NovelToon NovelToon
Garang

Garang

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Dendam Kesumat
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Galla Neo

Evan dan via adalah sepasang suami istri yang belum lama menikah.
karena keadaan ekonomi yang kurang mampu mereka mencoba bertahan hidup d jakarta.
dengan bermodalkan uang yang sedikit mereka membuka usaha dagang yang bertempat d sebuah terminal.
usaha tersebut perlahan mulai membuahkan hasil yang cukup lebih, namun ketentraman mereka sering terganggu oleh pemalakan preman sekitar.
Evan membawa adiknya yang bernama Galla untuk ikut berjualan, karena pada saat itu Galla baru lulus sekolah dan belum punya pekerjaan d kampung
sampai suatu malam terjadilah keributan hingga menewaskan adiknya hingga menimbulkan rasa dendam bagi Evan untuk membalasnya.
akankah Evan mampu membalaskan dendam itu..... dan apa yang terjadi selanjutnya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galla Neo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 14 ada sedikit celah untuk awal pencarian

sore itu setibanya di jakarta, Evan kembali ke rumah kontrakan nya... Saat itu tidak ada orang yang tahu selain pemilik kontrakan tersebut, karena sebelum memasuki rumah itu ia sempat berpapasan dengan pemilik kontrakan dan sedikit sempat berbincang bincang, ia masuk dan tak keluar lagi menunggu saat malam tiba.

Dan setelah malam pun tiba baru lah Evan keluar rumah, ia sempat melihat jam di handphonenya saat itu menunjukan jam sebelas malam, ia melangkah menuju tempat di mana saat itu Galla terbunuh, di halaman ia berdiri memandangi bekas bekas kejadian itu. Juga terlihat sedang memandangi seluruh area yang masih di garis polisi terutama di depan tempat kerjanya, masih terlintas jelas saat ia memeluk Galla, juga masih terngiang rintihan kesaktiannya saat itu, hal ini semakin membuat amarah yang menggebu gebu dan karena tak kuasa menahan semuanya ia beranjak pergi dari tempat itu dan ia sudah berniat akan mencari informasi tentang Kohar malam itu juga.

Evan kini telah memasuki area terminal, tempat itu sudah mulai sepi, orang orang yang berlalu lalang hanya tinggal hitungan jari saja, tampak warung warung dan pedagang kaki lima pun sudah banyak yang tutup hanya beberapa saja yang masih berjualan. Evan melihat lihat di sekelilingnya, tampak ada sebuah warung kopi yang saat itu masih buka dan ada dua orang pengunjung yang sedang berbincang , tak lama ia pun menghampiri tempat tersebut.

Evan datang dengan memesan kopi, lalu duduk di bangku yang telah tersedia kan, sambil membuka sebungkus rokok yang baru ia beli saat di perjalanan, ia tak sengaja mendengar pembicaraan ke dua orang pria itu, mereka sedang membicarakan tentang tragedi yang di alami Evan, dan mereka pun tak tahu saat itu Evan yang berada d belakang merekalah yang sedang di bicarakan, dengan tak segan segan Evan langsung berdiri, melangkah menghampiri ke dua pria tersebut lalu ia mulai berbaur dengan ke duanya, untunglah mereka tak ada yang mengenali Evan saat itu, "maaf bang... boleh saya duduk di sini" ucap Evan sambil menunjuk tempat duduk yang berada di depan mereka, "ia bang silahkan.." jawab salah satu orang itu, lalu mereka pun mulai saling melempar kata.

"oh ya bang... dengar dengar kemarin ada pembunuhan ya.. Di mana itu??..." ucap Evan dengan berpura pura tidak tahu, "iya bang.. Itu lho di depan, di sebuah bengkel mobil yang baru beberapa bulan buka.. Kasihan mereka..." jawab orang itu, "malah denger denger yang membunuhnya juga belum tertangkap..." sambungnya, Evan pun mengangguk mencermati perkataan itu, "lalu Abang tahu ke mana kaburnya?.." tanya Evan kembali, "kurang tahu bang... Mungkin saja ke batang hari... Si Kohar kan orang Jambi..." jawab salah satu orang itu, Evan termenung sejenak, ia baru tahu ternyata semua orang di sini mengenal si Kohar preman wilayah itu. Dan setelah mendengar itu timbullah rencana bahwa ia akan mencari Kohar ke wilayah kota Jambi. Tak lama dari perbincangan tadi Evan lalu berpamitan kepada dua pria tersebut dan melangkah pulang.

Setibanya di rumah kontrakan, Evan langsung menyiapkan baju dan barang barang lain untuk bekal dan keperluan nya. Ia memasukan semuanya ke dalam satu tas yang berukuran sedang, dan setelah semuanya selesai ia mulai merebahkan diri di sofa, menunggu esok pagi tiba. dan karena rasa lelah dari pikiran dan baru kedatanganya saat di perjalanan siang tadi Evan pun langsung terlelap tidur.

1
Galla Neo
semoga menambah inspirasi/Pray/
Namgildaero
Keren 👍, lanjut
Galla Neo: makasih
total 1 replies
Celeste Banegas
Siap ngeselin tapi lucu.
Galla Neo: maksih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!