Bisikan Arwah Penasaran

Melisa's POV

Hidup ini memang sungguh aneh. Sepanjang karir ku sebagai seorang Mediumship dan cenayang, baru kali ini aku merasa sangat jengkel dengan hantu laki laki ini. Dalam penglihatan batinku, sebenarnya ada dua penampakan darinya. Satu wujud aslinya ketika dia mati dulu dan wujudnya saat berbicara dengan tenang sebagai Lost Soal yang sedang jatuh cinta pada manusia. Ya…dia bisa menipu Caroline dengan wujudnya yang gagah tampan berambut keriting, seperti dulu saat dia masih hidup. Tapi tidak denganku. Aku bisa merasakan aspek tergelap dari dirinya dan aku juga tahu wujud aslinya, yaitu wujud terakhir ketika di mati Dan itu jelas tidak mengenakkan mata.

Aku sengaja mengajak pergi ketiga Lost soul yang dominan di rumah hantu ini, untuk memberi kesempatan pada Harry dan Caroline berbicara tanpa gangguan. Aku ajak ketiganya untuk berkumpul di ruang baca dekat dapur dan berbicara pada mereka. Mungkin bagi sebagian orang apa yang aku lakukan ini terkesan aneh dan tidak masuk akal, tetapi itulah aku. Aku bisa berkomunikasi dengan residual energi atau Lost Soul yang masih saja linger di tempat ini dan tak bisa pergi. Kemampuanku ini adalah anugerah sekaligus kutukan. Karena kadang aku senang dengan kemampuanku tapi kadang aku sangat menderita.

Aku melihat tajam pada Charles, hantu yang tampak sangat merasa bersalah saat ini. Dia banyak menerawang dan menunduk, ketika aku memandangnya tajam.

“Kau tidak bisa menipuku Charles. Bagi Caroline kau mungkin tampak tampan dengan rambut ikal dan kulit bersihmu. Tapi aku bisa melihat wujud aslimu yang menakutkan. Bahkan aku tahu seperti apa tubuhmu saat kau meninggal.”

“Stop, jangan teruskan. Aku tidak mau dengar!” ujarnya sambil menutup mata dan membuang wajahnya dariku.

“Aku bukan orang sakti Charles, tetapi aku bisa merasakan energimu. Kau memiliki dendam yang sangat besar pada Keluarga Reginald. Karena Reginald sendiri sudah meninggal. Dan dia tidak terkurung di tempat ini. Dia langsung pergi ke tempat seharusnya dimana dia tinggal,”

“Neraka bukan?” sahut Linda.

Aku tersenyum dan melihat ke arah Linda,” Wujud aslimu juga tidak menyenangkan. Memory kematianmu dan momen akhir hidupmu masih tersimpan pekat dalam energimu, dan aku bisa merasakannya,”

Aku kemudian memejamkan mata dan menghirup dalam dalam udara yang bercampur aroma anyir yang kuat dan lekat, aroma darah linda yang tercecer di beberapa sudut ruangan rumah ini. Darah yang berasal dari punggung dan perutnya yang tertancap pisau menembus keduanya. Aku melihat Linda memegangnya dan berjalan sempoyongan, dan…putus. Kembali aku mengerutkan kening ku dan berkata pada Linda, ceritamu juga putus. Kau tidak ingat apa apa setelah itu.

Lalu aku beralih pada simon, Aku melihat sebuah jendela besar, sepertinya jendela di lantai dua. Di kamar Caroline. Wajah Simone Terlihat kurus tidak terawat, dikelopak matanya ada lingkaran hitam yang nyata. Dan aku pun tiba tiba merasakan sensasi rasa lapar yang amat sangat.

“Kau tersiksa oleh rasa lapar…kau dikurung dan disekap entah dimana, kau sendiri tidak tahu Simon,” ujarku sambil tetap memejamkan mata dan berusaha masuk dan menyatu dengan energi simon.

Bau pesing dan busuk menyeruak ketika aku menyatukan energiku dengan energinya.

“Kau disekap lama, kau tidak diberi makan dan kau dibiarkan seperti binatang, disebuah ruangan yang gelap, entah dimana itu.”

Aku menatap pada mata simone saat dia ada di depan jendela, Sebuah memori terkuat yang dimiliki simon. Aku masuk ke dalam mata itu dan ingin melihat apa yang ada di sana. Apa yang simone lihat. Aku berhasil masuk ke dalam memory simon sesaat sebelum dia meninggal. Tiba tiba aku melihat ( melalui mata simon) suasana yang semula terang menjadi gelap, dan ada suara berisik di belakang ku. Mataku mengucurkan air mata dengan deras. Degup jantungku berdetak kencang, seperti ada yang mengejarku.

Rasa panik makin menguasaiku ketika aku mendengar semacam raungan aneh dari belakang punggung simon. Simon tidak menoleh kebelakang, tapi dia tahu apa itu. Seperti kekuatan gelap yang memburunya, Bukan manusia, bukan. Sesuatu yang lain yang lebih pekat dari kejahatan manusia yang paling kelam. ASMODEUS.

