NovelToon NovelToon
Menembus Puncak Bela Diri

Menembus Puncak Bela Diri

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Murid Genius / Mengubah Takdir / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:22.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ichwan Fzn

Hang Jihan, seorang anak jenius dari keluarga sederhana, lebih memilih fokus pada pekerjaannya dan membantu sang ibu yang terserang penyakit. Dunianya yang tenang berubah ketika ia mendengar tentang pil ajaib yang konon dapat menyembuhkan penyakit sang ibu.

Tekadnya untuk menyelamatkan sang ibu menyeretnya ke dalam dunia bela diri yang penuh bahaya. Di sana, bakat terpendamnya bangkit, menunjukkan bahwa dia dilahirkan untuk kebesaran.

Namun, perjalanannya tak mudah. Rintangan tak terduga menghadangnya. Diperkuat oleh harapan sang ibu, Hang Jihan bertekad untuk menjadi kuat, mendaki puncak, dan kembali sebagai orang yang bisa dibanggakan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichwan Fzn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesedihan Nona Muda

Hang Jihan berlari tertatih-tatih, membawa Nona Muda ke tempat aman. Kepercayaan Zhang Chen memberinya semangat, meskipun luka menyelimuti tubuhnya.

Hujan turun rintik-rintik di tengah kegelapan malam. Rasa dingin dan kelelahan bagaikan jarum es menusuk tulang, dan setiap hembusan nafas bagaikan api membakar paru-parunya.

Namun, ia tidak menyerah, rasa tanggung jawab berhasil menguatkan tekadnya untuk terus melangkah maju, menjauhi Kuang Longwei dan Bai Xi yang saat ini tengah bertarung.

Saat Hang Jihan merasa bahwa dirinya sudah aman, bayang-bayang seorang praktisi masih mengintainya seperti buruan yang tak terelakkan.

Di tengah keheningan hutan yang mencekam, dibawah guyuran hujan, sepasang suara tak dikenal berhasil menghentikan langkah Hang Jihan.

"Hai anak kecil, serahkan Nona muda."

Mendengar ini, Hang Jihan mengerutkan keningnya, bagaimana pun kondisinya terlalu menyedihkan untuk bertarung. Bahkan ia tidak yakin untuk bisa menghindar di serangan pertama.

"Apa kau bisu?"

Hang Jihan tidak menanggapi ini, ia bertaruh untuk terus melangkah, menjauh meninggalkan praktisi yang tidak dikenalnya. Dengan wajah yang putus asa, ia merindukan pelukan hangat sang ibu.

Dengan peringatannya yang diabaikan, orang itu dengan cepat menyerang Hang Jihan. Namun, sebelum ia menyentuhnya, sosok lain tiba-tiba muncul, menghalanginya dengan cekatan, memicu pertarungan sengit di antara mereka.

Insiden serupa terus berulang, saat ia melangkah beberapa meter ke depan, dari balik kegelapan suara seseorang memecahkan keheningan.

"Hai anak kecil, serahkan Nona muda"

Runtunan serangan terus melanda, namun selalu dipatahkan oleh kehadiran misterius yang seakan berusaha memberikan pertolongan. Pertarungan sengit antara keduanya terbentang, semua ini dalam upaya untuk membawa kembali Nona Muda.

Hingga akhirnya, di depan Hang Jihan, terlihat lima puluh ahli bela diri yang bersiap untuk menghadang. Tubuhnya gemetar tanpa daya, rasa putus asa menyelimuti dirinya yang terkulai.

Namun, di tengah ketidakberdayaan Hang Jihan, tiba-tiba energi dahsyat melanda tubuhnya, membebaskan gendongan Nona Muda yang terlempar tidak jauh dari lima puluh ahli tersebut.

Hang Jihan tersungkur ke tanah tidak berdaya, dirinya telah mencapai batas, tepat sebelum penglihatannya benar-benar menghilang, ia melihat pertarungan yang brutal diantara para ahli bela diri. Mereka tidak ragu membunuh demi hadiah yang telah di janjikan.

"Gadis Kecil!" Dengan sisa-sisa kekuatannya ia berhasil mengucapkan nama itu.

