NovelToon NovelToon
Transmigrasi Mommy

Transmigrasi Mommy

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat / Cintamanis / Reinkarnasi / Anak Genius
Popularitas:5.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: kenz....567

"Hiks ... El pengen mommy, hiks ... tapi El nda mau dipukul lagi mommy." ~Elbert Leon Wesley.

"Apakah aku bermimpi? Bagaimana bisa wanita itu dekat dengan Elbert? Apakah dia hanya ingin menarik perhatianku?" ~Alden Leon Wesley.

"Alden, aku tidak lagi mengharapkan cintamu. Tetapi, bisakah kau memberi Elbert figur seorang ayah? aku tidak akan mengganggumu dengan istri tercintamu itu. Namun, satu hal yang aku minta dari mu, tolong luangkan waktu untuk anakku. Anggaplah Ini permintaan ku sebagai seorang ibu," ~Arianha Amora Miller.

***
Menceritakan tentang Keisya Amora yang bertransmigrasi kedalam cerita novel yang semalam dia baca. Jiwanya memasuki tubuh
Arianha Amora, seorang Antagonis novel yang berperan sebagai ibu dari Elbert dan istri kedua dari Alden Leon Wesley.

Apakah Keisya mampu untuk menjadi figur seorang ibu yang baik untuk Elbert? dan mampukah Keisya membuat Alden mencintainya?





PERINGATAN !

BIJAKLAH DALAM MEMBACA CERITA! INI HANYA CERITA FIKSI BUKAN KENYATAAN, HANYA KHAYALAN DARI AUTHOR BUKAN BENERAN OK!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Harus memilih

Alden terbangun dari tidurnya, dia merasakan tangannya sangat kebas seperti di timpa sesuatu. Alden menatap makhluk mungil yang nampak tertidur pulas di dekapannya. Dia tersenyum dan mengeratkan pelukannya.

Netranya tak sengaja menangkap jam dinding yang menunjukkan pukul 01.00 pagi, dia terkejut.

"Astaga, aku janji dengan Luna akan pulang sebelum jam delapan malam," ujar Alden panik.

Dengan perlahan Alden melepaskan pelukannya kepada sang putra, kemudian dia bangkit. Dengan hati-hati dia menggendong Elbert dan membawanya ke brankar Amora.

Alden perlahan menurunkan Elbert dan menaruhnya tepat di samping Amora tidur. Tangannya terulur untuk mengelus rambut sang anak.

"Daddy pulang dulu ya sayang, besok siang daddy datang lagi untuk mengantar kalian pulang," ucap Alden.

Alden mendekatkan wajahnya ke arah kening Elbert, dia mengecup kening Elbert cukup lama. Netranya beralih menatap Amora, wajah polos istrinya saat tidur membuat gemas.

"Sayang, aku pulang dulu ya." Ujar Alden sambil mengecup pipi Amora.

Alden menegakkan tubuhnya, ia akan berbalik. Namun, ia mengingat sesuatu yang berakhir dia kembali mendekatkan dirinya ke arah Amora.

"Daddy melupakan kamu ya sayang, baik-baik di perut mommy ya ... Daddy pulang sebentar ok," ujar Alden. Tangannya terulur untuk mengusap perut Amora yang sedikit membuncit.

Alden kembali menegakkan tubuhnya, dia menatap ponsel yang berada di atas. Dengan tatapan bingung Alden mengambil ponselnya, dia melihat ada panggilan dari istri pertamanya.

"kenapa banyak sekali? dan kenapa bisa ponselku berada di atas nakas? Perasaan tadi aku menaruhnya di meja," bingung Alden.

Alden menepis kebingungannya, ia segera menaruh ponselnya di saku celana. Kakinya melangkah ke arah sofa untuk mengambil jasnya. Dia berjalan ke arah pintu dan berbalik sebentar untuk melihat keluarga kecilnya.

"Selamat malam," ucapnya.

Alden keluar dari ruangan itu, dia menutup pintu dengan sangat pelan. Tanpa Alden ketahui bahwa Amora sudah terbangun saat Alden mengecup pipinya.

"Ku harap ucapanmu benar, " ujar Amora setelah itu kembali menutup matanya dengan tangan yang memeluk putranya.

Di tempat lain seorang wanita sedang bergerak gelisah, sedari tadi dirinya tak bisa tidur karena memikirkan suaminya yang belum juga kunjung pulang.

"Mas Alden mana sih, tadi katanya jenguk temen ... Tapi kok sampe sekarang gak pulang pulang sih, bikin bete aja," gerutu wanita itu yang tak lain adalah Luna.

