Cerita ini mengkisahkan tentang seorang wanita hebat bernama Qiaraa yang ingin menjalani kehidupan dengan lebih baik,dalam hidupnya ia selalu disalahkan sebagai penyebab ibu nya meninggal,suatu hari ia bertemu dengan seorang pria dingin yang tak di kenalnya,akan kah dia mendapatkan kehidupan yang ia ingin kan atau malah sebaliknya??,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Ikah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14.Sekertaris Baru
Pagi pagi sekali Qiaraa bangun dari tidurnya,ia meninggalkan kamar sang calon mertua untuk menuju dapur,ia ingin memberikan sarapan pagi ini.
Ketika tercium aroma masakan yang sangat wangi,intan terbangun,ia tak mendapati Qiaraa di sampingnya,ia pun segera keluar untuk memastikan.
Ternyata benar dugaannya, Qiaraa sedang masak di dapur,intan menghampiri nya.
"Lagi apa sayang??"
"Eh Tante udah bangun,maaf yah Qiaraa berantakin dapur nya"
"Gak papa,eemm masak apa nih wangi banget??"
"Masak nasi goreng sama telor ceplok Tante"Qiaraa tersenyum
"Tadi non Qiaraa minta untuk masak sendiri nyonya, padahal sudah saya larang"ucap Asisten rumah tangga keluarga Wijaya
Intan melihat bangga calon menantunya itu,ia tak salah merestui anaknya menikah dengan Qiaraa,selain cantik Qiaraa juga pandai memasak,jadi intan tak perlu khawatir jika sudah menikah nanti.
"Wah,Tante gak sabar buat cobain, pasti enak "Intan melihat ke arah wajan
Qiaraa tersenyum mendengar perkataan intan,saat nasi goreng nya selesai di buat,ia pindahkan ke wadah setelah itu menata nya di meja makan.
Semua orang telah siap untuk sarapan bersama,sudah ada Intan, Qiaraa,Angga dan juga Marsel di meja makan.
"Eemm nasi goreng buatan bi Sumi rasanya beda hari ini,lebih enak dari biasanya" Marsel menyuapkan sendok ke mulutnya berkali kali,ia sangat suka nasi goreng nya.
Angga yang mendengar perkataan Marsel juga berpikiran yang sama,rasa nasi goreng pagi ini sangat enak menurut nya, sampai sampai ia nambah lagi,tapi sifat Angga tentu berbeda dari adik kandungnya itu yang selalu mengungkap langsung apabila ada yang ia rasakan,tapi tidak dengan Angga,ia sedikit tertutup.
"Enak yah nasi goreng nya, orang bukan bi Sumi yang bikin" Intan terkekeh
"Lah terus siap mom??"Marsel heran
"Qiaraa yang masak"Intan tersenyum
Uhuk uhuk
Angga yang mendengar nasi goreng itu buatan Qiaraa langsung tersedak,ia tak menyangka wanita seperti dia bisa masak seenak ini.
"Pelan pelan !!" Qiaraa memberikan minum pada Angga
"Gimana menurut kamu,enak kan masakan calon istri kamu ini,tuh sampai sampai kamu nambah tadi??"intan terkekeh
Angga tak menjawab entah kenapa ia teringat kejadian tadi malam, apalagi sekarang Qiaraa memberikan minum padanya, sehingga membuat nya gugup.
"Angga berangkat dulu mah!!" Angga berlalu meninggalkan ruang makan dengan gugup
"Abang gue kenapa tuh mom??"Tanya Marsel heran
Intan mengangkat kedua bahunya,ia juga heran dengan putra nya itu.
"Calon kakak ipar, ternyata selain cantik loe juga pintar masak yah"Marsel terkekeh
"Heh, yang sopan kamu bicara nya !!" Intan menjewer kuping Marsel
"Aw, sakit mom "Marsel mendecak kesal
Intan malah tertawa melihat tingkah anaknya, sedangkan Qiaraa hanya geleng-geleng melihat kelakuan ibu dan anak yang satu ini.
***
Di sebuah ruangan yang cukup besar pria berwajah tampan sedang menyenderkan tubuhnya di kursi,ia baru saja sampai di ruangan nya.
Beberapa jam kemudian,ada seseorang yang mengetuk pintu ruangan nya,Angga pun mempersilahkan nya masuk.
Betapa terkejutnya Angga, ketika yang datang adalah mama nya dan Qiaraa.
