NovelToon NovelToon
Cinta Nayla

Cinta Nayla

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:253.2k
Nilai: 5
Nama Author: tutiala afika

Nayla putri madeva seorang gadis cantik yang melamar pekerjaan di salah satu perusahaan di jakarta.ia tidak tau jika akan mendapatkan bos yang galak dan menyebalkan seperti adrian adhitama wijaya.

Tapi siapa sangka pria itu justru selalu menjadi malaikat penolongnya dalam masalahnya dengan keluarga sang mantan sehingga membuatnya terjebak dalam suatu hubungan.

Namun di saat kedekatan mereka nayla harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya.

Akankah hubungan mereka bisa bertahan atau akan berakhir?

Kenyataan apa yang harus nayla terima?

Simak yu cerita keromantisan mereka.!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tutiala afika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ruang makan

"Tidak.untuk apa takut,lagi pula badan saya memang seperti ini biarpun saya banyak makan.itu yang patut saya syukuri."jawab nayla dengan santai.

Adrian menggelengkan kepalanya mana mungkin gadis berbadan kecil itu bisa menampung makanan sebanyak itu menurutnya.

"Bapak gak di habisi makannya.?"tanya nayla ketika melihat adrian yang tidak meneruskan makannya.

"Saya sudah kenyang.cepat habisi makananmu.kita balik ke jakarta."kata adrian.

Setelah selesai mengisi perut mereka.mereka segera kembali masuk ke mobil dan kendaraan beroda empat itu kembali melaju menuju jakarta.

Sepanjang jalan adrian sibuk dengan tab di tangannya begitu juga dengan nayla yang sibuk mengetik pesan untuk memberi kabar kepada sang ibu agar tidak mengkhawatirkannya.

Merasa matanya mulai mengantuk nayla menyandarkan kepalanya ke bangku. rasanya ingin segera dia menjatuhkan tubuhnya di atas ranjangnya.

"Maaf pak kita akan kemana?apa kita mengantarkan nona nayla terlebih dulu atau langsung balik ke rumah?."tanya abril tanpa menengok ke belakang.

Adrian yang masih sibuk dengan tab nya menoleh ke sebelahnya,di lihatnya nayla yang sudah tertidur pulas.dan lihatlah kenapa gadis ini begitu cantik saat tertidur di tambah bulu matanya yang lentik dan bibirnya yang mungil yang seolah olah menjadi pusat perhatiannya.tanpa di sadari adrian tersenyum menatapnya.

"kita antarkan dia dulu.!"jawabnya.

"Tapi pak,kita kan tidak tau di mana rumahnya?."tanya lagi abril dengan menoleh ke belakang.

"Cihh.aku hampir lupa."guman adrian menepuk jidatnya sendiri.

Adrian sendiri tidak tau di mana rumahnya,apa dia harus membangunkannya.tapi rasanya adrian tidak tega untuk membangunkannya. ntahlah dia tidak ingin mengganggu waktu tidur wanita yang balakangan ini mengganggu pikirannya.

"Kita pulang saja.!"jawab adrian yang lebih memilih membawa nayla ke rumahnya dari pada mengganggu waktu tidurnya.

"Tapi bagaimana dengan nona nayla pak?."tanya lagi abril yang berpikir bosnya itu akan tega membiarkan nayla tidur sendiri di dalam mobil.

"Itu urusanku bukan urusanmu."sentak adrian merasa asistennya terlalu banyak bertanya.

"Baik pak."ucap cepat abril yang tidak mau melihat bosnya sampai marah.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh akhirnya mobil mereka telah sampai di mansion yang sangat megah dan besar.rumah dengan berlantai empat yang hanya di huni oleh dua orang majikan,empat satpam,satu asisten dua tukang kebun dan sepuluh asisten rumah tangga.

"Bagaimana dengan nona nayla pak?."abril bertanya kembali dengan menoleh ke belakang melihat nayla yang masih terlelap tidur."Apa kita biarkan dia di sini?atau saya akan menggendongnya masuk ke dalam.?"lanjutnya dengan enteng.

Entah mendengar abril yang akan menggendongnya.kenapa ada rasa tidak suka di benak adrian bahkan rasa panas menjular di tubuhnya,membuatnya spontan menatap horor pada abril.

Abril nampak shock melihat tatapan adrian yang membuatnya sedikit takut.

"Maaf pak.!"abril menundukan kepalanya.

Adrian segera keluar dan berjalan memutari belakang mobil,membuka pintu di mana nayla tertidur.begitu terkejutnya abril melihat adrian yang menggendong nayla layaknya seperti princces.

"Cepat buka kan pintu!."perintah adrian yang melihat abril hanya berdiri diam.

