NovelToon NovelToon
Benih Peninggalan Perampok

Benih Peninggalan Perampok

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Mengubah Takdir
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: christinsenia seranica

Nina Melani merupakan seorang wanita yang ditinggalkan oleh suaminya untuk merantau ke negeri seberang.
Beberapa bulan setelah ditinggalkan suami untuk bekerja di luar negeri, Nina tampak hidup sendiri disebuah rumah yang jauh dari penduduk.
Suatu ketika, Terjadi perampokan dirumah Nina. Salah satu dari perampok itu tidak hanya menguras harta Nina, Namun juga merenggut kehormatan Nina.
Akibat dari kejadian itu, Tumbuh benih sang perampok itu dirahim Nina. Lalu, Hal tersebut sampai di telinga sang suaminya sampai Nina diceraikan oleh suaminya itu.
Setelah Nina resmi bercerai dengan suaminya itu, Nina dipertemukan kembali dengan pria yang merenggut kehormatannya itu dalam kondisi yang berbeda.
Bagaimana kisah Nina selanjutnya!
Baca kelanjutannya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon christinsenia seranica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25

"Kamu enggak apa-apa Nin!" Ucap Fira seraya mendekat ke arah Nina.

"Aku enggak apa-apa kok Fir,"

"Syukurlah kalau kamu enggak apa-apa, Tadi kamu beli minumannya lama makanya aku susul kesini!" Ungkap Fira.

"Iya Fir, Untung saja polisi segera datang! Jadi semuanya cepat aman!" Ucap Nina.

Ketika Nina dan Fira tampak mengobrol disana, Seorang pria yang sempat menolong Nina itu hendak menjauh dari tempat tersebut.

"Tunggu!" Ucap Nina pada pria yang hendak pergi itu.

"Ada apa Nin?" Tanya Pria tersebut.

"Enggak ada kok mas, Aku hanya mau ucapkan terima kasih karena mas Haris sempat menolongku!" Ungkap Nina.

"Sudah seharusnya aku menolong seseorang yang butuh pertolongan!" Ucap Haris.

Ketika Haris dan Nina terlihat mengobrol disana, Tiba-tiba terlihat Hesti menghampiri mereka disana.

"Mas Haris, Ternyata kamu disini! Aku cariin kemana-mana, Mas lupa ya kalau hari ini kamu harus temani aku cek kandungan!" Ucap Hesti.

Wajah Nina yang tadinya sedikit ceria seketika berubah mendengar ucapan Hesti itu. Mendengar hal itu dari Hesti, Wanita yang terlihat buncit itu segera meninggalkan tempat tersebut.

Melihat Nina pergi dari tempat tersebut, Haris hendak mengejar Nina. Namun Hesti dengan cepat menahan Haris, Sehingga pria yang bertubuh kekar itu mengurungkan niatnya untuk mengejar Nina.

"Mas, Ayo temani aku cek kandungan! Kamu mau lihat perkembangan calon anak kita kan!" Ucap Hesti

"Iya, Ayok pergi!"

Keduanya pun tampak meninggalkan tempat itu, Kemudian langsung bergegas menuju rumah sakit. Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Haris tampak diam tanpa mengucap sepatah kata pun. Hesti yang melihat suaminya itu tampak terdiam, Seketika memegangi tangan sang suami.

"Mas, Kok diam saja sih!" Ucap Hesti.

"Lagi malas bicara!" Ketus Haris.

"Kemarin-kemarin mas baik-baik saja denganku, Tapi setelah bertemu Nina pasti mas berubah lagi!" Ungkap Hesti.

"Kamu bisa diam enggak sih!" Teriak Haris.

Ucapan Haris itu seketika membuat Hesti langsung terdiam membisu. Beberapa saat setelah itu, Mobil yang dikemudikan Haris telah sampai di depan halaman rumah sakit. Sesampainya mereka disana, Keduanya tampak turun dari mobil tersebut kemudian masuk ke dalam rumah sakit itu.

"Mas, Aku sudah enggak sabar deh pingin melihat anak kita!" Ungkap Hesti.

Ucapan Hesti itu tak digubris atau pun di respon oleh Haris. Lelaki yang bertubuh tega itu tampak terus berjalan tanpa menghiraukan ucapan sang isteri. Hesti yang melihat sikap Haris itu merasa sangat kesal.

"Ini semua gara-gara Nina! Awas aja kamu Nina, Akan ku balas perbuatanmu!" Terdengar suara hati Hesti.

Tak lama setelah itu, Keduanya telah sampai di didepan ruangan dokter kandungan. Sesampainya disana, Keduanya terlihat masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Silahkan berbaring disana bu," Ucap seorang dokter wanita sembari tersenyum ramah.

Lalu Hesti pun tampak berbaring ditempat yang di tunjuk oleh sang dokter tersebut.

