NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua

Kesempatan Kedua

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Lari Saat Hamil
Popularitas:898.7k
Nilai: 4.6
Nama Author: Rahma AR

Baru kali ini Edna merasa sangat takut. Dia menyesali kebodohannya yang ngga minta ditemani Luna.

Tolong...... Mama....., tolong Edna.

Mata Edna terpejam dan tubuhnya terkulai dalam pelukan seseorang.

Satu jam kemudian Edna tersadar. Dia terkejut melihat dirinya sedang terbaring di atas tempat tidur dengan pakaiannya yang sudah ngga melekat lagi di tubuhnya.

sequel my ex crush

semoga suka ya.....♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penasaran

Eleanor menatap nanar pil yang diberikan Bara padanya. Setelah melakukannya berulangkali sampai tubuhnya luluh lantak, dengan entengnya laki laki itu memberikan pil pencegah kehamilan padanya.

"Aku masih belum puas menikmatimu," senyum Bara tampak puas setelah mereka saling merapikan pakaian masing masing.

"Kenapa kamu ngga pake pengaman bodoh!" makinya gusar.

"Jangan memakiku!" geram Bara tersinggung.

"Aaargh," jerit Eleanor ketika Bara menjambak kuat rambut indahnya. Kulit kepalanya tertarik tertarik sangat dalam dan itu sangat menyakitkan.

"Panggil aku tuan!" ketusnya kejam dan tarikannya semakin kuat saja karena Eleanor belum mau menurut.

"Ba-baiklah.... Tuan.....Aaarggh.... Lepaskan.... Sakit.... Bara....."

"Tuan Bara."

"I-i-iya.... Tuan Bara."

Bara mendengus puas. Dia pun melepas kasar jambakannya membuat Eleanor terdorong ke arah meja kerja Eriel, tempat mereka berci*n-ta tadi.

Bara melihat beberapa helaian rambut pirang gadis barbie itu dalam genggaman tangannya.

"Itu peringatan kecil buatmu. Jika kau berani meremehkanku lagi, bersiaplah menanti yang lebih menyakitkan dari ini." Hatinya puas saat melihat Eleanor mengangguk penuh ketakutan padanya.

Selama ini gadis itu selalu meremehkannya setiap melihat kehadirannya. Tapi tadi gadis sombong itu sudah ngga bisa lagi membedakan siapa yang menyentuhnya sampai membuatnya gila, ternyata hanyalah asisten bosnya yang selau dia pandang sebelah mata. Dia bahkan melayani Bara sepenuh hati walaupun pada awalnya marah besar.

Jiwa ja-langnya membuat dia lupa kalo Bara yang melakukannya, bukan Eriel. Bahkan dengan ngga tau malunya dia terus memanggil nama laki laki yang selalu dianggap remeh olehnya.

"Kapan pun jika aku menghubungimu, kau harus datang."

Eleanor kembali mengangguk .Dia ingin secepatnya pergi dari sini. Ngga disangka, Bara sangat kejam.

Bara menunjukkan layar ponselnya ke arah wajahnya. Eleanor terkesiap. Bara terus saja menggeser slidenya.

Tidak! Eleanor menutup mulutnya. Itu dirinya pada berbagai posisi dalam keadaan polos.

Pantas saat dia sudah merasa sangat lemah dan kelopak matanya terasa berat untuk dibukanya, dia merasakan beberapa kali kakinya seperti digerak gerakkan. Waktu itu dia hanya menurut saja tanpa mengerti apa maksudnya.

Rupanya Bara mencari posisi yang menantang untuk menjepretnya sebagai alat untuk mengancamnya.

Dasar rendahan!

"Jika kau mangkir, aku akan mengirimkan semua fotomu ini pada semua akun sosial mediamu. Biar fansmu juga bisa menikmatimu," kekeh Bara sambil menyimpan lagi ponselnya.

Jantung Eleanor berdegup kencang. Wajahnya memucat, seolah darahnya sudah menguap semua.

