Aku hadir kembali....masih dengan genre yang sama ya,hanya saja cerita ku kali ini mengenai percinyaan bersaudara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Bab 14
☘☘☘☘☘☘☘☘☘☘
Dokter Charlie bangun lebih dulu,dia melihat putri kecil nya memeluk tubuh Camila dengan erat. Biasanya Yuna selalu bangun pagi sekali,bahkan dini hari dia sudah terbangun dan tidak tidur lagi sampai siang hari. Hal itu bisa membuat Yuna yang masih kecil akan mengalami gangguan kesehatan nya,makanya Charlie ingin mencari cara agar bisa membuat putri kecil nya tidur dengan nyenyak dan nyaman.
Charlie mengambil ponselnya dan kembali mengabadikan foto keduanya saat tidur,disaat bersamaan juga Camila membuka matanya dan menatap ke arah wajah Charlie.
"Selamat pagi" sapa Charlie dengan senyuman lebar di bibir nya.
"Pagi..." jawab Camila dengan senyuman juga.
"Apa tidur nya nyenyak tadi malam ?" tanya Charlie dengan lembut sambil merapikan anak rambut di kening Camila.
Camila hanya mengangguk dan tersenyum,dia mengalihkan pandangannya pada Yuna yang masih tidur dengan tenang di dalam pelukannya. Sambil terantuk,Camila mengelus pucuk kepala Yuna dengan lembut dan sesekali mencium kening anak perempuan cantik itu.
Charlie memperhatikannya,tanpa sadar dia pun mengelus pucuk kepala Camila dengan lembut membuat Camila terkejut. Tatapan mereka menyatu cukup lama,kemudian Camila mengalihkan pandangannya ke arah Yuna lagi dengan wajah nya yang sudah memerah.
"Hhmmm.....Camila,boleh aku menanyakan sesuatu?" Ucap Charlie tiba-tiba membuat Camila kembali menatap ke arah nya,Camila hanya menganggukan kepalanya saja.
"Apa kalian sedang bertengkar ? Dan....Apa kamu pingsan karena Anggara?" Tanya Charlie dengan gugup,dia sedikit ragu . Dia tidak mau nantinya Camila berpikiran jika dia terlalu ikut campur urusan rumah tangga mereka,tapi Charlie merasa penasaran dengan apa yang terjadi pada Camila.
Setelah melihat Yuna yang menyukai Camila,membuat Charlie mencari tau apa yang telah terjadi pada Camila. Dokter yang memeriksa Camila mengatakan kalau kandungan Camila lemah, ada kemungkinan dia tidak akan bisa punya anak lagi. Kalau pun nanti nya hamil lagi,dia harus bed rest selama beberapa bulan hingga kehamilannya dinyatakan kuat.
Karena mengetahui kondisi Camila,makanya Charlie berpikir jika Camila dan Anggara sedang bertengkar . Apalagi tadi malam Anggara tidak menampakan dirinya sama sekali,Charlie pun sempat menanyakan pada perawat . Apakah suami Camila datang? Dan perawat mengatakan kalau pada saat Camila diantarkan ke rumah sakit itu,memang suami nya yang mengantarkannya. Tapi sampai saat ini Charlie tidak melihat Anggara sama sekali,kalau pun semalam Yuna tidak masuk kedalam kamar itu mungkin Charlie juga tidak mengetahui mengenai keadaan Camila.
"Kami baik-baik saja kok,tidak bertengkar sama sekali" jawab Camila dengan jujur karena memang mereka tidak pernah bertengkar,malah Camila yang merasa salah dan menyesal karena tidak bisa menjaga janin nya. Padahal selama ini Anggara melarang nya untuk bekerja, tapi dia tidak mempedulikannya karena merasa bosan dirumah sendirian.
"Maaf kalau aku menanyakan hal itu,hanya saja kenapa Anggara tidak berada disini tadi malam? Makanya aku bertanya" ucap Charlie dengan sopan .
Camila hanya tersenyum,dia juga bingung harus jawab apa . Tapi mungkin Anggara masih memikirkan permintaan nya mengenai perceraian,jadi Anggara butuh waktu sendiri. Begitu lah yang dipikirkan oleh Camila saat ini,tadi malam saat Anggara pergi dan Yuna datang membuat Camila sedikit melupakan mengenai Anggara.
