Dinikahi Om Kekasihku

Dinikahi Om Kekasihku

Hari kelulusan

Suara riuh tepuk tangan terdengar memenuhi auditorium universitas ternama tatkala satu nama seorang gadis di sebutkan dan menjadi lulusan terbaik tahun ini.

Gadis cantik dengan kebaya sage green itu tersenyum dengan begitu lebar ketika salah satu dosen memainkannya selempang dengan tulisan 'cumlaude'.

"Selamat ya, Archie. Kamu memang pintar," puji dosen yang sudah berumur itu dengan tangan yang terulur.

Archie menjabat tangan dosennya dan sedikit menundukkan kepalanya sopan. Ia benar-benar bersyukur karena perjuangannya membuahkan hasil yang manis.

"Terima kasih banyak, Bu." Kata Archie dan dibalas senyuman oleh dosen itu.

Archie menatap keluarganya yang datang dengan penuh senyuman. Matanya berkaca-kaca menunjukkan kebahagiaan karena hari ini ia bisa mewujudkan harapan sang papa.

Archiena, gadis yang menghabiskan waktu selama 4 tahun untuk gelar sarjana komunikasi itu melangkah mendekati keluarganya.

Hampir seluruh pandangan wisudawan dan wisudawati mengarah padanya, namun Archie hanya fokus menatap kedua orang tuanya.

Ketika sudah dekat, Archie langsung memeluk sang mama, menangis dalam pelukannya dengan rasa bahagia yang tidak terkalahkan dengan apapun.

"Selamat ya, Sayang. Mama bangga sama kamu, benar-benar bangga." Ucap mama Gita, ibunda Archiena.

"Makasih, Ma. Ini juga berkat papa dan mama," sahut Archie penuh senyuman.

Archie lalu memeluk sang papa, mengucapkan banyak terima kasih pada sosok ayah yang menjadi pahlawan dalam hidupnya.

"Kamu memang kebanggaan papa, Archie." Ungkap papa Dito lalu mencium kening putrinya.

Archie masih tersenyum, ia hendak bicara pada adik perempuannya itu, namun Adinda malah beranjak dari sana dan pergi tanpa mengatakan apa-apa.

Archie tetap berpikir positif, mungkin saja adiknya tiba-tiba ada urusan karena itulah memilih untuk keluar dari auditorium tanpa bicara apapun dengan nya.

Selesai acara wisuda, Archie pun melakukan sesi foto bersama keluarganya, dan disinilah ia bertemu dengan pujaan hatinya, Aditya.

Sama seperti Archie, Aditya pun wisuda hari ini, meski ia tidak mendapatkan predikat sebagai lulusan terbaik seperti Archie.

"Selamat ya, Sayang. Kamu memang hebat, aku bangga sama kamu." Ucap Aditya sembari mengusap tangan kekasihnya.

Archie tersenyum manis. "Selamat untuk kamu juga ya, Adit. Syukurlah kita lulus bersama," balas Archie dengan lembut.

Aditya tersenyum, ia mengajak kekasihnya itu untuk berfoto bersama sambil memegang toga masing-masing.

Berbagai gaya mereka ambil untuk kenang-kenangan yang mungkin tidak akan bisa terulang.

Kenapa, tentu saja karena Archie akan menikah dan memutuskan untuk fokus mengurus suaminya kelak. Gelar S1 sudah cukup untuknya mencari pekerjaan, sehingga ia tidak perlu melanjutkan pendidikan yang nantinya malah membuatnya tidak fokus mengurus suami.

"Archie, ya ampun. Tante benar-benar bangga sama kamu, selamat ya." Ucap Risa dengan lembut, lalu memeluk calon menantunya.

"Makasih ya, Tante. Ini juga berkat Adit yang selalu support aku," balas Archie lalu menatap kekasihnya.

"Semakin nggak sabar untuk menjadikan kamu menantu, Nak." Ucap Risa membuat wajah Archie merah karena malu-malu.

"Archie, selamat ya. Ini ada hadiah kecil dari om," ucap Anto, ayah Aditya.

Archie canggung untuk menerimanya, namun atas paksaan dari Risa akhirnya ia menerima kado dan buket bunga berisikan coklat tersebut.