"Telan pil itu sekarang," seru Bara sambil mencengkeram keras rahang wajah Eleanor dan memasukkan pilnya dengan paksa. Dia menuangkan segelas air mineral ke dalam mulut gadis itu hingga tumpah melewati bibirnya sambil menekan dalam kedua pipinya.

"Dalam keadaan begini pun kamu masih sangat cantik, Eleanor," tukas Bara dengan tatapan memuja Kemudian dia pun membersihkan tumpahan air mineral di bibir Eleanor dengan bibirnya. Kemudian melu*m@t penuh n@*fsu pada bibir kelas mewah yang membuatnya jadi candu. Dia beruntung bisa menikmati semuanya yang selama ini selalu dia khayalkan.

Tangannya kembali mere#m@s bagian depan yang menonjol indah itu membuat Eleanor terpancing dan membalas lu#m@tan bibirnya penuh g@irah.

*

*

*

"Jelaskan apa hubunganmu dengan gadis itu," todong Zayn memaksa begitu mereka sudah berada di apartemennya.

Zayn sengaja ngga mengantar Eriel pulang ke perusahaannya. Tadi Zayn sudah meminta pengawalnya untuk mengendarai mobil Eriel ke apartemennya.

Kaysar juga sudah ada di sana, karena dia tadi ikut menyusul mobil yang dikemudikan Zayn.

Eriel masih diam. Dia bingung harus memulai dari mana. Dia ragu untuk mengaku.

"Itu mantanmu?" tuding Kaysar yakin.

"Jadi karena dia, kamu ngga nikah nikah," sambungnya sok tau dengan ekspresi mengejek.

Eriel masih enggan menjawab.

"Mungkin kita bisa bertanya dengan Fazza atau Jef," pancing Zayn tenang.

Kepala Eriel terdongak. Jef, dia ngga takut, tapi kalo Fazza, Eriel masih khawatir. Fazza pasti bisa memasukkannya ke ICU jika tau kejadian yang sebenarnya.

Kaysar dan Zayn tersenyum miring melihat reaksi Eriel. Sudah dipastikan Fazza dan Jef mengenalnya. Jika mereka satu SMA, Nathan, Zoya, Cleora dan tiga csnya juga pasti kenal. Bahkan mungkin juga Fanny.

"Zayn, telpon Fazza," seru Kaysar menakuti.

"Fazza ngga kenal. Yang lain juga. Mereka mungkin pernah lihat." Eriel mencoba sabar, padahal pikirannya dilanda kekalutan mengingat mata merah Edna.

"Dia bukan dari keluarga seperti kita?" tebak Zayn.

"Tapi dia bersama Sandra," sambung Kaysar cepat.

"Dia hanya gadis biasa." Eriel menyandarkan tubuhnya di pinggiran ranjang Zayn. Dia pun heran, setelah bertahun tahun menghilang, gadis itu tiba tiba muncul bersama Sandra

Yang Eriel heran, di waktu pernikahan Felicia dan Gathan yang menghebohkan itu, kenapa Edna ngga ikut bersama Sandra?

Dia harus menghubungi Sandra. Tapi karena ngga kenal baik, Eriel akan bertanya pada daddynya saja.

Sementara itu Zayn dan Kaysar saling pandang. Ngga percaya dengan penjelasan Eriel.

Serius selera Eriel hanya gadis biasa?

Tapi tadi mereka melihat gadis itu lebih dari gadis biasa.

Sebenarnya apa yang terjadi.

"Aku.pulang dulu." Eriel bangkit dari duduknya. Dia harus secepatnya menemukan Edna. Ditampar gadis itu juga ngga apa apa. Asalkan Edna mau menerima pertanggungjawabannya yang sudah terlambat. Mungkin sekarang saatnya untuk berhenti.

Eriel merasa aneh. Keinginan itu muncul begitu saja setelah melihat Edna.

"Fanny bagaimana?" cetus Zayn. Teringat mereka sudah menelantarkan Fanny di loby hotel.

"Emang kenapa? Kami hanya partner just benefit aja," sahutnya tanpa beban. Hari ini dua perempuan dia lepaskan.

Kaysar tertawa mendengarnya. Zayn kembali menggelengkan kepalanya.

