NovelToon NovelToon
Bukan Lelaki Pilihan

Bukan Lelaki Pilihan

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:240k
Nilai: 4.9
Nama Author: Naira_w

Damar Prasetyo, lelaki yang berprofesi sebagai seorang ASN di suatu instansi. Damar dikenal sebagai lelaki yang baik. Namun sayang, hidupnya tak sebaik dengan sifatnya.

Istri yang dinikahi selama hampir tiga tahun, tiba-tiba meminta cerai. Padahal mereka sudah dikaruniai dua orang anak.

Damar pun dipindahkan ke daerah pelosok oleh atasannya yang tak lain adalah paman dari Rasita, mantan istrinya.

Ketika pindah ke daerah itu, Damar bertemu dengan Kasih seorang guru di daerah itu.
Perjuangan hidup Kasih dan juga beberapa orang yang dikenalnya di daerah itu, membuat Damar sadar, jika hidupnya masih lebih baik dibandingkan mereka.

Damar pun bangkit dan bertekad akan merubah hidupnya lebih baik dari sebelumnya. Bahkan Damar menggunakan warisan yang tak pernah dia gubris selama ini untuk membangun daerah itu.

Bagaimanakah kisah Damar? Apakah bisa dia mewujudkan keinginannya itu? Bagaimana pula reaksi Damar setelah tau alasan sebenarnya kenapa Rasita meminta cerai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naira_w, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Informasi Yang Mengejutkan

Selepas dari Mall Damar langsung mengajak Ridwan pulang.

Tadinya Damar ingin menemui anaknya sekarang, namun waktu sudah hampir jam dua.

Jarak perjalanan dari pusat kota ke rumah Damar agak lumayan jauh. Jika sampai di rumahnya pasti sudah sore. Jadi Damar memutuskan untuk pulang saja.

Dan akhirnya Damar pun memutuskan untuk pulang saja setelah membeli beberapa barang untuknya di desa. Tak lupa dia membelikan orang-orang desa juga Ridwan.

Damar akhirnya menyentuh karto debit yang tak pernah mau dia pakai itu. Kartu yang berisikan sejumlah uang yang sangat banyak.

Damar menggunakan kartu itu untuk membeli beberapa peralatan yang diperlukan dan dapat dipakai bersama di desa, seperti genset.

Damar bertanya pada Ridwan bagaimana stok bahan bakar di desa. Remaja itu mengatakan selalu aman. Dan akhirnya Damar memutuskan untuk membeli empat buah genset yang akan diantar ke dermaga.

Nanti Damar akan menghubungi pak Sapto bagaimana cara untuk mengangkut benda-benda itu.

"Mas, gak kebanyakan beli genset nya?" Tanya Ridwan

" Nggaklah, itu mau mas kasihkan ke puskesmas tempat mas Khadafi, kantor desa dan juga tempat kelompok Tani. Yang satunya kita taruh di rumah kita dulu. Kalau ada yang perlu bisa kita pinjamkan." kata Damar pada remaja itu.

"Bapak pasti senang mas, soalnya kalau siang kasian mas Khadafi hanya ngandelin cahaya dari jendela dan lampu emergency aja.

"Iya, nanti mas juga mau hitung-hitungan dulu sama Mas Sean dan Bang Rendi. Ada rencana yang mau mas lakukan untuk desa Timur." kata Damar dengan semangat.

Dia bahkan melupakan kerinduannya dengan anak-anaknya, melupakan apa yang dilihatnya tadi siang.

Saat ini dipikirkannya hanya bagaimana caranya dia bisa membantu orang-orang di desa Timur.

"Itu kayaknya bagus kita terapin di rumah kita ." kata Damar saat melihat panel surya.

"Ini untuk apa mas?" tanya Ridwan

"Alternatif listrik buat kita, setidaknya kalau ada ini kita bisa pakai buat di rumah kita." kata Damar.

"Kan udah ada genset mas." kata Ridwan.

"Genset kan perlu bahan bakar, kalau ini cuma perlu cahaya matahari saja." kata Damar.

Setelah mereka berbelanja untuk di bawa ke desa, Damar berhenti di sebuah toko yang menjual tas.

"Wan, kamu udah punya tas buat kuliah belum?" tanya Damar

"Belum mas, pakai tas yang lama saja. Masih bagus kok." kata Ridwan

"Yuk masuk, kita cari tas untuk kamu." kata Damar lalu masuk ke dalam toko tanpa memperdulikan Ridwan yang mengatakan tak usah.

Ridwan pun akhirnya memilih tas yang cocok untuknya kuliah karena Damar terus memaksanya.

"Kira-kira yang ini cocok nggak buat Kasih?" tanya Damar pada Ridwan sambil menunjukkan sebuah tas hitam ransel yang terlihat feminim.

"Mas mau belikan buat mbak Kasih?" tanya Ridwan dengan heran.

"Iya, mas kemarin lihat tasnya itu udah rusak resletingnya." kata Damar acuh dengan rasa heran Ridwan.