"Halo sayang ??" Intan tersenyum
"Mama tumben Dateng ke sini" Ucap Angga heran
"Mama mau nganterin sekertaris baru kamu"
"Mana mah??"Angga celingukan
"Ini, Sekarang Qiaraa yang akan jadi sekertaris kamu"Mama memegang tangan Qiaraa
Angga membulat kan matanya,ia tak percaya Qiaraa akan menjadi sekertaris nya kali ini,ia bingung harus bagaimana,kalau sampai ia tak setuju,tentu saja mama nya akan ngambek,ia tahu betul bagaimana sifat mama nya itu.
"Tapi mah, Qiaraa kan masih kuliah"Ucap Angga mencari alasan yang tepat
"Tenang aja,bisa di atur,dia kan gak kuliah setiap hari, lagian banyak kok orang yang kerja sambil kuliah,iya kan sayang??"
"I i Iyah Tante" Qiaraa senyum terpaksa
"Ya udah,Angga gak bisa nolak juga kan" Angga menghempaskan tubuhnya ke sofa
"Ya udah,mama tinggal dulu yah,kamu baik baik disini,awas Loh kalau macem macem sama Qiaraa "intan mengancam Angga
("Cih, sebenarnya siapa sih anak nya)"batin Angga
Intan berlalu meninggalkan mereka berdua,Angga memandangi Qiaraa yang masih berdiri mematung.
"Sini loe !!" Angga memanggil
"Iyah," Qiaraa menghampiri Angga
"Loe kenapa mau di suruh mama jadi sekertaris gue?? Tanya Angga
"Saya juga seperti tuan,yang tidak bisa menolak permintaan Tante intan" jawab Qiaraa
Jawaban itu membuat Angga tak bisa berkata apa-apa, karena memang benar ia tak bisa menolak permintaan mama nya.
Qiaraa duduk di meja yang sudah di sediakan tepat bersebelahan dengan meja kerja Angga,ia membuka laptopnya memulai pekerjaan yang belum diketahui apa saja yang harus dikerjakan nya.
Qiaraa menghembus kan nafasnya" Tuan??"Panggil nya
"Hmmmm"Angga tak menoleh
"Apa saja yang harus saya kerjakan??"Tanya Qiaraa gugup
Angga berdiri berjalan ke arah Qiaraa dan berdiri di belakangnya,ia membungkuk kan tubuhnya, menyentuh laptop yang ada di depan Qiaraa.
Angga mengajarkan Qiaraa apa saja yang harus dikerjakan nya dengan sangat detail, sedangkan Qiaraa malah salah fokus dengan aroma tubuh Angga yang membuat nya merasa nyaman.
Saat Angga mengajarkan nya, Qiaraa malah fokus melihat wajah tampan sang calon suaminya itu,begitu mempesona jika ia bisa melihat sedekat ini.
"Nah, bagaimana, sudah mengerti??" Angga selesai memberi tahu
Qiaraa yang di panggil malah tidak bergeming,ia tak menjawab pertanyaan nya malah menatap nya tanpa berkedip, Angga melambaikan lambaikan tangan nya di depan wajah Qiaraa.
"Heh,halo,loe denger gak sih??"Angga sedikit meninggi kan suaranya
Qiaraa terkejut ia baru tersadar malah menatapi wajah tampan Angga yang menurut nya lebih tampan ketika sedang serius seperti itu.
"Iyah,saya denger"Qiaraa menjawab
"Bagus kalau gitu"Angga kembali lagi ke kursinya
Walaupun Qiaraa tak begitu fokus tapi dia cukup mengerti apa yang harus di kerjakan nya,ia memulai dengan semangat baru,ia yakin bisa melakukan itu.
Saat Mereka sedang fokus pada pekerjaan nya masing-masing, tiba-tiba ada yang memasuki ruangan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Sayang...?" Citra langsung duduk di pangkuan sang kekasih tanpa menyadari ada Qiaraa di ruangan tersebut
Citra mengecup bibir Angga, membuat Qiaraa mendengus kesal melihat pemandangan di depannya itu.
"Kemana saja kamu semalam,aku telpon gak di angkat??"Angga merajuk
"A a aku ketiduran sayang,maafin aku yah" Jawab citra sedikit gugup
Angga mengangguk mempercayai nya begitu saja,entah apa yang membuat Angga luluh dengan sikap citra.
"Untuk ucapan maaf, karena semalam aku gak ngabarin kamu,gimana kalau sekarang kita pergi ke...!!"Citra menaikan satu alisnya