Abril segera membuka pintu rumah dan mengikuti kemana langkah adrian.dalam hatinya abril terus bertanya,bagaimana bisa adrian terlihat marah di saat dirinya menawarkan diri untuk menggendong nayla.bahkan adrian yang lebih memilih untuk menggendongnya.

Apa saat ini bosnya sudah jatuh cinta pada sekertarisnya?atau karna apa?abril berharap semoga saja benar.

Adrian membaringkan nayla di kasur king size kamar ruang tamu dengan sangat hati hati agar tidak mengganggu tidurnya,lalu adrian menatap heran pada asistennya yang mengikutinya sampai ke dalam kamar.

"Ngapain kamu di situ,cepat keluar!."pekiknya mengusir abril.

"Baik pak."abril menurut dan melangkah keluar.

"Berat sekali gadis ini,pantas saja makannya banyak."gumam adrian.

Ia memperhatikan wajah pulas nayla yang terlihat damai dan mencoba duduk di pinggiran tempat tidur untuk merapihkan anak rambut yang menutupi matanya.seketika tubuh nayla menggeliat menghadap ke arah di mana adrian duduk hingga membuat adrian jadi lebih mudah menatapnya.

"Kenapa aku jadi sering memikirkanmu?rasa apa ini?aku pikir sepertinya aku tidak mungkin jatuh cinta padamu."batin adrian masih terus memandangi wajah cantik nayla.

Selintas bayangan wajah karin muncul di kepalanya.wanita yang sudah sepenuh hati adrian curahkan cintanya pada wanita itu namun ternyata hanya menghancurkan dirinya.

Ya kenangan yang begitu sangat menyakiti hatinya yang meninggalkan luka yang sangat menjijikan baginya.

Adrian tidak mau berlama lama mengingat hal yang sudah membuatnya hancur.ia segera berdiri dan meninggalkan kamar itu.

***

Setelah mendapat pesan dari nayla,lastri memutuskan untuk istirahat di kamarnya hingga dia tertidur.namun saat larut malam lastri harus terbangun karna rasa hausnya,dia berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air minum yang langsung di teguk olehnya.

Setelah itu lastri kembali menuju kamarnya namun saat berada di depan kamar nayla kakinya berhenti melihat lampu kamar yang masih gelap,perihal lastri tau betul jika nayla takut gelap jadi setiap tidur lampunya pasti dalam keadaan nyala.

"Kenapa lampunya masih gelap.apa nayla belum pulang.?"gumamnya.

Di putarnya knop pintu kamar itu.

"Nayy.."panggilnya.

Tapi tak ada sahutan dari dalam kamar, lastri mencoba masuk dan menyalakan lampunya ternyata memang benar nayla tidak ada.

Seketika di tengoknya jam dinding yang sudah menunjukan jam satu.hatinya langsung menjadi cemas memikirkan nayla yang belum pulang.

"Kemana anak itu,kenapa belum pulang juga."lirihnya.

Segera lastri mengambil hp nya dan mencoba menghubungi nayla tapi sudah berkali kali tetap tidak bisa.perasaannya semakin gelisah ia terus mundar mandir di ruang tamu dengan menggenggam ponselnya.

Di lihatnya lagi jam dindingnya yang sudah menunjukan pukul 02.00

"Bagaimana ini,kemana kamu nay?kenapa hpmu tidak juga bisa di hubungi..?"lastri terlihat sangat cemas.ia sudah duduk berdiri duduk lagi dan berdiri lagi.tapi belum juga kelihatan putrinya pulang.

"Apa ini ada hubungannya dengan reno?"tukasnya pada dirinya sendiri.di lihatnya lagi jam yang sudah menunjukan jam 02.30."kemana si kamu nay."gumamnya lagi.

Rasa cemasnya membuat lastri sedikit lelah untuk berpikir,ia menyandarkan kepalanya pada sebuah kursi sehingga lambat laun matanya mulai sayup dan membawanya ke alam tidur.

...---------------...

Sebuah sinar menyelinap melalui celah jendela,burung burung mulai menari ke sana ke sini dan sepasang mata mulai terbuka perlahan,mengamati sekeliling ruangan."di mana aku..?"nayla terkejut mengetahui dirinya ternyata bukan di kamarnya.

Dia segera bangun mengamati isi kamar yang besar dengan sebuah jendela yang terpapang jelas melihat indahnya pemandangan luar dari atas.

"Ibu.."lirihnya,orang pertama yang ada di pikiran nayla saat ini yaitu ibunya yang pasti sangat menghawatirkannya.ia harus segera mengabari kembali ibunya namun di mana tasnya kenapa tidak ada.

"Bagaimana aku bisa mengabari ibu jika hp ku tidak ada."gumamnya menghela nafasnya.

