NovelToon NovelToon
Tasbih Cinta Untuk Adam

Tasbih Cinta Untuk Adam

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Konflik etika / Cinta Terlarang
Popularitas:479.9k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

"Dalam Tasbihku, ku langitkan doa atas namamu, meski aku tidak tahu apakah doaku yang akan pulang sebagai pemenangnya." ~ Hawaa

Hubungan persaudaraan tak sedarah yang sudah terjalin ternyata menumbuhkan cinta diantara Adam dan Hawaa, tapi semua itu harus terhalang, saat Adam memilih menganggap Hawaa hanya sebatas saudara.

Hawaa yang telah kecewa, kembali dibuat terluka saat Adam datang mengenalkan kekasihnya, Anissa yang ingin Adam ajak serius.

"Saat kamu melangitkan doa dengan nama orang lain, kamu harus siap menerima jawaban, dari doa itu." ~ Adam

Inikah jawaban, dari Doa yang Hawaa langitkan, ataukah ada jawaban lain yang belum kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Sembilan

"Jangan pergi, Hawaa. Jika pernikahan aku membuat kamu menjadi tertekan, akan aku batalkan," ucap Adam.

Hawaa kembali memandangi wajah saudara tirinya itu. Ucapan dari mulut pria itu tak disukainya. Selalu saja menekannya dengan membatalkan pernikahan.

"Jangan jadi pria brengsek dan jahat karena aku, Adam. Pernikahan itu bukan mainan. Aku sebagai wanita tak terima dengan sikapmu ini. Apa kamu tidak berpikir bagaimana perasaan Annisa jika tiba-tiba pertunangan kalian dibatalkan? Sebelum kamu melangkah seharusnya kamu memikirkan semua dengan matang. Pria sejati itu selalu dipegang kata dan janjinya!" ucap Hawaa.

Adam mengusap wajahnya dengan kasar. Menarik rambut frustasi. Selama sembilan belas tahun bersama, dia belum siap berpisah. Entah perasaan apa yang saat ini dia rasakan, yang pasti dia takut kehilangan wanita itu.

"Jika kamu membatalkan pertunangan, aku pastikan kita tak akan pernah bertemu lagi. Aku tak mau mengenal pria tidak berpendirian. Jika kamu sudah mengambil satu keputusan, bertanggung jawablah. Jangan plin plan!" ucap Hawaa.

"Apa yang bisa aku lakukan untuk mencegah kepergianmu selain itu?" tanya Adam.

"Tak ada yang bisa kamu lakukan. Jangankan kamu, Abi saja tak bisa mencegahku. Satu pintaku, jangan pernah sakiti Annisa jika kamu memang menyayangiku. Menyakiti dia sama saja kamu melukai perasaanku. Aku juga wanita. Jika kamu telah melangkah, jangan pernah lagi untuk mundur," ucap Hawaa.

Adam terdiam mendengar ucapan gadis itu. Dia tak tahu harus berkata apa lagi dan melakukan apa lagi untuk mencegah kepergian Hawaa.

Hawaa lalu berdiri dari duduknya dan meninggalkan Adam seorang diri. Pria itu masih mencoba berpikir tentang perasaan apa yang dia rasakan saat ini.

**

Hawaa terbangun pagi-pagi buta dengan perasaan campur aduk di dalam dadanya. Hari ini adalah hari terakhirnya bersama Bunda Syifa dan Abi Haikal sebelum dia pindah kerja ke luar kota besok. Dia pasti akan merindukan mereka, tetapi dia berharap bisa membuat hari ini menjadi hari yang manis untuk mereka bertiga.

Bunda Syifa sudah bangun lebih dulu dan sedang duduk di ruang tamu dengan secangkir kopi di tangan. Hawaa melangkah mendekati Bunda dengan senyuman.

"Assalamualaikum. Selamat pagi, Bunda. Sudah bangun dari tadi bundanya?" tanya Hawaa.

