NovelToon NovelToon
The Missing SOFIA

The Missing SOFIA

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Qinan

Sofia Anderson lahir dari keluarga kaya raya namun ia di besarkan dan hidup sederhana bersama seorang pria yang menculiknya sewaktu masih kecil karena sebuah dendam masa lalu.

16 tahun kemudian sang penculik mulai menyadari kesalahannya dan ingin menyerahkan Sofia pada orang tua kandungnya. Lantas memindahkan gadis itu ke universitas milik keluarganya berharap ada keajaiban disana.

Namun tingkat sosial yang berbeda membuat Sofia mendapatkan banyak sekali bullyan dari teman-temannya, belum lagi ayah angkatnya (sang penculik) yang tiba-tiba menghembuskan napas terakhirnya sebelum mengatakan rahasia yang sebenarnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~14

"Ck, apa begini cara kerjamu ?" ucap Ariel saat Sofia terperanjat menatap kehadirannya yang tiba-tiba, pemuda itu nampak bersandar di pintu dengan kedua tangan terlipat di depan dadanya.

"A-apa yang kau lakukan di sini ?" balas Sofia seraya bangkit dari duduknya lalu menatap ke arah belakang pria itu, gadis itu nampak waspada karena mungkin saja nanti ada beberapa teman pria itu yang tiba-tiba hadir lantas kembali membullynya.

Rasanya masih trauma sekali meski kejadian itu sudah beberapa bulan berlalu, sungguh ia bersyukur saat ini mendapatkan kampus dengan lingkungan yang sangat sehat bagi jiwanya.

"Ini villa keluargaku jika kamu lupa." tegas Ariel dengan nada sombong dan itu membuat Sofia nampak muak.

"Aku harus kembali bekerja, permisi." Sofia langsung melangkahkan kakinya pergi, lebih baik ia menghindar dari pada berurusan dengan pemuda yang selalu menyebabkan kesialan pada hidupnya itu.

"Siapa yang menyuruhmu pergi ?" ucap Ariel seraya menggeser tubuhnya tepat di hadapan gadis itu.

Sofia nampak menghela napasnya pelan. "Aku harus kembali bekerja, tolong minggirlah !!" ucapnya dengan penuh kesabaran, tentu saja ia harus sabar menghadapinya.

Karena pemuda yang berdiri di hadapannya itu adalah seorang tuan muda calon pewaris kerajaan bisnis pengusaha kaya raya di negaranya tersebut.

Jika ia macam-macam mungkin tak hanya pekerjaannya saja yang lenyap, tapi bisa jadi nyawanya juga ikut melayang.

"Jika aku tidak mau ?" ucap Ariel kemudian yang nampak masih bergeming di tempatnya, tubuhnya yang tinggi dan atletis tentu saja tak mudah bagi Sofia untuk melawannya.

Bahkan tingginya hanya sampai punggung pria itu hingga kini membuatnya mau tak mau sedikit mengangkat wajahnya ke atas untuk menatapnya.

"Sebenarnya apa maumu? apa belum cukup kamu mengerahkan semua murid di kampus untuk membullyku ?" ucap Sofia memberanikan diri, persetan dengan nasibnya nanti toh ia hidup atau mati juga sama saja tetap sendiri dan kesepian.

"Aku tidak pernah memerintahkan mereka untuk melakukan hal itu." sahut Ariel membalas dan itu membuat Sofia langsung tersenyum sinis.

"Mereka semua mengagumimu dan mereka akan melakukan apapun itu agar membuatmu senang dan ku rasa melihat seseorang yang lemah dan menderita adalah kesenanganmu bukan ?" sinisnya kemudian.

"Itu tidak benar." tegas Ariel.

"Tapi nyatanya seperti itu, kamu membiarkan mereka berbuat semena-mena terhadapku. Baiklah kalian orang-orang kaya memang akan selalu menjadi pemenangnya dan kami orang-orang miskin akan di paksa untuk...." Sofia langsung menjeda ucapannya saat tiba-tiba bibirnya di bungkam oleh pria itu.

Sesuatu yang terasa hangat dan kenyal kini nampak menyentuh bibirnya dengan lembut, sangat lembut seperti sebuah kue strawberry kesukaannya namun kali ini rasanya lebih dari itu karena mampu membuat sekujur tubuhnya kaku dan tak mampu bergerak.

Matanya yang terpejam pun rasanya sangat berat untuk ia buka, meski hanya sekedar ingin melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Sementara Ariel yang juga memejamkan matanya nampak menggerakkan bibirnya untuk sedikit m3lum4t bibir tipis gadis itu yang sedari tadi bicara tanpa henti dan membuatnya merasa gemas bercampur kesal hingga membuatnya nekat untuk membungkamnya dengan bibirnya.

Entah kenapa ia melakukan itu, karena ia pun juga tak mengerti. Pemuda itu hanya mengikuti alur tubuh dan juga pikirannya.

Setelah merasa puas, Ariel nampak membuka matanya kemudian tersenyum miring saat melihat wajah gadis itu yang memerah lantas ia segera melepaskan panggutan bibir mereka.

"Kau sangat cerewet sekali." ucapnya kemudian.

Setelah itu pemuda itu segera melangkah pergi dari ruangan tersebut tanpa perasaan bersalah meninggalkan Sofia yang masih nampak terpaku di tempatnya.

Bahkan kini gadis itu nampak tak kuat lagi menopang tubuhnya, kakinya rasanya berubah seperti jelly hingga membuatnya segera melangkah perlahan ke arah sofa lalu menghempaskan bobot tubuhnya di sana.

"A-apa yang dia lakukan? i-itu ciuman pertamaku." ucapnya kemudian seraya menyentuh bibirnya.

