NovelToon NovelToon
Istri Amnesia Ustaz Azzam

Istri Amnesia Ustaz Azzam

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cinta setelah menikah / Konflik etika / Pernikahan Kilat / Gadis Amnesia
Popularitas:191.3k
Nilai: 5
Nama Author: Susanti 31

Sakuel novel "Tabir Pernikahan."
Follow ig @tantye005

"Demi Allah aku bukan suamimu, kamu salah orang," ucap Ustad Azzam menundukkan kepalanya dan mundur beberapa langkah.

"Tapi aku yakin kamulah suamiku. Kamu menikahiku tiga hari yang lalu."

Kejadian tidak terduga terjadi pada ustad muda bernama Azzam. Pria itu tiba-tiba diklaim suami oleh perempuan yang tidak pernah ia temui sebelumnya. Namanya Hayya, gadis yang baru saja terbangun dari tidurnya setelah beberapa hari akibat kecelakaan. Gadis yang Azzam dan anak-anak temukan di pinggir sungai memakai gaun pengantin.

Lantas apa yang akan Azzam lakukan pada perempuan itu? Terlebih Hayya terus menganggap dirinya adalah suami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susanti 31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 ~ Mertua dan ipar idaman

Baru saja melangkahkan kakinya di lantai marmer milik orang tua Azzam, suara seruan dari gadis cantik sudah terdengar nyaring di telinga Hayyah. Ia hanya bisa tersenyum kala pelukan hangat dari iparnya ia dapatkan secara tiba-tiba. Ketakutan akan mempunyai ipar yang julid pun sirna seketika.

"Aku sudah menantikan kedatangan kak Hayyah dari semalam, kenapa malah pulang ke rumah orang tuanya sih?" tanya Aira dengan sedikit gerutuan.

"Mas Azzam yang meminta," lirih Hayyah.

"Jangan terlalu mendengarkan kak Azzam, dia itu cerewet dan suka mengatur," bisik Aira, akan tetapi di dengar oleh Azzam yang tak pernah melepaskan genggaman tangannya dari Hayyah.

"Kakak mendengarnya," ujar Azzam.

"Aku tidak peduli." Aira, gadis lulusan pesantren tapi malah melanjutkan studinya di bidang ke dokteran seperti jejak ayahnya. Sifat gadis itu pun ikut ayahnya yang sedikit ceria, tidak kalem seperti bunda Haura mau pun Azzam. "Hari ini kak Hayyah milik Aira!" Memaksa tangan Azzam agar terlepas dari kakaknya.

Setelah berhasil, Aira pun mengajak kakak iparnya menuju kamar ustaz Azzam yang telah ia hias ala pengantin baru.

"Bagaimana? Cantik bukan? Ini semua ide aku dan ayah."

"Cantik sekali, tapi terlalu berlebihan Dek."

Aira menggelengkan kepalanya. "Tidak ada yang berlebihan untuk menyambut menantu pertama di rumah ini."

"Benar kata adikmu," celetuk bunda Haura.

"Terima kasih sudah menerima Hayyah selapang ini Bunda, Aira." Mata Hayyah berkaca-kaca karena terharu akan kebaikan keluarga suaminya. "Entah apa yang terjadi kalau kalian tahu tentang masa laluku," lanjutnya dalam hati.

"Ayo!" Aira menarik tangan Hayyah agar duduk di sofa. Di atas meja terdapat tiga kotak dengan ukuran yang berbeda-beda.

"Ini adalah hadiah Ayah, Bunda dan Aku untuk kak Hayyah. Soalnya kak Hayyah mampu meluluhkan hati kak Azzam, sampai-sampai kak Azzam meneteskan air mata hanya untuk menunggu kak Hayyah bangun dari koma." Aira tersenyum lebar.

"Pertama buka dulu kado dari ayah." Aira menyerahkan kotak hitam pada Hayyah.

"Jangan menolak," ujar bunda Haura.

Hayyah pun mengambil kotak tersebut dan membukanya secara perlahan. Ia menemukan paket honeymoon selama satu minggu.

"Kata kak Azzam, kak Hayyah mulai mengajar satu minggu lagi, jadi bulan madunya harus disegerakan."