Wu Xiaotian yang berada di dekatnya terlonjak mendengar teriakan itu. Dia melihat Hang Jihan bangun dengan wajah yang pucat.

Hang Jihan terengah-engah, "Gadis kecil! Gadis kecil!" Matanya liar mencari orang yang dicarinya.

"Junior, tenangkan diri mu."

Hang Jihan tersadar. Pandangannya kabur, dan rasa sakit luar biasa menjalar di seluruh tubuhnya. Dia berusaha mengingat apa yang terjadi, tapi kepalanya terasa seperti berputar. Pengalamannya yang mengerikan akhir-akhir ini tampaknya telah membayang-bayangi dirinya.

Sementara saat ini, suara samar terdengar di telinganya. Dia berusaha untuk fokus, tapi semuanya terdengar seperti gumaman yang tidak jelas. Perlahan, dia mulai mengenali wajah pria yang mengenakan topeng giok itu.

"Senior Wu Xiaotian?" bisiknya lemah. "Di mana aku?"

Pendekar bertopeng giok itu tersenyum dengan nada yang menenangkan. "Kau aman sekarang."

Sejenak Hang Jihan merasa lega, namun ingatan tentang Nona Muda kembali menghantuinya. Bagaimana pun, Nona Muda adalah tanggung jawabnya, dan dia tidak ingin mengecewakan Zhang Chen yang telah rela berkorban demi dirinya.

"Lalu, bagaimana dengan keadaa gadis kecil?" Tanya Hang Jihan dengan ekspresi panik.

"Maksudmu Nona Muda kota Yunlan? Junior tidak perlu khawatir, dia tertidur dengan pulas disampingmu."

Hang Jihan tersentak mendengar perkataan itu. Ia menoleh ke samping dan menyadari bahwa salah satu tangannya hampir menyentuh aset milik Nona Muda Qing'er.

Seolah tertimpa tangga dua kali, Nona Muda Qing'er membuka matanya di saat yang sama. Dengan tatapan samar, ia melihat seorang bocah laki-laki di sampingnya. Saat menyadari tangan bocah itu hampir menyentuh tubuhnya, Nona Muda Qing'er marah dan menamparnya.

*Plakk!*

Tamparan keras itu menghantam wajah Hang Jihan, meninggalkan jejak merah yang panas di salah-satu pipinya.

Hang Jihan terkejut mendapati tamparan ini, tak bisa mengelak. Rasa perih di pipinya tidak sebanding dengan malu yang membakar hatinya. Bagaimanapun juga, ini pertama kalinya Hang Jihan merasakan dirinya ditampar oleh seorang wanita.

Nona Muda Qing'er menatapnya dengan dingin. "Berani sekali kau menyentuhku!" bentaknya.

Hang Jihan menundukkan kepalanya, tak berani menatap mata gadis kecil itu. Tatapannya yang tajam dan dingin seperti menusuk jiwanya. Instingnya mengatakan bahwa ia tidak boleh mencari masalah dengan gadis yang berdiri di depannya. Sejenak, Hang Jihan tercekat, tak mampu mengeluarkan sepatah kata pun.

Sifat angkuh dan keras kepala Nona Muda Yun Qing'er semakin menguatkan kesimpulan Hang Jihan yang dibuatnya saat dia tak berdaya beberapa waktu lalu. Gadis ini memang sesuai dengan reputasinya sebagai wanita yang tak kenal takut dan suka menyulut masalah. Terlebih lagi dengan identitasnya sebagai putri tunggal keluarga Yun, Hang Jihan semakin enggan mencari perkara dengannya.

Yun Qing'er yang baru tersadar dari pingsannya selama beberapa hari, menatap sekelilingnya dengan panik. Perasaan panik mulai menyelimuti dirinya saat melihat bahwa pengawal setianya, Zhang Chen tidak berada di sana.

"Paman Chen, di mana Paman Chen?!" Bentak Yun Qing'er, tanpa sadar menggoyang-goyangkan tubuh Hang Jihan.

Hang Jihan enggan menjawab pertanyaan itu. Kondisi Nona Muda Yun Qing'er masih tidak stabil. Ia khawatir penjelasannya akan menghancurkan mental Nona Muda itu.