Luna bangkit dari ranjangnya, ia berjalan ke luar kamar. Sepertinya memikirkan Alden pulang membuatnya dirinya lapar.

Kakinya melangkah menuruni tangga, penglihatannya menangkap sosok yang baru saja menutup pintu utama.

"Mas!" sentak Luna, kakinya berjalan cepat menuruni tangga dan menghampiri Alden yang baru saja menutup pintu mansion.

Alden menatap Luna, senyum tipis ia tampakkan untuk istri pertamanya itu.

"Kok belum tidur hm?" tanya Alden dengan nada lembut.

Luna menampilkan wajah kesal, bibirnya mengerucut. Dia menatap Alden dengan sinis.

"Gimana bisa tidur, kalo suami gak pulang-pulang. Untung aja kamu malam ini pulang, kalau besok pagi baru pulang jangan harap kamu tidur di kamar!" marah Luna.

Alden menggaruk leher belakangnya yang tidak gatal, bibirnya memaksakan senyum sambil berbicara dalam hati.

"Aku kan punya istri dua, kalo gak diizinin tidur disini ya gak papa ... Kan istriku masih ada satu lagi," ucap Alden dalam hati.

"Mas! Aku lagi marah loh, kok malah senyum-senyum gitu." sentak Luna sambil menepuk bahu kekar Alden.

"Udah ya, ributnya besok aja. Aku capek banget, besok juga ada meeting penting," ujar Alden. Dia segera meninggalkan Luna yang menatapnya tak percaya.

"Aku dari tadi nungguin loh, dan dia cuman bilang aku capek besok aja ya ributnya. Emang dia kira aku apa?" kesal Luna. Dia beranjak dari sana dan mengikuti Alden yang sudah lebih dulu menuju kamar mereka.

***

Amora tengah bersiap akan pulang, karena infusnya telah habis dan dokter sudah memperbolehkannya pulang.

Elbert bocah kecil itu tengah membereskan mainannya untuk di masukkan ke sebuah kantong yang sudah sang mommy siapkan.

"Mommy cudah, mainan El dah macuk cemua. Tapi, daddy lama banget cih ... Katana mau jemput, kita pulang duluan aja yuk," gerutu bocah kecil itu, dia sudah bosan dengan suasana rumah sakit.

Cklek

Atensi mereka beralih ke arah pintu, terlihat Jeslyn yang sedang menarik tangan seorang pria paru baya yang masih tampan.

"The real Sugar daddy," ucap Amora dalam hati. Dia meneguk ludahnya kasar.

Bagaimana tidak, pria itu masih tetap tampan walaupun Amora bisa menebak bahwa pria itu telah berumur sekitar 45 tahun kurang lebihnya.

Jeslyn mendekat ke arah Amora, senyuman di bibir Jeslyn tak pernah luntur sejak ia masuk.

Pria itu menatap Elbert dengan dalam, walaupun Elbert menatapnya bingung pria itu tetap menatap Elbert dengan pandangan lurus.

"Oh iya, Amora sudah boleh pulang kan? Yuk kita anter ya kan pah?" ujar Jeslyn menatap suaminya.

Amora merasa bingung, bukankah Alden akan menjemputnya? lalu mengapa mertuanya yang menjemput mereka?

"Dad! Bapak jonathan!" geram jeslyn saat melihat sang suami yang tak menyahutnya.

Jonathan tersentak, di menoleh kepada sang istri yang menatapnya garang.

"Kenapa? Mereka siapa sih? Lagian kamu kurang kerjaan banget, terus kenapa wajah ni bocah mirip si Alden?" ujar Jonathan, sambil mendekat ke arah sang istri yang berada di samping Amora.

Jeslyn mencomot mulut suaminya, dia menatap kesal jonathan yang mengusap bibirnya.

"Mulutmu itu udah kayak ibu-ibu tukang gosip tau gak! Ngerocos aja, sabar! Ini juga mau di jelasin." Sentak Jeslyn sambil menatap tajam suaminya.

Elbert mendekati Amora, dia memeluk kaki ibunya itu. Amora mengerti bahwa sang anak tengah ketakutan, untuk itu ia mengusap lembut kepala Elbert guna untuk menenangkan.

"Kamu lihat anak kecil itu, dia Elbert Leon Wesley. Dia ....,"

"APA!" teriak Jonathan.

Jeslyn merasa geram dengan suaminya yang memotong ucapannya.

"Bisa sabar gak?" tanya jeslyn yang langsung mendapat anggukan kecil dari Jonathan.

Amora dan Elbert juga ikut kaget karena sentakan Jonathan.

"Amora istri kedua putramu, dan Elbert adalah cucu kandungmu," jelas Jeslyn.

