NovelToon NovelToon
Antara Aku Dan Maduku

Antara Aku Dan Maduku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:24M
Nilai: 4.8
Nama Author: winda W.N

Bagaimana perasaanmu jika kamu di madu di saat pernikahanmu baru berumur sepekan? Itu yang aku alami, aku di madu, suamiku menikahi kekasihnya yang teramat di cinta olehnya.

Aku tak pernah dianggap istri olehnya, meski aku istri pertamanya. Namun cintanya hanya untuk istri keduanya

Aku menjalani pernikahan ini dengan begitu berat. mungkin ini cara ku untuk membalas kebaikan pada Ayah Mas Alan, beliau begitu baik membiayai kuliahku selalu menjaga dan melindungiku setelah Ayah dan Ibuku meninggal saat diriku masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.

Aku tak habis pikir jika kisah hidupku akan serumit ini, di tinggal orang tua, menikah pun di madu. Sungguh tragis kisah hidupku.


Hingga akhirnya Ayah sangat membenci Mas Alan setelah tahu kelakuan anaknya, dan Ayah membawaku pergi jauh dari kehidupan Mas Alan dan Maduku setelah aku dan Mas Alan bercerai.


Cerita ini karena terinspirasi tapi bukan plagiat! Bacalah, dan temukan perbedaannya🙏🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon winda W.N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 26. Ijin Cuti

Alan menuju kamar Nia yang dulu, dan kini di kamar itu ada Pak Ilham. Beliau terduduk di tepi ranjang dengan memegang sesuatu di tangannya. Beliau menangis melihat benda itu, Alan yang melihat Ayahnya sedih langsung mendekati Pak Ilham.

"Ayah sedang apa?" tanya Alan lembut. Lalu Pak Ilham menyembunyikan benda tersebut.

"Ayah makan ya, terus minum obat!" ucap Alan.

"Ayah tidak lapar," jawab Pak Ilham.

"mana Nia? Wanita itu berkata jika kamu sedang menjemput Nia. Mana Nia..," tanya Pak Ilham. Beliau tak melihat Nia di dalam kamar itu.

"Nia....Nia..., sini nak!" teriak Pak Ilham. Beliau menatap pintu, namun orang yang beliau panggil tak juga muncul di hadapannya.

"Ayah, maafkan Alan!" ucap Alan sendu.

"maaf. Apa Kau tidak berhasil membawa Nia ke sini?" tanya Pak Ilham.

"bukannya tidak bisa membawa Nia ke sini Yah. Hanya saja saat ini Nia tidak ada di kantornya Yah!" ucap Alan.

"jika Nia tidak ada di kantor, lalu dia ke mana Al?" tanya Pak Ilham putus asa. Beliau menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang.

"Nia ada meeting di luar kantor. Dan kemungkinan, dia meeting di luar kota Yah!" jelas Alan.

"jika kamu tahu, kenapa tidak menyusulnya," bentak Pak Ilham.

"satpam di kantornya tidak tahu di mana tempat meetingnya Yah," jawab Alan.

"coba kamu hubungi ponselnya!" pinta Pak Ilham.

"sudah tapi ponsel Nia, dari pagi tidak aktif Yah." jawab Alan. Pak Ilham hanya menggeleng gelengkan kepala.

"Ayah kesini sengaja tidak memberi tahu kalian. Niat Ayah memberi kalian kejutan, tapi justru Ayah yang kau beri kejutan Al," ujar Pak Ilham sedih. Beliau kembali meneteskan air matanya.

"maafin Alan Yah. Alan memang pria pengecut, pria egois, pria tak punya hati. Anak yang tidak bisa di banggakan Ayah," tutur Alan dengan tetesan air matanya.

"kau tahu atas kelakuanmu itu, Ayah merasa telah gagal sebagai seorang Ayah. Karna tidak bisa mendidikmu dengan baik, Ayah memang bangga dengan kecerdasan seorang anak dalam ilmu pendidikan. Tapi Ayah lebih bangga jika seorang anak bisa mendahukan adab yang bisa menghargai orang lain!" ujar Pak Ilham.

"Jika kamu menyakiti orang lain terlebih itu seorang wanita, sama saja kamu sudah menyakiti Ibumu!" imbuh Pak Ilham. Alan tertunduk dia menangis di kaki Ayahnya, dia menciumi kaki Ayahnya.

"Ayah sudah mendidik Alan dengan baik, ini semua salah Alan. Alan memang anak yang tidak tahu di untung, tidak pernah menghargai perjuangan Ayah da Ibu. Anak yang tidak beradab, anak yang hanya mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan orang lain. Alan tahu Ayah kecewa, tapi Alan mohon. Maafkan Alan Yah," pinta Alan dengan memohon.

"seharusnya ucapan maafmu itu kau tujukan pada Nia. Dia orang yang sudah benar benar kau sakiti!" ujar Pak Ilham. Kini beliau menatap sendu pada anaknya.

"Alan sudah pernah minta maaf padanya, tapi Nia tidak memaafkanku Yah!" ucap Alan.

"itu artinya dia sangat sangatlah kecewa dengan dirimu," Pak Ilham benar benar tak habis pikir anaknya akan berkelakuan seperti itu.

"jika Ibumu masih ada di dunia ini, dia adalah orang yang paling terluka dari pada Nia. Ibumu melahirkanmu untuk bisa menjaga dan menghargai seorang wanita. Tapi kau hanya bisa menyakiti seorang wanita!"

"keluar, Ayah ingin sendiri dulu!" pinta Pak Ilham.

"tapi Yah...,"

"keluar Alan," bentak Pak Ilham. Beliau menunjuk arah pintu agar Alan segera keluar dari kamar itu.