Mereka membiarkan Eriel pergi. Dipaksa juga akan sia sia, si tengil itu tetap ngga akan mengatakannya.

"Kita harus menyelidiki Sandra," putus Kaysar setelah Eriel membanting keras pintu apartemen Zayn. Kebiasaan buruknya. Setiap diperingati dia akan ngeles dengan alasan mengecek kualitas pintu. Apakah terbuat dari kayu terbaik atau triplek. Eriel memang si tengil kurang ajar.

"Siapa tadi namanya.... Ed.... Ed apa, ya." Sayangnya Zayn lupa. Kejadian tadi cukup cepat, ditambah lagi dengan kedatangan Fanny.

"Tina, 'kali," tebak Kaysar asal. Dia mendengar seruan Eriel tapi ngga gitu jelas.

Zayn merasa bukan Tina, tapi mirip.

Sialan. Kenapa memorinya ngga langsung menyimpannya saja saat Eriel meneriakkan nama gadis itu.

Baru kali ini dia bisa teledor. Zayn terlalu terkesima dengan sikap di luar nalar Eriel.

*

*

*

Malamnya.Edna tersenyum melihat putra kembarnya sudah tertidur pulas.

Wajah Eriel kembali hadir. Setelah sekian lama terlupakan olehnya.

Rasanya ada yang salah dengan penglihatan dan perasaannya. Garis wajah Eriel yang sekarang kenapa sedikit mirip dengan kedua buah hatinya....?

Ada gelenyar aneh mengetuk hatinya.

Ngga mungkin. Edna ingat karena malam itu saat dia pergi, Eriel masih bersama Fazza dan yang lainnya.

Siapa?

Siapa yang sudah melakukannya?

Edna ngga tau sampai kapan pertanyaan ini akan terjawab.

"Edna?"

Edna cepat mengusap air matanya saat mendengar sapaan Sandra.

"Kamu kenapa sedih? Shakti susah ngga apa apa, kan?" Sandra menatapnya terenyuh.

"Dia selalu membuatku khawatir," gumam Edna sambil tersenyum tipis.

"Namanya juga masih kecil. Besok besok dia ngga akan mengulanginya," tawa Sandra ngga yakin. Shakti suka mencoba hal hal aneh sampai Shaka suka mengamuk memarahi kelakuan mengkhawatirkan adik kembarnya.

Tangannya menarik tangan Edna, mengajaknya keluar dari dalam kamarnya agar si kembar ngga terjaga.

1
Reni Setia
makasih author untuk novelnya
Rahma AR: sama sama
total 1 replies
Purwanti Wanti
tisu mana tisu?
Anonymous
ok
Purwanti Wanti
banyak banget tokohnya jadi mumet ngapalinnya
Purwanti Wanti
emang tau alamat jalan ke neraka🤭🤭
Ana Gusri Siregar
bingung terlalu byk nama.tp santai ajalah krn ceritanya seru.
Rahma AR: ada pendahulunya hehe...
total 1 replies
Purwanti Wanti
owalah bapakmu ed
Nunung Ningrum
jarak 7 tahun sih masih mending, gak terlalu jauh, saya aja jarak 12 tahun dg suami tapi seneng seneng aja, malah enak banget/Smile/ selalu dituruti🤭
Suyudana Arta
banyak typo nya
Muhammad Arifin
knp karya kakak selalu banyak TYPO?
Empi Hungkul
cerita nya baguuus banget aku ska.... 💪💪💪
Lisa Natalia
part yg sangat mengandung bawang🥲🥲
Mr Grey😼
Buruk
Mr Grey😼
Kecewa
Fera Susanti
luar biasa
Lala Al Fadholi
dari sekian pasangan kenapa pasangan Fazza maksa amat masa sama anak SMA kls 1 LG...kesannya kaya kehabisan stok wanita yg imbang dgn Fazza...untung ceritanya terakhir JD walaupun ga cocok menurut sy tp dah selesai
Cis Siu
gantung
Rahma AR: lanjut ke mu baby girl ya.....
total 1 replies
Heny Susanti
Luar biasa
Siska Lenggo
😭😭😭😭
Lia Kiftia Usman
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!