NovelToon NovelToon
Daisy Lovely

Daisy Lovely

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Nikah Kontrak / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

Menikah itu berdasarkan 1 hal , saling mencintai. Tapi tidak denganku, aku menikah karena menggantikan pengantin wanita yang tiba-tiba menghilang begitu saja.
"maafkan aku Henry aku tidak bisa meninggalkan karirku"
Henry meremas kertas berwarna kuning itu dengan marah. Tak hanya dirinya, orang tuanyapun tak bisa menahan kemarahan dan malu yang harus di tanggungnya.
Seorang gadis mendekat dengan senyuman cerah wajahnya manis dengan polesan make up tipis membuatnya semakin cantik.
"menikahlah dengannya"
"apa maksud mama?"
Perdebatan Ibu anak terjadi memicu ketegangan yang sulit terpecahkan, Henry meraih tangan Erica dan menariknya menujua ke sebuah ruangan tertutup, di sana mereka diam sejenak.
Henry dan Erica harus mencapai kesepakatan agar tidak saling merugikan. Mungkinkah mereka akan jatuh cinta seiring berjalanya waktu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Sudah seminggu aku berada di rumah mewah yang tidak terlalu besar ini rumah dengan desain yang sangat cantik, tapi hanya memiliki 1 kamar tidur saja , menyebalkan. Aku harus berbagi kamar dengan Henry, karena pernikahan kita hanya akan bertahan beberapa bulan saja maka Henry memutuskan untuk tidak pindah rumah, yang artinya dengan begitu dia harus merelakan kamar pribadinya di bagi denganku, sejak aku datang ke rumah ini Henry selalu tidur dan menghabiskan waktunya di ruang kerja , yang letaknya bersebelahan dengan kamar utama.

Malam itu setelah kami menikah , kami duduk berdua di dalam kamar hotel untuk membicarakan kontrak pernikahan kami , Henry mengijinkanku menulis apapun yang aku inginkan begitu juga denganya . kami setuju untuk menikah selama 6 bulan kedepan ,setelah itu kami akan mengajukan perceraian. Selain itu yang tak kalah penting adalah kami tidak boleh saling mencampuri urusan masing-masing, status kami hanya lah pernikahan kontrak yang artinya harus patuh dengan apa yang sudah kami sepakati.

Terkadang Henry lupa jika sudah ada Erica di dalam rumahnya , dia harus berbagi kamar dengan wanita yang sah secara hukum adalah istrinya, begitupun dengan Erica yang setiap kali bertemu dengan Henry di dalam rumah dia lebih banyak menunduk . dalam kontrak di sebutkan hanya pemilik yang memiliki hal atas semuanya , pihak kedua yang merupakan Erica tidak bisa menggunakan fasilitas tertentu tanpa ijin Henry selaku pemilik rumah atau pihak pertama.

aku pikir Henry akan melarangku ini itu ternyata tidak, dia lebih ke yang tidak peduli dengan adanya diriku di kehidupanya yang baru, tentu saja, walau bagaimanapun rasa sakitnya hatinya ketika di tinggal oleh Erica tak ada siapapun yang dapat memahaminya ,termasuk diriku yang sulit menebak seperti apa sifat Henry sebenarnya .

Aku sudah pernah bicara padanya , bahwa aku bisa tidur di mana saja, tapi dia menegaskan bahwa keputusan dirinya yang benar di rumah ini. Lagipula dia juga selalu pulang malam, seperti malam ini , dia pulang jam 11 malam dan diam-diam memasuki kamar sebisa mungkin tidak menimbulkan suara agar tidak menggangguku, selama seminggu hidup dengannya aku merasa dia sangat baik, di balik sikapnya yang dingin hatinya sangat baik. Aku tau dia masih menyimpan perasaanya untuk Theresa, atau mungkin saja saat ini dia sedang berusaha mencari Theresa. Entahlah...

Seperti hari-hari sebelumnya Erica selalu bangun lebih awal di banding Henry, dia akan membersihkan rumah dari sudut ke sudut setelah itu ia menyiapkan sarapan dan pergi mandi, dia bisa menggunakan kamar mandi luar jika kamar mandi kamarnya sedang di gunakan Henry, setelah selesai melakukan pekerjaan rumah dia akan menyantap sarapan paginya dan pergi kerja. Meski tinggal serumah Henry meminta Erica untuk tidak mempedulikan keberadaanya, dia bisa memakai fasilitas rumah sesuai kebutuhanya sebisa mungkin tidak melakukan kesalahan. Mereka juga sepakat untuk tidak menyentuh barang pribadi masing-masing. Meski terikat pernikahan tapi mereka hidup layaknya orang asing dalam 1 rumah.