"Tidak apa-apa,mungkin Anggara butuh waktu sendiri untuk berpikir" jawab Camila dengan tenang,membuat Charlie mengernyitkan dahi nya karena bingung.
"Sendiri? Memang nya kenapa? Harus nya dia memberikan semangat pada kamu yang baru kehilangan ,bukannya memikirkan dirinya sendiri. Bagaimana sih? " Ucap Charlie dengan kesal.
"Aku akan memberikan memarahi nya nanti,kamu istirahat saja lagi. Aku akan menelpon nya sebentar " jelas Charlie membuat Camila menarik tangan Charlie dan menggelengkan kepalanya.
"Jangan katakan apa pun pada nya,aku meminta nya untuk menceraikan ku" Ucap Camila akhirnya,padahal tadi nya dia tidak ingin memberitahukan mengenai dirinya.
"Kamu mau apa?" Tanya Charlie seolah tidak percaya dengan pendengarannya.
"Aku ingin bercerai dari nya,aku ngak perlu jelaskan kan? Karena pasti nya kamu tau kan keadaan ku saat ini,mama Anggara menginginkan keturunan dari Anggara dan aku....belum jelas kapan bisa hamil lagi,apalagi..." jelas Camila kemudian dia berhenti berbicara dan mengalihkan pandangan ke arah lain ,mata nya sudah berkaca-kaca menahan tangisannya.
"Maafkan aku,aku ngak bermaksud membuat mu sedih. Hanya saja aku pikir Anggara tidak memperdulikan mu,tapi jika memang itu yang kamu inginkan....Maka lebih cepat lebih baik,agar kamu bisa tenang" ucap Charlie,kini dia memeluk tubuh Camila dengan lembut.
Tangisan Camila pun pecah saat Anggara memeluk nya,dia menangis di dalam pelukan Charlie. Rasa nyaman dihatinya karena bisa bersandar didada bidang milik Charlie,dia meluapkan semua nya disana.
"Jika kamu bercerai dengan Anggara,bisakah kamu menerima kami ? Aku ingin menikahi mu ,sebulan setelah perceraian mu" bisik Charlie dengan lembut,membuat Camila tersadar dan berhenti menangis.
Camila mendorong dada Charlie dengan pelan,menaikan wajah nya dan menatap kedua mata Charlie. Seolah tidak percaya dengan apa yang didengar nya,Charlie tersenyum membalas tatapan Camila.
Jantung Camila berdebar tak menentu,begitu juga dengan Charlie. Belum mendengar jawaban dari Camila,Charlie sudah meraup bibir Camila dengan lembut. Memberikan lummatan dan gigitan kecil disana sehingga bibir Camila terbuka,dia mulai memperdalam ciumannya membuat Camila membalas ciuman itu.
Shakila mendengar dan melihat semua nya dari depan pintu,dia memilih menarik tangan Anggara yang hampir sampai didepan pintu. Shakila membawa Anggara ke bagian belakang rumah sakit,dia ingin memberikan kesempatan pada kakak nya karena dia yakin jika Camila pasti akan bahagia dengan pria yang memakai jubah dokter tadi.
Anggara yang tadi nya terkejut melihat sikap Shakila ,akhirnya menyungging kan senyumannya dengan lebar. Hati nya berdebar saat Shakila menarik tangan nya,dia benar-benar merasa senang.
Shakila memilih duduk ditaman belakang,terlihat beberapa pasien yang ikut duduk disana menikmati indahnya bunga-bunga disana.
Anggara duduk disamping Shakila,terlihat Shakila membuka bungkusan yang berisi bubur yang masih sedikit hangat. Disana juga ada minuman hangat,Shakila memberikan salah satu bungkusan bubur itu pada Anggara agar mereka sarapan bersama dibawah pohon yang rindang disana.
Pagi ini terlihat cerah,secerah hati Anggara. Anggara memakan bubur nya sambil menatap wajah Shakila, baru ini dia makan bersama dengan wanita yang dicintai nya. Selama ini Anggara dan Camila jarang makan bersama, mereka selalu sibuk dengan urusan masing-masing.
bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya,berikan hadiah juga buat aku ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