"Perkembangan calon bayi ibu dan bapak sangat baik! Kini usia janin ibu memasuki delapan minggu!" Jelas sang dokter.

Haris yang mendengar ucapan sang dokter itu tampak terkejut.

"Dokter enggak salah, Coba cek sekali lagi!" Ucap Haris.

"Salah bagaimana ya pak, Yang saya ucapkan ini sudah sesuai dengan hasil pemeriksaan!"

"Tapi dok, Seharusnya usia kandungan isteri saya baru memasuki empat minggu!" Ucap Haris.

"Saya enggak salah pak, Hasilnya memang seperti ini! Tentunya sangat berbeda dengan apa yang anda katakan!" Ungkap sang dokter.

Haris menjadi semakin bingung dengan ucapan dokter itu. Pria yang gagah berotot itu merasa kalau perkiraannya itu tidak salah, Tetapi sang dokter juga merasa kalau hasil pemeriksaannya itu sudah tepat.

Karena Haris merasa kurang yakin dengan pendapat dokter itu, Pria gagah berotot itu pun langsung mendatangi dokter lain untuk memeriksa Hesti kembali. Namun alih-alih hasil pemeriksaannya berubah, Hasil pemeriksaaan dokter yang lain juga sama dengan dokter yang mereka datangi di awal.

Haris yang merasa masih kurang puas dengan hasil pemeriksaan dua dokter itu, Kembali mendatangi beberapa dokter untuk memeriksa Hesti. Namun, Hasil pemeriksaannya tetap sama dengan hasil di awal.

Karena hasil pemeriksaan semua dokter yang Haris datangi sama, Pria itu pun memutuskan untuk pulang meski dalam benak Haris tiba-tiba meragukan anak yang dikandung Hesti itu benar darah dagingnya atau bukan.

Sementara itu ditempat yang berbeda, Terlihat Nina tampak sedang merenung di teras depan. Fira yang melihat Nina tampak melamun, Langsung mendekat ke arah Nina.

"Nin, Aku perhatikan dari tadi kok kamu melamun saja!" Ucap Fira.

"Iya Fir, Aku hanya sedang banyak pikiran!" Ucap Nina.

"Kamu memikirkan apa sih Nin, Semenjak kamu bertemu pria tadi kamu tu jadi sering melamun!"

"Iya Fir, Sebenarnya pria itu adalah ayah dari calon bayiku!" Jelas Nina.

"Kamu serius Nin! Kok bisa begitu sih Nin!" Fira tampak penasaran.

"Ceritanya panjang Fir,"

"Kalau kamu percaya sama aku, Kamu bisa cerita sama aku!"

Lalu, Nina pun menceritakan semua cerita di masa lalunya pada Fira. Nina menceritakan semua kisah di masa lalunya dengan jelas dan rinci tanpa ada satu pun yang terlewat.

Fira yang mendengar cerita Nina itu merasa sangat iba pada Nina.

"Kamu sabar ya Nin, Mungkin kamu dengan Haris itu belum jodoh! Tapi aku yakin suatu saat kamu akan menemukan seseorang yang jauh lebih baik dari Haris!" Fira tampak memberikan dukungan pada Nina.

"Terima kasih ya Fir, Kamu selalu dukung aku!"

"Kita kan sekarang sahabat, Jadi wajar kalau aku beri kamu dukungan!"

"Oh iya Fir, Rencananya nanti aku mau cek kandungan dirumah sakit tempatmu bekerja!"

"Iya, Kamu datang aja besok, Kebetulan aku ada shift besok!"

"baik Fir, Ya sudah aku istirahat dulu ya capek!"

Setelah itu, Nina tampak beristirahat dikamarnya. Sementara Fira terlihat sibuk mengerjakan laporan rumah sakit.

*********

Keesokan paginya, Terlihat Nina tampak bersiap-siap untuk berangkat ke rumah sakit. Hari itu Nina hendak ke rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya.

"Mama sudah enggak sabar deh kepingin melihat perkembangan kamu sayang!" Terlihat Nina tampak mengelus-elus perutnya yang terlihat semakin membuncit.

Selesai bersiap-siap, Nina pun langsung berjalan ke arah depan untuk menunggu sebuah taxi yang akan digunakannya menuju rumah sakit. Beberapa saat menunggu disana, Akhirnya taxi yang ditunggu Nina datang juga.

Setelah taxi itu datang, Nina pun tampak masuk ke dalam taxi itu. Kemudian sang supir taxi melajukan taxi tersebut menuju rumah sakit.

Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit, Nina tampak bersemangat.

"Sayang, Kamu kok aktif sekali pagi ini! Mama semakin enggak sabar deh lihat kamu lahir!" Terdengar ucapan Nina sembari terus mengelus perutnya yang semakin berisi itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!