Setelah puas memberikan selamat, keluarga Archie dan keluarga Aditya berfoto bersama dengan senyuman yang lebar, menunjukkan sebuah kebahagiaan.

Setelah selesai foto-foto, mereka semua pun memutuskan untuk pulang dengan janji malam nanti akan bertemu untuk membahas pernikahan Archie dan Aditya.

Sesuai janji orang tua Archie, mereka akan menikahkan gadis itu setelah lulus kuliah.

***

Malam harinya, keluarga Archie dan keluarga Aditya berkumpul di salah satu restoran berbintang. Hidangan yang tersaji di depan mereka langsung mereka nikmati dengan obrolan yang keluar dari bibir masing-masing.

"Saya rasa pernikahannya di percepat saja, Pak. Mereka berdua sudah berhubungan selama dua tahun, dan ini pasti sangat dinantikan mereka." Ucap Anto mengusulkan.

Papa Dito manggut-manggut. "Sebenarnya saya setuju saja, saya serahkan keputusan nya pada Archie karena saya percaya dengan pilihan putri saya." Sahutnya.

Archie menganggukkan kepalanya, ia lalu menatap Aditya yang hanya diam. Archie tersenyum hangat, ia yakin kekasihnya itu pun sedang menunggu jawabannya.

"Adit, menurut kamu gimana?" Tanya Archie meminta pendapat dari sang kekasih.

Mendengar namanya dipanggil sontak ia terkejut, ia lantas menatap Archie lalu menganggukkan kepalanya.

"Tentu aku mau secepatnya, Sayang. Kamu tahu kan, sudah sejak lama aku ingin kita menikah." Jawab Aditya dengan tenang dan penuh senyuman.

Archie memegang tangan Aditya, pria di sebelahnya ini memang selalu melempar senyuman padanya, meski terkadang berlaku kasar sesekali.

Ya, ada sikap Aditya yang Archie sembunyikan dari keluarganya. Aditya tidak pernah mau kalah, ia selalu ingin Archie mengalah. Aditya pun memiliki sifat pemaksa sehingga Archie harus selalu menuruti kemauannya.

Meski begitu Archie tetap mencintai Aditya, bukan karena ia bodoh melainkan karena ia tahu dibalik sikap itu, ada cinta yang begitu besar untuknya.

"Kok jadi senyum-senyum sih, Kak. Jadi jawabannya apa?" Tanya mama Gita sedikit meledek putrinya.

Archie kembali tersenyum malu-malu, kepalanya lalu mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan sang mama.

"Aku mau menikah sama Adit dalam waktu dekat, Ma." Jelas Archie dengan yakin.

Risa bangkit dari duduknya lalu mendekati Archie, ia memeluk gadis itu saking bahagianya mendengar bahwa ia mau menikah dalam waktu dekat.

"Tante bahagia sekali, Nak." Ungkap Risa semakin mengeratkan pelukannya.

Aditya tersenyum paksa, ia lalu menatap lurus ke depan, ke arah seorang gadis yang melempar tatapan tajam padanya.

Tangan gadis itu mengepal, bahkan tampak menggenggam pisau untuk memotong steak dengan erat. Matanya berkaca-kaca, menunjukkan sebuah kesedihan yang mendalam.

Adinda bangkit dari duduknya. "Aku permisi ke toilet, maaf." Ucap Adinda lalu pergi dari sana.

Archie menatap kepergian adiknya dengan penuh tanya, ia jelas melihat tadi Adinda mengusap pipinya.

"Kenapa Dinda sedih ya." Ucap Archie dalam hatinya.

Dering ponsel tiba-tiba terdengar, menyadarkan Archie dari lamunannya. Gadis itu menatap kekasihnya.

"Adit, ponsel kamu bunyi." Tegur Archie lembut.

"Oh iya, Sayang. Sebentar ya, ini dari Aldo." Kata Aditya lalu bangkit dari duduknya dengan kata 'halo' yang terucap dari bibirnya.

"Makanannya hampir dingin, silahkan di makan." Tutur mama Gita pada calon besannya.

"Archie, ayo makan sayang." Tutur Risa pada calon menantunya itu.

Archie menganggukkan kepalanya, ia lekas menyantap makan malamnya sambil diiringi obrolan ringan.

