NovelToon NovelToon
Dokter Tampan Dan Gadis Arogan

Dokter Tampan Dan Gadis Arogan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Cintapertama / Cintamanis / Patahhati
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Eli

Fauzan Stevano adalah dokter spesialis yang jadi incaran para gadis. Dia muda, tampan dan tentunya mapan, karena selain sebagai dokter spesialis, dia juga merupawan pewaris dari rumah sakit tempatnya melakukan praktek. Keluarga Fauzan memiliki beberapa rumah sakit dan juga pabrik obat yang dilengkapi dengan ruang laboratorium.Fauzan selalu merasa kesal dan risih jika didekati para gadis yang ingin mendapatkan perhatiannya. Terlebih keluarganya selalu mendesaknya dengan masalah pernikahan

Hingga suatu hari dirumah sakitnya dia melihat gadis cantik yang familiar diingatannya, Cathleen Safaniya Gazelle. Gadis cantik berhati dingin yang suka bertindak seenaknya. Dia adalah pewaris dari perusahaan Gazelle yang merupakan keluarga terkaya ke 2 setelah keluarga Stevano.

"Kenapa dia keluar dari ruang psikolog? Apakah sesuatu terjadi setelah belasan tahun aku tidak bertemu dengan Cathleen?"

Bagaimana akhir dari rasa penasaran Fauzan? Apakah hatinya tergerak menaklukan Cathleen?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kepergian Cathleen Dan Fauzan

Nura langsung menghubungi Mike begitu dia tiba diruangan yang akan di tempatinya

Tuuut tuut tuut

"Halo, Nura" Tak berapa lama terdengar suara lembut Mike dari ujung telepon

"Halo, kak Mike. Apa kakak sibuk hari ini ?" Tanya Nura pada Mike dengan suara yang seakan malu-malu

"Aku tidak terlalu sibuk. Ada apa?" Tanya Mike penasaran

"Mau makan siang bersama?" Tanya Nura dengan senyum ceria

"Tentu saja, nanti aku akan menjemputmu dirumah nanti!"

"Tidak kak, jangan kerumah karena aku ada di kantor sekarang!"

Mije mengernyitkan dahi karena heran

"Dikantor? Apa kamu bekerja sekarang?"

"Ya, sekarang aku mengambil alih perusahaan kakek" Ujar Nura dengan senyum ceria

"Kamu mengambil alih perusahaan? Lalu bagaimana dengan Cathleen?"

"Kak Cathleen mengalami kecelakaan kemarin, jadi aku mengambil alih posisinya" Nura menjawab dengan polosnya

"Apa katamu?! Cathleen kecelakaan?! bagaimana keadaannya? Apa lukanya serius?" Mike bertanya dengan nada yang panik, bahkan ia sampai berdiri dari duduknya

"Katanya dia sedang kritis, itulah kenapa aku yang ambil alih perusahaan, karena kita tidak tahu kapan kak Cathleen bisa sembuh seperti sebelumnya" Nura menjawab dengan suara yang sedih

"Dimana Nura dirawat? Aku ingin melihat sendiri keadaannya sekarang!" Ujar Mike panik

"Kenapa kak Mike sangat khawatir begitu?" Tanya Nura curiga

"Tidak papa. Kami sudah lama kenal jadi … wajah kan kalau aku khawatir padanya?" Mike kembali bersikap tenang agar Nura tidak curiga

"Ya sudah, lain kali saja kita makan siangnya. Ada pekerjaan mendadak yang harus aku kerjakan. Sampai nanti kak Mike" Nura menutup teleponnya tanpa menunggu jawaban dari Mike

"Huh menyebalkan! Kenapa sikapnya seperti itu?" Gerutu Nura setelah selesai menelepon Mike

"Ada apa sayang? Bukannya kamu ingin makan siang dengan Mike? Kenapa tidak jadi?" Tanya Maudy yang melihat putrinya sedang kesal