Aroma mint dari bibir pria itu masih tertinggal jelas di bibirnya dan itu membuat gadis itu langsung menghapusnya segera dengan menggosok bibirnya dengan sedikit kasar.

"Tidak, ini adalah pelecehan. Apa dia lupa jika baru saja bertunangan dengan gadis lain? sungguh kasihan sekali Jessica memiliki calon suami pria brengsek seperti dia." umpatnya dengan berapi-api.

Sial, ciuman pertama yang harusnya ia jaga untuk calon suaminya nanti kini telah di renggut paksa oleh pria kurang ajar itu. Sofia sungguh tidak terima dan kebenciannya terhadap pemuda itu kini semakin mendarah daging.

Sementara itu Ariel yang sedang berada di kamarnya nampak terdiam menatap ke arah jendela lalu tiba-tiba ia merasakan sesuatu melingkar di pinggangnya.

"Jess, apa yang kamu lakukan ?" ucapnya seraya menjauhkan tangan gadis itu, kemudian ia segera berbalik badan menatapnya.

"Kenapa aku tak boleh memelukmu? bukankah kita sudah bertunangan? apa kamu lupa ?" ucap Jessica seraya menunjukkan cincin yang tersemat di jari manisnya.

"Kita hanya bertunangan, bukan menikah jadi pahami batasanmu." tegas Ariel seraya berlalu menjauh darinya.

"Aku hanya ingin memelukmu, bukankah pelukan dan ciuman wajar di lakukan oleh dua orang yang sedang menjalin hubungan? Bahkan teman-temanku sudah sering melakukan hubungan lebih dari itu dengan kekasihnya." terang Jessica bernada protes.

"Tapi tidak dengan kita." sela Ariel kemudian.

"Kenapa tidak kak? apa karena kak Helena? kau masih sangat mencintainya bukan? Ya tentu saja dia cinta pertamamu." timpal Jessica dengan sinis mengingat mantan kekasih dari tunangannya itu.

"Cukup, Jessica Sefia Scott !!" tegas Ariel dengan menatap tajam gadis itu dan itu membuat Jessica langsung bersungut-sungut.

"Kamu benar-benar keterlaluan." ucapnya lantas segera berlari keluar dari kamar pemuda itu, rasanya sulit sekali membuat pria pujaan hatinya itu jatuh cinta padanya.

Sementara Ariel yang masih berdiri di tempatnya nampak mengusap wajahnya dengan kasar.

Keesokan harinya.....

Pagi itu Sofia dan timnya segera berkemas meninggalkan villa tersebut, acara yang baru selesai dini hari membuat mereka mau tak mau menginap di sana.

Sungguh orang kaya suka sekali berpesta tanpa memikirkan orang-orang seperti dirinya yang harus rela bekerja semalaman.

"Akhirnya kita akan pulang juga." ucap Sofia setelah memasukkan semua barang-barangnya ke dalam mobilnya, pandangannya nampak beralih menatap villa mewah di hadapannya tersebut.

Sejak kejadian di ruangan pelayan semalam, ia tak lagi melihat pemuda itu di pesta dan semoga saja itu terakhir kali mereka bertemu dan selamanya mereka takkan bertemu lagi.

Ah sial, bahkan rasanya masih teringat jelas di benaknya bagaimana kenyal dan hangatnya bibir pria itu bersentuhan dengan bibirnya.

"Sofia, minggirlah. Mobil pemilik Villa akan lewat." ucap sang manager hingga membuyarkan lamunan Sofia dan gadis itu bergegas menepi.

Nampak iring-iringan mobil keluar dari villa tersebut, kemudian Sofia dan timnya terlihat menunduk memberikan hormat. Saat mobil yang membawa Ariel melewatinya, pria itu sedikit pun tak menatapnya meski kaca mobilnya terbuka dan itu membuat Sofia nampak tersenyum sinis menyadari ia hanya di jadikan sebuah mainan olehnya.

1
maria handayani
/Sob/
Indah Sri Kartika
Luar biasa
Ketawang
Sabar baang Aril🤣🤣🤣🤣
Ketawang
Jangan DP dulu bang aril🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
Ketawang
🤣🤣🤣🤣
Syok berat pasti nyonya Margareth
Ketawang
Bodohnya dirimu Aril,.. Kecewa padamu😏
Anonymous
n
Ketawang
Harusnya bahagia Sofia udah ktemu sma ortu kandungnya,tp di sini kok ikutan mewek ea😭😭😭
Kasihan Sofia pasti trauma sblumnya slalu mndapat ancaman dari daddy James
Ketawang
Aq suka karakter Sofia,slalu semangat pantang menyerah mski hidup dlm keadaan jauh dari kata mewah💪🏻💪🏻👍🏻👍🏻
Ketawang
Babang Aril,emak padamuuuu😍😍😍😍
Ketawang
Bagus Ril,cari tahu smua tentang Sofia
Ketawang
Spertinya Jessica di jadikan pelampiasan emosi sama daddy James atas kehilangan putri prtamanya (sofia)...
Jessica hidup brgelimang harta tp minim kasih sayang dari kdua ortu,hanya mommy Anne yg tulus mnyayanginya
Ketawang
Aril cepatlah cari tahu tentang Sofia,greget gemes bgt sama org" yg slalu merendahkan Sofia😠
Bzaa
padahal aku mengharapkan ada boncapny tor 🤣.
tpi bagaimana pun terima kasih..
kopi sudah otewe ya
Bzaa
Luar biasa kerennnn 😍🙏🙏💕
dheey
cerita yg simple. tidak berbelit2 dan berat untuk di baca.
Mega Wati
kurg bgus karakter sopia kurg berani
paty
bodohnya aril lbh baik sofia dg jose sj
paty
aril bego lo
paty
aril bego lo percaya sama omongan helena
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!