Sementara itu di depan toilet restoran, tampak seorang pria dan seorang gadis yang terlibat adu mulut. Meski suaranya pelan, namun tetap menyita perhatian.

"Kamu nggak bisa marah, Dinda. Sejak awal aku mengatakan bahwa aku akan menikahi kakakmu, tapi aku tetap kekeh ingin menjadi selingkuhan ku." Ucap Aditya pada Adinda, calon adik ipar sekaligus simpanan nya.

"Iya, aku tahu. Tapi tetap saja, Kak. Aku sedih, aku tidak terima!" Sahut Adinda dengan emosional.

Sifat Adinda sangat bertolak belakang dengan sifat Archie. Archie yang lemah lembut, sementara Adinda dengan emosional yang besar.

Namun dibalik sikap emosional nya, ada satu sifat yang membuat Aditya tidak dapat menolaknya. Ya, Adinda selalu mau menuruti kata-katanya, bukan seperti Archie yang harus di marahi dulu.

Satu lagi, berhubungan dengan Archie membosankan karena selalu membawa kalimat dosa, lain halnya dengan Dinda yang tidak malu sama sekali untuk menunjukkan sisi liarnya.

Archie dan Adinda lahir dari rahim yang sama, namun perbedaan antara keduanya jelas sangat terlihat.

HELLOW EPRIWAN, AKU BALIK LAGI DENGAN KISAH BARU YANG PASTINYA SERU YANG AKAN MENEMANI KALIAN❤️

Bersambung.........................

Terpopuler

Comments

Fajar Ayu Kurniawati

Fajar Ayu Kurniawati

.