Erica menyudahi sarapannya dan bersiap untuk berangkat ke tempat kerja , saat itu Henry baru keluar kamar menuju dapur tentu saja mereka berdua saling bertemu.

"Selamat pagi !" Ujar Erica

"Selamat pagi !" Jawab Henry singkat

Erica bergegas mengambil tas dan kunci mobilnya tapi saat hendak membuka pintu ia berhenti kemudian menghampiri Henry yang sedang menyeduh kopi.

"Hmmm, aku tidak tahu harus bilang atau tidak tapi Malam ini aku akan pulang larut, ada makan-makan perusahaan"

"Ya, lakukan sesukamu " jawab Henry singkat

"Apa seharusnya aku tidak perlu mengatakanya ?"

"Hmm"

"Baiklah "

Erica berlalu pergi dengan begitu dia tidak perlu ijin jika harus pulang larut malam atau sedang acara perusahaan. Henry masih duduk menikmati segelas kopi sambil membaca beberapa pesan yang masuk di ponselnya, dia masih menunggu Theresa memberikan kabar padanya, setidaknya Theresa membalas pesanya.

Henry sudah sampai di kantor, dia menemui Benny untuk menemaninya sarapan di kantin, sejak menikah tak ada yang berubah darinya, Henry masih makan di kantin saat pagi hari seperti biasa di temani Benny. Hanya Benny satu-satu orang yang tahu bagaimana pernikahan Henry dan Erica.

"Ben.. ayo kita makan "

Benny melirik sejenak ke arah Henry lalu mematikan laptopnya dan mereka pergi bersama.

Mereka berdua menyantap makanan yang di pilihnya sambil sesekali membicarakan pekerjaan. Di tengah pembicaraan mereka Benny menanyakan kehidupan pernikahan Henry , pertanyaan yang sangat tidak di sukainya.

"Bagaimana kehidupan pernikahanmu?"

Henry seketika diam, dia meneguk teh hangat di depanya.

"Aku sudah selesai "

"Hei , aku bertanya "

"Aku tidak perlu menjawabnya"

"Kau tidak melukai perasaan Erica kan ?"

"Apa maksudmu ?"

"Hanya memastikan saja"

"Kau pernah ada hubungan denganya?"

"Tidak. Tapi aku 1 kampus dengannya, tadinya aku pikir dia akan menjadi seorang dokter tapi di semester 4 dia berhenti dan mengambil jurusan lain"

"Kenapa ?"

"Aku tidak tau, aku hanya mengenalnya sampai semester 4 saja, dia sangat baik "

"sangat baik? Kau bilang ..."

"ya ya , aku hanya mendengarnya dari beberapa teman kampus , aku tidak benar-benar pernah bicara dengannya"

Jika di ingat kembali Erica selama ini memang selalu baik, dia tidak pernah membuat kesalahan di rumah , semua aturan di rumah di patuhinya dengan sangat baik, Henry masih penasaran hal apa yang membuatnya mengambil keputusan ini.

Kembali bekerja, Henry dan Benny meninggalkan kantin lalu melanjutkan pekerjaan mereka. 10 tahun lalu mereka berdua bekerja sama mendirikan perusahaan properti yang saat ini namanya cukup di kenal Village Country, sementara Erica dia bekerja di perusahaan arsitektur milik Nathalie yang juga merupakan perusahaan keluarga Henry Noun art kedepanya Henry lah yang akan mewarisi perusaan tersebut.

Hubungan Erica dan Nathalie terjalin jauh sebelum adanya pernikahan ini Erica sangat dekat dengan Nathalie bahkan Erica sudah di anggap anak sendiri oleh Nathalie.

"Erica, ke ruangan saya sebentar "

"Baik Bu "

Erica mengikuti langkah kaki Nathalie yang membawa mereka ke ruang kerja lantas duduk bersama.

"Kamu belum memberitahukan keluargamu tentang pernikahanmu dengan Henry ?"

"Saya rasa tidak perlu, lagipula pernikahan ini akan berakhir setelah beberapa bulan ke depan kan , selain itu keluarga saya tidak akan peduli"

"jika boleh jujur aku berharap kalian jatuh cinta seiring berjalannya waktu dan kamu tetap jadi bagian dari hidup Henry, aku sama sekali tidak menyukai Theresa karena itu aku sangat bersyukur mereka tidak menikah. Apa kamu tidak menyukai Henry ?"