"Ayah mana? Aku ingin berterima kasih."

"Ayah ada di bawah, sepertinya berbicara dengan suami kamu. Nanti bunda yang menyampaikannya."

"Terima kasih Bunda."

"Terima kasihnya nanti saja, sekarang buka pemberian dari aku." Menyerahkan kotak merah muda.

Hayyah pun kembali membukanya dan menemukan gamis dan kemeja couple warna cream.

"Aku membelinya dengan gajiku magang di rumah sakit. Kak Hayyah dan kak Azzam harus memakainya saat berbulan madu, jangan lupa kirimkan fotonya ya."

"Pasti, aku akan memakainya."

....

Jika Hayyah sedang disibukkan oleh adik iparnya yang terus berceloteh, maka Azzam sibuk menolak segala fasilitas yang ayahnya berikan untuk kebutuhan rumah tangganya bersama Hayyah. Bukan menolak rezeki, tetapi modal usaha ratusan juta yang diberikan ayahnya sudah lebih dari cukup, bahkan sampai saat ini ia belum mengembalikannya.

Dan sekarang ayah Harun malah menawarkan rumah dan mobil untuk menjamin kehidupannya.

"Tidak Ayah, Azzam tidak ingin menerima apapun lagi dari Ayah. Melunasi uang 1 miliar yang Azzam ambil beberapa hari yang lalu sudah jauh lebih dari cukup."

"Kalau begitu ambil salah satu mobil ayah. Bukankah uang tabungan kamu gunakan untuk membeli rumah?"

"Azzam akan mengambil mobil ayah, tapi meminjamnya sampai di mana Azzam bisa membeli sendiri."

"Benar-benar keras kepala seperti Bunda. Ayah itu bekerja untuk kalian berdua. Untuk anak cucu ayah nantinya Nak." Ayah Harun mulai gemas dengan tingkah putra sulungnya. Apa-apa Azzam selalu ingin mengandalkan keringat sendiri padahal jika ingin semuanya bisa terpenuhi tanpa harus banting tulang.

"Kan bisa disedekahkan untuk fakir miskin dan anak-anak yang membutuhkan di luar sana Ayah."

"Benar-benar kamu ini."

"Sudahlah, Azzam mau ke kamar dulu."

"Cie pengantin baru, bawaannya mau tinggal di kamar terus," ledek ayah Harun.

"Ayah seperti anak kecil," cibir Azzam sebelum menutup ruang kerja ayahnya.

Pria itu menatap sekeliling rumah dan tak menemukan bunda juga adiknya. Bisa di tebak keduanya masih bersama Hayyah saat ini, padahal ia sudah memberikan waktu satu jam lebih.

Azzam berdehem di ambang pintu, membuat ketiga bidadari cantiknya menoleh padahal tadi sibuk bercerita.

"Sudah satu jam lebih, apa kakak bisa meminjam menantu bunda dan kakak iparmu Aira?" tanya Azzam dengan nada candaan.

"Cepat sekali," gerutu Aira.

"Namanya juga pengantin baru, ayo temani Bunda buat kue." Bunda Haura menarik tangan Aira. Gadis itu sama sekali tidak tahu memasak padahal usianya sudah memasuki 24 tahun. Entah apa yang terjadi jika sudah menikah. Aira hanya tahu memesan makanan dan belajar.

"Aku ikut Bunda," pinta Hayyah ikut berdiri.

"Nanti saja, sekarang mas ingin bicara Hayyah."

"Hm, baiklah." Hayyah kembali duduk, sementara bunda Haura dan Aira telah meninggalkan kamar pengantin baru tersebut.

"Mas mau membicarakan apa?"

"Tidak ada, mas hanya ingin duduk berdua denganmu."

"Hanya itu?"

"Hm."

"Kan bisa nanti."

"Sekarang sudah tidak tergila-gila pada mas? Padahal kamu yang mengejar-ngejar mas sampai melamar lewat chat."

Hayyah mengulum senyum. "Aku masih tergila-gila sama Mas Azzam, sakin tergila-gilanya aku takut melakukan kesalahan yang berakibat kehilangan kamu."