"Waalaikumsalam. Iya, Sayang. Bunda sudah tidak bisa tidur lagi. Rasanya campur aduk, senang dan sedih melihat kamu pergi besok," jawab Syifa.

Dia senang karena anak gadisnya akan ditempatkan di posisi yang bagus, itu semua karena kecerdasan sang putri. Sedih karena mulai besok mereka akan terpisah.

"Aku juga sedih, Bunda. Tapi kita harus percaya bahwa jarak tidak akan merusak hubungan kita. Aku akan selalu mengunjungi kalian dan kita akan tetap tersambung melalui telepon dan pesan," balas Hawaa. Dia berusaha menutup kesedihan dengan senyuman.

Abi Haikal bergabung dengan mereka sambil mengucek mata dan tersenyum. Dia segera memeluk Hawaa erat.

"Selamat pagi, Nak. Kamu sudah siap memasak sarapan spesial untuk kami hari ini, kan?" tanya Haikal.

"Tentu, Abi. Ini hari terakhir aku bersama kalian, jadi aku ingin membuat sesuatu yang istimewa."

Hawaa kemarin berjanji akan memasak buat kedua orang tuanya. Dia juga mengatakan ingin menghabiskan waktu seharian bersama kedua orang tuanya.

"Hawaa, sudah lama sekali kita tidak memakan nasi goreng spesial seperti yang pernah kamu buatkan. Bisakah kamu membuatnya lagi?" tanya Syifa.

"Tentu, Bunda. Akan aku memasak makanan spesial untuk sarapan pagi ini."

Mereka semua duduk di meja makan sambil Hawaa sibuk di dapur. Hawaa sambil menyanyikan lagu kesukaannya sambil memotong bawang dan menggoreng telur.

Adam dan Gafi telah pergi ke kantor dan sekolah. Pria itu harus pergi pagi karena ada rapat. Padahal dia ingin seharian di rumah, tapi rapat kali ini tak bisa ditunda.

"Abi, Bunda, jika nanti rasanya tidak pas di lidah, jangan diledek ya!" ucap Hawaa sambil memasak nasi goreng yang sesuai permintaan bundanya.

"Bunda sangat yakin masakanmu pasti lezat," ujar Syifa dengan senyuman.

"Bunda selalu saja memujiku, dan membuat aku melayang," balas Hawaa.

Beberapa saat kemudian, Hawaa menghidangkan nasi goreng spesial tersebut di meja makan. Warna-warni sayuran dan aroma rempah menyebabkan mereka langsung tergoda.

"Selamat makan, Abi dan Bunda," ucap Hawaa.

Mereka lalu mengambil sendok dan garpu dan memulai sarapan. Hawaa melihat wajah mereka berbinar-binar saat menyantap hidangan itu.

"Hawaa, ini rasanya luar biasa! Kamu benar-benar memiliki bakat memasak yang luar biasa," puji Abi Haikal

"Iya, Nak. Ini enak banget. Kamu harus memasak untuk kami setiap kali kamu pulang mengunjungi kami," ujar Syifa.

Hawaa tersenyum puas melihat reaksi mereka. Dia bahagia melihat kedua orang tuanya sangat menyukai masakan yang dia buat.

"Tentu, Bunda. Akan saya lakukan dengan senang hati," jawab Hawaa.

Mereka menikmati sarapan pagi mereka dengan penuh kehangatan dan kebersamaan. Mereka tertawa, bercanda, dan berbagi cerita satu sama lain. Hari itu menjadi hari yang manis bagi mereka bertiga.

Setelah sarapan, mereka bersiap-siap untuk pergi ke taman tempat favorit mereka untuk berjalan-jalan. Mereka melihat pemandangan indah, mengobrol tentang masa depan Hawaa, dan menghabiskan waktu berkualitas bersama. Taman favorit saat gadis itu kecil.