Damar sendiri sebenarnya bingung kenapa dia mau membelikan tas untuk wanita yang tinggal di depannya.

Padahal mereka hanya bertemu beberapa kali dan hanya sekedar saling sapa.

"Ini bagus kok mas, bisa muat laptop juga." kata Ridwan setelah melihat tas yang dipilih Damar untuk Kasih.

Setelah selamat memilih Damar segera membayar belanjaan mereka.

Setelah semuanya dirasa cukup, Damar dan Ridwan pun pulang ke rumah yang mereka tempati beberapa hari ini.

Mereka sampai di rumah menjelang magrib, dan segera membersihkan diri dan melaksanakan sholat magrib. Dan seperti biasa mbak Li akan menyuruhnya dan Ridwan untuk makan malam bersama.

Namun sebelum dia ke rumah mbak Li, Damar menghubungi Rasita, lagi-lagi nomornya tak tersambung.

Sepertinya Rasita memang sengaja memblokir nomornya.

Dan ini tak bisa dibiarkan, besok pagi dia harus menemui anak-anaknya.

Mereka datang ke rumah mbak Li setelah sholat isya. Ternyata Mbak Li dan mas Sean sudah menunggu mereka untuk makan malam.

Dan seperti biasa, meja makan itu sangat riuh, anak mas Sean dan Mbak Li yang bernama Senja selalu saja adu mulut dengan adik Bintang, sementara kembaran Bintang, Bulan lebih anteng dan tak banyak bicara.

Senja yang berusia sepuluh tahun sudah memiliki lima adik, wajar saja bocah itu lebih cerewet.

Berbeda dengan anak mbak Li yang bernama Galaxy dia hanya bertepuk tangan sesekali mendukung kakak sulungnya, Senja. Dengan mulut yang penuh karena suapan pengasuhnya

Mbak Li sendiri sudah tak mengurusi Senja Organizer, sudah dia serahkan kepada Amira dan Dinda, istri asisten pribadi mas Sean. Mbak Li hanya sesekali saja turun ke sana untuk mengecek laporan saja.

"Kamu jangan heran ya, Mar. Kalau di rumah ya begini keadaannya. Anak-anak itu selalu ribut gak pernah damai." kata Alisa.

"Nggak apa-apa, mbak. Aku malah senang, jadi bisa ngobatin rasa rindu sama anak-anakku." kata Damar.

"Kami belum bisa menghubungi Rasita?" tanya Alisa

"Belum, mbak." kata Damar.

Lalu dia diam sejenak dan menghela nafas panjang.

"Mas, bisa uruskan masalah ceraiku? Sepertinya memang itu jalan yang paling baik untukku dan Rasita." kata Damar.

Sepertinya memang tak ada jalan untuknya dan Rasita kembali, apalagi setelah Damar melihat Rasita menggandeng dan memeluk lelaki lain di mall tadi.

"Nanti habis makan kita ngobrol di ruangan mas." kata Sean

"Iya mas, kamu gak apa-apa kan mas tinggal dulu sebentar?" tanya Damar pada Ridwan

"Ya, nggak apa-apalah mas. Aku udah gede begini gak bakalan hilang." kata Ridwan sambil terkekeh.

Akhirnya setelah selesai makan malam, Ridwan pun pamit pada Sena dan Alisa agar kembali ke rumah yang ditempatinya.

Sedangkan Damar mengikuti Sean ke ruang kerjanya. Pasti ada hal penting yang ingin disampaikan oleh Sean, karena lelaki itu hanya akan membahas hal penting dan rahasia di ruangan itu.

Apakah yang ingin dibicarakan oleh Sean, Damar sejujurnya sudah ketar ketir. Namun dia harus tau dan Damar yakin ini pasti berkaitan dengan Rasita.

Untuk orang seperti Sean mendapatkan informasi seseorang adalah hal yang sangat mudah.

Damar baru beberapa kali saja masuk ke dalam ruang kerja milik Sean. Tak sembarang orang boleh masuk ke tempat ini.

Damar ingat jika terakhir dia masuk ke ruangan ini beberapa tahun yang lalu, saat membahas masalah perusahaan warisan ayah angkatnya.

Damar ingin mengembalikan warisan itu kepada Alisa, karena saat itu dia sudah tak nyaman. Apalagi hubungannya dengan mbak Li agak renggang karena, Mbak Li nya tak setuju dia menikah dengan Rasita.

"Duduk dulu, Mar " kata Sean sambil mengarahkan Damar duduk di sebuah sofa.

Sean berjalan ke arah mejanya dan membuka laci, dia mengambil sebuah map berwarna biru lalu duduk di depan Damar

"Mas pernah tanya sama kamu kan, apakah kamu mencintai Rasita. Dan kamu menjawab tidak" kata Sean

Damar pun mengangguk.

"Beberapa waktu yang lalu mas masih memiliki rasa kasihan sama anakmu yang masih bayi. Mas gak tega melihat anak sekecil itu berpisah dari ayah kandungnya." kata Sean lalu menjeda ucapannya sambil menyerahkan map berwarna biru itu.