Kepanikan menjalari tubuhku seketika, dan …oh, Simon loncat ! Badanku seperti melayang jatuh dan Krek…badan simon tertahan kalung besi yang mengikat lehernya sementara kepalanya lepas meluncur membentur tanah. Tubuh tanpa kepala milik simon sempat bergetar dan menggelepar beberapa kali sebelum akhirnya diam menggantung.

Lalu aku lihat Reginald, lelaki iblis itu menarik tubuh menggantung simon dengan cepat dan masuk lagi dalam rumah terkutuk itu melalui jendela kamar yang terbuka lebar itu. Tak lama dia juga turun dan memungut kepala simon. Dimasukkannya kepala itu pada kotak kayu dan diletakkannya di dalam ruangan sebelah ruang tamu. Setelah itu Gelap.

Aku terhenyak dan menghembuskan nafas dengan kerasa serta mengeluarkan suara seperti orang tercekik dari dalam mulutku.

“Kalian …kalian semua mati tidak wajar. Namun kalian tidak tahu dimana tubuh kalian di kubur. Sepertinya Reginald melakukan sebuah ritual untuk menghapus memory itu,” ujarku

“Itulah mengapa kami gentayangan. Ada sebuah ritual khusus yang dilakukan Reginald untuk mengikat kami pada rumah terkutuk ini. Dan itu semua terkait dengan pemanfaatan tubuh kami.”

Aku mengangguk dan melihat pada ketiganya,”Aku tidak tahu bagaimana cara menolong kalian, Tapi aku akan berusaha membantu. Tolong tinggalkan aku bersama Charles. Ada beberapa hal yang aku perlu bicarakan dengannya.”

Simon dan Linda tiba tiba menipis dan menghilang. Tinggal lah aku bersama Charles seorang diri.

“Aku tahu kau menderita, mati mu pun tidak wajar. Tapi tolong hentikan rencana Balas dendammu pada Caroline. Gadis itu tidak tahu apa apa. Dia mau menempati rumah ini juga karena terpaksa, Dia Homeless”

“Dengar Melisa, sudah lama aku ingin menghentikan balas dendam ku seperti yang tadi aku katakan. Aku mencintai Caroline dan aku sekarang paham, bahwa antara Caroline dan kakeknya Reginald, tidak pernah terjalin komunikasi,bahkan Caroline tidak pernah bertemu dengannya.”

“Ya tetapi tidak bisa juga kau mencintai dia macam itu. Lalu kau bercinta dengannya seperti layaknya manusia dengan manusia. Khan kau tahu bahwa hal itu bisa membuat Caroline kehilangan energi jiwanya. Dia bisa saja mati sewaktu waktu karena aktivitas itu,”

Charles menunduk,” Kami saling mencintai,”

Ake mendengus dan menghela nafas panjang,” Caroline hanya kesepian, dia tidak mencintaimu. Kau tahu pasti itu. Dia hanya putus ada dan Frustasi. Seharusnya sebagai teman yang baik dan tidak punya niat jahat, kau menolongnya menasehatinya. Lagi pula bagaimana kau bisa meninggalkan alam manusia dan menuju alam keabadian jika kau masih saja seperti ini. Tidak kah kau ingin bertemu rosemary dan menyatu dengannya?”

“Kau benar Melisa, aku harus mulai belajar melepaskan diri dari cinta yang tidak wajar itu. Aku harus membuatnya kembali sadar. Tetapi dia juga kesepian dan tidak punya teman hidup. Aku kasihan.”

“Justru jika kau kasihan padanya, maka arahkan dan ingatkan untuk kembali ke jalan yang benar. Bantu Harry dan Caroline menyatu. Bukan malah aku berebut Caroline dengan Harry. Ingat kau ini Lost soul, kau pun juga tidak bisa selamanya berada dekat dengannya. Apa lagi jiwa kalian sepertinya sudah di segel oleh Reginald untuk menjadi persembahan bagi Asmodeus. Iblis yang menjadi tuan besar pemujaan Reginald,”

“Baiklah melisa, aku akan melepas Caroline. Hanya saja tolonglah juga kami, para Lost Soul yang terpenjara di rumah ini, agar bisa lepas dari keterikatan kami dengan dunia rumah hantu ini. Dengan begitu kami bisa segera pergi dari sini dan tidak akan mengganggu lagi. “

“Baiklah, akan aku bantu. Tetapi lepaskan dulu Caroline dan berjanjilah untuk tidak memanfaatkannya lagi,

“Baik, aku berjanji. Aku tidak akan mendekati Caroline untuk kepentinganku, maupun membalas dendam. Aku juga tidak ingin sampai terjadi hal buruk padanya, sehingga dia kehilangan kewarasannya. Aku tahu betul, komunikasi terlalu sering dengan Lost Soul macam kami ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental Caroline.

“Syukurlah, Aku percaya kau akan memegang omongan mu sendiri. Bicarakan dengan Caroline dan setelah itu dengan Harry, bantulah mereka untuk bisa saling menerima satu sama lain seperti dulu. “

Charles mengangguk dan tersenyum, lalu mereka membuat kesepakatan dengan saling berjabat tangan.

*****