"baik Yah," ucapnya lesu. Dia berjalan keluar kamar dan menutup pintu kamar tersebut. Alan duduk di lantai di depan pintu kamar Nia.

Dia memaki dirinya sendiri, berkali kali dia memukul mukul kepala dan wajahnya. Lala melihatnya dari bawah, dia kini merasa kasihan pada pria yang sangat dia cintai itu.

****

Nia yang baru selesai menjalankan sholat dzuhur, kini menghampiri rekan rekannya yang sudah duduk di meja di sebuah restoran. Dia duduk dan bergabung dengan mereka, termasuk atasannya. Mereka tampak menikmati makan siangnya, kecuali Nia.

"kenapa aku terus kepikiran tentang Ayah? Semoga Ayah baik baik saja," gumam Nia dalam hati.

"Nia, kamu hebat. Terima kasih, karna berkat kamu. Akhirnya enam perusahaan mau bekerja sama dengan perusahaan kita," ucap Bu Hendri.

"itu juga berkat dukungan kerja keras tim kita Bu," ucap Nia.

"kami akan menaikan gaji kalian berempat dan kami akan memberi bonus tambahan untuk kalian," seru Pak Hendri. Nia, dan ketiga temannya merasa senang dan bangga. Karna akhirnya mereka bisa membuat enam perusahaan besar, menyetujui permintaan kerja sama dengan perusahaan mereka bekerja.

"Nia kamu yang membuat ide ini. Kami akan memberi kamu hadiah, dan itu terserah kamu menginginkan hadiah seperti apa. Kamu tinggal sebutkan saja!" ujar Bu Hendri.

"betul itu Nia, kamu tidak perlu sungkan. Kamu ingin hadiah apa dari kami?" tanya Pak Hendri.

Nia tampak berpikir, dia menginginkan apa. Karna dirinya memang sedang tidak ingin apa apa.

"apa boleh saya minta cuti seminggu, Pak Bu?" tanya Nia ragu.

"cutii...," ucap Pak Hendri.

"iya Pak, saya tidak menginginkan hadiah apa pun. Boleh tidak hadiah itu di ganti cuti, semingguuuuu saja..," ucap Nia memohon.

"apa kamu tidak ingin sesuatu yang lebih dari cuti?" tanya Pak Hendri. Dia begitu heran, kenapa Nia tidak meminta sesuatu yang mahal. Tapi dia justru memilih untuk di ijinkan cuti.

"tidak Pak!" ucap Nia.

"saya ingin pulang ke Bandung," ucap Nia lagi.

"ke Bandung...," ucap Pak Hendri dengan nada tinggi.

"ohh..Nia, kamu itu sungguh tak tahu diri. Kenapa kamu minta cuti," gerutunya dalam hati.

"maaf Pak Bu, saya gak jadi minta cuti," ucap Nia lesu.

"loh kenapa? Padahal saya menyetujuinya lho...," seru Bu Hendri. Nia langsung mendongakkan kepalanya, dengan wajah berseri seri.

"benar begitu Bu?" tanya Nia tak percaya. Bu Hendri pun menganggukan kepalanya dan tersenyum pada Nia.

"terima kasih Bu, tapi..." Nia tak melanjutkan kata katanya.

"tapi apa Nia..? tanya Pak Hendri.

"apa Lena juga boleh ikut cuti?" tanyanya ragu.

"kenapa?" tanya Bu Hendri bingung.

"saya gak berani ke Bandung sendirian Bu. Suami saya seminggu ini sibuk dengan pekerjaannya. Jadi suami saya tidak bisa menemani saya ke Bandung. Boleh ya bu," pinta Nia dengan memohon.

"ah.. baiklah. Cuti itu tak sebanding dengan ide ide cemerlangmu," tutur Pak Hendri. Nia akhirnya bernapas lega dan tersenyum riang.

"terima kasih Pak Bu," ucap Nia. Pak Hendri dan Bu Hendri pun mengangguk dan tersenyum pada karyawan teladannya itu.

Nia sudah tidak sabar memberi tahu semuanya ke Lena. Apa lagi Lena juga di ijinkan cuti untuk menemaninya ke Bandung.

1
Tri Andy
bagus, tksh
Ari Suci Ekawati
Luar biasa
Anita Nita
buat nia menikah sama elo thor
74 Jameela
Luar biasa
Dewi Dama
bingung baca nya cerita di ulang..jadi baca nya di loncatin2aja...
Dewi Dama
Luar biasa
Dewi Dama
semangat thorrr
Aulyaz.
Luar biasa
Maryati Yati
pelakor sok baik 😑
Maryati Yati
lom apa " udah sakit hati... emang cinta harus y memiliki
Julia Juliawati
Luar biasa
Fatima
Lumayan
Ruzita Ismail
Luar biasa
Maria Mebanua
baca lagi yg ke 2x
Sakinah Amalia
Luar biasa
Endang Supriati
lala itu tdk akan masuk surga! jgnkan masuk surga baunya aja tdk dapat. lala itu nanti masuk neraka abadi bersama raja iblis.
krn lala wujud iblis berbentuk manusia.
lala sudah menghancurkan pernikahan nia dan alan.
Endang Supriati
nia goblogbya, waktu ditanya ya bilang sja si elo calon iman!! jd peremouan tuh mendingbdi cintai dr pada mencintai laki2 lebih dulu! tidak ada harganya tahu!!!
Npy
yaa gimana yaak.. pikir aja sendirilah., situkan yg paling "cinta" sama Alan/Proud/
Adinda
pnya laki kayak gini tendang aja dari sakit tak berdarah
Murdia Tsc
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!