"Maaf mas agak lancang karena masuk terlalu jauh untuk mencari informasi istrimu." kata Sean

Damar pun membuka map itu. Mata Damar membulat melihat foto-foto Rasita bersama lelaki lain diberbagai tempat. Bahkan yang paling parah adalah foto ketika mereka memasuki sebuah hotel.

"Itu Linggar, kekasih Rasita. Mereka berpacaran dari bangku kuliah. Lalu putus karena Linggar harus menikah dengan wanita pilihan orang tuanya." kata Sean

"Sebelum menikah denganmu, Rasita bertemu Linggar lagi karena dia adalah nasabah di bank tempat Rasita bekerja dulu. Dan kali ini hubungan mereka melampaui batas." kata Sean

"Apa kamu pernah menghitung jarak kehamilan Rasita dengan waktu kelahiran anak pertamanya?" tanya Sean

Damar terdiam memang waktu itu, Hanif lahir lebih cepat. Namun, ibu mertuanya mengatakan jika Hanif lahir prematur.

Rasita memang sudah tak gadis lagi saat Damar menyentuhnya, tapi Damar tak mempermasalahkannya dan tetap menerima Rasita dengan segala kekurangannya.

"Amplop itu hasil tes DNA kedua anak Rasita. Dan hasilnya sangat mencengangkan. Keduanya benar-benar memiliki ayah yang sama." kata Sean pada Damar

Semenjak Damar dia sudah sangat syok mendengar informasi dari Sean.

🍀🍀🍀🍀

Ternyata oh ternyata, Damar selama ini membesarkan anak orang.

Jangan lupa likenya ya🤗

1
Susi Akbarini
waaahhhh..
kangen ini ama pak sapto..
kok blm muncul2

❤❤❤❤❤❤
YuWie
Ceritanya bagus...baru nemu hari ini langsung ngebut bacanya. Semoga kak othor rajin up ceritanya bintang 5 lah. senin ku vote ya..sebagai dukunganku akan karyamu dan biar semakin banyak yg baca
YuWie
ahhhh..setelah ngebut akgirnya di akhir up. Ayooo selidiki terus pak Dedi adalah saksi hidup. Kenapa mesti takut dg pak Yanto sih pak Dedi. Ngaku aja pak..itu mereka semua org baik yg akan membantu operasi jantung anakmu.
YuWie
tuh bener kan perlu dimiskinkan juga tuh si linggar. Cerita ini mengulik kalangan atas yg ekslusif mempunyai jabatan dan menyalahgunakan jabatan serta kehidupan pencitraannya. Sama spt negri wakanda ini
YuWie
lahh sekalian aja miskinkan mereka sean. Linggar dibuat miskin biar rasita merasakan penderitaan semakin dalam.
YuWie
akhirnya ya mas Dam... dapet keberuntungan dari mbak kasih..
YuWie
benar2 ya mas damar ini..demi istri tercinta sampe bangun akses sendiri lho...salut salut
YuWie
cium bahunya yg luka dam biar cepet sembuh..dan kamu bisa action belah duren. Klo yang ini masih oruginal lhooo
YuWie
Bahagianya Damar punya kasih yang gemesin.
YuWie
gpp dam..kali ini pilihanmu gak salah. semoga sakinah mawaddah warohmah ya
YuWie
Enaknya balanya dikasih apa nih ke galih.
YuWie
bunga untuk kasih yang jadi anak sholekhah dan sabar merawat ibunya.
YuWie
nah ksn..bukan anak damar...ternyata dirimu dimanfaatkan Dam. Hancurkn saja Sean..ASN sok..banyak itu di dunia nyata yg msh suka Kkn
YuWie
masih misteri..apa maunya rasita. masih virgin gak mar istrimu dulu
YuWie
brati apa motif riska cerai sama damar..dikasih duit banyak nolak. kuharap sih anaknya bukan anak damar 😁
YuWie
sampai bab ini..ceritanya bagus banget ya.. jarang2 ada yg menceritakanndesa tertinggal begini dan warganya yg masih kental dg rasa kekeluargaan. Kalau desaku sejak ada teknologi masuk malah jadi hedonis. Sapi nya sdh hilang dari kandang diisi dengan mobil, sawah hanya diisi dengan yg tua2 krn yg muda2 maunya kerja dipabrik. Cari ayam kampung syusah klo lebaran pakenya ayam potong..hihihi spt dikota2 skrg kehidupan nya.
Meli Anja
lanjut kak
Alvin Mahmud Mahmud
bikin penasaran
Nur rochman
Ada hikmahnya pak Dedy ketangkap, semoga aj anak pak Dedy yh sakit jantung bisa diselamatkan dan pak dedy mau menceritakan kisah 20th lalu yg dia saksikan.
Biar kejahatan yg terjadi di desa timur dapat segera terungkap dan selalu kejahatan dapat hukuman yg setimpal .
Meli Anja
dilema kalau begini lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!