Jonathan menatap Jeslyn dengan pandangan terkejut, matanya membulat sempurna. Apa ini? Anaknya memiliki istri lebih dari satu dan juga memiliki anak yang sudah bertahun-tahun dia sembunyikan.

"Aku, aku tak tau harus berkata apa ... Tapi yang jelas, aku sudah menjadi opa kan?" ucap Jonathan dengan senyum tipis menatap sang istri.

Jeslyn tersenyum, suaminya sangat menginginkan cucu. Setelah dia melahirkan adik Alden, dia sudah tak bisa mengandung lagi. Untuk itu, jeslyn paham dengan suasana hati sang suami yang sangat berharap kembali menimang anak kecil.

"Ayo mommy antar pulang, sepertinya Alden tak bisa datang karena harus bertemu clien penting," ujar Jeslyn.

Amora mengangguk, dia memaklumi Alden yang sedang sibuk. Dia mengambil kopernya dengan satu tangan dan tangan lain menggandeng Elbert.

"Sini mommy yang bawain koper kamu," pinta Jeslyn.

Amora dengan canggung memberikannya, dia sebenarnya tidak enak terhadap Jeslyn. Namun, dia juga tak bisa membawa yang berat-berat karena dia harus menghindari hal itu untuk kebaikan kandungannya.

"Makasih mom," ujar Amora dengan senyum tipis di bibirnya.

"Biar daddy yang gendong em El-Elbert," ujar Jonathan ragu.

Elbert menatap mommynya, dia meminta izin dengan cara menatap sang mommy. Amora tersenyum menyetujui hal itu, dia ingin agar sang anak lebih dekat dengan keluarga Alden.

Setelah mendapat persetujuan sang mommy, dengan pelan Elbert berjalan menuju Jonathan yang kini tengah tersenyum lebar.

Dengan sigap Jonathan menggendong cucunya, ia mencium pipi gembil Elbert.

"Yaudah yuk sayang kita pulang," ajak jeslyn. Tangannya menggandeng menantu kesayangannya itu.

Diam-diam Jonathan tersenyum tulus, dia tak menyangka bahwa Alden mendapat wanita yang bisa meluluhkan hati Jeslyn.

Mereka pulang dengan keadaan hati yang gembira, berbeda dengan Alden yang tengah membentak seluruh karyawannya.

"KALIAN INI GIMANA SIH?! KERJA SEPERTI INI AJA KALIAN GAK BISA! KALAU KALIAN BOSEN KERJA DISINI, SILAHKAN KELUAR DARI PERUSAHAAN INI!" Marah Alden

"semuanya kembali, saya minta untuk bekerja dengan serius," pinta Alden dengan suara tak sekeras tadi.

Para karyawannya keluar dari ruang rapat. Kini, pikiran Alden sedang tidak tenang karena jeslyn berkata padanya bahwa untuk sementara Alden harus menjauhi istrinya selama dia tak bisa memilih salah satu dari keduanya.

"Arghhh, bagaimana ini ... siapa yang harus ku pilih di antara mereka." lirih Alden sambil mengacak rambutnya.

"Ikuti kata hati lu, mana yang harus di pertahankan ... dan mana yang harus di lepaskan, ujar seseorang yang baru memasuki ruang kerja Alden.

"Deon?!" sentak Alden.

1
Nur Keyla
Luar biasa
Femmy Femmy
ihhh..ibu2 suka sibuk deh urusin orang apa yang ibu lihat tidak sama seperti didlm pikiran ibu taunya ajha protes ...protesnya lagi nggak bener
Erna Masliana
wuah manusia bejat ternyata..
Erna Masliana
jahat banget emak yg dulunya
Neni marheningsih
balas dendam ko nyampai 5 tahun..tandanya Alden bego katanya orang kaya masa menguak kematian. adeknya aja butuh bertahun2
Idkkk
Arisan terus
Idkkk
Sedihhhh🥹🥹
Sri Mulyaningsih
hadeh paman hans 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sri Mulyaningsih
Luar biasa
Sri Mulyaningsih
mantap opa ganteng 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sri Mulyaningsih
Luar biasa
Alya Risky
laki2 pecundang.. darah daging sendiri diabaikan malah mungut punya orang
Femmy Femmy
laki2 biadab😠
Bintang Juing
Luar biasa
Femmy Femmy
ibu Biadab😠
Femmy Femmy
yah masih sejenisnya Amora
Achmad Yuli
ternyata mengisahkan wanita bodohh..
Maftu Chah
Luar biasa
Femmy Femmy
Amora kalau dikasih tau dengar karena Mora sedang hamil muda...
Femmy Femmy
wong Alden g pernah menyentuh nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!