NovelToon NovelToon
Desa Hujan

Desa Hujan

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Sudah dua tahun ini Feri tidak pernah pulang ke rumah. Ia tinggal di asrama tempatnya bersekolah. Rencananya ia hanya akan pulang setelah lulus. Tapi di liburan kenaikan kelas kali ini firasatnya berbeda. Hatinya menuntunnya untuk pulang. Ia juga mengajak sahabatnya untuk pulang ke desa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8 Hasil Bumi

Kenikmatan yang tiada tandingannya. Daging ikan sungai yang masih segar dipadukan dengan sambal dan lalapan hasil dari tanam tanah sendiri. Untuk beberapa hari ke depan warga desa akan lahap dimanjakan dengan menu itu.

Hari sudah dipilih. Tepat setelah subuh Bu Lurah dan Sukri mewakili orang-orang desa untuk berbelanja di pasar. Kebutuhan yang tidak bisa mereka penuhi sendiri mereka terpaksa harus membelinya. Di musim penghujan mereka hanya akan mengunjungi pasar jika benar-benar membutuhkan saja. Mereka akan melakukan pembelian secara kolektif dimana orang terpercaya yang akan mereka utus untuk melakukan transaksi pembelian sesuai dengan kebutuhan mereka.

Feri, Iwan bersama tiga warga yang lain turut berangkat dalam perjalanan ke pasar sebagai sukarelawan yang akan membawakan barang-barang belanjaan. Pagi masih begitu dingin dengan kabut dan awan samar yang tertahan. Berjalan melalui medan yang naik turun bukanlah sesuatu hal yang susah bagi para warga yang sudah terbiasa terlatih melakukannya.

Tidak lama berselang rombongan yang dipimpin oleh Bu Lurah ini sampai juga di pasar kliwon yang sudah ramai sesuai harinya mereka datang di pasar tersebut yaitu kliwon. Pandangan sinis menatap mereka yang mengetahui darimana mereka berasal. Cibiran selalu saja terdengar di setiap langkah mereka menyusuri keramaian pasar. Tapi bukan Bu Lurah namanya jika tidak bisa menguasai keadaan. Hal semacam ini tidaklah sama sekali mengucilkan hatinya. Tempaan dan didikan dari sang suami menjadikan mentalnya kuat laksana baja yang berapi-api.

Iwan begitu lega bisa kembali di dunia nyata. Belum genap seminggu menginap di rumah temannya rasanya sudah seperti tinggal begitu lama terkurung di sana. Kembali ke pasar yang pernah di kunjunginya waktu pertama kali datang bersama Feri ia bisa merasakan perbedaan yang nyata di tempat itu antara pagi dengan malam harinya. Pagi itu ia begitu senang bisa melihat aktivitas orang-orang di sana yang sedang bertransaksi dagang dengan suasana riuh menyenangkan. Dan pada saat malam pasar ini akan menjadi sama layaknya kuburan yang sepi membisu yang hanya menawarkan kengerian.

Minyak goreng dan minyak tanah adalah primadona utama dalam daftar belanjaan mereka. Terutama minyak tanah yang mereka jadikan sebagai bahan utama mereka sebagai penerangan di waktu gelap. Selainnya ada bahan tambahan yang juga berpengaruh seperti gula, garam, dan teman-temannya. Setelah kebutuhan belanja terpenuhi lima kuli panggul yang mereka bawa sendiri dari desa termasuk Feri dan Iwan sudah siap sedia untuk membawa barang-barang belanjaan mereka. Sejatinya akan lebih ringan jika diangkut dengan ojek. Tapi masalahnya tidak ada yang mau mengantar mereka kembali sampai ke desa. Setelah Sukri selaku bendahara menyelesaikan proses transaksi dengan membayar semua pembelian mereka pun segera kembali melakukan perjalanan untuk pulang ke desa. Tidak sama seperti saat berangkat kini mereka kembali dengan membawa beban berat.

“Sukri kemana Bu Lurah?”, tanya seorang warga.

“Sebentar lagi dia nyusul. Masih ada perlu katanya. Kita jalan dulu saja”, ujar Bu Lurah.

Begitulah kehidupan masyarakat pedesaan yang masih kental akan budaya gotong royong dan paguyuban. Pekerjaan yang terkesan berat akan lebih mudah diselesaikan jika dilakukan secara bahu-membahu bersama-sama.

Setelah sampai di desa rombongan Bu Lurah langsung diserbu warga yang ingin mengambil jatah mereka. Saat-saat seperti ini mengalahkan rasa takut mereka yang untuk sementara terpinggirkan demi memenuhi kebutuhan pribadi. Seakan tidak peduli dengan permasalahan inti yang di setiap hujan dan malamnya senantiasa menanti.

1
ℨ𝔞𝔦𝔫𝔦 𝔞𝔫𝔴𝔞𝔯
makin penasaran
ℨ𝔞𝔦𝔫𝔦 𝔞𝔫𝔴𝔞𝔯
gurauan nya kurang bisa gw pahami
Kustri
ini beneran 26 part?
pendek BGT...
coba lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!