"Benarkah?" Azzam menaikkan salah satu alisnya. Ia tersenyum kala Hayyah mengangguk dengan pipinya yang memerah.

"Kita berangkat nanti malam bisa?"

"Berangkat?"

"Bukannya ayah memberikan paket bulan madu sebagai hadiah pernikahan?"

"Ah ya, aku hampir lupa. Kita berangkat nanti malam. Aku sudah tidak sabar jalan-jalan berdua bersama mas Azzam. Pasti sangat menyenangkan jalan-jalan di sekitar bangunan yang di dominasi warna putih dan biru yang estetik." Hayyah senyum-senyum sendiri membayangkan masa-masa bulan madunya akan terasa indah di Santorini. Terlebih ayah Harun mengambil paket spesial. 6 malam 7 hari, setiap tempat mereka akan bermalam 2 hari.

"Aku juga sudah tidak sabar melihat senyuman lebarmu."

"Ish selalu saja membuatku baper."

Bukannya menyahut Azzam malah berbaring di pangkuan Hayyah. Rasa kantuk tiba-tiba menyerangnya padahal baru jam 10 pagi. Mungkin karena semalam tidak tidur nyenyak lantaran beribadah demi kelapangan dadanya menerima masa lalu sang istri. Bahkan Azzam berdoa agar aib istrinya tidak diketahui orang lain. Ia takut momen seperti tadi tak ia temukan dalam keluarganya lagi.

Azzam menatap istrinya dari bawah sehingga dapat melihat kalung inisial A dan H di leher sang istri.

"Siapa yang memberikannya?" Azzam menyentuh kalung tersebut.

"Bunda, katanya ini adalah inisial mas Azzam dan aku. Cantik kan?"

"Cantik pakai banget."

"Aku sangat bahagia mendapatkan suami, mertua dan adik ipar yang meratukan aku Mas. Semoga kebahagiaan ini tidak berakhir sampai aku menghembuskan napas terakhir."

1
Kendarsih Keken
Aq masih di sini masih nyimak
Hafifah Hafifah
berarti pacarnya tuh bukan orang baik dan membawa pengaruh buruk buat aira
Hafifah Hafifah
cie aisyah ampe g bisa tidur gara" mau dilamar
Hafifah Hafifah
ku kira abizar tuh anaknya si hasan g taunya anak kakaknya
Hafifah Hafifah
lw hayyah jadi nikah ama si adam belum tentu adam bisa menerima hayyah dengan masa lalunya yg kelam
Hafifah Hafifah
amiinn
Hafifah Hafifah
ternyata si azzam bisa menerima masa lalu hayyah salut banget deh ama azzam
ir
kalo ini mah udah jelas azzam suruh nikah lagi biar dapet keturunan,. males bgt cerita begini
queena
klo sampai azam poligami thor, aku udah aja deh bacanya,😥
paling gak suka cerita Ber bau bau poligami atau orang ketiga🙏🙏
Hafifah Hafifah
karna yg cantik dimata azzam hanya hayyah seorang
Hafifah Hafifah
wah g kebalik tuh
Hafifah Hafifah
ya ampun g tau aja dia siapa azzam sebenarnya
Arsyad Al Ghifari 🥰
jangan ada poligami Thor .karena .salah satunya pasti akan ada yang tersakiti .dan suami lebih condong ke yang muda apalagi kalau udah hamil .yang pertama akan di abaikan
Arsyad Al Ghifari 🥰
siap meluncur 🏃🏃
saljuniza
klau seandainya ada poligami dari cerita ini sampai disini saya baca ceritanya karena saya membenci cerita yg ada poligami
Kendarsih Keken
Aq mampir lg di sini
Tabir pernikahan aq sdh baca inj sexuel nya kah
Hafifah Hafifah
akankah kamu tetap senang lw tau dalang dari kecelakaan yg kamu alami itu kemungkinan airin yg melakukannya
Hafifah Hafifah
wah bener banget zam.makanya yg hayyah inget hanya namamu
Putri rahmaniah
istri untuk suamiku,,kalau Azzam poligami ga suka lagi baca cerita nya Thor,,pasti ada salah satu hati yang tersakiti..
Hafifah Hafifah
aduh kok aku juga ikut deg"an ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!