"Hmm, wanita mana yang tidak menyukai pria sepertinya"

"Cobalah untuk menarik perhatiannya, Henry memang sangat dingin sikapnya tapi jika sudah jatuh cinta dia menjadi pria yang sangat manis"

"Saya rasa Henry masih menunggu Theresa , jadi saya tidak berani ..."

"Kamu pasti bisa Erica , aku akan mendukungmu "

Erica hanya tersenyum kecil, lalu mengalihkan pembicaraan ke yang lain. Setelah makan malam perusahaan Eric tiba di rumah hampir jam 11 malam dengan membawa miniatur bangunan rumah yang di letakannya di ruang tamu begitu ia memasuki rumah.

Sepertinya hari ini Henry pulang awal, aku akan membersihkan dapur sebentar setelah itu tidur.

Suasana hati Erica sedang baik, dengan sedikit bersenandung ia mencuci beberapa cangkir bekas Henry minum kopi, ia juga menyempatkan diri menyiram tanaman yang ada di ruang tamu.

"Hmm aku rasa tanaman ini kurang sinar matahari, aku harus menaruhnya dekat jendela"

Erica mencoba mendorong pot besar itu sekuat tenaga.

"Sedang apa ??"

Suara itu mengejutkan dan membuat Erica terduduk, ia menatap ke arah asal suara itu , Henry berdiri tak jauh darinya memperhatikan dirinya .

"Ah ... Apa aku berisik ? Padahal aku sudah berusaha tanpa membuat suara sedikitpun. Maaf "

Erica berdiri selagi Henry menghampirinya.

"Aku lihat daunya sedikit layu, sepertinya kurang sinar matahari jadi aku ingin mendekatkannya dengan jendela supaya besok dapat sinar matahari"

"Bukankah kau baru pulang ?"

"Iya, besok bisa saja aku lupa"

"Pergilah istirahat, aku akan meletakannya dekat jendela"

"Sungguh ! Terima kasih "

Erica senang Henry membantunya dia berlari kecil menuju kamar dan segera mandi , sementara Henry dia berusaha sekuat tenaga mendorong pot menuju jendela, rupanya itu cukup sulit.

"Dia ingin melakukanya sendiri? Yang benar saja , aku saja kesulitan . Ahh berat sekali "

Setelah berhasil menggeser pot ke tepi jendela, Henry ke dapur mengambil air dingin, dia liat sekeliling tampak sangat bersih di banding saat dia kembali tadi , cangkir bekas kopinya pun sudah tercuci dan di susun rapi di tempatnya.

Kenapa dia melakukan ini semua , dia saja baru pulang jam segini. Apa dia memang serajin ini?

Henry meneguk air dingin lantas pergi ke ruang kerjanya, saat melewati tempat tidur untuk menuju ruang kerja Henry terdiam sejenak, ia memperhatikan semua yang ada di kamarnya, sudah seminggu kamar ini di tempati Erica namun tak ada yang berubah, bahkan tak ada barang milik Erica disana, saat itu terdengar Erica membuka pintu kamar mandi dengan segera Henry berlalu ke ruang kerjanya.

Erica berjanji tidak akan mengubah apapun dalam rumah ini tanpa persetujuan Henry, bahkan sampai sekarang dia masih menempatkan baju-baju di dalam koper yang ia simpan di ujung ruang ganti yang saat ini sebagaian dari isi ruang ganti itu berpindah ke ruang kerja, Henry memindahkan sebagian baju dan barang pribadinya ke ruang kerja agar dia tidak kesulitan mengambilnya.

1
Tini Timmy
lanjut kk/Smile/
Tini Timmy
lanjut kakak/Smile/
Tini Timmy
benih-benih cinta mulai tiba
Tini Timmy
lanjut kk
Tini Timmy
lanjut kk...
Tini Timmy
semangat nulis nya kk/Smile/
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak😊
Tini Timmy
lanjut....
Tini Timmy: Hai, okee siap kk
Chan_Chan: Hai kaka bab berikutnya udh updt ya 🙏
total 2 replies
Killspree
Halaman terakhir bikin aku ngerasa kosong, seharusnya ada kelanjutannya lagi😔
Chan_Chan: Hai kak,
aku updt tiap hari ya,
di tunggu Bab 3 hari ini. terima kasih🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!