Robi?" tanya Shakila dengan suara yang penuh antusias.

"Iya, mungkin kedengarannya agak konyol, tapi Robi lah yang selalu menemaniku di setiap saat ketika aku kesepian. Setiap saat aku membutuhkan teman untuk bercerita."

"Itu tidak konyol kalau itu memberikan kebahagiaan, maka itu adalah hal yang sangat luar biasa, karena kebahagiaanmu hanya diukur dengan seekor kura-kura."

"Yah mungkin begitulah, Aku merasa memiliki saudara yang selalu mengertikanku."

"Apakah kamu tidak ingin memperkenalkanku dengan Robi?"

"Maksudnya?" tanya Akmal yang terlihat mengerutkan dahi.

"Iya aku ingin berkenalan dengan sahabatmu, Siapa tahu saja aku bisa bersahabat dengannya."

"Boleh, kapan kamu ada waktu?"

"Sekarang aku memiliki waktu."

"Memang suamimu tidak akan marah kalau kamu keluar tanpa sepengetahuannya. aku takut terjadi hal yang buruk yang menimpamu seperti beberapa waktu yang lalu."

"Tidak, Dia sedang berada di luar kota untuk mengurus cabang baru restorannya."

"Jadi?" tanya Akmal dengan hati yang sedikit berdegup dipenuhi kebahagiaan.

"Sekarang kamu bisa memperkenalkanku dengan Robi atau tidak?"

"Bisa, bisa, sebentar Aku akan menjemputmu."

"Aku tunggu!"

Tanpa membuang waktu Akmal pun mematikan teleponnya, kemudian dia keluar menemui resepsionis Untuk membatalkan semua janji siang itu, dan mengatur ulang jadwalnya di lain hari. meski tidak memberikan alasan Akmal tetap bisa keluar, karena klinik itu adalah klinik miliknya sendiri, sehingga dengan Sesuka Hati dia bisa pergi kapanpun dan kemanapun.

Hati Akmal yang dipenuhi oleh bunga-bunga cinta yang merambat ke seluruh tubuh, membuatnya terlihat begitu energik dan bercahaya. Dia terus mengendarai mobilnya dengan penuh keindahan, sesekali dia mengikuti alunan musik yang diputar untuk menemani perjalanan.

Ketika Akmal tiba di depan rumah Shakila, perasaannya campur aduk antara kegembiraan dan kegelisahan. Hatinya berdebar-debar, menciptakan ketegangan yang manis di dalam dirinya. Akmal mungkin menata kembali penampilannya dan memastikan semuanya terlihat sempurna.

Dalam mobilnya, aroma wewangian yang dipilih khusus dan musik yang diputar mungkin menciptakan suasana yang romantis. Matanya memandang ke arah rumah dengan antisipasi, menciptakan citra indah tentang momen yang akan datang.

Ketika pintu rumah Shakila terbuka, Akmal merasakan kegembiraan yang tumbuh. Senyum hangat dan sambutan penuh kasih menjadi pemandangan yang menyambutnya, membuatnya merasa dihargai dan ditunggu.

Begitu wanita pujaan duduk di sebelahnya di mobil, suasana di dalam mobil dipenuhi dengan sedikit rasa canggung, namun keintiman dan kebahagiaan juga turut melingkupi wajah mereka. Kala itu Shakila menggunakan baju gamis meski tidak mengenakan kerudung, namun membuatnya terlihat sangat sopan dan begitu elegan, berpadu dengan kecantikan yang begitu menawan. Akmal tidak bisa melepaskan pandangan seolah ingin menikmati setiap langkah dan detik yang dilewati bersama Pujaan hatinya.

"Kenapa menatapnya seperti itu?"

"Baru beberapa hari tidak bertemu, kamu terlihat begitu cantik."

"Maksudnya?" tanya Shakila dengan menatap heran ke arah Akmal.

"Tidak ada maksud. Ya sudah ayo berangkat." jawab Akmal sambil menginjak gas melepaskan kopling, sehingga mobilnya pun mulai melaju meninggalkan rumah Ramlan menuju ke rumahnya.

Perjalanan itu terasa sangat singkat bagi Akmal karena dipenuhi oleh kebahagiaan dan bunga-bunga cinta yang terus bermekaran. keindahan, kelembutan tutur sapa, membuat Akmal yakin bahwa Shakila adalah wanita yang terbaik yang dikirimkan Tuhan untuk dirinya. dia akan berusaha semaksimal mungkin supaya keinginan bersamanya bisa terwujud, meski tidak bersama dalam pernikahan Akmal ingin terus menikmati momen-momen seperti sekarang.

"Maaf agak sedikit berantakan, Maklum aku tinggal sendirian." jelas Akmal setelah mereka sampai di rumah.

"Kamu sangat rapi, meskipun kamu tinggal sendirian." Puji Shakila yang terus memindai keadaan rumah Akmal yang nampak rapih dan bersih.

"Ayo masuk!"

1
🎀
mc-nya freak, kek mana ga ada yg ngedekatin

1 like for you
jangan lupa mampir ya ke novelku ya 🤗
Raksha
saya juga pernah digituin thor
Raksha
Alusss, lanjutin Ampe sratusss
Raksha
Detail banget🙏, kamu dokter gigi kah thorr?
Raksha
Anjayyyy akhirnyoo
Raksha
tapi Thor, bukannya Akmal ganteng dan gagah?
Raksha
Thorrr saling mendukung yukk
Raksha
gwe suka penggambaran suasana lu
Raksha
Author, bisa gak mcnya jangan... 'gitu' ngerti ga?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!