Nayla segera beranjak,ia memperhatikan seisi kamar ntah di mana saat ini ia berada.dengan kebingungannya ia memutuskan untuk keluar dari kamar itu agar dirinya tau dimana ia saat ini.

Sungguh rumah yang menakjubkan baginya begitu mewah dan besar jika di bandingkan dengan rumahnya mungkin besarnya dua puluh kali lipat.perlahan nayla berjalan memperhatikan setiap isi ruangan tapi ia tidak menemukan sebuah petunjuk sama sekali bahkan fhoto pun tidak ada."bagaimana aku bisa tau rumah siapa ini?.gumamnya sendiri.

"Maaf non sudah bangun?."kata seorang wanita paruh baya yang membuat nayla terlonjak kaget.

Nayla mengatur nafasnya sejanak"ibu siapa.?"tanyanya.

"Saya minah.panggil saja bi minah."jelas minah memperkenalkan dirinya."Ini baju ganti buat non,setelah itu non di tunggu di ruang makan untuk sarapan."ucapnya lagi.

"Maaf bu.eh bi minah kalau boleh tau siapa majikan bi minah?kenapa aku bisa ada di sini.?"tanya nayla sembari mengambil pakaian yang di berikan bi minah.

"Tuan adrian non.!"jawab bi minah.

Nayla membelalakan matanya,ia jadi ingat kalau semalam memang dirinya sempat tertidur di mobilnya.

"Laki laki itu kenapa tidak mengajakku pulang?kenapa malah membawaku ke rumahnya."Gumamnya dalam hati.

"Non kenapa diam?apa non tidak apa apa?."tanya lagi bi minah yang melihat nayla terdiam.

"Aahh tidak bi,aku tidak apa apa.baiklah aku akan segera ke ruang makan."kata nayla lalu kembali masuk ke kamar untuk membersihkan dirinya terlebih dulu.

***

"Apa dia sudah bangun bi.?"tanya adrian pada bi minah.seorang asisten rumah tangga yang lebih lama bekerja di banding asisten lainnya.

"Sudah tuan,dan saya sudah memberinya baju ganti."jawabnya.

Adrian hanya mengangguk.perihal tadi pagi pagi sekali ia menyuruh bi minah untuk mengambil baju yang ada di lemari almarhum mamahnya.

"Bi tolong carikan baju yang cocok di lemari mamah untuk sekertarisku yang berada di kamar tamu dan berikan kepadanya."perintah adrian yang tau betul postur badan nayla tidaklah jauh berbeda dari mamahnya.

"Baik tuan."jawab bi minah.

***

Setelah kegiatan mandinya selasai nayla duduk di meja rias ia hanya memakai pelembab serta lifstik berwarna pink natural,mambuatnya terlihat cantik alami dengan kulit putihnya.

"Baju ini sangat pas sekali di tubuhku."ucapnya tersenyum sambil berdiri dan bercermin di depan meja rias.

Dia segera keluar menuju ruang makan sesuai intruksi bi minah.tapi begitu besar rumahnya membuat nayla sulit menemui ruang makan yang di maksud bi minah tadi.

"Maaf non,non cari apa.?tanya asisten rumah tangga yang lain.

"Aku mencari ruang makan,di mana?."jawab nayla yang bingung tidak juga menemukan ruangan itu.

"Oohh..mari saya antar non."ajaknya lalu melangkah di ikuti nayla di belakangnya.

1
Eemlaspanohan Ohan
mampir thor
Tutiala afika: terima kasih sudah mampir/Smirk/
total 1 replies
syamsul anam
makanya cari tau kebenaranya..msk orng kaya kok bodoh..adrian dan papa nya diem aja.
yani winda
eyalaahh....baru kali ini baca Novel gak ada cerita malam pertama, pantesan GK ada komen para readers,trnyata bacaan anak SD
Yustikarini Susanti
lanjut
Seroja
sudah selesaikah, gantung ceritanya
Seroja
M O O D
Apaan mod 🤪🤪🤪
Seroja
P A R F U M
Seroja
PARFUM
Seroja
klo mual *huek* ,,,, msak uuee 🤪🤪🤪🤪
Seroja
balkon jon,,,, bukan blakon 🤪🤪🤪
Ahmad Mido Jr.
sadar line ini Dan nak Bela's pelacur
سنم
gasken lik...
سنم
eit sayah jg ikut sabar,nunggu nyah...😁
Martias
Lumayan
سنم
🙃
سنم
🤭kukira agak panjang...
👍👍👍👍👍👍
سنم
eitsss...
dah bergabung waeh....
سنم
serasa ga up thor...😌
سنم
iyelahhhh....
سنم
👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!