Apa jadinya jika calon kakak ipar mu tidak sengaja merengut harta yang paling kamu jaga sebagai seorang wanita? itulah yang dirasakan oleh gadis cantik bernama Agisha.
Akibat kejadian itu membuat sebuah daging yang menjelma menjadi janin tumbuh di dalam rahimnya, awalnya Agisha mencoba menutupinya karena berpikir jika dirinya adalah sumber masalah untuk kakaknya yang sedari dulu kurang menyukainya maka dengan berpikir matang-matang Agisha memilih kabur dari rumah, tetapi hal itu diketahui oleh ayah dari bayi dirinya kandung.
Agisha yang kekanak-kanakan dan dirinya yang mengandung membuatnya mau tidak mau harus menjadi lebih dewasa lagi. bisakah Agisha menghadapi semuanya di tengah-tengah dirinya yang merasa bersalah, dan juga bagaimana kisah lika-liku kehidupan Agisha, ikuti terus yaaa novelnya.
riri-can
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri-can, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menikah
Hari ini pernikahan Agisha dan Zeus berlangsung, hanya pernikahan kecil bertujuan untuk menutupi Agisha dari dunia Zeus yang menakutkan. Pernikahan yang menurut Agisha terpaksa, dia melakukan itu setelah di bujuk oleh kedua orangtuanya.
Setelah pulang dari villa akhirnya Zeus membawanya pulang ke rumah, bahkan di saat itu semuanya di jelaskan dengan sedetail mungkin supaya tidak ada kesalahpahaman. Agisha tetap saja tidak menerima pernikahan ini, dia masih ingin bersenang-senang tetapi harapannya langsung hilang saat kedua orangtuanya memaksanya untuk menerima pernikahan ini.
'Makan dulu sayang" ucap nyonya Anneta memberikan makanan untuk Agisha yang masih cemberut
Nyonya Anneta dan tuan Arkam sudah mengetahui jika Agisha tengah mengandung, awalnya mereka kecewa karena merasa jika Agisha tidak berhak mendapatkan takdir sedemikian rupa, tetapi nasi telah jadi bubur dan tidak mungkin juga mereka memisahkan Zeus dan agisha karena begitu banyak pertimbangan jika menolaknya.
'Agis tidak lapar ma" tolak Agisha
'Makan sedikit saja sayang, dari pagi kamu hanya makan roti saja, kasihan kamu dan bayinya" bujuk nyonya Anneta
'Baiklah" patuh Agisha dan mulai menerima suapan dari nyonya Anneta
Nyonya Anneta bersyukur dengan kehamilan Agisha yang tidak membuat Agisha kesulitan, kebanyakan ibu hamil di luaran sana akan mengalami banyak hal saat dirinya hamil muda, mulai dari susah makan, mudah lelah, mual-mual di pagi hari atau mual saat mencium bau makanan. Nyatanya Agisha tidak mengalami itu katanya hanya perutnya kadang kram atau buah dadanya yang terasa nyeri selebihnya tidak ada.
'Apa setelah ini Agis akan ke Itali ma?" tanya Agisha memastikan
'Sepertinya begitu sayang" ucap nyonya Anneta jujur
'Tapi Agis tidak mau ma, Agis mau bareng mama dan papa" isaknya
'Agis masih mau di sayang-sayang mama hiks... Agis belum puas" ucapnya membuat nyonya Anneta merasa bersalah
Andai waktu bisa di putar maka nyonya Anneta memilih waktu dimana dirinya menjahui Agisha pertama kalinya, dia akan mengubah saat itu dan memberikan kasih sayang yang melimpah untuk Agisha dan Issabella.
Dan mengenai Issabella, Issabella bahkan sampai sekarang belum juga pulang karena dirinya masih ada pemotretan. Jadwal putri tertuanya itu cukup padat dan dia tidak mengetahui pernikahan Agisha yang mendadak.
'Mama tidak bisa berkata apa-apa sayang, kamu bisa membujuk suami mu supaya kamu tinggal sementara disini" nyonya Anneta menenangkan Agisha yang tengah menangis
'Benar juga" ucap Agisha pelan
Setelah selesai makan nyonya Anneta keluar dan ternyata sudah ada Zeus yang berdiri di samping pintu, sepertinya Zeus sengaja tidak masuk supaya keduanya bisa berbincang dengan santai.
'Jangan kasar-kasar pada putriku" nyonya Anneta memperingati Zeus
'Anda tenang saja" Zeus masuk ke dalam kamar
Hal pertama yang dia lihat adalah Agisha yang tengah membuka kancing bajunya, sepertinya Agisha ingin menggantikan bajunya dengan baju yang lebih santai.
'Ehemm"
Agisha memeluk tubuhnya sendiri dan menatap nyalang Zeus yang menatapnya tanpa merasa bersalah.