Alasan Hang Jihan memang masuk akal. Nona Muda Yun Qing'er telah mengalami banyak penderitaan akhir-akhir ini, terutama saat mengetahui fakta bahwa satu-satunya pengawalnya yang tersisa harus mengorbankan diri untuk menyelamatkan mereka berdua. Bahkan membayangkannya saja membuat bulu kuduk Hang Jihan berdiri.

Di sisi lain, Yun Qing'er masih menunggu balasan Hang Jihan. Sambil membentak-bentaknya, air mata mengalir dari sudut matanya yang imut. Ini menggambarkan betapa pedulinya Nona Muda kepada pengawal setianya.

Yun Qing'er dikenal sebagai gadis sombong dan keras kepala. Kehidupannya tak lepas dari masalah. Ia mencoret-coret monumen keluarga Yun di halaman kota, menjahili para pedagang, dan menjarah koin emas dari anak orang kaya untuk dibagikan kepada orang miskin.

Namun, di balik sifat nakalnya, terdapat kesendirian yang mendalam. Hanya dua orang pengawal pribadinya yang menghiburnya saat ia bersedih dan melindunginya saat ia menghadapi kesulitan.

Melihat pengawal pribadinya mengorbankan diri untuknya, Nona Muda Yun Qing'er benar-benar terpukul.

"Bocah, cepat katakan paman Cheng!" Jelasnya sekali lagi, menatap dingin wajah Hang Jihan.

Hang Jihan melihat ini hanya bisa menghela nafas panjang, "Sebenarnya, itu..."

"Sebenarnya apa?!"

"Paman pengawal telah tiada" Ungkap Hang Jihan dengan berat hati, matanya tidak kuat untuk menatap Yun Qing'er.

Mendengar itu, tubuh Nona muda menjadi lemas tak berdaya, tatapan matanya kosong. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi sebelumnya, namun kepalanya terasa berdenyut dan kabut tebal menghalangi ingatannya.

"Paman Chen... Paman Chen..." Yun Qing'er kembali memanggil nama pengawalnya dengan suara lemah. Air mata mengalir di pipinya.

Hang Jihan yang melihat Yun Qing'er begitu sedih, merasa hatinya teriris. Ia ingin menghiburnya, namun ia tidak tahu harus berkata apa. Kematian Zhang Chen merupakan pukulan berat bagi Yun Qing'er, dan Hang Jihan tidak ingin memperparah situasinya dengan mengatakan hal yang salah.

Hening menyelimuti ruangan untuk beberapa saat. Hanya suara isak tangis Yun Qing'er yang memecah kesunyian. Hang Jihan duduk di samping tempat tidurnya, dan tanpa berkata apa-apa, ia menggenggam tangan Yun Qing'er dengan erat.

Sentuhan Hang Jihan memberikan sedikit rasa tenang bagi Yun Qing'er. Ia menatap Hang Jihan dengan mata yang berkaca-kaca.

"Apakah Paman Chen benar-benar sudah tiada?" Yun Qing'er bertanya dengan suara lirih.

Hang Jihan mengangguk pelan. Ia tak tega untuk berbohong kepada Yun Qing'er.

Saat kesedihan menyelimuti ruangan, sepasang suara yang tak asing lagi memecah isak tangis Yun Qing'er.

"Bocah, Nona Muda, syukurlah kalian sudah bangun!"

Udara segar seakan menyapa Yun Qing'er dan Hang Jihan saat mendengar suara itu. Namun, Yun Qing'er berbalik menatap Hang Jihan dengan tatapan permusuhan. Ia menyadari bahwa tangan mereka saat ini saling bersentuhan. Hang Jihan sadar akan tatapan ini. Wajahnya menjadi pucat, dan senyum pahit terukir di sudut mulutnya. Dia juga tidak menyangka keajaiban benar-benar terjadi.

Hang Jihan pasrah menerima takdir yang akan menimpanya.

"Bocah sialan! Beraninya kau membohongi ku!"

*Plak!*

Sebuah tamparan keras kembali mendarat di pipi Hang Jihan. Sekarang jejak tangan merah terlihat jelas di kedua pipinya.