Namun, waktunya cepat berlalu dan saatnya untuk kembali pulang ke rumah. Jam telah menunjukan pukul sembilan pagi. Matahari sudah menyinari bumi dengan garangnya.

"Waktunya kita pulang, Nak. Besok Abi dan Bunda akan mengantar kamu pergi hingga ke Batam," ucap Syifa.

Hawaa mengangguk dan menyeka air matanya yang mulai menitik. Kemarin Haikal memang mengatakan pada gadis itu jika dia dan Syifa akan mengantar hingga ke kos, memastikan tempat tinggal putrinya itu layak.

"Terima kasih, Abi dan Bunda, untuk hari yang indah ini. Aku akan merindukan kalian," ucap Syifa pelan.

"Kami juga pasti akan merindukanmu, Sayang. Tapi ingatlah selalu, kami selalu di sini untukmu, baik dalam pikiran maupun doa," balas Syifa.

Mereka berjalan pulang dengan tangan kiri Hawaa digenggam Bunda Syifa dan tangan kanannya digandeng oleh Abi Haikal. Mereka berjalan dengan perasaan haru dan bersyukur atas waktu yang mereka habiskan bersama.

"Semoga di tempatku yang baru nanti aku bisa menata hati kembali. Aku akan belajar mengikhlaskan semuanya. Aku yakin, Allah telah menyiapkan kejutan yang indah untukku," gumam Hawaa dalam hatinya.

...----------------...

1
Rosia Ariyanti
Luar biasa
Al Fatih
cerita yg bagus,, menguras emosi jiwa mantul Mak...
Arsyla Ghafany
Luar biasa
Yani Cuhayanih
Happy end mama...semangaat terus untuk berkarya....
Yani Cuhayanih
Pas aku hadiir lagi eeh sudah goooooollllll
Yani Cuhayanih
Lupa toh dah jd suami istri..hawwa masih blm konek
Cita Ratna Wulandari
👍👍👍👍
Hafifah Hafifah
kayaknya si hawaa g sadar deh lw adam itu suaminya
Hafifah Hafifah
udah tua g usah tebar pesona si haikal g akan tergoda.mending urus tuh anaknya biar bisa jadi perempuan yg baik biar g nurunin sifat ibunya yg seorang pelakor
Hafifah Hafifah
ya ampun udah tua juga julidnya masih belum hilang.terserah haikallah hartanya mau dia kasih kesiapa apa urusannya ama kamu nadia
Ayu galih wulandari
Alhamdulillah akhirnya endingnya happy happyy 😘😘😘😘😘😘😘 mkc mama yg sdh membuat karya ini ,sukses terus ya mam...tp ingat jaga kesehatan & tetep semangat💪💪💪💪
Ayu galih wulandari
Namanya Hawaa kyk ibunda kita semua pastinya lebih syantiik...kak author ,wlpun kita tahu nam Annisa pasti jg syantiik.. Lanjuuut dech kak..mic ya sdh update..🤗🤗😘😘😘😘😘😘
Ayu galih wulandari
Lanjuuuut kak
Ayu galih wulandari
Bagus bangeet aquvsuka dg karya karyamu kamu kak..setelah sekian purnama terlewatin ...KANGEN 😘😘😘😘😘😘😘
Diana Subar
cinta itu suka" nya aja ya...mau kemana..mau kesiapa tdk ada yg tau...ciaaann hawa...
Nelly oktavia
karyanya kak buat hati mewek
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
astaga Adam.. bisa²nya kamu lagi sama siapa.. pikiran, hati dan mulutmu tentang wanita lain. /Hammer//Hammer//Grievance/
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
Aamiin... pasti Hawa.. tetap semangat dan postif thinking aja. semua akan indah pada waktunya
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
Oh ikatan adik kakak memang kuat 😭😗😗
ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ
Visualnya bagus semua.. tapi ya cewek lebih cantikkan Annisa 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!