'Seharusnya kalau masuk ketuk dulu!" teriak Agisha
'Buat apa?" tanya Zeus polos
Sepertinya Zeus tengah berpura-pura tidak tau atau bagaimana? Sudah jelas ini kamar seorang wanita, seenaknya saja masuk sembarangan.
'Ini kamarku" Agisha mengingatkan
'Saya tau, lantas?" tanya Zeus kebingungan
'Bagaimana bisa kamu masuk ke kamar seorang gadis sebarang begitu, untung saja aku belum buka baju" Agisha menatap nyalang Zeus yang masih terlihat biasa saja
'Apa salahnya, kamu istri saya dan satu lagi kamu bukan lagi seorang gadis" jawabnya santai dan langsung membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur Agisha
'Heii... Itu tempat tidurku!" teriak Agisha
'Aku tau" Zeus menutup matanya karena merasa mengantuk setelah mencium aroma Agisha yang melekat di tempat tidur
'Ku bilang itu tempat tidurku, jadi jangan tidur disana!" Agisha sekarang ngos-ngosan saat memarahi Zeus yang tidak meresponnya
'Mengapa kamu cerewet sekali, apa kamu tidak lelah dari tadi teriak terus. Bayinya akan meniru sifat burukmu jika kamu seperti itu terus" Zeus duduk dan menatap Agisha dingin
Agisha membeku, apa bener begitu? Bagaimana jika anaknya suka marah-marah dan teriak tidak jelas. Agisha tidak mau memiliki anak yang nakal.
'Jangan menakuti ku" cicit Agisha
'Ini sudah malam sebaiknya kamu tidur saja" Zeus menatap jam yang menunjukkan pukul 9 malam
'Aku mau mandi" balas Agisha berjalan ke arah kamar mandi
Zeus mengerutkan keningnya, apa Agisha bercanda? Ini sudah malam dan dia berencana mau mandi? Bisa bahaya nanti bayinya di dalam sana.
'Tidak usah mandi, besok saja" Zeus bangkit dan menarik tangan Agisha
'Tapi aku mau mandi, aku mau mandi" bantah Agisha
'Jangan bandel, buruan tidur" Zeus mendorong Agisha ke tempat tidur
'Tidur atau tambah bayi lagi!" ancam Zeus serius membuat Agisha takut dan buru-buru menarik selimutnya
'Seharusnya dari tadi kamu menurut, buang tenaga saja" ucap Zeus
'Apa kamu akan tidur disini?" tanya Agisha melihat Zeus yang kini membaringkan tubuhnya
'Tentu saja" ucapnya pelan sambil menutup mata
'Apa tidak bisa tidur di kamar lain?" tanya Agisha
'Kamu mengusirku?" tanya Zeus balik
'B...bukan seperti itu, hanya saja aku tidak terbiasa" cicit Agisha
'Makanya biasakan" tegas Zeus mulai tertidur
'Heii" panggil Agisha
Agisha menatap Zeus yang kini tertidur membuatnya memilih turun dari tempat tidur, jujur saja Agisha mau mandi karena merasa gerah meskipun dia sudah mandi sebelum malam tadi.
GREP
'AAAKHHH" teriak Agisha saat tubuhnya jatuh ke atas ranjang
'Sudah saya bilang untuk tidur, apa kamu memang minta di hukum!" Zeus menatap tajam Agisha yang ketakutan
'L..lepas hiks... Jangan hiks.." Agisha terisak membuat Zeus melepaskan tangannya
Sepertinya Agisha masih menyimpan trauma setelah malam kelam itu terjadi, Zeus tidak bisa menyalahkan Agisha yang ingin mandi karena dirinya membaca beberapa artikel mengenai ibu hamil yang mudah gerah.
'Baiklah mandi tetapi hanya sebentar" Zeus menuruti kemauan Agisha
Agisha mengangguk dan turun dari ranjang menuju kamar mandi. Sedangkan Zeus mencari ruang ganti baju Agisha dan mulai memilih baju santai untuk Agisha.
Pilihannya yaitu gaun tidur dengan lengan kecil supaya Agisha tidak kegerahan, hanya gaun idur dan celana da*lam tanpa bra.
Zeus sedikitpun tidak segan memilih baju untuk Agisha, menurutnya itu biasa saja. Lagian Agisha istrinya jadi untuk apa malu-malu.
'Kenapa keramas?" tanya Zeus kesal melihat rambut Agisha yang basah
'Panas" balas Agisha
Zeus menghela nafas panjang, harus banyak-banyak bersabar menghadapi istri kecilnya yang mengandung itu. Salah sedikit bisa bahaya, apalagi Agisha sedang sensitif-sensitifnya.
'Terserah, dimana hair dryer milikmu?" Tanya Zeus
Agisha menunjuk sebuah lemari hias miliknya yang memiliki beberapa rak kecil, Zeus berjalan dan mengambilnya kemudian mulai mengeringkan rambut Agisha.
🌾🌾🌾
riri-can