2024-06-10

0

Nsaa Indri

Nsaa Indri

lanjut Thor

2024-05-29

0

YNa Msa

YNa Msa

halo kak ikut Mampir

2024-04-20

1

lihat semua
Episodes
1 Hari kelulusan
2 Bantahan Adinda
3 Dosa paling besar
4 Hari pernikahan
5 Kebenaran yang terungkap
6 Sah!!
7 Perdebatan
8 Ucapan terima kasih
9 Tidak berharap
10 Kamu istri saya
11 Pindah ke rumah baru
12 Rencana Risa
13 Act of service
14 Mantan kekasih
15 Bertemu mertua
16 Skakmat Kaivan
17 Tidak sadar
18 Sarapan bersama
19 Diterima
20 Notifikasi pesan
21 Aku hamil
22 Amarah
23 Ke rumah mama Fia
24 Cerita ibu mertua
25 Sikap yang berbeda
26 Pesan terabaikan
27 Setitik Fakta
28 Saya beruntung
29 Mini deeptalk
30 Harus mengatakannya!
31 Ditinggal Kaivan?
32 Pertemuan dengan seseorang
33 Ungkapan seorang Kaivan
34 Cerita Kaivan
35 Pagi cerah atau pagi kacau?
36 Hadiah dari Archie
37 Siap memberikan hak
38 Terima kasih, Sayang
39 Kelelahan
40 Kita bersaing
41 Panggilan nomor asing
42 Keraguan Archie
43 Bercerita dengan Kaivan
44 Ke rumah mertua
45 Aku takut
46 Gosip yang tersebar
47 Karyawan kepo
48 First date?
49 Pertengkaran
50 Lingerie
51 Saya bucin sekali
52 Aku menyesal!
53 Peraturan untuk dilanggar
54 Aku mencintaimu
55 I'm here, Honey
56 Ada apa dengan Archie?
57 Kabar kehamilan
58 Diusir?
59 Pulang duluan
60 Hasil tes
61 Mandul?
62 Suami pengertian
63 Anak magang
64 Amarah Kaivan
65 Kondisi Archie
66 Membenci Archie
67 Pelaku penyebar gosip
68 Archie mengetahui
69 Nyaris membunuh
70 Ke hotel
71 Menghabiskan malam
72 Permintaan maaf
73 Kaivan cemburu
74 Adinda membuat masalah
75 Permintaan papa Jefry
76 Pertengkaran
77 Kaivan tidak peduli?
78 Keputusan
79 Pingsan
80 Marah dan cemburu
81 Demi Archie dan Kaivan
82 Bahagia diatas penderitaan orang
83 Tidak masuk kantor
84 Perkara tuli
85 Tamparan mama Fia
86 Pesan mama Fia
87 Kembali ke kantor
88 Kehidupan seperti drakor
89 Kedatangan papa Dito
90 Murkanya Archie
91 Marahnya orang sabar
92 Keterlaluan!!
93 Jatuh
94 Keguguran
95 Berkhianat
96 Nyaris bangkrut
97 Bertemu Archie
98 Bertemu sahabat lama
99 Akan jatuh miskin
100 Mama Fia menolak?
101 Cerita Adinda
102 Kecelakaan
103 Anto tiada
104 Kebaikan keluarga mama Fia
105 Sujud penyesalan
106 Kondisi Risa dan permintaan maaf
107 Bertemu = Ribut
108 Tidak gagal lagi
109 Keponakan Aldavi
110 Ingkar janji
111 Baby melon
112 Curhat sama Kaivan
113 Karin bertemu mama Dewiya
114 Kenapa saya harus menikahi kamu?
115 Curhat lagi
116 Karin gusar
117 Kaivan gila perempuan
118 Penyesalan tiada guna
119 Bertemu di rumah Archie
120 Salah paham lagi
121 Bertemu mantan suami
122 Penyelamatan Karin
123 Keyakinan mama Dewiya
124 Sepakat
125 Di gendong lagi
126 Memikirkannya
127 Ujan-ujanan demi siapa?
128 Lamban, tapi cantik
129 Kembali terpesona?
130 Sengaja di buat cemburu
131 Dijodohkan
132 Menolak dijodohkan
133 Pengakuan yang salah
134 Hanya bayangan
135 Kangen baby melon
136 Kembali ke Jakarta
137 Trauma?
138 Dia sudah tunangan
139 Memperhatikan dari jauh
140 Berbahagialah
141 Terpesona??
142 Se-hot sambal asli
143 Nggak mungkin!!
144 Apa kamu mau?
145 Menerima
146 Arkan Yazid A. Diando
147 Penantian yang usai
148 Jalanin dulu
149 Memperhatikannya
150 Mengubur perasaan
151 Kecupan di kening
152 Menyesakkan
153 Bertemu mantan suami
154 Mertua sebaik mama Dewiya
155 Aku cinta sama kamu
156 Pembunuh!
157 Surat kecil Yogi
158 Kondisi Karin
159 Pria pilihan Yogi
160 Penentuan pernikahan
161 Perhatian istri
162 Terikat selamanya
163 Saya akan berusaha
164 Papinya Arkan
165 Istri
166 Pikiran Karin
167 Hanya kagum?
168 Serba pujian
169 Tipis-tipis
170 Tarian pertama
171 Mesra dikantor
172 Judulnya unboxing
173 Buat aku aja
174 Takut
175 Keresahan Dinda
176 Ditinggal suami
177 Cinta seorang suami
178 Kamu mau punya anak?
179 Ogah apa ahh?
180 Pembohong dan pembunuh
181 Aku nggak akan kemana-mana
Episodes