1
Embun Pagi
lanjut
Jatmiko
/Smile//Smile/
Uju Edi
lanjut
Ichwanfzn: siap kak ditunggu ya
total 1 replies
DownBaby
akhirnya up min, Pertemuan pertama yang berkesan antara Hang Jihan dan Zhuo Yifan, dan dimasa depan mereka akan bertarung sepertinya
Ichwanfzn: sepertinya ya
total 1 replies
Embun Pagi
mntap
Sofandsyah
dasar kamprwet....MC kok kalaaah muluuu.... kenapa gak di mampusin ajaaah. lalu di buang di got.
harusnya sebagai MC.... ilmunya di perdalam dulu... yaah kalo kalah sekali kali ya ndak papa... laaah ini, mc kalah muluuu.... hanya mengandalkan nasib baik di tolong orang lain....bener2 naif. gak menarik babarblaaas.
Sofandsyah
kenapa saat di gua misterius tdk berkultivasi dulu u/ menaikkan level kultivasinya.....?
Embun Pagi
mantap Thor, paling ditunggu karyanya
Ichwanfzn: terimakasih atas pujian senior!
total 1 replies
azizan zizan
hmmm...ini yang menyebabkan kebanyakkan pembaca jadi muak belom apa2 udah mau tunjuk hero aduhhh... maaf Thor novel mu terpaksa aku buang dari rak bacaku...
Ichwanfzn: Silahkan, lagipula faktor mc masihlah anak-anak yang masih harus bertahap yang baru masuk dunia bela diri, kedepannya bakal ada perubahan sikap dari mc juga kok, dia bakal belajar seiring berjalannya chapter.
total 1 replies
DownBaby
Ada maksud tersembunyi ini
Ummy Kulsum
lanjut thor
Embun Pagi
lanjut
DownBaby
Coba tebak obsesi Jihan terhadap ibunya apakah sebuah berkah atau justru kutukan
Pasaribu Hengky
siapakah nenek beruang itu yang selalu disebut Hang Jihan ?
Ichwanfzn: kata-kata umpatan, seperti "sialan, brengs*k, dll, sebagai ciri khas. tapi tidak menutup kemungkinan kalo author bkl singgung mengenai sosok nenek beruang ini di masa depan.
total 1 replies
Embun Pagi
akhirnya setelah 25 bab menghabiskan waktu perjalanannya Hang Jihan sampai ke sekte, kira-kira butuh berapa bab ya untuk menghabiskan waktu di sekte ini?
DownBaby
manggil nya Terbalik wkwk
Zoelf 212 🛡⚡🔱
letoy
Ichwanfzn: Cukup wajar karena lawannya berada di tingkat yang lebih tinggi dari kultivasinya saat ini, setiap ranah kultivasi di novel ini memiliki jurang perbedaan yang dalam. bahkan jika itu hanya satu tingkat makanya itu Shi Bai mengatakan, bahkan jika Hang Jihan adalah orang terkuat diranah pemurnian tubuh, itu tidak bisa mengalahkan binatang Roh nya yang setara ahli di ranah peleburan jiwa.
total 1 replies
꧁SNA ⋆⃟
aku mampir, jangan lupa mampir juga ya
DownBaby
Tidak bisa dipungkiri, dalam pemurnian Hang Jihan terhadap Mata air abadi surga dan bumi, memang ada keanehan. aplagi mengingat dia masih muda dan baru masuk dunia kultivasi, bahkan menurut perkataan Zhuo Yifan di bab sebelumnya itu terbilang mustahil, sebagai penikmat fantasi timur ada beberapa kemungkinan.

1. Ada sosok kuat yang membantunya.
2. latar belakang Hang Jihan yang tidak biasa, meski dia tidak mengetahuinya
3. kekuatan dari doa atau harapan ibu pada bab sebelumnya.
4.faktor lain.

dan itu aja teori dari saya hehe
Ichwanfzn: keren bang hehe analisis yang cukup lengkap
total 1 replies
Embun Pagi
Akhirnya ningkat juga kultivasinya... dan kelompok kalajengking hitam sepertinya akan menjadi bahan percobaan dari kekuatannya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!