Ini kisah tentang dua insan yang awalnya saling membenci. Sebut namanya Rangga(26th) dan Mawar(20th). Rangga yang mengalami kecelakaan lima bulan lalu, mengakibatkan kakinya lumpuh. Keadaannya yang cacat membuat kekasihnya(Rena) meninggalkannya satu bulan pasca kecelakaan. Sehingga membuat Rangga semakin depresi dan putus asa. Yang membuatnya menjadi sosok yang pemarah dan emosional.
Dan hadirlah Mawar, seorang gadis desa yang sedang terlilit hutang pada seorang juragan teh, bekas biaya operasi ayahnya, membuat Mawar terpaksa harus bekerja sebagai Art di rumah Rangga, yang bertugas khusus merawat dan melayani Rangga. Dan dengan sikap Rangga yang emosional, mampukah Mawar bertahan...
Yuk ikuti keseruan kisahnya...
Selamat membaca...🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Kitty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 14
Setelah Rangga selesai mandi, mawar pergi ke ruang makan, untuk mengambilkan makanan untuk Rangga. Mawar terpaksa memilih makanannya sendiri, karena bi Odah sedang pergi ke pasar. Sebenarnya Mawar bingung, harus mengambil makanan apa untuk Rangga. Dia juga lupa menanyakan itu sama bi Odah. Bertanya dengan Rangga juga tidak mungkin, karena sudah pasti Rangga akan memarahinya kalau sampai dia bertanya-tanya.
Mawar pun mengambil semua makanan yang ada di meja makan. Ada sayur sop, daging ayam dan tempe goreng. Mawar mengambil semua jenis hidangan itu, dan membawanya ke kamar Rangga. Karena Rangga tidak mau makan di meja makan.
Sesampainya di kamar, Mawar memberikan piring makanan yang dibawanya lengkap dengan nasinya. Namun betapa terkejutnya Mawar, saat Rangga mengambil makanan itu, Rangga justru membanting piringnya ke lantai, sehingga makanannya jatuh berserakan dilantai.
Dan itu membuat Mawar pun sangat marah, karena dia merasa betapa susahnya dia cari nafkah untuk bisa makan. Sementara Rangga dengan mudahnya membuang-buang makanan seperti itu. Dan sudah jelas itu namanya mubazir.
"Den Rangga kenapa, apa yang salah dengan makanan itu?"
"Makanannya tidak salah, tapi kamu yang salah. Aku tidak suka sayur sop, kenapa kamu kasih sayur sop. Dasar bo**h!"
"Cukup den! mana aku tau den Rangga tidak suka sayur sop, bertanya pun percuma, den Rangga juga pasti akan marah. Dan membuang-buang makanan seperti itu, itu namanya mubazir den,"
"Gak usah sok mengajari ku, kamu hanya orang miskin yang hanya uang yang ada di otak mu,"
"Cukup den! den Rangga sudah keterlaluan. Pantas saja Tuhan beri hukuman seperti ini pada den Rangga!"
"Kurang a**r! kamu berani bicara seperti itu sama saya. Kamu tidak menghargai saya sebagai majikan mu!"
"Kalau kamu ingin dihargai, harusnya kamu juga bisa menghargai orang lain. Jangan semena-mena sama orang, mentang-mentang kamu kaya, kamu bisa seenaknya menghina orang. Instrospeksi diri itu lebih penting ketimbang mencari-cari kesalahan orang lain," ucap Mawar tegas.
"Keluar kamu dari kamar saya, keluar!" usir Rangga pada Mawar yang sudah terbakar emosi.
"Baik, permisi," jawab mawar, yang langsung keluar kamar, karena dia juga sangat marah dengan sikap Rangga.
Sekeluarnya Mawar dari kamarnya, Rangga membanting semua yang bisa dia banting. Sehingga kamarnya terlihat sangat berantakan dan kotor, ditambah nasi yang berserakan di lantai. Rangga memukul-mukul kakinya, sepertinya dia sangat membenci keadaannya saat ini. Dia benar-benar merasa tidak ada artinya. Seketika dia teringat semua ucapan Mawar yang masih begitu jelas di ingatannya. Dia menyentuh kedua wajahnya, dan tidak terasa dia pun menangis.
Sesungguhnya di hatinya yang paling dalam, dia sadar kalau semua yang dia lakukan itu salah dan memang sangat menyakiti orang-orang disekitarnya. Namun dia tidak mampu, melawan rasa emosinya, rasa kesalnya dan ketidakberdayaannya menghadapi semua ujian yang menimpanya.
Dan Rangga yang sangat kacau pikirannya, berteriak sekuat-kuatnya sampai terdengar di kamar Mawar. Dan Mawar yang juga masih sangat kesal dengan Rangga, tidak mempedulikan teriakan Rangga. Dia hanya berdiam diri dikamar, sambil sesekali mengusap air matanya yang terus mengalir membasahi kedua pipinya.
Sungguh berat Mawar menjalani semua ini, dan sungguh sakit dia rasakan. Dia tidak tau, apakah dia mampu bertahan menghadapi sikap Rangga yang sangat keterlaluan itu. Mawar tidak bisa berpikir apa-apa saat ini, dia hanya ingin menangis untuk meluapkan semua kesedihannya.
wah si Rena ini bener-baner minta di cekik Kaya nya 😡😡😡😡
untung ada yang liat mawar di bawa ke gudang dan kasih tau Marsel , kalo kaga aduh lagatau dah nasib mawar gye mna 😭😭😭😭😭😭😭
bener tuh feryy kata mawar , manja nya lebih baik sama cewe kamu ajah Fery 😁😁😁😁
Marcel kamu sama aku ajah , aku siapa gantiin mawar di hati kamu 😂😂😂😂😂😂😂🤭
hoalah Rena.. nasi pecel aja masih enak lohh kokya mau bundir benar2 sempit pikiran kamu Rena. untungnya ada Marsel.. selain jadi penyelamat juga jadi belahan jiwamu sekarang.
selamat juga buat Rangga Mawar.. 👏👏👏👏
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗
boleh takut tapi jngan berlebihan Rangga tidak bagus juga , percaya lah Kalo mawar tidak seperti mantan mu itu 😁😁😁😁😁😁
SEMANGAT Thor 🤗
mawar ya gitu gak berusaha berjuang membersihkan namanya malah pulkam.
SEMANGAT Thor 🤗
SEMANGAT Thor 🤗