"Kak Mike. Dia sepertinya sangat mengkhawatirkan kak Cathleen. Harusnya dia senang karena aku sudah mengambil alih perusahaan ini, jadi kami bisa menikah. Tapi dia malah seperti itu!" Nura terus saja bicara dengan raut wajah kesal

"Tenanglah sayang. Toh Cathleen tidak mungkin selamat, jadi kamu tidak perlu mengkhawatirkan masalah itu!" Ujar Maudy menenangkan Nura dengan lembut

"Mama benar. Dia tidak akan selamat. Tapi kita harus memastikan semua itu dulu. Jangan sampai suatu saat dia kembali dan merebut semua milikku!" Nura bicara dengan sorot mata penuh kebencian

"Kamu benar, kalau begitu kita harus pergi kerumah sakit untuk melenyapkannya"

"Ayo mah!" Nura menganggukkan kepala kemudian mereka beranjak pergi meninggalkan kantor dan pergi kerumah sakit Stevano karena sebelumnya mereka mendengar kalau Cathleen akan dipindahkan kesana

***

Dirumah sakit. Fauzan sedang memeriksa pasiennya bersama suster Cindy sebelum dia mengambil cuti untuk membawa Cathleen keluar negeri

"Selamat siang pak. Bagaimana keadaanmu? Apa ada keluhan yang kamu rasakan?" Fauzan bertanya dengan sikapnya yang tenang pada salah satu pasiennya

"Saya sudah lebih baik dok dan saya juga tidak merasakan keluhan apapun" Jawan pasien ramah

"Syukurlah kalau begitu. Mulai besok pengobatan anda akan ditangani dokter lain. Saya harus keluar negeri untuk waktu yang tidak bisa ditentukan" Fauzan memberitahu pasiennya dengan senyum tipis yang tersemat di wajah tampannya

"Saya mengerti dok, semoga semua urusan anda berjalan lancar"

"Terimakasih. Kalau begitu saya permisi!" Fauzan pun melangkah keluar dari ruangan pasiennya di ikuti suster Cindy dibelakangnya

"Dokter, apa benar anda akan pergi keluar negeri? Saya dengar anda akan membawa pasien yang di ada ruang ICU itu berobat keluar negeri" Tanya suster Cindy dengan raut wajah penasaran

"Ya, saya akan membawanya berobat di luar negeri besok pagi. Jadi hari muli besok pasien akan di tangani oleh dokter Noel" dokter Fauzan menjelaskan dengan tenang

"Boleh saya tahu siapa sebenarnya gadis itu?" Tanya suster Cindy

"Wanita paling berharga dalam hidup saya" Ketulusan terlihat jelas dari mata Fauzan ketika dia mengatakan tentang Cathleen

***

Maudy dan Nura baru aja tiba dirumah sakit setelah menempuh perjalanan dari kantor. Mereka mendekati meja informasi untuk menanyakan ruangan tempat Cathleen dirawat

"Selamat siang suster, saya ingin menjenguk pasien bernama Cathleen. Dia pasien yang dibawa oleh salah seorang dokter disini" Maudy bertanya dengan menunjukkan wajah penuh khawatir

"Oh, pasien itu berada diruang ICU, ruangannya ada disebelah sana" Suster itu memberitahu Maudy dengan sikap yang ramah

"Terimakasih suster. Permisi!Ayo yang cepat jenguk dia!" Ujar Maudy pada Nura setelah selesai bicara pada suster

"Mama memang paling pandai dalam berakting!" Puji Nura mengangkat jempol untuk ibunya

"Sudahlah, cepat kesana!" Mereka berdua pun berjalan menuju ruang ICU yang diberitahukan suster

"Ini ruangannya mah" Kata Nura ketika mereka berhenti di depan ruangan ICU. Terlihat Cathleen tengah berbaring di dalam ruangan