Updated 181 Episodes

1
Hari kelulusan
2
Bantahan Adinda
3
Dosa paling besar
4
Hari pernikahan
5
Kebenaran yang terungkap
6
Sah!!
7
Perdebatan
8
Ucapan terima kasih
9
Tidak berharap
10
Kamu istri saya
11
Pindah ke rumah baru
12
Rencana Risa
13
Act of service
14
Mantan kekasih
15
Bertemu mertua
16
Skakmat Kaivan
17
Tidak sadar
18
Sarapan bersama
19
Diterima
20
Notifikasi pesan
21
Aku hamil
22
Amarah
23
Ke rumah mama Fia
24
Cerita ibu mertua
25
Sikap yang berbeda
26
Pesan terabaikan
27
Setitik Fakta
28
Saya beruntung
29
Mini deeptalk
30
Harus mengatakannya!
31
Ditinggal Kaivan?
32
Pertemuan dengan seseorang
33
Ungkapan seorang Kaivan
34
Cerita Kaivan
35
Pagi cerah atau pagi kacau?
36
Hadiah dari Archie
37
Siap memberikan hak
38
Terima kasih, Sayang
39
Kelelahan
40
Kita bersaing
41
Panggilan nomor asing
42
Keraguan Archie
43
Bercerita dengan Kaivan
44
Ke rumah mertua
45
Aku takut
46
Gosip yang tersebar
47
Karyawan kepo
48
First date?
49
Pertengkaran
50
Lingerie
51
Saya bucin sekali
52
Aku menyesal!
53
Peraturan untuk dilanggar
54
Aku mencintaimu
55
I'm here, Honey
56
Ada apa dengan Archie?
57
Kabar kehamilan
58
Diusir?
59
Pulang duluan
60
Hasil tes
61
Mandul?
62
Suami pengertian
63
Anak magang
64
Amarah Kaivan
65
Kondisi Archie
66
Membenci Archie
67
Pelaku penyebar gosip
68
Archie mengetahui
69
Nyaris membunuh
70
Ke hotel
71
Menghabiskan malam
72
Permintaan maaf
73
Kaivan cemburu
74
Adinda membuat masalah
75
Permintaan papa Jefry
76
Pertengkaran
77
Kaivan tidak peduli?
78
Keputusan
79
Pingsan
80
Marah dan cemburu
81
Demi Archie dan Kaivan
82
Bahagia diatas penderitaan orang
83
Tidak masuk kantor
84
Perkara tuli
85
Tamparan mama Fia
86
Pesan mama Fia
87
Kembali ke kantor
88
Kehidupan seperti drakor
89
Kedatangan papa Dito
90
Murkanya Archie
91
Marahnya orang sabar
92
Keterlaluan!!
93
Jatuh
94
Keguguran
95
Berkhianat
96
Nyaris bangkrut
97
Bertemu Archie
98
Bertemu sahabat lama
99
Akan jatuh miskin
100
Mama Fia menolak?
101
Cerita Adinda
102
Kecelakaan
103
Anto tiada
104
Kebaikan keluarga mama Fia
105
Sujud penyesalan
106
Kondisi Risa dan permintaan maaf
107
Bertemu = Ribut
108
Tidak gagal lagi
109
Keponakan Aldavi
110
Ingkar janji
111
Baby melon
112
Curhat sama Kaivan
113
Karin bertemu mama Dewiya
114
Kenapa saya harus menikahi kamu?
115
Curhat lagi
116
Karin gusar
117
Kaivan gila perempuan
118
Penyesalan tiada guna
119
Bertemu di rumah Archie
120
Salah paham lagi
121
Bertemu mantan suami
122
Penyelamatan Karin
123
Keyakinan mama Dewiya
124
Sepakat
125
Di gendong lagi
126
Memikirkannya
127
Ujan-ujanan demi siapa?
128
Lamban, tapi cantik
129
Kembali terpesona?
130
Sengaja di buat cemburu
131
Dijodohkan
132
Menolak dijodohkan
133
Pengakuan yang salah
134
Hanya bayangan
135
Kangen baby melon
136
Kembali ke Jakarta
137
Trauma?
138
Dia sudah tunangan
139
Memperhatikan dari jauh
140
Berbahagialah
141
Terpesona??
142
Se-hot sambal asli
143
Nggak mungkin!!
144
Apa kamu mau?
145
Menerima
146
Arkan Yazid A. Diando
147
Penantian yang usai
148
Jalanin dulu
149
Memperhatikannya
150
Mengubur perasaan
151
Kecupan di kening
152
Menyesakkan
153
Bertemu mantan suami
154
Mertua sebaik mama Dewiya
155
Aku cinta sama kamu
156
Pembunuh!
157
Surat kecil Yogi
158
Kondisi Karin
159
Pria pilihan Yogi
160
Penentuan pernikahan
161
Perhatian istri
162
Terikat selamanya
163
Saya akan berusaha
164
Papinya Arkan
165
Istri
166
Pikiran Karin
167
Hanya kagum?
168
Serba pujian
169
Tipis-tipis
170
Tarian pertama
171
Mesra dikantor
172
Judulnya unboxing
173
Buat aku aja
174
Takut
175
Keresahan Dinda
176
Ditinggal suami
177
Cinta seorang suami
178
Kamu mau punya anak?
179
Ogah apa ahh?
180
Pembohong dan pembunuh
181
Aku nggak akan kemana-mana

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!