"Ayo cepat masuk!" Maudy dan Nura pun masuk ke dalam ruang ICU

"Kenapa kamu tidak mati juga?! Harusnya kamu mati saja agar tidak membuat kami kerepotan!" Maudy peun mulai mendekati Cathleen dan hendak melepas selang oksigennya

"Siapa kalian? Apa yang kalian lakukan disini?!" Teriak seorang suster yang bertugas menjaga ruangan Cathleen

Maudy dan Nura tersentak melihat tiba-tiba ada suster masuk ke ruang Cathleen

"Ka-kami keluarganya. Kami hanya ingin melihat keadaannya!" Jawab Nura terbata-bata

"Tapi maaf, pasien belum bisa dikunjungi untuk saat ini. Jadi anda berdua harus keluar sekarang!"

Suster bicara dengan sopan pada Maudy dan Nura

"Kalau begitu kami permisi" Nura dan Maudy pun beranjak pergi dari ruangan Cathleen

Dari kejauhan Fauzan melihat mereka berdua berjalan keluar dari ruangan Cathleen. Dia mempercepat langkahnya menuju ruang ICU untuk mengecek kodisi Cathleen

Drap drap drap

Langkah kaki Fauzan terdengar di lorong rumah sakit menuju ruang ICU

Brak

Dia membuka pintu dengan cepat karena khawatir akan kondisi Cathleen

"Dokter! Ada apa?!" Tanya suster yang berada diruang Cathleen dengan sangat terkejut

"Bagaimana keadaannya? Apa dia baik-baik saja? Tadi aku melihat ada dua orang wanita keluar dari ruangan ini" Fauzan menjelaskan dengan panik

"Ya, mereka bilang kalau mereka adalah saudara pasien dan ingin tahu kondisinya. Tapi pasien baik-baik saja"

"Haah... Syukurlah" Fauzan menghela napas lega kemudian merogoh ponsel disaku snelli miliknya

Tuut tuut tuut

"Halo Zan. Ada apa?" Terdengar suara Adlan dari ujung telepon

"Aku akan berangkat sekarang bersama Cathleen. Aku tidak bisa lagi menunggu esok hari !"

"Apa terjadi sesuatu?" Tanya pak Adlan panik

"Baru saja kedua wanita itu dari sini. Aku yakin kalau mereka berusaha mencelakai Cathleen" Pak Adlan dan Fauzan terdiam cukup lama mempertimbangkan keputusan yang diambilnya

"Baiklah. Kamu bisa pergi sekarang. Papa harap saat kamu kembali semuanya bisa lebih baik"

"Ya pah. Saat kami kembali Cathleen akan lebih berani dengan kekuatan besar ditangannya. Aku akan memberikan apapun yang dia inginkan, bahkan jika dia menginginkan dunia ini berada di kakinya"

1
Ririn Nursisminingsih
mantap fauzan
Ririn Nursisminingsih
kasian catlenn di peralat sama kakeknya
Nina Ninu
wkwk
Ana Rela
lnjut thor upx🙏🙏🙏 ❤❤❤
74 Jameela
Luar biasa
Pristiwati Pristiwati
sip lah
Dewi
Bagus menarik endingnya
Trisna Dita
menantang
Triepuji
crrita yg bagus
chaaa
😢😢😢
chaaa
semua karna harta....
chaaa
maksa bgt ya bang Fauzan ini 🤭
chaaa
si Nura udah berasa licik bgt ya. eh ternyata ada yg lbih licik dr Lo Nur. tuh si Mike laki yg Lo suka 🤣🤣
Eva Euy
seruuu
Ara sholeha
Mampus kau
Ara sholeha
Buka hatimu
Bukalah sedikit saja untuk fauzan
Ara sholeha
Ternyata mereka sudah saling kenal
Jadi impian pak adlan akan terealisasi
Aya
huwaaaa... gue darah tinggi BACANYA 😤
vava
kakek e koplak....ditipu cucune
mrvs
jepang mungkin kakk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!